Rabu, 12 Juli 2017

Pesan kepada Ketujuh Jemaat di Kitab Wahyu: (5) Jemaat Tuhan Harus Bertobat



Kamis, 13 Juli 2017
Bacaan Alkitab: Wahyu 2:5
Sebab itu ingatlah betapa dalamnya engkau telah jatuh! Bertobatlah dan lakukanlah lagi apa yang semula engkau lakukan. Jika tidak demikian, Aku akan datang kepadamu dan Aku akan mengambil kaki dianmu dari tempatnya, jikalau engkau tidak bertobat. (Why 2:5)


Pesan kepada Ketujuh Jemaat di Kitab Wahyu: (5) Jemaat Tuhan Harus Bertobat


Salah satu hal penting lainnya yang ada di dalam pesan Tuhan kepada jemaat-jemaat di kitab Wahyu pasal 2 dan 3 adalah perintah untuk bertobat. Menariknya, dalam pesan kepada 5 dari 7 jemaat yang disebutkan, tercantum kata “bertobat” di dalam pesan Tuhan tersebut. Ini menunjukkan bahwa jemaat Tuhan di dunia ini memang tidak lepas dari ketidaksempurnaan. Di situlah letak pertobatan yang harus dilakukan oleh setiap jemaat Tuhan.

Dari ketujuh jemaat Tuhan di kitab Wahyu pasal 2 dan 3, kita melihat bahwa seruan pertobatan ditujukan kepada jemaat di Efesus (Why 2:5), Pergamus (Why 2:16), Tiatira (Why 2:22), Sardis (Why 3:3), dan Laodikia (Why 3:19). Hanya Jemaat di Smirna dan Filadelfia saja yang tidak terdapat kata “bertobat” di dalam pesan Tuhan tersebut.

Hal ini harus menjadi peringatan kepada kita, bahwa setiap jemaat harus memiliki suatu hidup yang penuh dengan pertobatan. Bertobat di sini tidak hanya berarti dari tidak percaya menjadi percaya, tetapi melepaskan diri dari percintaan dunia dan berjuang mencintai Tuhan. Bertobat di sini juga melepaskan diri dari “kemelesetan” (hamartia) menuju kepada kesempurnaan (teleios). Bertobat di sini juga berarti berjuang mengenakan pikiran dan perasaan Kristus (Flp 2:5) dalam hidup kita, sehingga kita bisa berkata bahwa hidup kita bukanlah kita lagi melainkan Kristus yang hidup dalam diri kita (Gal 2:20). 

Jadi pertobatan jemaat tidak sama dengan pertobatan orang non Kristen. Bagi orang non Kristen, pertobatan yang paling awal atau mula-mula adalah bertobat untuk percaya kepada Tuhan Yesus Kristus. Bagi jemaat Tuhan, pertobatan di sini berarti berjuang untuk mengenakan pribadi Kristus dalam hidup kita, sehingga hidup kita semakin serupa dengan Kristus. Kita harus bertobat supaya hidup kita semakin mencerminkan kehidupan Kristus, sampai orang lain yang melihat hidup kita juga melihat Kristus di dalam diri kita, hingga orang lain dapat memuliakan Bapa di surga ketika mereka melihat hidup kita (Mat 5:16).

Hal ini menjadi penting kaena sebagian (mungkin sebagian besar orang Kristen) merasa tidak perlu untuk bertobat. Mereka merasa bahwa dengan percaya kepada Tuhan Yesus, maka mereka sudah diselamatkan. Mereka merasa percaya kepada Tuhan Yesus itulah satu-satunya pertobatan mereka dan itu sudah cukup. Padahal itu adalah suatu kesalahan yang besar dan fatal. Jika Tuhan Yesus saja meminta kepada 5 dari 7 jemaat untuk bertobat, maka itu adalah suara Tuhan. Pertobatan bukan hanya bertobat dalam artian percaya kepada Tuhan Yesus Kristus, tetapi lebih dari itu, pertobatan adalah perjuangan terus menerus dalam hidup kita sampai garis akhir.

Dari pesan Tuhan tersebut, kita melihat bahwa cukup banyak jemaat yang tersesat karena merasa tidak perlu bertobat lagi. Berjuanglah untuk mengerjakan keselamatan dengan takut dan gentar (Flp 2:12). Jemaat yang tidak sungguh-sungguh memperhatikan Firman Tuhan dalam pesan Tuhan kepada ketujuh jemaat akan merasa aman-aman saja, padahal mereka mungkin sedang menuju kepada kebinasaan. Betapa berbahaya keadaan seperti itu. Betapa berbahaya jika jemaat tidak peka terhadap suara Tuhan, karena pada akhirnya ketika nanti Tuhan berterus terang, Ia akan berkata kepada orang-orang tersebut: “Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!” (Mat 7:23).



Bacaan Alkitab: Wahyu 2:5
2:5 Sebab itu ingatlah betapa dalamnya engkau telah jatuh! Bertobatlah dan lakukanlah lagi apa yang semula engkau lakukan. Jika tidak demikian, Aku akan datang kepadamu dan Aku akan mengambil kaki dianmu dari tempatnya, jikalau engkau tidak bertobat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.