Kamis, 2 Oktober
2014
Bacaan Alkitab: Roma 13:1-4
“Tiap-tiap orang
harus takluk kepada pemerintah yang di atasnya, sebab tidak ada pemerintah,
yang tidak berasal dari Allah; dan pemerintah-pemerintah yang ada, ditetapkan
oleh Allah.” (Rm 13:1)
Pemerintah Ditetapkan
oleh Allah
Di tahun 2014 ini, kita mengalami suatu
proses demokrasi yang sangat luar biasa. Tahun ini adalah tahun dengan
pemilihan umum untuk memilih anggota DPR, DPD, dan juta pemilihan umum untuk
memilih presiden dan wakil presiden kita secara langsung. Begitu luar biasanya
proses demokrasi di tahun ini, sehingga para pendukung kedua calon presiden
saling berlomba-lomba berusaha menjadikan calon mereka menjadi presiden, walau
pada akhirnya hanya ada satu orang presiden yang terpilih. Saat itu Indonesia
sempat seakan-akan “terpecah” menjadi dua golongan utama. Lalu bagaimana posisi
orang Kristen di masa-masa transisi demokrasi ini di Indonesia?
Bagaimanapun juga, presiden terpilih kita,
anggota DPR, DPD kita yang terpilih pada tahun 2014 ini, adalah hasil dari
proses demokrasi rakyat Indonesia, termasuk orang Kristen yang ada di
Indonesia. Oleh karena itu, dengan terpilihnya pemerintah yang ada di tahun
2014 ini, kita wajib tunduk kepada pemerintah kita, walaupun mungkin sebelumnya
kita mendukung calon presiden yang berbeda dengan presiden terpilih Indonesia
(ay. 1a). Ingat bahwa Firman Tuhan mengatakan semua pemerintah berasal dari
Allah, dan pemerintah-pemerintah yang ada (termasuk di Indonesia pun), sudah
ditetapkan oleh Allah (ay. 1b).
Tuhan tidak ingin kita memberontak atau
melawan kepada pemerintah kita. Sepanjang kebijakan pemerintah kita tidak
bertentangan dengan perintah Tuhan, kita harus tetap menjadi warga negara yang
baik. Menjadi warga negara yang baik bukan menjadi waga negara yang pasif, yang
bersikap “ah terserah saja deh”. Tetapi juga menjadi warga negara yang aktif
menyuarakan pendapat, sepanjang pendapat itu memang bertujuan untuk menjadikan
negara kita menjadi lebih baik lagi. Kita tidak perlu menyuarakan pendapat dengan
cara melawan pemerintah, misal dengan cara demonstrasi yang merusak (ay. 2).
Ada mekanisme yang dapat kita lakukan untuk memberikan saran kepada pemerintah.
Bahkan sebenarnya menggunakan hak suara kita di pemilihan umum pun adalah salah
satu cara kita menjadi warga negara yang baik. Jangan baru sekarang
teriak-teriak karena pemerintah/DPR tidak bertindak seperti yang kita inginkan,
padahal waktu pemilihan umum kita tidak pernah menggunakan hak suara kita atau
memilih dengan asal-asalan saja.
Alkitab menginginkan kita untuk tidak perlu
takut kepada pemerintah, tetapi kita harus tetap berbuat baik. Jika kita
berbuat baik dan benar, maka kita tidak perlu takut kepada pemerintah (ay. 3). Kita
hanya perlu takut kepada pemerintah jika kita berbuat jahat (misal jadi bandar
narkoba, pembunuh berantai, dan lain sebagainya). Jika kita memang profesinya
adalah berbuat jahat, tentu saja siapapun pemerintannya, kita akan takut dan
akan mencoba melakukan segala cara agar pemerintah tidak mengganggu kita.
Padahal Alkitab berkata asesungguhnya bahwa Pemerintah adalah hamba Allah untuk
membalaskan murka Allah atas mereka yang berbuat jahat (ay. 4). Oleh karena itu,
sudah sepantasnya dan seharusnya tetap mendukung pemerintahan kita. Minimal
jika kita tidak setuju dengan kebijakan pemerintah/DPR kita, yang dapat kita
lakukan adalah mendoakan mereka senantiasa, meminta Tuhan campur tangan atas
negara kita, dan menyuarakan hak kita dengan bijaksana dan sopan (artinya tidak
dengan anarkis).
Tuhan ingin agar kita tidak menjadi warga
negara yang pasif. Tuhan ingin kita menjadi warga negara yang aktif, aktif
untuk mengusahakan kesejahteraan negara kita. Bagaimana caranya? Jika
pemerintah memiliki peraturan, maka
bagian kita adalah menaati peraturan itu dengan sukacita. Saya rasa banyak
peraturan yang memang dibuat dengan maksud positif (seperti: dilarang berjualan
di trotoar, dilarang merokok di tempat umum/publik, dsb). Lagipula, dengan
sistem demokrasi seperti sekarang ini, pemerintah kita sekarang adalah dampak
dari suara yang kita berikan pada saat pemilihan umum masa lalu. Jadi, jangan
menyalahkan pemerintah kita jika ada yang tidak sesuai dengan kehendak kita,
tetapi instropeksilah diri kita terlebih dahulu sebelum kita menyalahkan pihak
lain. Lagipula, karena Tuhan yang telah menetapkan pemerintah kita, berarti
jika kita menyalahkan pemerintah, bukankah itu sama saja dengan menyalahkan
Allah?
Bacaan Alkitab: Roma 13:1-4
13:1 Tiap-tiap
orang harus takluk kepada pemerintah yang di atasnya, sebab tidak ada
pemerintah, yang tidak berasal dari Allah; dan pemerintah-pemerintah yang ada,
ditetapkan oleh Allah.
13:2 Sebab itu
barangsiapa melawan pemerintah, ia melawan ketetapan Allah dan siapa yang
melakukannya, akan mendatangkan hukuman atas dirinya.
13:3 Sebab jika
seorang berbuat baik, ia tidak usah takut kepada pemerintah, hanya jika ia
berbuat jahat. Maukah kamu hidup tanpa takut terhadap pemerintah? Perbuatlah
apa yang baik dan kamu akan beroleh pujian dari padanya.
13:4 Karena
pemerintah adalah hamba Allah untuk kebaikanmu. Tetapi jika engkau berbuat
jahat, takutlah akan dia, karena tidak percuma pemerintah menyandang pedang.
Pemerintah adalah hamba Allah untuk membalaskan murka Allah atas mereka yang
berbuat jahat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.