Selasa, 30 September 2014

Pemerintah Ditetapkan oleh Allah



Kamis, 2 Oktober 2014
Bacaan Alkitab: Roma 13:1-4
“Tiap-tiap orang harus takluk kepada pemerintah yang di atasnya, sebab tidak ada pemerintah, yang tidak berasal dari Allah; dan pemerintah-pemerintah yang ada, ditetapkan oleh Allah.” (Rm 13:1)


Pemerintah Ditetapkan oleh Allah


Di tahun 2014 ini, kita mengalami suatu proses demokrasi yang sangat luar biasa. Tahun ini adalah tahun dengan pemilihan umum untuk memilih anggota DPR, DPD, dan juta pemilihan umum untuk memilih presiden dan wakil presiden kita secara langsung. Begitu luar biasanya proses demokrasi di tahun ini, sehingga para pendukung kedua calon presiden saling berlomba-lomba berusaha menjadikan calon mereka menjadi presiden, walau pada akhirnya hanya ada satu orang presiden yang terpilih. Saat itu Indonesia sempat seakan-akan “terpecah” menjadi dua golongan utama. Lalu bagaimana posisi orang Kristen di masa-masa transisi demokrasi ini di Indonesia?

Bagaimanapun juga, presiden terpilih kita, anggota DPR, DPD kita yang terpilih pada tahun 2014 ini, adalah hasil dari proses demokrasi rakyat Indonesia, termasuk orang Kristen yang ada di Indonesia. Oleh karena itu, dengan terpilihnya pemerintah yang ada di tahun 2014 ini, kita wajib tunduk kepada pemerintah kita, walaupun mungkin sebelumnya kita mendukung calon presiden yang berbeda dengan presiden terpilih Indonesia (ay. 1a). Ingat bahwa Firman Tuhan mengatakan semua pemerintah berasal dari Allah, dan pemerintah-pemerintah yang ada (termasuk di Indonesia pun), sudah ditetapkan oleh Allah (ay. 1b).

Tuhan tidak ingin kita memberontak atau melawan kepada pemerintah kita. Sepanjang kebijakan pemerintah kita tidak bertentangan dengan perintah Tuhan, kita harus tetap menjadi warga negara yang baik. Menjadi warga negara yang baik bukan menjadi waga negara yang pasif, yang bersikap “ah terserah saja deh”. Tetapi juga menjadi warga negara yang aktif menyuarakan pendapat, sepanjang pendapat itu memang bertujuan untuk menjadikan negara kita menjadi lebih baik lagi. Kita tidak perlu menyuarakan pendapat dengan cara melawan pemerintah, misal dengan cara demonstrasi yang merusak (ay. 2). Ada mekanisme yang dapat kita lakukan untuk memberikan saran kepada pemerintah. Bahkan sebenarnya menggunakan hak suara kita di pemilihan umum pun adalah salah satu cara kita menjadi warga negara yang baik. Jangan baru sekarang teriak-teriak karena pemerintah/DPR tidak bertindak seperti yang kita inginkan, padahal waktu pemilihan umum kita tidak pernah menggunakan hak suara kita atau memilih dengan asal-asalan saja.

Alkitab menginginkan kita untuk tidak perlu takut kepada pemerintah, tetapi kita harus tetap berbuat baik. Jika kita berbuat baik dan benar, maka kita tidak perlu takut kepada pemerintah (ay. 3). Kita hanya perlu takut kepada pemerintah jika kita berbuat jahat (misal jadi bandar narkoba, pembunuh berantai, dan lain sebagainya). Jika kita memang profesinya adalah berbuat jahat, tentu saja siapapun pemerintannya, kita akan takut dan akan mencoba melakukan segala cara agar pemerintah tidak mengganggu kita. Padahal Alkitab berkata asesungguhnya bahwa Pemerintah adalah hamba Allah untuk membalaskan murka Allah atas mereka yang berbuat jahat (ay. 4). Oleh karena itu, sudah sepantasnya dan seharusnya tetap mendukung pemerintahan kita. Minimal jika kita tidak setuju dengan kebijakan pemerintah/DPR kita, yang dapat kita lakukan adalah mendoakan mereka senantiasa, meminta Tuhan campur tangan atas negara kita, dan menyuarakan hak kita dengan bijaksana dan sopan (artinya tidak dengan anarkis). 

Tuhan ingin agar kita tidak menjadi warga negara yang pasif. Tuhan ingin kita menjadi warga negara yang aktif, aktif untuk mengusahakan kesejahteraan negara kita. Bagaimana caranya? Jika pemerintah memiliki  peraturan, maka bagian kita adalah menaati peraturan itu dengan sukacita. Saya rasa banyak peraturan yang memang dibuat dengan maksud positif (seperti: dilarang berjualan di trotoar, dilarang merokok di tempat umum/publik, dsb). Lagipula, dengan sistem demokrasi seperti sekarang ini, pemerintah kita sekarang adalah dampak dari suara yang kita berikan pada saat pemilihan umum masa lalu. Jadi, jangan menyalahkan pemerintah kita jika ada yang tidak sesuai dengan kehendak kita, tetapi instropeksilah diri kita terlebih dahulu sebelum kita menyalahkan pihak lain. Lagipula, karena Tuhan yang telah menetapkan pemerintah kita, berarti jika kita menyalahkan pemerintah, bukankah itu sama saja dengan menyalahkan Allah?



Bacaan Alkitab: Roma 13:1-4
13:1 Tiap-tiap orang harus takluk kepada pemerintah yang di atasnya, sebab tidak ada pemerintah, yang tidak berasal dari Allah; dan pemerintah-pemerintah yang ada, ditetapkan oleh Allah.
13:2 Sebab itu barangsiapa melawan pemerintah, ia melawan ketetapan Allah dan siapa yang melakukannya, akan mendatangkan hukuman atas dirinya.
13:3 Sebab jika seorang berbuat baik, ia tidak usah takut kepada pemerintah, hanya jika ia berbuat jahat. Maukah kamu hidup tanpa takut terhadap pemerintah? Perbuatlah apa yang baik dan kamu akan beroleh pujian dari padanya.
13:4 Karena pemerintah adalah hamba Allah untuk kebaikanmu. Tetapi jika engkau berbuat jahat, takutlah akan dia, karena tidak percuma pemerintah menyandang pedang. Pemerintah adalah hamba Allah untuk membalaskan murka Allah atas mereka yang berbuat jahat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.