Rabu, 15 Oktober 2014

Bagaimana Kualitas Seorang Pengajar?



Kamis, 16 Oktober 2014
Bacaan Alkitab: Yohanes 3:1-10
“Jawab Yesus: "Engkau adalah pengajar Israel, dan engkau tidak mengerti hal-hal itu?”” (Yoh 3:10)


Bagaimana Kualitas Seorang Pengajar?


Peribahasa yang kita kenal mengatakan “Guru kencing berdiri, murid kencing berlari”. Hal tersebut menunjukkan betapa pentingnya kualitas seorang guru atau pengajar dan bagaimana dampaknya terhadap murid-muridnya atau orang-orang yang diajarnya. Oleh karena itu, jika kita melihat bagaimana begitu kompleksnya permasalahan dalam dunia pendidikan di Indonesia, mungkin kita perlu melihat dan menginstropeksi bagaimana kualitas guru/pendidik/pengajar di negara kita ini.

Dalam Alkitab juga pernah disebutkan tentang seorang pengajar agama Yahudi yang bernama Nikodemus. Alkitab menulis Nikodemus sebagai seorang Farisi dan seorang pemimpin agama Yahudi (ay. 1). Walaupun ia adalah seorang Farisi (dimana mayoritas orang Farisi adalah mereka yang tidak suka dengan Yesus), akan tetapi Nikodemus tetap mau menjumpai Yesus, walaupun dilakukan pada malam hari (supaya ia tidak ketahuan bertemu dengan Yesus). Dalam pertemuannya dengan Yesus, Nikodemus mengakui Yesus sebagai guru yang diutus oleh Allah (ay. 2).

Perhatikan bahwa pada awalnya Nikodemus tidak mengakui Yesus sebagai Mesias, melainkan hanya sebagai guru yang diutus oleh Allah. Sama seperti Nikodemus sendiri yang adalah guru/pengajar agama Yahudi, Nikodemus menganggap bahwa Yesus pun sama seperti dirinya. Akan tetapi, dalam percakapannya dengan Yesus, ternyata apa yang selama ini menjadi pengetahuan yang dibanggakan oleh Nikodemus, ternyata masih jauh dari apa yang seharusnya ia pahami. Ketika Yesus berkata tentang kelahiran baru untuk dapat melihat Kerajaan Allah (ay. 3), Nikodemus justru bertanya bagaimana caranya orang tersebut dapat dilahirkan (ay. 4). Ketika Yesus menjelaskan bahwa orang tersebut harus dilahirkan dari air dan Roh, dan mengapa orang harus lahir dari Roh (ay. 5-8), Nikodemus masih juga tidak mengerti.

Bahkan Nikodemus kembali menanyakan “Bagaimanakah mungkin hal itu terjadi?” (ay. 9). Dua kali Nikodemus bertanya kepada Tuhan Yesus, hingga Yesus pun menjadi heran dan berkata, “Engkau adalah pengajar Israel, dan engkau tidak mengerti hal-hal itu?” (ay. 10). Pernyataan dan pertanyaan Yesus ini mengandung makna yang sangat dalam, yaitu bahwa seorang pemimpin agama Yahudi, seorang guru dan pengajar agama Yahudi yang dihormati pun tidak mengerti kebenaran dasar dari kelahiran baru yang menjadi syarat untuk dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah (ay. 5). Jika seorang Nikodemus saja tidak mengerti tentang hal ini, bagaimana dengan orang-orang Yahudi yang diajar oleh dirinya? Bukankah jika kualitas pengajarnya saja seperti ini, tidak ada lagi yang dapat diharapkan dari kualitas orang-orang yang diajarnya?

Walaupun demikian, Alkitab mencatat bahwa Yesus cukup sabar meladeni Nikodemus dan mengajarkan kebenaran-kebenaran yang prinsip kepada Nikodemus. Bahkan Nikodemus secara diam-diam juga menjadi pengikut Kristus, dan ialah salah satu orang yang membawa minyak dan rempah-rempah ketika Yesus mati disalib (Yoh 19:39). Meskipun Alkitab tidak mencatat bagaimana kehidupan Nikodemus secara rinci, tetapi banyak yang beranggapan bahwa Nikodemus menjadi bagian dari orang percaya, walaupun mungkin ia melakukannya secara diam-diam karena posisinya yang sudah cukup tinggi di kalangan orang Farisi.

Apa yang dapat kita pelajari dari hal ini? Kita belajar bagaimana Nikodemus tidak sungkan-sungkan untuk datang kepada Yesus dan bertanya kepada Yesus. Artinya sebagai pengajar agama Yahudi, Nikodemus sadar bahwa mungkin ilmu yang ia milik masih kurang, apalagi dibandingkan dengan apa yang Yesus miliki. Oleh karena itu Nikodemus mau berlelah-lelah belajar kepada Yesus bahkan hingga malam hari, supaya ia dapat lebih mengerti kebenaran Firman Tuhan dan nantinya dapat mengajarkan apa yang benar kepada orang-orang Yahudi.

Jika kita adalah hamba Tuhan, khususnya pendeta, pengkhotbah, guru agama atau guru sekolah minggu, jangan pernah merasa puas dengan apa yang kita miliki. Milikilah kehausan untuk terus menambah kapasitas kita sehingga kita boleh mengerti lebih tentang kebenaran dan boleh menyampaikan apa yang benar kepada orang-orang yang kita ajar. Bahkan jika kita “hanyalah” jemaat biasa (tidak memiliki pelayanan yang tetap di suatu gereja/persekutuan), tidak ada salahnya untuk terus menerus belajar dan belajar tentang kebenaran Firman Tuhan, karena siapa tahu suatu saat nanti, Tuhan akan mengizinkan kita untuk dapat menyampaikan Firman Tuhan dalam suatu kesempatan. Siap sedialah, sehingga kita boleh dipandang setia oleh Tuhan kita, Yesus Kristus.


Bacaan Alkitab: Yohanes 3:1-10
3:1 Adalah seorang Farisi yang bernama Nikodemus, seorang pemimpin agama Yahudi.
3:2 Ia datang pada waktu malam kepada Yesus dan berkata: "Rabi, kami tahu, bahwa Engkau datang sebagai guru yang diutus Allah; sebab tidak ada seorang pun yang dapat mengadakan tanda-tanda yang Engkau adakan itu, jika Allah tidak menyertainya."
3:3 Yesus menjawab, kata-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah."
3:4 Kata Nikodemus kepada-Nya: "Bagaimanakah mungkin seorang dilahirkan, kalau ia sudah tua? Dapatkah ia masuk kembali ke dalam rahim ibunya dan dilahirkan lagi?"
3:5 Jawab Yesus: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah.
3:6 Apa yang dilahirkan dari daging, adalah daging, dan apa yang dilahirkan dari Roh, adalah roh.
3:7 Janganlah engkau heran, karena Aku berkata kepadamu: Kamu harus dilahirkan kembali.
3:8 Angin bertiup ke mana ia mau, dan engkau mendengar bunyinya, tetapi engkau tidak tahu dari mana ia datang atau ke mana ia pergi. Demikianlah halnya dengan tiap-tiap orang yang lahir dari Roh."
3:9 Nikodemus menjawab, katanya: "Bagaimanakah mungkin hal itu terjadi?"
3:10 Jawab Yesus: "Engkau adalah pengajar Israel, dan engkau tidak mengerti hal-hal itu?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.