Kamis, 13 Juli 2017
Bacaan
Alkitab: Wahyu 2:5
Sebab itu ingatlah betapa dalamnya engkau telah jatuh! Bertobatlah dan
lakukanlah lagi apa yang semula engkau lakukan. Jika tidak demikian, Aku akan
datang kepadamu dan Aku akan mengambil kaki dianmu dari tempatnya, jikalau
engkau tidak bertobat. (Why 2:5)
Pesan kepada Ketujuh Jemaat di Kitab Wahyu: (5) Jemaat
Tuhan Harus Bertobat
Salah satu hal penting lainnya yang ada
di dalam pesan Tuhan kepada jemaat-jemaat di kitab Wahyu pasal 2 dan 3 adalah
perintah untuk bertobat. Menariknya, dalam pesan kepada 5 dari 7 jemaat yang disebutkan, tercantum kata “bertobat” di dalam
pesan Tuhan tersebut. Ini menunjukkan bahwa jemaat Tuhan di dunia ini memang
tidak lepas dari ketidaksempurnaan. Di situlah letak pertobatan yang harus
dilakukan oleh setiap jemaat Tuhan.
Dari ketujuh jemaat Tuhan di kitab
Wahyu pasal 2 dan 3, kita melihat bahwa seruan pertobatan ditujukan kepada
jemaat di Efesus (Why 2:5), Pergamus (Why 2:16), Tiatira (Why 2:22), Sardis
(Why 3:3), dan Laodikia (Why 3:19). Hanya Jemaat di Smirna dan Filadelfia saja
yang tidak terdapat kata “bertobat” di dalam pesan Tuhan tersebut.
Hal ini harus menjadi peringatan kepada
kita, bahwa setiap jemaat harus memiliki suatu hidup yang penuh dengan
pertobatan. Bertobat di sini tidak hanya berarti dari tidak percaya menjadi
percaya, tetapi melepaskan diri dari percintaan dunia dan berjuang mencintai
Tuhan. Bertobat di sini juga melepaskan diri dari “kemelesetan” (hamartia) menuju kepada kesempurnaan (teleios). Bertobat di sini juga berarti
berjuang mengenakan pikiran dan perasaan Kristus (Flp 2:5) dalam hidup kita,
sehingga kita bisa berkata bahwa hidup kita bukanlah kita lagi melainkan
Kristus yang hidup dalam diri kita (Gal 2:20).
Jadi pertobatan jemaat tidak sama
dengan pertobatan orang non Kristen. Bagi orang non Kristen, pertobatan yang
paling awal atau mula-mula adalah bertobat untuk percaya kepada Tuhan Yesus
Kristus. Bagi jemaat Tuhan, pertobatan di sini berarti berjuang untuk
mengenakan pribadi Kristus dalam hidup kita, sehingga hidup kita semakin serupa
dengan Kristus. Kita harus bertobat supaya hidup kita semakin mencerminkan
kehidupan Kristus, sampai orang lain yang melihat hidup kita juga melihat
Kristus di dalam diri kita, hingga orang lain dapat memuliakan Bapa di surga
ketika mereka melihat hidup kita (Mat 5:16).
Hal ini menjadi penting kaena sebagian
(mungkin sebagian besar orang Kristen) merasa tidak perlu untuk bertobat.
Mereka merasa bahwa dengan percaya kepada Tuhan Yesus, maka mereka sudah
diselamatkan. Mereka merasa percaya kepada Tuhan Yesus itulah satu-satunya
pertobatan mereka dan itu sudah cukup. Padahal itu adalah suatu kesalahan yang
besar dan fatal. Jika Tuhan Yesus saja meminta kepada 5 dari 7 jemaat untuk
bertobat, maka itu adalah suara Tuhan. Pertobatan bukan hanya bertobat dalam
artian percaya kepada Tuhan Yesus Kristus, tetapi lebih dari itu, pertobatan
adalah perjuangan terus menerus dalam hidup kita sampai garis akhir.
Dari pesan Tuhan tersebut, kita melihat
bahwa cukup banyak jemaat yang tersesat karena merasa tidak perlu bertobat
lagi. Berjuanglah untuk mengerjakan keselamatan dengan takut dan gentar (Flp
2:12). Jemaat yang tidak sungguh-sungguh memperhatikan Firman Tuhan dalam pesan
Tuhan kepada ketujuh jemaat akan merasa aman-aman saja, padahal mereka mungkin
sedang menuju kepada kebinasaan. Betapa berbahaya keadaan seperti itu. Betapa
berbahaya jika jemaat tidak peka terhadap suara Tuhan, karena pada akhirnya
ketika nanti Tuhan berterus terang, Ia akan berkata kepada orang-orang
tersebut: “Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian
pembuat kejahatan!” (Mat 7:23).
Bacaan
Alkitab: Wahyu 2:5
2:5 Sebab itu ingatlah betapa dalamnya engkau telah jatuh! Bertobatlah dan
lakukanlah lagi apa yang semula engkau lakukan. Jika tidak demikian, Aku akan
datang kepadamu dan Aku akan mengambil kaki dianmu dari tempatnya, jikalau
engkau tidak bertobat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.