Senin, 13 Oktober 2014

Jangan Sombong dan Lupa akan Sejarah


Rabu, 15 Oktober 2014
Bacaan Alkitab: Roma 11:13-21
“Baiklah! Mereka dipatahkan karena ketidakpercayaan mereka, dan kamu tegak tercacak karena iman. Janganlah kamu sombong, tetapi takutlah!” (Rm 11:20)


Jangan Sombong dan Lupa akan Sejarah


Banyak orang sekarang ini sudah menjadi semakin sombong dan lupa akan sejarah. Mengapa demikian? Ketika keadaan tidak mengenakkan, mereka menyalahkan generasi pendahulu mereka dan berkata bahwa jika mereka yang berada pada masa itu (masa hidup generasi pendahulu), maka mereka pasti akan berbuat lebih baik. 

Sayangnya, hal tersebut juga bisa terjadi di gereja, dan bahkan sudah terjadi sejak zaman dahulu yaitu minimal pada zaman Paulus. Dalam suratnya kepada jemaat di Roma, Paulus menekankan kepada bangsa-bangsa non Yahudi untuk tidak menyombongkan diri. Paulus menyadari bahwa ia diutus Tuhan lebih kepada bangsa-bangsa non Yahudi, dan itu adalah suatu kemuliaan baginya (ay. 13). Meskipun demikian, dalam hatinya Paulus tetap merasa sebagai orang Yahudi (karena memang ia adalah orang Yahudi asli walaupun diutus terutama kepada bangsa-bangsa non Yahudi), dan Paulus sangat ingin jika orang Yahudi juga dapat bertobat dan diselamatkan (ay. 14).

Sayangnya, bangsa Yahudi (secara umum) menolak Yesus Kristus sebagai Mesias (ay. 15). Bahkan sampai dengan saat ini mayoritas orang Yahudi (orang Israel) tetap tidak percaya dan tidak mengakui Yesus Kristus sebagai Mesias. Oleh karena itu beberapa orang non Yahudi yang telah percaya kepada Yesus Kristus, mencibir bahwa bangsa Yahudi yang merupakan bangsa pilihan Allah justru telah menyia-nyiakan keselamatan, dan membanggakan diri mereka yang telah percaya kepada Kristus.

Akan tetapi Paulus mengingatkan bahwa bangsa Yahudi adalah awal dari keselamatan. Yesus Kristus sendiri adalah orang Yahudi, sehingga orang Kristen non Yahudi seharusnya tetap bersyukur dan memberkati orang Yahudi, bukan malah menyalahkan orang Yahudi atau menyombongkan diri (ay. 16). Bahkan Paulus menasehatkan orang Kristen non Yahudi bahwa ketidakpercayaan bangsa Yahudi kepada Kristus dan hukuman Allah kepada bangsa Yahudi, menunjukkan bahwa Allah tidak pernah main-main dalam urusan keselamatan. Paulus menggambarkan orang Kristen non Yahudi sebagai tunas liar yang dicangkokkan ke dalam bangsa Yahudi yang digambarkan sebagai pohon zaitun (ay. 17). Oleh karena itu, orang Kristen sudah seharusnya tidak boleh memegahkan dan menyombongkan diri lebih daripada orang Yahudi, karena dari sisi teologis, bangsa Yahudi sudah meletakkan pondasi/dasar dari kekristenan, meskipun tentu ada perbedaan yang sangat jelas dari agama Yahudi (Yudaisme) dengan kekristenan (ay. 18).

Jika kita masih memegahkan diri dan menganggap  bahwa karena kebaikan dan kecakapan kita maka kita dicangkokkan Tuhan (ay. 19), maka sesungguhnya kita harus menyadari bahwa semua adalah karena kasih karunia semata. Bangsa Yahudi adalah bangsa pilihan Allah, dan karena ketidakpercayaan dan ketidaktaatan mereka, maka mereka dibuang dan kita yang sebetulnya tidak punya hak sebagai bangsa pilihan  Tuhan, dapat menikmati anugerah keselamatan dari Tuhan (ay. 20a). Oleh karena itu, janganlah kita sombong dan menyombongkan diri, tetapi hal tersebut harus membuat kita lebih takut dan taat kepada Allah (ay. 20b), karena jika Tuhan sendiri tidak menyayangkan bangsa Israel yang Tuhan pilih sendiri, maka pasti Tuhan juga tidak akan menyayangkan kita apabila kita tidak percaya dan tidak taat kepadaNya.

Renungan hari ini mengingatkan kita bahwa keselamatan adalah hanya oleh anugerah Tuhan semata. Siapa kita sehingga Tuhan mau menyelamatkan kita? Siapa kita sehingga kita boleh mendapatkan kasih karunia untuk datang menghadap Tuhan? Siapa kita sehingga Tuhan mau mengangkat kita menjadi anak-anakNya? Oleh karena itu, mari kita merendahkan diri kita dan mengucap syukur kepada Tuhan atas keselamatan yang kita terima, dan jangan pernah menyombongkan diri kita karena alasan apapun, terlebih karena alasan keselamatan jiwa kita.


Bacaan Alkitab: Roma 11:13-21
11:13 Aku berkata kepada kamu, hai bangsa-bangsa bukan Yahudi. Justru karena aku adalah rasul untuk bangsa-bangsa bukan Yahudi, aku menganggap hal itu kemuliaan pelayananku,
11:14 yaitu kalau-kalau aku dapat membangkitkan cemburu di dalam hati kaum sebangsaku menurut daging dan dapat menyelamatkan beberapa orang dari mereka.
11:15 Sebab jika penolakan mereka berarti perdamaian bagi dunia, dapatkah penerimaan mereka mempunyai arti lain dari pada hidup dari antara orang mati?
11:16 Jikalau roti sulung adalah kudus, maka seluruh adonan juga kudus, dan jikalau akar adalah kudus, maka cabang-cabang juga kudus.
11:17 Karena itu apabila beberapa cabang telah dipatahkan dan kamu sebagai tunas liar telah dicangkokkan di antaranya dan turut mendapat bagian dalam akar pohon zaitun yang penuh getah,
11:18 janganlah kamu bermegah terhadap cabang-cabang itu! Jikalau kamu bermegah, ingatlah, bahwa bukan kamu yang menopang akar itu, melainkan akar itu yang menopang kamu.
11:19 Mungkin kamu akan berkata: ada cabang-cabang yang dipatahkan, supaya aku dicangkokkan di antaranya sebagai tunas.
11:20 Baiklah! Mereka dipatahkan karena ketidakpercayaan mereka, dan kamu tegak tercacak karena iman. Janganlah kamu sombong, tetapi takutlah!
11:21 Sebab kalau Allah tidak menyayangkan cabang-cabang asli, Ia juga tidak akan menyayangkan kamu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.