Rabu, 5 Juli 2017
Bacaan
Alkitab: 1 Petrus 4:12-19
Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh
kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu. (1 Ptr 4:14)
Penistaan di dalam Alkitab (26): Menderita dan Dinista
karena Nama Kristus
Ayat kedua dalam Perjanjian Baru yang
memuat kata “nista” ada di kitab 1 Petrus pasal 4. Petrus sendiri adalah salah
satu rasul yang dekat dengan Yesus Kristus. Petrus sudah mengalami “naik turun”
pelayanan bersama Tuhan Yesus. Ia pernah dipuji Tuhan, namun pernah juga
dihardik Tuhan, dan pada akhirnya menyangkal Tuhan Yesus walaupun pada akhirnya
ia bertobat dan menjadi salah satu pemimpin jemaat mula-mula. Sejarah gereja
juga mencatat bagaimana Petrus akhirnya mati dengan disalib terbalik karena ia
merasa tidak pantas untuk disalib seperti Tuhannya.
Oleh karena itu, dalam tulisannya,
Petrus sangat kuat membagikan Firman mengenai penggembalaan (karena ia telah
banyak belajar dari Gembala Agung yaitu Tuhan Yesus Kristus), dan juga mengenai
penderitaan. Dari apa yang tertulis dalam Alkitab, Petrus sendiri setidaknya
sudah 2 kali ditahan di penjara karena imannya. Oleh sebab itu kitab 1 Petrus
penuh dengan ajaran mengenai hidup menderita sebagai orang percaya karena iman
kepada Kristus.
Petrus mengatakan bahwa siksaan atau
penderitaan kepada orang Kristen itu bukanlah sesuatu yang luar biasa. Itu
adalah suatu hal biasa dan bisa dianggap sebagai ujian (ay. 12). Sama seperti
murid yang sekolah harus menghadapi ujian sebagai hal yang biasa bahkan harus
dihadapi jika ingin naik kelas, maka bagi orang Kristen, siksaan dan
penderitaan harus dianggap sebagai suatu ujian untuk naik level ke tingkat yang
lebih tinggi. Orang Kristen harus memandang penderitaan sebagai suatu sukacita,
karena dengan demikian kita boleh ikut ambil bagian dalam penderitaan Kristus
supaya kita boleh dimuliakan bersama-sama dengan Kristus (ay. 13). Ingat bahwa
tidak ada mahkota kemuliaan tanpa penderitaan salib (There is no crown without cross).
Di sisi lain, Tuhan juga mengatakan
bahwa orang Kristen harus bisa berbahagia jika kita dinista karena nama Kristus
(ay. 14a). Ingat, ini bukan berarti kita harus berbahagia jika dinista karena
kesalahan atau dosa kita. Jika demikian keadaannya, justru kita harus merasa
malu karena di situ kita sedang mempermalukan Tuhan (ay. 15-16). Kita harus
ingat bahwa orang Kristen yang benar pasti memiliki Roh Allah di dalam dirinya
(ay. 14b). Roh Allah itu yang harus kita jaga supaya kita tetap hidup dipimpin
oleh Roh sehingga kita dapat memilih untuk tidak mau lagi menista Tuhan dan
melukai hati-Nya.
Sekilas, urusan penistaan ini sepertinya banyak
terjadi di luar lingkungan gereja/jemaat. Pola pikir orang Kristen pada umumnya
adalah bahwa penistaan dilakukan oleh orang non Kristen kepada orang Kristen
atau kepada Tuhan (yaitu Tuhannya orang Kristen). Pandangan ini sebenarnya
tidaklah 100% tepat. Alkitab jelas menulis bahwa penghakiman (yaitu terkait
penistaan kepada Tuhan) justru dimulai dari rumah Allah sendiri yaitu gereja
atau jemaat (ay. 17a). Di sini Tuhan hendak mengatakan bahwa cukup banyak orang
Kristen yang merasa sudah menjadi umat Allah, namun dari tindakan hidupnya,
dari perkataannya, bahkan dari pikirannya mencerminkan bahwa mereka adalah para
penista Tuhan. Orang-orang seperti ini merasa puas dengan datang ke gereja
setiap hari Minggu, atau mungkin dengan mengambil bagian dalam pelayanan di
gereja, padahal semua itu hanyalah pencitraan di hadapan manusia. Mereka
terlihat terhormat di pandangan manusia namun terkutuk di pandangan Tuhan.
