Rabu, 15 Oktober
2014
Bacaan Alkitab: Roma 11:13-21
“Baiklah! Mereka
dipatahkan karena ketidakpercayaan mereka, dan kamu tegak tercacak karena iman.
Janganlah kamu sombong, tetapi takutlah!” (Rm 11:20)
Jangan Sombong
dan Lupa akan Sejarah
Banyak orang sekarang ini sudah menjadi
semakin sombong dan lupa akan sejarah. Mengapa demikian? Ketika keadaan tidak
mengenakkan, mereka menyalahkan generasi pendahulu mereka dan berkata bahwa
jika mereka yang berada pada masa itu (masa hidup generasi pendahulu), maka
mereka pasti akan berbuat lebih baik.
Sayangnya, hal tersebut juga bisa terjadi di
gereja, dan bahkan sudah terjadi sejak zaman dahulu yaitu minimal pada zaman
Paulus. Dalam suratnya kepada jemaat di Roma, Paulus menekankan kepada
bangsa-bangsa non Yahudi untuk tidak menyombongkan diri. Paulus menyadari bahwa
ia diutus Tuhan lebih kepada bangsa-bangsa non Yahudi, dan itu adalah suatu
kemuliaan baginya (ay. 13). Meskipun demikian, dalam hatinya Paulus tetap
merasa sebagai orang Yahudi (karena memang ia adalah orang Yahudi asli walaupun
diutus terutama kepada bangsa-bangsa non Yahudi), dan Paulus sangat ingin jika
orang Yahudi juga dapat bertobat dan diselamatkan (ay. 14).
Sayangnya, bangsa Yahudi (secara umum)
menolak Yesus Kristus sebagai Mesias (ay. 15). Bahkan sampai dengan saat ini
mayoritas orang Yahudi (orang Israel) tetap tidak percaya dan tidak mengakui
Yesus Kristus sebagai Mesias. Oleh karena itu beberapa orang non Yahudi yang
telah percaya kepada Yesus Kristus, mencibir bahwa bangsa Yahudi yang merupakan
bangsa pilihan Allah justru telah menyia-nyiakan keselamatan, dan membanggakan
diri mereka yang telah percaya kepada Kristus.
Akan tetapi Paulus mengingatkan bahwa bangsa
Yahudi adalah awal dari keselamatan. Yesus Kristus sendiri adalah orang Yahudi,
sehingga orang Kristen non Yahudi seharusnya tetap bersyukur dan memberkati
orang Yahudi, bukan malah menyalahkan orang Yahudi atau menyombongkan diri (ay.
16). Bahkan Paulus menasehatkan orang Kristen non Yahudi bahwa ketidakpercayaan
bangsa Yahudi kepada Kristus dan hukuman Allah kepada bangsa Yahudi,
menunjukkan bahwa Allah tidak pernah main-main dalam urusan keselamatan. Paulus
menggambarkan orang Kristen non Yahudi sebagai tunas liar yang dicangkokkan ke
dalam bangsa Yahudi yang digambarkan sebagai pohon zaitun (ay. 17). Oleh karena
itu, orang Kristen sudah seharusnya tidak boleh memegahkan dan menyombongkan
diri lebih daripada orang Yahudi, karena dari sisi teologis, bangsa Yahudi
sudah meletakkan pondasi/dasar dari kekristenan, meskipun tentu ada perbedaan
yang sangat jelas dari agama Yahudi (Yudaisme) dengan kekristenan (ay. 18).
Jika kita masih memegahkan diri dan
menganggap bahwa karena kebaikan dan
kecakapan kita maka kita dicangkokkan Tuhan (ay. 19), maka sesungguhnya kita harus
menyadari bahwa semua adalah karena kasih karunia semata. Bangsa Yahudi adalah
bangsa pilihan Allah, dan karena ketidakpercayaan dan ketidaktaatan mereka,
maka mereka dibuang dan kita yang sebetulnya tidak punya hak sebagai bangsa
pilihan Tuhan, dapat menikmati anugerah
keselamatan dari Tuhan (ay. 20a). Oleh karena itu, janganlah kita sombong dan
menyombongkan diri, tetapi hal tersebut harus membuat kita lebih takut dan taat
kepada Allah (ay. 20b), karena jika Tuhan sendiri tidak menyayangkan bangsa
Israel yang Tuhan pilih sendiri, maka pasti Tuhan juga tidak akan menyayangkan
kita apabila kita tidak percaya dan tidak taat kepadaNya.
Renungan hari ini mengingatkan kita bahwa
keselamatan adalah hanya oleh anugerah Tuhan semata. Siapa kita sehingga Tuhan
mau menyelamatkan kita? Siapa kita sehingga kita boleh mendapatkan kasih
karunia untuk datang menghadap Tuhan? Siapa kita sehingga Tuhan mau mengangkat
kita menjadi anak-anakNya? Oleh karena itu, mari kita merendahkan diri kita dan
mengucap syukur kepada Tuhan atas keselamatan yang kita terima, dan jangan
pernah menyombongkan diri kita karena alasan apapun, terlebih karena alasan
keselamatan jiwa kita.
Bacaan Alkitab: Roma 11:13-21
11:13 Aku berkata
kepada kamu, hai bangsa-bangsa bukan Yahudi. Justru karena aku adalah rasul
untuk bangsa-bangsa bukan Yahudi, aku menganggap hal itu kemuliaan pelayananku,
11:14 yaitu
kalau-kalau aku dapat membangkitkan cemburu di dalam hati kaum sebangsaku
menurut daging dan dapat menyelamatkan beberapa orang dari mereka.
11:15 Sebab jika
penolakan mereka berarti perdamaian bagi dunia, dapatkah penerimaan mereka
mempunyai arti lain dari pada hidup dari antara orang mati?
11:16 Jikalau
roti sulung adalah kudus, maka seluruh adonan juga kudus, dan jikalau akar
adalah kudus, maka cabang-cabang juga kudus.
11:17 Karena itu
apabila beberapa cabang telah dipatahkan dan kamu sebagai tunas liar telah
dicangkokkan di antaranya dan turut mendapat bagian dalam akar pohon zaitun
yang penuh getah,
11:18 janganlah
kamu bermegah terhadap cabang-cabang itu! Jikalau kamu bermegah, ingatlah,
bahwa bukan kamu yang menopang akar itu, melainkan akar itu yang menopang kamu.
11:19 Mungkin
kamu akan berkata: ada cabang-cabang yang dipatahkan, supaya aku dicangkokkan
di antaranya sebagai tunas.
11:20 Baiklah! Mereka
dipatahkan karena ketidakpercayaan mereka, dan kamu tegak tercacak karena iman.
Janganlah kamu sombong, tetapi takutlah!
11:21 Sebab kalau
Allah tidak menyayangkan cabang-cabang asli, Ia juga tidak akan menyayangkan
kamu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.