Selasa, 27 September 2011
Bacaan Alkitab: Kejadian 39:1-12
“…Tetapi Yusuf meninggalkan bajunya di tangan perempuan itu dan lari ke luar.” (Kej 39:12b)
Lari dari Dosa
Saya kira hampir semua di antara kita pernah membaca kisah tentang Yusuf dan isteri Potifar. Yusuf sendiri ketika dibuang oleh saudara-saudaranya dan dijual kepada Potifar, akhirnya menjadi orang kepercayaan Potifar. Mengapa hal itu bisa terjadi, karena Tuhan menyertai Yusuf dan Tuhan membuat Yusuf berhasil melakukan segala sesuatu yang dikerjakannya (ay. 3). Semua hal dipercayakan kepada Yusuf, sehingga dikatakan bahwa Potifar tidak perlu mengatur apa-apa selain makanannya sendiri (ay. 6).
Selain dapat bekerja dengan baik, Yusuf pun dianugerahi wajah yang tampan dan sikap yang lembut. Wanita mana yang tidak jatuh hati kepada Yusuf, bahkan isteri Potifar pun yang pastinya secara materiil telah dicukupi, karena Potifar sendiri adalah kepala pengawal raja (Firaun) yang tentunya memiliki gaji yang cukup besar. Namun Yusuf terlalu sempurna bagi isteri Potifar sehingga ia pun menjadi berahi dengan Yusuf dan bahkan menggoda Yusuf untuk tidur dengannya.
Saya membayangkan diri saya berada dalam posisi Yusuf saat itu, dan berandai-andai apakah saya akan mampu bersikap seperti Yusuf? Ketika digoda oleh isteri Potifar, Yusuf memberikan jawaban yang luar biasa yaitu “Dengan bantuanku tuanku itu tidak lagi mengatur apa yang ada di rumah ini dan ia telah menyerahkan segala miliknya pada kekuasaanku, bahkan di rumah ini ia tidak lebih besar kuasanya dari padaku, dan tiada yang tidak diserahkannya kepadaku selain dari pada engkau, sebab engkau isterinya. Bagaimanakah mungkin aku melakukan kejahatan yang besar ini dan berbuat dosa terhadap Allah?”. Yusuf sadar bahwa ia hanyalah hamba dari Potifar. Sungguhpun ia adalah hamba Potifar, tetapi Allah telah membuat Yusuf menjadi orang kepercayaan Potifar, sehingga seluruh isi rumah Potifar selain isteri Potifar ada di bawah kekuasaan Yusuf. Yusuf menyadari posisinya dan tidak mau mengambil apa yang bukan haknya. Semua itu dilakukan Yusuf karena Yusuf takut akan Allah.
Hal yang menarik adalah bahwa ketika isteri Potifar menggoda Yusuf dengan kata-kata, Yusuf belum lari, tetapi ia juga menolak dengan kata-kata (ay. 7-9). Ketika isteri Potifar mulai bertindak lebih jauh dengan tindakan yaitu memegang baju Yusuf, barulah Yusuf menolak dengan tindakan yaitu meninggalkan bajunya dan lari ke luar (ay. 12). Yusuf tidak lari ke dalam tetapi lari ke luar, menjauhi sumber dosa. Ia tidak pasif terhadap dosa, tetapi aktif menghindari dosa. Yusuf tahu kapan ia harus tetap menolak dengan kata-kata, dan tahu kapan ia harus lari ketika kata-kata penolakannya sepertinya sudah tidak didengarkan lagi oleh isteri Potifar.
Yusuf yang berani lari dari isteri Potifar agar tidak jatuh ke dalam dosa, memang harus kehilangan jabatannya sebagai kepala rumah tangga Potifar, bahkan dimasukkan ke dalam penjara. Namun akhirnya Tuhan memulihkan keadaan Yusuf, bahkan ia menjadi pemimpin bangsa Mesir. Yusuf yang dahulu adalah budak, bahkan seorang tahanan, dibuat Tuhan menjadi orang yang besar. Saya yakin apabila saat itu Yusuf tidak lari dari isteri Potifar, mungkin Yusuf tidak akan pernah bisa menjadi orang penting di Mesir.
