Rabu, 15 Oktober 2014

“Mari Ikutlah Aku, dan Kamu Akan Kujadikan ....”



Jumat, 17 Oktober 2014
Bacaan Alkitab: Markus 1:16-20
“Yesus berkata kepada mereka: "Mari, ikutlah Aku dan kamu akan Kujadikan penjala manusia."” (Mrk 1:17)


“Mari Ikutlah Aku, dan Kamu Akan Kujadikan ....”


Kalimat judul di atas pastilah sudah cukup familiar kita dengar bukan? Itu adalah kalimat ajakan Yesus Kristus kepada murid-muridNya yang pertama, antara lain Simon (Petrus) dan Andreas, dan juga Yohanes dan Yakobus. Saya pernah bercanda kepada teman saya, bahwa untung saja Simon dan Andreas adalah nelayan, coba bayangkan jika Simon dan Andreas adalah pemulung, atau penjual koran, tukang daging atau bahkan pencuri, kira-kira apa Yesus akan menggunakan kalimat yang sama dengan yang diatas? Apa mungkin Yesus akan berkata, “Mari ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan: a) Pemulung manusia? b) Penjual manusia? c) Pemotong manusia? atau d) Pencuri manusia?”.

Tidak usah dipikirkan lebih lanjut karena hal itu hanya khayalan dan imajinasi saya saja dalam guyonan dengan teman saya. Akan tetapi, kita dapat melihat bahwa bagaimana Yesus sangat luar biasa dalam memilih murid-muridNya, dengan kalimat yang sederhana tapi mengena. Yesus tidak menggunakan kalimat yang “mengawang-awang”, tetapi menggunakan kalimat yang membumi sesuai dengan kondisi sosial budaya mereka pada waktu itu. Yesus tahu bahwa Simon dan Andreas adalah penjala ikan (ay. 16), dan Yesus menggunakan istilah “penjala manusia”, sesuatu yang sangat luar biasa dan “out of the box” untuk ukuran 2000 tahun yang lalu (ay. 17). 

Dengan ajakan Yesus yang sangat luar biasa itu, tidak heran Simon dan Andreas langsung (segera) meninggalkan pekerjaannya sebagai nelayan. Mereka segera meninggalkan jalanya (padahal mereka sedang menebarkan jala di danau alias sedang bekerja dan menjalani profesinya sebagai nelayan) dan segera mengikuti Yesus (ay. 18). Bahkan kemudian, ketika Yesus melihat Yakobus dan Yohanes yang sedang membereskan jala (berarti mereka sudah selesai menjala dan sedang membereskan jala mereka), Yesus pun juga memanggil mereka berdua untuk menjadi muridNya (ay. 19-20a). Sangat mungkin kepada Yohanes dan Yakbous, Yesus menggunakan kalimat ajakan yang sama dengan apa yang ia katakan kepada Simon dan Andreas sebelumnya. Alkitab bahkan menulis bahwa Yohanes dan Yakobus segera meninggalkan ayahnya (Zebedeus) dan orang-orang upahan lalu mengikut Yesus (ay. 20b). Ini menunjukkan bahwa Yohanes dan Yakobus bukanlah orang sembarangan, mereka cukup kaya sebagai nelayan karena mereka (dan juga ayah mereka) memiliki orang-orang upahan.

Menarik bahwa ajakan Yesus dengan istilah “penjala manusia” ini hanya digunakan untuk mengajak empat orang murid Yesus yang disebutkan dalam bacaan Kitab Suci kita pada hari ini. Ketika mengajak Matius si pemungut cukai, Yesus  tidak menggunakan istilah “pemungut manusia”, apalagi ketika Yesus mengajak Yudas Iskariot untuk mengikut diriNya. Alkitab dan tradisi gereja membuktikan bahwa dari empat orang murid-murid pertama Yesus (Simon, Andreas, Yohanes, dan Yakobus), ada tiga orang yang sangat dekat dengan Yesus dan sering diajak bersama-sama Yesus ke berbagai tempat, antara lain ketika Yesus dimuliakan bersama Musa dan Elia dan juga ke Taman Getsemani sebelum Tuhan Yesus ditangkap. Bahkan menurut tradisi gereja keempat murid yang diajak Yesus menjadi penjala manusia tersebut, adalah murid-murid yang sangat setia hingga akhir. Mereka mau menderita demi Yesus, dengan penganiayaan yang begitu  berat, namun mereka tetap setia dalam iman mereka kepada Kristus.

Hari ini kita belajar bagaimana Yesus seringkali menggunakan bahasa yang sederhana, yang mengena langsung ke kita secara pribadi. Bahkan mungkin saja saat ini ada pembaca renungan ini yang disentuh langsung oleh Yesus dan Yesus sedang memanggil kita, untuk kita menjadi pelayanNya. Saya tidak tahu pekerjaan anda, tetapi sangat mungkin Yesus pun memanggil kita untuk menjadi orang-orang yang setia dan taat kepadaNya, dimulai dari profesi kita masing-masing. Jika kita adalah guru/pengajar, kita bisa menjadi pengajar manusia,  yang menyisipkan bahkan menyampaikan kebenaran Firman Tuhan dalam profesi kita. Jika kita adalah karyawan, kita pun dapat memuliakan Tuhan dalam profesi kita, dengan bekerja dengan baik sehingga orang lain (pimpinan, rekan sekerja ataupun bawahan kita) dapat melihat bagaimana pekerjaan kita adalah pekerjaan yang berkualitas, dan mereka dapat melihat perbedaan antara orang-orang Kristen dengan yang bukan. Dari profesi kita masing-masing, kita pun dapat menggunakannya bagi kemuliaan nama Tuhan. Pertanyaan Yesus kepada kita dari dahulu tetap sama: “Mari, ikutlah Aku dan kamu akan Kujadikan ....”


Bacaan Alkitab: Markus 1:16-20
1:16 Ketika Yesus sedang berjalan menyusur danau Galilea, Ia melihat Simon dan Andreas, saudara Simon. Mereka sedang menebarkan jala di danau, sebab mereka penjala ikan.
1:17 Yesus berkata kepada mereka: "Mari, ikutlah Aku dan kamu akan Kujadikan penjala manusia."
1:18 Lalu mereka pun segera meninggalkan jalanya dan mengikuti Dia.
1:19 Dan setelah Yesus meneruskan perjalanan-Nya sedikit lagi, dilihat-Nya Yakobus, anak Zebedeus, dan Yohanes, saudaranya, sedang membereskan jala di dalam perahu.
1:20 Yesus segera memanggil mereka dan mereka meninggalkan ayahnya, Zebedeus, di dalam perahu bersama orang-orang upahannya lalu mengikuti Dia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.