Rabu, 1 Oktober
2014
Bacaan Alkitab: 1 Petrus 1:6-7
“Maksud semuanya
itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu -- yang jauh lebih tinggi nilainya
dari pada emas yang fana, yang diuji kemurniannya dengan api -- sehingga kamu
memperoleh puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus
menyatakan diri-Nya.” (1 Ptr 1:7)
Membuktikan
Kemurnian
Masih berkaitan dengan peristiwa di tanggal
30 September, kita saat ini memperingati tanggal 1 Oktober sebagai Hari
Kesaktian Pancasila. Sejak masa Orde Baru, tanggal 1 Oktober dianggap sebagai
hari dimana Pancasila tetap sakti walaupun dicoba untuk dijatuhkan oleh paham
komunis. Setidaknya, itu yang saya selama ini pelajari pada masa sekolah
dahulu. Walaupun sejarah tersebut hingga saat ini masih mengundang perdebatan,
saya yakin sampai dengan saat ini Pancasila masih terus menjadi dasar negara
kita, dan semoga akan terus menjadi dasar negara kita.
Jika Pancasila pernah “diuji kesaktiannya”,
maka ada hal yang lebih penting lagi bagi kita sebagai orang percaya, yaitu
kita pun perlu “diuji” atau “dibuktikan kemurnian iman kita” (ay. 7a). Saya
yakin bahwa setiap orang yang mengaku dirinya sebagai orang Kristen, pasti
memiliki iman dalam diri kita kepada Yesus Kristus. Tidak ada orang yang dapat
mengaku Yesus adalah Tuhan jika ia tidak memiliki iman. Oleh karena itu, iman
yang kita miliki ini harus diuji untuk menentukan tingkat kemurnian iman kita. Salah
satu cara yang dipakai Tuhan adalah melalui pencobaan-pencobaan yang kita alami
(ay. 6).
Tuhan memiliki maksud yang penting atas
setiap pencobaan yang diijinkan Tuhan terjadi dalam diri kita. Mungkin
pencobaan itu sempat membuat kita tergoncang, sedih, bahkan berdukacita. Tetapi itu semua ada dalam
rencana Allah untuk membuat kita menjadi lebih baik lagi, dengan menguji iman
kita.
Tujuan Tuhan menguji iman kita adalah untuk
membuktikan tingkat kemurnian iman kita. Jika kita sungguh-sungguh hidup
berkenan di hadapan Tuhan, menjauhi laranganNya dan melakukan apa yang menjadi
perintah dan kehendak Tuhan, saya rasa kita tidak perlu takut terhadap ujian
yang akan kita hadapi. Justru ujian-ujian tersebut akan membuat kita semakin
cemerlang. Sama seperti emas yang semakin lama akan terlihat semakin cemerlang
ketika diproses (dibakar dan dimurnikan) dalam api panas yang menyala-nyala
(ay. 7). Emas berbeda dengan kayu. Semakin dibakar, emas justru akan semakin
murni, sementara kayu akan terbakar dan hanya akan menjadi abu.
Oleh sebab itu, kita pun harus mengevaluasi
diri kita. Sudahkah iman yang kita miliki adalah iman yang benar dan murni? Apakah
iman yang kita miliki sudah benar-benar iman yang teguh kepada Tuhan Yesus
Kristus? Jika kita sudah memiliki iman yang teguh, tentu kita tidak perlu
kuatir. Ujian dan pencobaan yang kita hadapi justru akan membuat kita lebih
kuat bukan?
Namun iblis juga tidak bodoh. Jika ujian dan
pencobaan tidak dapat menghancurkan iman kita, ia akan mencoba mencari cara
lain. Banyak orang tidak akan jatuh karena batu-batu besar. Orang justru sangat
mungkin jatuh karena kerikil atau pasir kecil. Oleh karena itu, sekalipun iman
kita adalah iman yang besar, kita tetap perlu berhati-hati, karena iblis tentu
tidak akan tinggal diam. Ia akan berusaha dengan cara apapun untuk menjatuhkan
iman kita.
Oleh karena itu, kita pun harus tetap
berjaga-jaga senantiasa. Jangan lengah dan jangan memberi kesempatan sekecil
apapun kepada Iblis (Ef 4:27). Setialah hingga akhir, sehingga kita akan
memperoleh pujian dan kemuliaan dan kehormatan dari Tuhan pada hari akhir,
yaitu hari ketika Yesus datang kembali untuk yang kedua kalinya, dan kita masuk
ke dalam kerajaan surga yang mulia.
Bacaan Alkitab: 1 Petrus 1:6-7
1:6 Bergembiralah akan hal itu, sekalipun
sekarang ini kamu seketika harus berdukacita oleh berbagai-bagai pencobaan.
1:7 Maksud semuanya itu ialah untuk
membuktikan kemurnian imanmu -- yang jauh lebih tinggi nilainya dari pada emas
yang fana, yang diuji kemurniannya dengan api -- sehingga kamu memperoleh
puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan
diri-Nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.