Rabu, 12 Juli 2017

Pesan kepada Ketujuh Jemaat di Kitab Wahyu: (7) Hanya bagi yang Menang



Sabtu, 15 Juli 2017
Bacaan Alkitab: Wahyu 2:7
“... Barangsiapa menang, dia akan Kuberi makan dari pohon kehidupan yang ada di Taman Firdaus Allah.” (Why 2:7b)


Pesan kepada Ketujuh Jemaat di Kitab Wahyu: (7) Hanya bagi yang Menang


Bagian terakhir yang akan kita bahas mengenai pesan Tuhan kepada ketujuh jemaat di kitab Wahyu pasal 2 dan 3 adalah mengenai upah atau hadiah bagi yang menang. Sebagai contoh, untuk jemaat di Efesus, Tuhan berkata bahwa barangsiapa yang menang maka ia akan diberi makan Tuhan dari pohon kehidupan yang ada di Taman Firdaus Allah (ay. 7).

Jika kita melihat kepada jemaat-jemaat lainnya, maka hadiah bagi mereka yang menang pun berbeda-beda. Ini adalah hak prerogatif Tuhan bagi setiap jemaat-Nya. Namun jika kita memperhatikan dengan lebih seksama, maka sebenarnya inti dari hadiah yang diberikan kepada mereka yang menang tersebut sama sekali tidak ada yang dijanjikan untuk dinikmati di dunia ini. Kita bisa melihat hadiah/upah tersebut antara lain:

  • Jemaat Efesus: Diberi makan oleh Tuhan dari pohon kehidupan yang ada di Taman Firdaus Allah (Why 2:7)
  • Jemaat Smirna: Tidak akan menderita apa-apa oleh kematian yang kedua (Why 2:11).
  • Jemaat Pergamus: Diberikan Tuhan dari manna yang tersembunyi dan dikaruniakan batu putih, yang di atasnya tertulis nama baru (Why 2:17).
  • Jemaat Tiatira: Dikaruniakan kuasa atas bangsa-bangsa untuk memerintah mereka dengan tongkat besi, serta dikaruniakan bintang timur (Why 2:26-28)
  • Jemaat Sardis: Akan mengenakan pakaian putih, tidak akan dihapus namanya dari kitab kehidupan oleh Tuhan, melainkan Tuhan akan mengaku namanya di hadapan Bapa dan di hadapan para malaikat (Why 3:5).
  • Jemaat Filadelfia: Akan dijadikan sokoguru di dalam Bait Suci Allah, dan Tuhan akan menuliskan nama Allah-Nya, nama kota Allah-Nya, yaitu Yerusalem baru, yang turun dari sorga dari Allah-Nya, dan nama-Nya yang baru (Why 3:12)
  • Jemaat Laodikia: akan didudukkan bersama-sama dengan Tuhan di atas takhta-Nya (Why 3:21).

Dari ketujuh hadiah bagi jemaat yang menang di atas, semuanya merujuk kepada apa yang akan terjadi di Langit yang baru dan Bumi yang baru, bahkan di Yerusalem Baru. Ini adalah hadiah yang akan diterima oleh orang benar di dalam kekekalan, bukan di dunia ini yang bersifat fana. Inilah harta kita sendiri yang akan kita terima di dunia yang akan datang jika kita setia mengelola harta orang lain (Luk 16:12). Harta orang lain ini dapat diartikan bahwa apa yang kita miliki di dunia ini sesungguhnya bukanlah harta kita sendiri. Itu adalah harta Tuhan yang dipercayakan kepada kita. Bagian kita adalah mengelola harta tersebut dengan baik dan setia sebagai seorang hamba (Mat 25:21).

Secara lebih spesifik lagi, kata menang ini tidak dapat diartikan secara sederhana. Seringkali kita diajarkan di gereja bahwa kita adalah orang-orang pemenang. Pertanyaannya, menang dari siapa? Saya setuju jika Tuhan Yesus sudah menang. Akan tetapi kemenangan Tuhan Yesus itu tidak serta merta membuat kita menang sehingga kita tidak perlu berjuang lagi. Alkitab dengan jelas mengatakan bahwa kita perlu mengerjakan keselamatan kita dengan takut dan gentar (Flp 2:12). Lagipula jika semua orang yang percaya kepada Kristus sudah dianggap menang, maka mengapa Tuhan masih harus berkata di kitab Wahyu: “Barangsiapa menang...”? Jika semua orang Kristen sudah menang maka Tuhan tidak perlu mengucapkan perkataan “Barangsiapa menang...”.

Hal ini menunujukkan bahwa setiap orang percaya harus berjuang untuk bisa menang. Apakah definisi menang itu? Alkitab memberikan petunjuk tambahan mengenai definisi menang di kitab Wahyu pasal 2 dan 3 ini. Menang adalah melakukan pekerjaan Tuhan sampai pada kesudahannya (Why 2:26). Ini sejajar dengan perkataan Tuhan Yesus yang menyatakan bahwa “Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya” (Yoh 4:34). Jemaat Tuhan akan dinilai oleh Tuhan dari apakah kita sudah melakukan kehendak Tuhan dan menyelesaikan pekerjaan-Nya atau tidak. Jika kita setia hingga akhir, maka kita dapat dikatakan menang. Namun jika kita tidak pernah mempersoalkan kehendak Tuhan dalam hidup kita, maka bagaimana kita bisa menyelesaikan pekerjaan Tuhan?

Pekerjaan Tuhan pasti terkait dengan kehendak Tuhan. Jika kita melakukan pekerjaan-pekerjaan di gereja, misalnya pelayanan atau bahkan menjadi pendeta dan berkhotbah di gereja, maka belum tentu itu adalah kehendak Tuhan. Tuhan Yesus sendiri yang berkata bahwa pada hari terakhir banyak orang akan berkata kepada Tuhan: “Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?” (Mat 7:22). Jadi pelayanan pun belum tentu melakukan kehendak Bapa, karena bisa saja pelayanan dilakukan bukan untuk kemuliaan Tuhan tetapi untuk kemuliaan diri sendiri.

Di sini Tuhan mengingatkan bahwa masing-masing kita harus benar-benar mengecek diri kita sendiri. Jika range nilai adalah dari 1 s.d. 100, berapa nilai kita di hadapan Tuhan? Jika ambang batas “kelulusan” adalah 90, sudahkah kita mencapai nilai tersebut sehingga kita dapat dikatakan sebagai pemenang? Ingat bahwa hadiah dari Tuhan hanya diberikan kepada mereka yang menang. Berjuanglah untuk menjadi seorang pemenang, bukan pemenang di mata kita sendiri atau di mata orang lain, tetapi berjuanglah untuk menjadi pemenang di hadapan Tuhan. Oleh karena itu, perkarakan setiap hari apakah kita sudah ada di arah yang benar untuk menjadi pemenang di hadapan Tuhan. Tanpa itu, kita berpotensi tersesat dan terhilang di hadapan Tuhan ketika hari penghakiman terakhir akan tiba. Saat itu, sudah tidak ada kesempatan untuk memperbaiki kesalahan kita.



Bacaan Alkitab: Wahyu 2:7
2:7 Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat: Barangsiapa menang, dia akan Kuberi makan dari pohon kehidupan yang ada di Taman Firdaus Allah."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.