Bagaimanakah dengan kita? Apakah selama ini kita tetap menghindari dosa? Takut akan Tuhan akan membuat kita mampu untuk melakukan apa yang benar menurut Tuhan. Ketika kita sadar Tuhan adalah Tuhan yang Maha Tahu, bahkan mengetahui apa yang kita lakukan di tempat yang tersembunyi sekalipun, kita akan berusaha untuk hidup dengan kudus di hadapan Tuhan. Hanya kita yang tahu hal-hal apa yang dapat menyebabkan kita jatuh ke dalam dosa, maka, hindarilah hal-hal tersebut. Selama ini mungkin kita dapat menolak hal-hal tersebut, tetapi ketika lingkungan kita semakin menekan dan mempengaruhi kita untuk jatuh ke dalam dosa, mungkin sudah saatnya kita untuk lari dan berkata tidak kepada dosa. Lari dari dosa bukan berarti kita kalah, tetapi kita berusaha melakukan yang terbaik agar kita tidak jatuh ke dalam dosa yang akan mendukakan hati Tuhan.
Bacaan Alkitab: Kejadian 39:1-12
39:1 Adapun Yusuf telah dibawa ke Mesir; dan Potifar, seorang Mesir, pegawai istana Firaun, kepala pengawal raja, membeli dia dari tangan orang Ismael yang telah membawa dia ke situ.
39:2 Tetapi TUHAN menyertai Yusuf, sehingga ia menjadi seorang yang selalu berhasil dalam pekerjaannya; maka tinggallah ia di rumah tuannya, orang Mesir itu.
39:3 Setelah dilihat oleh tuannya, bahwa Yusuf disertai TUHAN dan bahwa TUHAN membuat berhasil segala sesuatu yang dikerjakannya,
39:4 maka Yusuf mendapat kasih tuannya, dan ia boleh melayani dia; kepada Yusuf diberikannya kuasa atas rumahnya dan segala miliknya diserahkannya pada kekuasaan Yusuf.
39:5 Sejak ia memberikan kuasa dalam rumahnya dan atas segala miliknya kepada Yusuf, TUHAN memberkati rumah orang Mesir itu karena Yusuf, sehingga berkat TUHAN ada atas segala miliknya, baik yang di rumah maupun yang di ladang.
39:6 Segala miliknya diserahkannya pada kekuasaan Yusuf, dan dengan bantuan Yusuf ia tidak usah lagi mengatur apa-apa pun selain dari makanannya sendiri. Adapun Yusuf itu manis sikapnya dan elok parasnya.
39:7 Selang beberapa waktu isteri tuannya memandang Yusuf dengan berahi, lalu katanya: "Marilah tidur dengan aku."
39:8 Tetapi Yusuf menolak dan berkata kepada isteri tuannya itu: "Dengan bantuanku tuanku itu tidak lagi mengatur apa yang ada di rumah ini dan ia telah menyerahkan segala miliknya pada kekuasaanku,
39:9 bahkan di rumah ini ia tidak lebih besar kuasanya dari padaku, dan tiada yang tidak diserahkannya kepadaku selain dari pada engkau, sebab engkau isterinya. Bagaimanakah mungkin aku melakukan kejahatan yang besar ini dan berbuat dosa terhadap Allah?"
39:10 Walaupun dari hari ke hari perempuan itu membujuk Yusuf, Yusuf tidak mendengarkan bujukannya itu untuk tidur di sisinya dan bersetubuh dengan dia.
39:11 Pada suatu hari masuklah Yusuf ke dalam rumah untuk melakukan pekerjaannya, sedang dari seisi rumah itu seorang pun tidak ada di rumah.
39:12 Lalu perempuan itu memegang baju Yusuf sambil berkata: "Marilah tidur dengan aku." Tetapi Yusuf meninggalkan bajunya di tangan perempuan itu dan lari ke luar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.