Sabtu, 18 November
2017
Bacaan
Alkitab: Mazmur
80:5-16
Babi hutan menggerogotinya dan binatang-binatang di padang memakannya.
(Mzm 80:14)
Anjing dan Babi dalam Alkitab (26):
Digerogoti
oleh Babi Hutan
Setelah kita membahas ayat-ayat yang
menyebutkan kata “anjing”, maka kita akan belajar dari ayat yang memuat kata
“babi”. Konteks kitab Mazmur pasal 80 ini adalah ringkasan dari sejarah bangsa
Israel, khususnya mengenai dosa-dosa bangsa Israel yang menyebabkan Tuhan murka
dan menghukum mereka. Oleh karena itu, penulis mazmur ini berseru kepada Tuhan:
Berapa lama lagi murka Tuhan menyala sekalipun umat-Mu berdoa (ay. 5)?
Apakah doa umat Israel tersebut tidak
didengarkan oleh Tuhan? Bukankah Tuhan kita adalah Tuhan yang mendengar doa-doa
umat-Nya? Bukankah ada lirik lagu rohani yang berkata bahwa Tuhan hanya sejauh
doa? Persoalannya bukan pada doa yang dinaikkan umat Israel, tetapi apakah
setelah mereka berdoa mereka sungguh-sungguh bertobat? Tidak jarang bangsa
Israel berdoa kepada Tuhan tetapi ternyata mereka masih tetap hidup menurut
jalan yang sesat.
Oleh karena itu Tuhan pun menghukum
bangsa Israel. Mereka diberi makan dan minum berupa air mata (ay. 6). Tentu ini
terkait dengan kondisi bangsa Israel sebagai umat pilihan Tuhan di Perjanjian
Lama namun mereka mampu dikalahkan oleh bangsa-bangsa kafir lainnya. Tuhan
mengizinkan bangsa Israel menjadi olok-olok bagi bangsa-bangsa lain, termasuk
bangsa-bangsa tetangga mereka (ay. 7). Tuhan berharap hukuman Tuhan itu mampu
menyadarkan bangsa Israel akan dosa-dosa mereka dan mereka boleh
sungguh-sungguh berbalik dari jalan-jalan mereka yang jahat.
Tentu harapan penulis mazmur ini sama
dengan harapan orang Israel pada umumnya, yaitu supaya Tuhan memulihkan keadaan
mereka dan membuat wajah Tuhan bersinar lagi (ay. 8). Mereka berpikir bahwa
bangsa Israel adalah cerminan kemuliaan wajah Tuhan, sehingga jika bangsa Israel
kalah dari musuh-musuhnya maka sebenarnya wajah Tuhan juga sedang direndahkan. Mereka
tidak sadar bahwa Tuhan lebih rela bangsa Israel dihukum dan pada akhirnya
mereka bertobat daripada Tuhan terus-terusan menolong bangsa Israel tetapi
mereka menjadi tidak mau bertobat.
Pemazmur kemudian menulis sejarah
singkat tentang bagaimana Tuhan telah mengambil Israel keluar dari Mesir,
menghalau bangsa-bangsa di Kanaan, lalu membuat bangsa Israel dapat menduduki tanah
perjanjian tersebut. Itu ibarat suatu pohon anggur yang diambil dari Mesir lalu
ditanam di Kanaan (ay. 9). Setelah ditanam, pohon tersebut kemudian berakar
dalam-dalam dan memenuhi negeri tersebut (ay. 10). Pohon tersebut tumbuh sangat
besar dan tinggi hingga gunung-gunung pun terlindung oleh bayang-bayangnya (ay.
11). Pohon itu terus bertumbuh hingga ranting-rantingnya sampai ke laut dan
pucuk-pucuknya sampai ke sungai Efrat (ay. 12).
Namun demikian, dengan segala
kemegahannya tersebut, Tuhan pun merobohkan tembok yang selama ini melindungi
pohon tersebut. Tanpa adanya tembok yang memagari, maka banyak orang yang
memetik buah-buahnya (ay. 13). Tidak hanya itu saja, binatang di padang pun
memakannya dan bahkan babi hutan pun menggerogotinya (ay. 14). Akibatnya pohon
tersebut pun sudah tidak indah, tidak megah, dan tidak menarik lagi. Pemazmur
ingin agar Tuhan mengembalikan kesemarakan pohon tersebut seperti dahulu (ay.
