Selasa, 07 Oktober 2014

Berjaga-jaga: Bangun dan Bukan Tidur



Selasa, 7 Oktober 2014
Bacaan Alkitab: Markus 14:37-38
“Setelah itu Ia datang kembali, dan mendapati ketiganya sedang tidur. Dan Ia berkata kepada Petrus: "Simon, sedang tidurkah engkau? Tidakkah engkau sanggup berjaga-jaga satu jam?”” (Mrk 14:37)


Berjaga-jaga: Bangun dan Bukan Tidur


Berjaga-jaga merupakan sebuah istilah atau ungkapan yang saya rasa harus dipahami dengan benar oleh setiap orang percaya. Bukannya apa-apa, tetapi Tuhan Yesus sendiri memerintahkan kita untuk senantiasa berjaga-jaga. Nah, terkait dengan hal tersebut, masih banyak orang yang salah menangkap arti dari berjaga-jaga tersebut.

Walaupun banyak ayat di Alkitab tentang berjaga-jaga, saya sendiri mengambil satu ayat tentang berjaga-jaga yang kita akan baca dalam bagian bacaan Kitab Suci kita hari ini. Ayat tersebut berbicara tentang Tuhan Yesus yang mengajak ketiga muridNya (Petrus, Yohanes dan Yakobus) ke Taman Getsemani. Di sana Tuhan Yesus berdoa dengan sungguh-sungguh meminta kekuatan dari Tuhan untuk dapat melalui penderitaan yang harus Ia alami di dunia ini. Ketika selesai berdoa (Yesus berdoa menyendiri, terpisah dari ketiga muridNya tersebut), Yesus pun datang kembali kepada murid-muridNya, hanya untuk mendapati mereka bertiga sedang tertidur (ay. 37a). Yesus pun berkata kepada Petrus (ketika Petrus telah terbangun), “Simon, sedang tidurkah engkau? Tidakkah engkau sanggup berjaga-jaga satu jam?” (ay. 37b).

Yesus ingin murid-muridNya senantiasa berjaga-jaga. Ketika Yesus mengatakan durasi waktu 1 jam, hal tersebut tidak menunjukkan bahwa Tuhan meminta untuk berjaga-jaga hanya 1 jam, tetapi sebenarnya meminta murid-muridNya untuk senantiasa berjaga-jaga. Berjaga-jaga bukan berarti secara fisik kita ada di sana tetapi jiwa dan roh kita tertidur. Tuhan ingin kita senantiasa terbangun dan siap sedia. Sama seperti para peronda yang seharusnya tidak hanya berada secara fisik di pos ronda, tetapi seharusnya juga terbangun dan siap sedia berjaga di pos ronda.

Oleh karena itu, Yesus pun melanjutkan dengan perintah yang luar biasa: “berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kita tidak jatuh ke dalam pencobaan (ay. 38a). Salah satu tujuan kita berjaga-jaga adalah agar kita dapat tetap berdiri teguh dan tidak jatuh ke dalam pencobaan. Tuhan ingin kita senantiasa tetap siap dalam kondisi apapun. Tidak hanya fisik kita yang kuat, tetapi roh dan jiwa kita harus lebih kuat. Justru ketika roh dan jiwa kita kuat, maka tubuh kita juga akan semakin kuat. Mengapa demikian? Roh memang penurut tetapi daging (tubuh/fisik) itu lemah (ay. 38b). Roh dan tubuh itu sering kali bertolak belakang. Oleh karena itu kita pun harus terutama senantiasa menyiapkan roh kita agar tetap menyala-nyala (Rm 12:11).

Dengan demikian, ketika kita harus berjaga-jaga, berarti kita harus berjaga-jaga dengan all out. Oleh karena itu, jangan pernah tertidur ketika kita harus berjaga-jaga. Kita harus berdiri senantiasa, menjaga apa yang seharusnya kita jaga.  Kita harus berjaga-jaga bagi diri kita sendiri (bagi tubuh, jiwa dan roh kita), kita harus berjaga-jaga bagi keluarga kita dan orang-orang yang kita kasihi, kita harus berjaga-jaga bagi gereja kita (hamba Tuhan dan jemaat di gereja kita), bahkan secara kolektif, kita pun harus berjaga-jaga bagi seluruh dunia ini. Melalui doa kita harus senantiasa berjaga-jaga, agar kita dan orang-orang yang harus kita jaga tidak jatuh ke dalam pencobaan dan gugur imannya.

 
Bacaan Alkitab: Markus 14:37-38
14:37 Setelah itu Ia datang kembali, dan mendapati ketiganya sedang tidur. Dan Ia berkata kepada Petrus: "Simon, sedang tidurkah engkau? Tidakkah engkau sanggup berjaga-jaga satu jam?
14:38 Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan; roh memang penurut, tetapi daging lemah."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.