Jumat, 17 Oktober
2014
Bacaan Alkitab: Markus 1:16-20
“Yesus berkata
kepada mereka: "Mari, ikutlah Aku dan kamu akan Kujadikan penjala
manusia."” (Mrk 1:17)
“Mari Ikutlah
Aku, dan Kamu Akan Kujadikan ....”
Kalimat judul di atas pastilah sudah cukup
familiar kita dengar bukan? Itu adalah kalimat ajakan Yesus Kristus kepada
murid-muridNya yang pertama, antara lain Simon (Petrus) dan Andreas, dan juga
Yohanes dan Yakobus. Saya pernah bercanda kepada teman saya, bahwa untung saja
Simon dan Andreas adalah nelayan, coba bayangkan jika Simon dan Andreas adalah
pemulung, atau penjual koran, tukang daging atau bahkan pencuri, kira-kira apa
Yesus akan menggunakan kalimat yang sama dengan yang diatas? Apa mungkin Yesus akan
berkata, “Mari ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan: a) Pemulung manusia? b)
Penjual manusia? c) Pemotong manusia? atau d) Pencuri manusia?”.
Tidak usah dipikirkan lebih lanjut karena hal
itu hanya khayalan dan imajinasi saya saja dalam guyonan dengan teman saya.
Akan tetapi, kita dapat melihat bahwa bagaimana Yesus sangat luar biasa dalam memilih
murid-muridNya, dengan kalimat yang sederhana tapi mengena. Yesus tidak
menggunakan kalimat yang “mengawang-awang”, tetapi menggunakan kalimat yang
membumi sesuai dengan kondisi sosial budaya mereka pada waktu itu. Yesus tahu
bahwa Simon dan Andreas adalah penjala ikan (ay. 16), dan Yesus menggunakan
istilah “penjala manusia”, sesuatu yang sangat luar biasa dan “out of the box”
untuk ukuran 2000 tahun yang lalu (ay. 17).
Dengan ajakan Yesus yang sangat luar biasa
itu, tidak heran Simon dan Andreas langsung (segera) meninggalkan pekerjaannya
sebagai nelayan. Mereka segera meninggalkan jalanya (padahal mereka sedang
menebarkan jala di danau alias sedang bekerja dan menjalani profesinya sebagai
nelayan) dan segera mengikuti Yesus (ay. 18). Bahkan kemudian, ketika Yesus
melihat Yakobus dan Yohanes yang sedang membereskan jala (berarti mereka sudah
selesai menjala dan sedang membereskan jala mereka), Yesus pun juga memanggil mereka
berdua untuk menjadi muridNya (ay. 19-20a). Sangat mungkin kepada Yohanes dan
Yakbous, Yesus menggunakan kalimat ajakan yang sama dengan apa yang ia katakan
kepada Simon dan Andreas sebelumnya. Alkitab bahkan menulis bahwa Yohanes dan
Yakobus segera meninggalkan ayahnya (Zebedeus) dan orang-orang upahan lalu
mengikut Yesus (ay. 20b). Ini menunjukkan bahwa Yohanes dan Yakobus bukanlah
orang sembarangan, mereka cukup kaya sebagai nelayan karena mereka (dan juga
ayah mereka) memiliki orang-orang upahan.
Menarik bahwa ajakan Yesus dengan istilah “penjala
manusia” ini hanya digunakan untuk mengajak empat orang murid Yesus yang
disebutkan dalam bacaan Kitab Suci kita pada hari ini. Ketika mengajak Matius si
pemungut cukai, Yesus tidak menggunakan
istilah “pemungut manusia”, apalagi ketika Yesus mengajak Yudas Iskariot untuk
mengikut diriNya. Alkitab dan tradisi gereja membuktikan bahwa dari empat orang
murid-murid pertama Yesus (Simon, Andreas, Yohanes, dan Yakobus), ada tiga
orang yang sangat dekat dengan Yesus dan sering diajak bersama-sama Yesus ke
berbagai tempat, antara lain ketika Yesus dimuliakan bersama Musa dan Elia dan
juga ke Taman Getsemani sebelum Tuhan Yesus ditangkap. Bahkan menurut tradisi
gereja keempat murid yang diajak Yesus menjadi penjala manusia tersebut, adalah
murid-murid yang sangat setia hingga akhir. Mereka mau menderita demi Yesus,
dengan penganiayaan yang begitu berat,
namun mereka tetap setia dalam iman mereka kepada Kristus.
Hari ini kita belajar bagaimana Yesus
seringkali menggunakan bahasa yang sederhana, yang mengena langsung ke kita
secara pribadi. Bahkan mungkin saja saat ini ada pembaca renungan ini yang
disentuh langsung oleh Yesus dan Yesus sedang memanggil kita, untuk kita
menjadi pelayanNya. Saya tidak tahu pekerjaan anda, tetapi sangat mungkin Yesus
pun memanggil kita untuk menjadi orang-orang yang setia dan taat kepadaNya,
dimulai dari profesi kita masing-masing. Jika kita adalah guru/pengajar, kita
bisa menjadi pengajar manusia, yang menyisipkan
bahkan menyampaikan kebenaran Firman Tuhan dalam profesi kita. Jika kita adalah
karyawan, kita pun dapat memuliakan Tuhan dalam profesi kita, dengan bekerja
dengan baik sehingga orang lain (pimpinan, rekan sekerja ataupun bawahan kita)
dapat melihat bagaimana pekerjaan kita adalah pekerjaan yang berkualitas, dan
mereka dapat melihat perbedaan antara orang-orang Kristen dengan yang bukan. Dari
profesi kita masing-masing, kita pun dapat menggunakannya bagi kemuliaan nama
Tuhan. Pertanyaan Yesus kepada kita dari dahulu tetap sama: “Mari, ikutlah Aku
dan kamu akan Kujadikan ....”
Bacaan Alkitab: Markus 1:16-20
1:16 Ketika Yesus
sedang berjalan menyusur danau Galilea, Ia melihat Simon dan Andreas, saudara
Simon. Mereka sedang menebarkan jala di danau, sebab mereka penjala ikan.
1:17 Yesus
berkata kepada mereka: "Mari, ikutlah Aku dan kamu akan Kujadikan penjala
manusia."
1:18 Lalu mereka
pun segera meninggalkan jalanya dan mengikuti Dia.
1:19 Dan setelah
Yesus meneruskan perjalanan-Nya sedikit lagi, dilihat-Nya Yakobus, anak
Zebedeus, dan Yohanes, saudaranya, sedang membereskan jala di dalam perahu.
1:20 Yesus segera
memanggil mereka dan mereka meninggalkan ayahnya, Zebedeus, di dalam perahu
bersama orang-orang upahannya lalu mengikuti Dia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.