Sabtu, 4 Oktober
2014
Bacaan Alkitab: Roma 8:29-30
“Sebab semua
orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula
untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi
yang sulung di antara banyak saudara.” (Rm 8:29)
Dipilih oleh
Allah
Beberapa saat belakangan ini, sedang ramai
mengenai Undang-Undang Pemilihan Kepala Daerah (UU Pilkada) yang telah disahkan
oleh DPR. Pada saat saya menulis renungan ini, sedang ada proses untuk uji
materi UU tersebut ke Mahkamah Konstitusi, dan saya pun tidak tahu apakah UU
tersebut akan tetap berlaku atau tidak. Sebenarnya inti dari permasalahan dan
perdebatan UU Pilkada tersebut adalah pada proses Pilkada Gubernur, Bupati, dan
Walikota. Selama ini mereka dipilih langsung oleh rakyat melalui mekanisme
Pilkada. Namun dengan UU Pilkada yang baru, maka Kepala Daerah hanya dipilih
dari DPRD. Memang DPRD dipilih langsung oleh rakyat, sehingga UU Pilkada ini sebenarnya
tidak menghilangkan hak pilih rakyat, tetapi hanya membuat hak pilih rakyat
yang tadinya langsung menjadi tidak langsung (karena harus melalui DPRD yang
dipilih rakyat).
Terlepas dari segala kontroversi yang ada,
melalui renungan hari ini saya hanya ingin mengingatkan bahwa kita sebenarnya adalah hasil dari
proses pemilihan. Siapa yang memilih kita? Bukankah kita bukan wakil rakyat?
Memang benar kita bukan wakil rakyat apalagi kepala daerah atau presiden.
Tetapi kita adalah anak-anak Allah, dan yang memilih kita menjadi anak-anak
Allah bukanlah DPRD, DPR, atau rakyat Indonesia, melainkan Allah sendiri.
Alkitab mengatakan bahwa Allah memilih kita
sejak semula (ay. 29a). Tidak sembarangan Allah memilih kita, karena Allah
memiliki tujuan bagi kita. Kita dipilih dan ditentukan dari semula untuk
menjadi serupa dengan gambaran AnakNya (Yesus Kristus). Dengan demikian, kita
meneladani dan mengikuti jejak Yesus untuk sama-sama menjadi anak-anak Allah,
sama seperti Yesus Kristus adalah Anak Allah (ay. 29b).
Hal ini mengandung makna yang tidak
sederhana. Dengan demikian maka kita adalah orang-orang pilihan Allah sejak
semula, yang ditentukan, dipanggil, dibenarkan, dan dimuliakan oleh Allah sendiri
(ay. 30). Proses sejak dipilih hingga dimuliakan Allah adalah suatu proses yang
luar biasa. Hal tersebut menjadi sebuah “destiny” kita yang harus kita penuhi
dalam hidup kita. Jika kita adalah anak-anak Allah, maka kita harus menjadi
anak-anak Allah yang memenuhi panggilan hidup kita, yaitu dengan tujuan agar
kita dimuliakan Allah, ketika kita masuk ke dalam kerajaan surga yang kekal
nantinya.
Oleh karena itu, jangan pernah merasa minder
atau rendah diri. Kita adalah orang-orang pilihan. Kita dipilih sendiri oleh
Allah bahkan sejak dunia belum dijadikan. Tuhan punya rencana yang indah bagi
kita sebagai orang-orang pilihan Allah. Oleh karena itu jangan sia-siakan waktu
kita untuk hal-hal yang tidak penting. Carilah perkara-perkara tentang Kerajaan
Allah dalam hidup kita, dan kita akan
melihat bagaimana hidup kita akan memenuhi “destiny” yang Allah telah tetapkan
dalam hidup kita masing-masing.
Bacaan Alkitab: Roma 8:29-30
8:29 Sebab semua
orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula
untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi
yang sulung di antara banyak saudara.
8:30 Dan mereka
yang ditentukan-Nya dari semula, mereka itu juga dipanggil-Nya. Dan mereka yang
dipanggil-Nya, mereka itu juga dibenarkan-Nya. Dan mereka yang dibenarkan-Nya,
mereka itu juga dimuliakan-Nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.