Dari gereja penghakiman Tuhan dimulai.
Dan jika gereja saja dikenakan standar yang begitu tinggi (karena standarnya
adalah sempurna seperti Tuhan Yesus), maka sudah pasti akan ada hukuman bagi
mereka yang tidak percaya pada kebenaran Injil (ay. 17b). Ini berbicara kepada
orang-orang yang sudah mendengar kebenaran Injil tetapi dengan sengaja memilih
untuk tidak percaya dan tidak melakukan dan bukan kepada mereka yang tidak
memiliki kesempatan untuk mendengar Injil. Orang benar (orang Kristen) saja
hampir-hampir tidak dapat diselamatkan (yang artinya masuk menjadi anggota keluarga
Kerajaan Allah untuk memerintah bersama-sama dengan Tuhan Yesus) karena standar
keselamatan adalah hidup Tuhan Yesus sendiri. Oleh karena itu tentu orang non
Kristen juga tidak mungkin menjadi anggota keluarga Kerajaan Allah karena
mereka tidak mengenal karya penyelamatan Yesus Kristus (ay. 18). Dalam hal ini
mereka maksimal hanya masuk kategori orang-orang yang menjadi anggota
masyarakat di langit yang baru dan bumi yang baru, yaitu bagi mereka yang
mengasihi sesamanya (Mat 25:31-46).
Oleh karena itu, kita harus memandang
bahwa jika kita sampai menderita dan dinista karena nama Tuhan Yesus Kristus,
sesungguhnya kita sedang memperoleh anugerah Tuhan. Tidak semua orang Kristen
mengalami penderitaan dan penistaan karena imannya. Oleh karena itu, kita harus
memahami apa maksud Tuhan di balik penderitaan yang kita alami. Salah satu hal
yang sering diajarkan Tuhan kepada orang Kristen adalah bahwa orang Kristen
seharusnya tidak memiliki hak lagi atas hidupnya. Seluruh hidupnya adalah bagi
Tuhan (Rm 11:36, Gal 2:19-20, Kol 3:23). Semua harus kita serahkan kepada Tuhan
karena semua adalah milik Tuhan, termasuk jiwa kita pun milik Tuhan (ay. 19).
Jadi penderitaan dan penistaan yang mungkin kita alami karena nama Tuhan Yesus,
pasti mengajarkan kita bahwa kita sudah tidak memiliki diri kita sendiri.
Tuhanlah yang memiliki diri kita. Apa lagi yang bisa kita banggakan dan
pertahankan di dunia ini? Bukankah bagian kita adalah hidup bagi Tuhan dengan
semaksimal mungkin sehingga nama Tuhan dipermuliakan? Biarlah kita dinista
karena kebenaran, asalkan kita tidak menista Tuhan dengan segala tipu daya,
penyesatan dan kemunafikan.
Bacaan
Alkitab: 1 Petrus 4:12-19
4:12 Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api
siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar
biasa terjadi atas kamu.
4:13 Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam
penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada
waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya.
4:14 Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh
kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu.
4:15 Janganlah ada di antara kamu yang harus menderita sebagai pembunuh
atau pencuri atau penjahat, atau pengacau.
4:16 Tetapi, jika ia menderita sebagai orang Kristen, maka janganlah ia
malu, melainkan hendaklah ia memuliakan Allah dalam nama Kristus itu.
4:17 Karena sekarang telah tiba saatnya penghakiman dimulai, dan pada rumah
Allah sendiri yang harus pertama-tama dihakimi. Dan jika penghakiman itu
dimulai pada kita, bagaimanakah kesudahannya dengan mereka yang tidak percaya
pada Injil Allah?
4:18 Dan jika orang benar hampir-hampir tidak diselamatkan, apakah yang
akan terjadi dengan orang fasik dan orang berdosa?
4:19 Karena itu baiklah juga mereka yang harus menderita karena kehendak
Allah, menyerahkan jiwanya, dengan selalu berbuat baik, kepada Pencipta yang
setia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.