Jumat, 3 Oktober
2014
Bacaan Alkitab: Wahyu 3:20-22
“Lihat, Aku
berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku
dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama
dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku.” (Why 3:20)
Ketika Allah
Bertamu
Pada saat saya menulis renungan ini, sedang
marak istilah “tamu Allah” yang digunakan bagi orang-orang yang datang ke tanah
suci mereka. Saya tidak tahu apakah ketika kita melakukan perjalanan ke tanah
Israel atau ke Yerusalem, kita juga dianggap sebagai tamu Allah? Jika memang
ya, sebenarnya dimanakah rumah Allah tersebut? Memang jika kita membaca di
dalam Alkitab, khususnya di Perjanjian Lama, sesungguhnya Bait Allah di
Yerusalem adalah tempat kediaman Allah. Namun itu adalah masa di Perjanjian Lama.
Bagaimana dengan masa Perjanjian Baru?
Dalam Bacaan Alkitab kita hari ini, kita
membaca bagaimana Tuhan berdiri di muka pintu dan mengetok (ay. 20a). Pintu
siapa yang dimaksud dalam ayat ini? Tentu ayat ini berbicara tentang pintu hati
kita masing-masing. Meskipun Tuhan sudah mengetok pintu hati kita, tetapi Tuhan
tidak dapat memaksa kita untuk mendengar suara Tuhan dan membukakan pintu hati
kita (ay. 20b). Mengapa? Bukankah Tuhan
Maha Kuasa dan dapat melakukan apapun? Ya benar Tuhan itu adalah Tuhan Yang
Maha Kuasa. Akan tetapi, Tuhan sudah memberi kehendak bebas kepada manusia,
kehendak bebas untuk memilih apa yang mereka ingin lakukan. Oleh karena itu, karena
Tuhan sudah memberi kehendak bebas kepada manusia, Tuhan tidak dapat mengambil
kembali kehendak bebas manusia tersebut karena hal itu justru akan bertentangan
dengan kodrat Tuhan.
Bagi orang-orang yang mau mendengar suara
Tuhan dan membukakan pintu bagi Tuhan, maka Tuhan akan masuk ke dalam, dan
makan bersama-sama dengan “sang pemilik pintu” (ay. 20c). Mungkin hal tersebut
terlihat sederhana, tetapi sebenarnya mengandung makna yang dalam, yaitu
sebenarnya Tuhan sangat ingin bertamu. Ya, Tuhan sangat ingin bertamu di dalam diri
kita, yaitu di dalam hati dan pikiran kita. Ingat bahwa dalam Perjanjian Baru,
sesungguhnya tubuh kita adalah Bait Roh Kudus yaitu tempat dimana Roh Kudus
diam di dalamnya (1 Kor 6:19)?
Oleh karena itu, Tuhan sesungguhnya rindu
ingin berdiam di dalam hati manusia, termasuk di dalam hati kita. Tuhan ingin
menjadi tamu di hati kita, tetapi bukan tamu yang hanya datang lalu pergi,
tetapi datang dan tinggal untuk seterusnya bahkan selama-lamanya. Ingat bahwa Tuhan
selalu berpikir jangka panjang, yaitu kekekalan. Oleh karena itu, jika kita mau
membukakan pintu dan mempersilahkan Tuhan masuk ke dalam hati kita, dan kita
mau berusaha menjaga Tuhan untuk tetap tinggal di dalam hati kita, maka Tuhan
menjanjikan suatu “berkat” khusus bagi kita. Bagi kita yang menang (yang mampu
bertahan hingga akhir), maka Tuhan akan mendudukkan kita bersama di atas tahta
Tuhan (ay. 21). Tuhan tidak ingin hanya bersama-sama kita dan makan bersama di
dalam hati kita, tetapi Tuhan ingin tetap bersama-sama dengan kita di dalam
kekekalan nantinya, di dalam Kerajaan Surga yang mulia, bahkan duduk
bersama-sama di dalam tahta Tuhan.
Hal ini merupakan hal yang sangat luar biasa,
oleh karena itu jangan pernah mengeraskan hati kita jika hari ini Tuhan sedang
mengetuk pintu hati kita. Jangan pura-pura tidak mendengar ketukan Tuhan dan
membiarkan Tuhan berdiri di luar pintu hati kita. Akan ada saatnya nanti Tuhan
akan pergi dari depan pintu hati kita jika kita terus-terusan tidak mau
membukakan pintu bagi Tuhan. Oleh karena itu, kita harus benar-benar
dengar-dengaran akan suara Tuhan, akan suara ketukan Tuhan di depan pintu hati
kita. Biasakan untuk peka dengan suara Tuhan, karena jika tidak, maka kita
tidak akan pernah mendengar ketukan Tuhan yang sangat lembut di pintu hati
kita. Dan jika hari ini Tuhan sedang mengetuk pintu hati kita, maka bukalah,
dan mari kita menerima Tuhan Allah yang mau bertamu di dalam hati kita, bahkan
tinggal selamanya di dalam hati kita.
Bacaan Alkitab: Wahyu 3:20-22
3:20 Lihat, Aku
berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku
dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama
dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku.
3:21 Barangsiapa
menang, ia akan Kududukkan bersama-sama dengan Aku di atas takhta-Ku,
sebagaimana Aku pun telah menang dan duduk bersama-sama dengan Bapa-Ku di atas
takhta-Nya.
3:22 Siapa
bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada
jemaat-jemaat."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.