Senin, 10 Juli 2017
Bacaan
Alkitab: Wahyu 2:2-3
Aku tahu segala pekerjaanmu: baik jerih payahmu maupun ketekunanmu. Aku
tahu, bahwa engkau tidak dapat sabar terhadap orang-orang jahat, bahwa engkau
telah mencobai mereka yang menyebut dirinya rasul, tetapi yang sebenarnya tidak
demikian, bahwa engkau telah mendapati mereka pendusta. (Why 2:2)
Pesan kepada Ketujuh Jemaat di Kitab Wahyu: (2) Tuhan
Tahu tentang Kita
Bagian kedua dari pesan Tuhan kepada
ketujuh jemaat di kitab Wahyu adalah pernyataan bahwa Tuhan tahu mengenai kita,
yaitu apa yang kita lakukan dan segala pekerjaan kita (ay. 2a). Dalam ayat-ayat
lainnya kepada keenam jemaat lainnya, kita bisa mengerti bahwa kalimat “Aku tahu”
yang dikatakan oleh Tuhan sendiri itu terkait dengan pekerjaan kita (ada 5
ayat: Why 2:2, 2:19, 3:1, 3:8a, 3:15), terkait dengan kesusahan dan kemiskinan
kita (ada 1 ayat: Why 2:9), terkait dengan tempat kita diam (ada 1 ayat: Why
2:13), serta terkait dengan kekuatan kita (ada 1 ayat: Why 3:8b).
Kebanyakan kata “Aku tahu” dalam pesan
Tuhan kepada ketujuh jemaat ini berbicara mengenai pekerjaan kita. Tentu dalam
hal ini bukan sekedar pekerjaan jasmani kita di kantor atau usaha kita dalam
rangka mencari nafkah, tetapi lebih kepada pekerjaan yang dilakukan oleh jemaat
dalam rangka melayani Tuhan. Di situ kita harus sadar bahwa segala sesuatu
tidak ada yang tersembunyi di hadapan Tuhan. Tuhan tahu apa yang ada di dalam
hati kita dan yang menjadi motivasi kita ketika kita melakukan pelayanan. Tuhan
tahu segala sesuatunya. Dan betapa berbahayanya jika selama ini masih ada
jemaat Tuhan (bahkan pelayan Tuhan) yang berpikir bahwa ia bisa
“menyembunyikan” sesuatu dari hadapan Tuhan.
Ingat bahwa Tuhan tahu segala pekerjaan
kita, yaitu segala jerih payah kita maupun ketekunan kita (hal yang positif)
(ay. 2b). Di ayat-ayat lain sebagaimana telah disebutkan di atas, dikatakan
pula bahwa Tuhan tahu segala hal negatif yang juga kita lakukan, misalnya
jemaat Sardis yang merasa sedang hidup (melayani Tuhan) padahal sebenarnya
mereka mati (Why 3:1), atau jemaat Laodikia yang ternyata nilai pekerjaannya
adalah suam-suam kuku, yaitu tidak dingin dan tidak panas (Why 3:16). Tuhan
tahu segala sesuatu, baik yang positif maupun yang negatif. Di situ kita harus
sadar bahwa tidak ada yang tersembunyi di hadapan-Nya dan kita harus dengan
rendah hati mau menerima Firman-Nya.
Kepada jemaat di Efesus (karena bagian
bacaan kita hari ini mengambil contoh jemaat di Efesus), Tuhan berkata bahwa
pekerjaan mereka sudah bagus, yaitu mereka tidak dapat sabar kepada orang
jahat, dan bahkan berani “mencobai” rasul-rasul palsu, dapat mengidentifikasi orang-orang
yang menjadi “pendusta” di antara jemaat (ay. 2c), tetap sabar dan menderita
oleh karena nama Tuhan, serta tidak mengenal lelah bekerja bagi Tuhan (ay. 3).
Ini adalah pujian yang tulus dari Tuhan atas apa yang jemaat Efesus lakukan. Di
mata orang pada umumnya, apa yang jemaat Efesus lakukan pasti tidak nampak atau
terlihat secara jelas. Namun Tuhan mampu membedakan mana pekerjaan baik yang
dilakukan oleh seseorang sekalipun orang lain tidak mengetahuinya. Sebaliknya,
kita harus ingat juga bahwa Tuhan juga mampu membedakan mana pekerjaan jahat
meskipun di mata orang lain kita seakan-akan sedang melakukan pekerjaan yang
baik.
Di sini saya belajar bahwa kita tidak
boleh munafik di hadapan Tuhan. Kita juga tidak boleh mencoba mencari pujian
dari manusia dengan cara-cara yang melawan kebenaran. Kita harus lebih memburu
perkenanan dan kesukaan Tuhan daripada perkenanan dan kesukaan manusia (Gal
1:10). Jangan mempertaruhkan kekekalan hanya pada pujian manusia, karena suatu
saat nanti, pada hari penghakiman nanti, hanya perkenanan Tuhan yang mampu
menyelamatkan kita dari kebinasaan kekal. Di situ akan terbukti mana
orang-orang (termasuk mereka yang mengaku sebagai hamba Tuhan) yang selama ini hanya
mencari perkenanan manusia, dan mana orang-orang yang sungguh-sungguh bekerja
keras mencari perkenanan Tuhan.
Bacaan
Alkitab: Wahyu 2:2-3
2:2 Aku tahu segala pekerjaanmu: baik jerih payahmu maupun ketekunanmu. Aku
tahu, bahwa engkau tidak dapat sabar terhadap orang-orang jahat, bahwa engkau
telah mencobai mereka yang menyebut dirinya rasul, tetapi yang sebenarnya tidak
demikian, bahwa engkau telah mendapati mereka pendusta.
2:3 Dan engkau tetap sabar dan menderita oleh karena nama-Ku; dan engkau
tidak mengenal lelah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.