Jumat, 19
Desember 2014
Bacaan Alkitab: Lukas 13:1-5
“Yesus menjawab
mereka: "Sangkamu orang-orang Galilea ini lebih besar dosanya dari pada
dosa semua orang Galilea yang lain, karena mereka mengalami nasib itu?”” (Luk 13:2)
Belum Tentu
Karena Dosa
Beberapa waktu sebelum saya menulis renungan
ini, terjadi musibah tanah longsor di daerah Banjarnegara yang menelan banyak
korban jiwa. Bahkan mungkin cukup banyak korban yang masih hilang tertimbun
tanah longsor dan belum ditemukan. Jika kita kembali flashback ke tahun 2004,
kita tentu akan ingat bencana tsunami yang sangat dashyat yang meluluhlantakkan
daerah Aceh. Saya sendiri pernah berkunjung ke Aceh di tahun 2010, dan walau
berselang 6 tahun, bekas dari tsunami itu pun masih dapat saya rasakan.
Musibah seperti itu tentu saja sangat mungkin
terjadi di masa yang akan datang, bahkan mungkin saja kita pun pernah atau akan
mengalami musibah seperti itu. Permasalahannya, manusia sering mengait-kaitkan
musibah atau bencana yang dialami dengan dosa yang dilakukan oleh orang-orang
yang menjadi korban. Tidak usah jauh-jauh, beberapa hamba Tuhan pun pernah
berkata bahwa musibah itu adalah tanda hukuman dari Tuhan kepada orang-orang
yang jahat. Tetapi, benarkah demikian?
Bacaan Alkitab kita hari ini berkata tentang
beberapa orang yang membawa kabar tentang orang-orang Galilea yang mati dibunuh
atas perintah Pilatus. Bahkan Pilatus mencampurkan darah mereka dengan darah
korban yang mereka persembahkan (ay. 1). Hal ini merupakan suatu hukuman yang
sangat sadis, bahkan suatu penghinaan bagi orang-orang yang terbunuh itu. Tentu
saja orang-orang sangat mudah menghubungkan atau mengaitkan kematian mereka
dengan dosa-dosa yang mereka lakukan, sehingga mereka mati dengan cara yang
sangat mengenaskan.
Akan tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka
dan menghardik mereka. Yesus mengkritik pemikiran mereka yang sangat dangkal
(ay. 2). Perhatikan ucapan Yesus yang sangat keras (disertai tanda seru) di
ayat selanjutnya: “Tidak!” (ay. 3a). Hal tersebut menunjukkan bahwa musibah
atau bencana yang dialami belum tentu
disebabkan karena dosa-dosa mereka. Namun demikian Yesus menambahkan bahwa jika
orang-orang yang mendengarkan Yesus tidak mau bertobat, mereka pun akan binasa
dengan cara yang demikian (ay. 3b).
Bahkan Yesus menambahkan dengan gambaran
tentang orang-orang yang mati tertimpa menara dekat Siloam (ay. 4a). Kematian
orang-orang ini tentu tak kalah tragis dengan orang-orang Galilea seperti yang telah diceritakan sebelumnya. Namun demikian,
Yesus sekali lagi menegaskan bahwa mereka pun tidak lebih besar kesalahannya
dari orang lain di Yerusalem (ay. 4b). Perhatikan kata “Tidak!” yang digunakan
Yesus (ay. 5a), dan penjelasan yang sama selanjutnya, yaitu jika orang-orang
tidak bertobat, maka mereka semua akanbinasa dengan cara demikian (ay. 5b).
Tentu saja Tuhan Yesus tidak hendak
menyampaikan bahwa orang boleh berbuat dosa seenaknya, karena kematian pun
tetap akan terjadi. Tuhan Yesus justru ingin menekankan agar semua orang
bertobat agar tidak binasa (ay. 3b dan 5b). Dan hal lain yang lebih penting, adalah
bukan bagian kita untuk mencoba menghakimi dan mengait-kaitkan kematian orang
lain dengan dosanya. Dosa adalah urusan orang tersebut dengan Tuhan. Dan kita
tidak perlu menambah dosa kita sendiri dengan mencoba memposisikan diri sebagai
Tuhan.
Bahkan beberapa waktu yang lalu, ada sebuah bus
yang mengangkut jemaat suatu gereja yang baru saja pulang dari persekutuan di
luar kota yang jatuh ke dalam jurang dan menewaskan sejumlah jemaat gereja.
Apakah kita boleh menghakimi bahwa mereka juga penuh dosa sehingga mereka mati
dengan cara yang menurut pandangan orang adalah cara yang mengenaskan? Tentu
bukan bagian kita untuk menghakimi mereka. Bagian kita adalah tetap memberikan
penghiburan, bahkan bantuan dan pertolongan yang dapat kita berikan kepada
orang-orang yang terkena musibah. Hal itu jauh lebih baik dan dapat menunjukkan
bahwa kita adalah pengikut Kristus, ketika hidup kita penuh dengan kasih
Kristus yang kita tunjukkan kepada sesama kita.
Bacaan Alkitab: Lukas 13:1-5
13:1 Pada waktu
itu datanglah kepada Yesus beberapa orang membawa kabar tentang orang-orang
Galilea, yang darahnya dicampurkan Pilatus dengan darah korban yang mereka
persembahkan.
13:2 Yesus
menjawab mereka: "Sangkamu orang-orang Galilea ini lebih besar dosanya
dari pada dosa semua orang Galilea yang lain, karena mereka mengalami nasib
itu?
13:3 Tidak!
kata-Ku kepadamu. Tetapi jikalau kamu tidak bertobat, kamu semua akan binasa
atas cara demikian.
13:4 Atau
sangkamu kedelapan belas orang, yang mati ditimpa menara dekat Siloam, lebih
besar kesalahannya dari pada kesalahan semua orang lain yang diam di Yerusalem?
13:5 Tidak!
kata-Ku kepadamu. Tetapi jikalau kamu tidak bertobat, kamu semua akan binasa
atas cara demikian."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.