Rabu, 01 Oktober 2014

Dipilih oleh Allah



Sabtu, 4 Oktober 2014
Bacaan Alkitab: Roma 8:29-30
“Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara.” (Rm 8:29)


Dipilih oleh Allah


Beberapa saat belakangan ini, sedang ramai mengenai Undang-Undang Pemilihan Kepala Daerah (UU Pilkada) yang telah disahkan oleh DPR. Pada saat saya menulis renungan ini, sedang ada proses untuk uji materi UU tersebut ke Mahkamah Konstitusi, dan saya pun tidak tahu apakah UU tersebut akan tetap berlaku atau tidak. Sebenarnya inti dari permasalahan dan perdebatan UU Pilkada tersebut adalah pada proses Pilkada Gubernur, Bupati, dan Walikota. Selama ini mereka dipilih langsung oleh rakyat melalui mekanisme Pilkada. Namun dengan UU Pilkada yang baru, maka Kepala Daerah hanya dipilih dari DPRD. Memang DPRD dipilih langsung oleh rakyat, sehingga UU Pilkada ini sebenarnya tidak menghilangkan hak pilih rakyat, tetapi hanya membuat hak pilih rakyat yang tadinya langsung menjadi tidak langsung (karena harus melalui DPRD yang dipilih rakyat). 

Terlepas dari segala kontroversi yang ada, melalui renungan hari ini saya hanya ingin mengingatkan  bahwa kita sebenarnya adalah hasil dari proses pemilihan. Siapa yang memilih kita? Bukankah kita bukan wakil rakyat? Memang benar kita bukan wakil rakyat apalagi kepala daerah atau presiden. Tetapi kita adalah anak-anak Allah, dan yang memilih kita menjadi anak-anak Allah bukanlah DPRD, DPR, atau rakyat Indonesia, melainkan Allah sendiri.

Alkitab mengatakan bahwa Allah memilih kita sejak semula (ay. 29a). Tidak sembarangan Allah memilih kita, karena Allah memiliki tujuan bagi kita. Kita dipilih dan ditentukan dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran AnakNya (Yesus Kristus). Dengan demikian, kita meneladani dan mengikuti jejak Yesus untuk sama-sama menjadi anak-anak Allah, sama seperti Yesus Kristus adalah Anak Allah (ay. 29b). 

Hal ini mengandung makna yang tidak sederhana. Dengan demikian maka kita adalah orang-orang pilihan Allah sejak semula, yang ditentukan, dipanggil, dibenarkan, dan dimuliakan oleh Allah sendiri (ay. 30). Proses sejak dipilih hingga dimuliakan Allah adalah suatu proses yang luar biasa. Hal tersebut menjadi sebuah “destiny” kita yang harus kita penuhi dalam hidup kita. Jika kita adalah anak-anak Allah, maka kita harus menjadi anak-anak Allah yang memenuhi panggilan hidup kita, yaitu dengan tujuan agar kita dimuliakan Allah, ketika kita masuk ke dalam kerajaan surga yang kekal nantinya. 

Oleh karena itu, jangan pernah merasa minder atau rendah diri. Kita adalah orang-orang pilihan. Kita dipilih sendiri oleh Allah bahkan sejak dunia belum dijadikan. Tuhan punya rencana yang indah bagi kita sebagai orang-orang pilihan Allah. Oleh karena itu jangan sia-siakan waktu kita untuk hal-hal yang tidak penting. Carilah perkara-perkara tentang Kerajaan Allah dalam hidup  kita, dan kita akan melihat bagaimana hidup kita akan memenuhi “destiny” yang Allah telah tetapkan dalam hidup kita masing-masing.


Bacaan Alkitab: Roma 8:29-30
8:29 Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara.
8:30 Dan mereka yang ditentukan-Nya dari semula, mereka itu juga dipanggil-Nya. Dan mereka yang dipanggil-Nya, mereka itu juga dibenarkan-Nya. Dan mereka yang dibenarkan-Nya, mereka itu juga dimuliakan-Nya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.