15). Ia ingin agar Israel dipulihkan seperti sediakala, karena Israel adalah
ibarat pohon yang ditanam sendiri oleh Tuhan (ay. 16).
Persoalannya tidak sesederhana itu.
Harus ada pertanyaan yang dijawab yaitu mengapa pohon pilihan yang ditanam oleh
Tuhan sendiri justru dibiarkan dipetik orang-orang, dimakan binatang dan bahkan
digerogoti oleh babi hutan? Kita harus paham bahwa Tuhanlah yang mengizinkan
itu semua. Binatang menggambarkan bangsa-bangsa yang tidak mengenal Tuhan
tetapi mereka mampu mengalahkan Israel. Bangsa-bangsa ini mampu menyerang
Israel dan bahkan mendapat keuntungan dari Israel. Jika dahulu Israel ibarat
pohon besar yang membayang-bayangi kerajaan lain, dimana bangsa-bangsa mencari
keteduhan di bawah Israel, maka kini kondisinya berbalik 180 derajat. Kemuliaan
Israel menjadi hilang bahkan harus tunduk kepada bnagsa-bangsa lain.
Babi hutan dalam ayat tersebut juga
berbicara tentang suatu hewan yang najis. Ini berbicara tentang status Israel
sebagai bangsa yang kudus, dengan Bait Allah yang kudus, tetapi Tuhan
mengizinkan bangsa-bangsa kafir (yang dipandang najis oleh bangsa Israel) untuk
mengalahkan Israel bahkan menduduki Yerusalem. Hal ini diibaratkan dengan babi
yang menggerogoti pohon pilihan Tuhan. Bukan Tuhan tidak sanggup menjaga umat
pilihannya, tetapi umat tersebut yang memilih untuk berdosa sehingga mereka kemudian menerima konsekuensi dari
pilihan dan perbuatannya.
Israel tidak dapat menyalahkan Tuhan jika ada babi hutan yang bisa
menggerogotinya. Sama seperti Israel, kita juga tidak dapat menyalahkan Tuhan
jika ada “babi” yang masuk ke dalam hidup kita dan menggerogoti hidup kita. Babi
adalah binatang yang dipandang najis, jika babi sampai bisa masuk ke dalam
hidup kita, sangat mungkin hal tersebut disebabkan karena hidup kita yang masih
penuh kenajisan. Jika kita hidup kudus, tidak mungkin kita membiarkan babi
masuk ke hidup kita. Oleh karena itu jagalah kekudusan hidup kita supaya kita
tidak seperti babi, apalagi jika kenajisan itu ibarat babi yang menggerogoti
kehidupan kita.
Bacaan
Alkitab: Mazmur
80:5-16
80:5 TUHAN, Allah semesta alam, berapa lama lagi murka-Mu menyala sekalipun
umat-Mu berdoa?
80:6 Engkau memberi mereka makan roti cucuran air mata, Engkau memberi
mereka minum air mata berlimpah-limpah,
80:7 Engkau membuat kami menjadi pokok percederaan tetangga-tetangga kami,
dan musuh-musuh kami mengolok-olok kami.
80:8 Ya Allah semesta alam, pulihkanlah kami, buatlah wajah-Mu bersinar,
maka kami akan selamat.
80:9 Telah Kauambil pohon anggur dari Mesir, telah Kauhalau bangsa-bangsa,
lalu Kautanam pohon itu.
80:10 Engkau telah menyediakan tempat bagi dia, maka berakarlah ia
dalam-dalam dan memenuhi negeri;
80:11 gunung-gunung terlindung oleh bayang-bayangnya, dan pohon-pohon aras
Allah oleh cabang-cabangnya;
80:12 dijulurkannya ranting-rantingnya sampai ke laut, dan pucuk-pucuknya
sampai ke sungai Efrat.
80:13 Mengapa Engkau melanda temboknya, sehingga ia dipetik oleh setiap
orang yang lewat?
80:14 Babi hutan menggerogotinya dan binatang-binatang di padang
memakannya.
80:15 Ya Allah semesta alam, kembalilah kiranya, pandanglah dari langit,
dan lihatlah! Indahkanlah pohon anggur ini,
80:16 batang yang ditanam oleh tangan kanan-Mu!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.