Senin, 19 September 2011

Waspada terhadap Jerat

Minggu, 18 September 2011

Bacaan Alkitab: Amsal 6:20-25

“Karena perintah itu pelita, dan ajaran itu cahaya, dan teguran yang mendidik itu jalan kehidupan” (Ams 6:23)

Waspada terhadap Jerat

Dalam Alkitab, banyak tokoh-tokoh Alkitab yang hebat namun “jatuh” karena wanita. Sebut saja Simson, seorang yang memiliki kekuatan fisik luar biasa, namun kalah karena wanita asing yang bernama Delila. Raja Daud yang begitu diberkati Tuhan sejak masa mudanya pun sempat berdosa karena berzinah dengan Batsyeba. Raja Salomo yang memiliki hikmat luar biasa dari Tuhan, bahkan menulis amsal-amsal yang indah (termasuk amsal ini) pun jatuh ke dalam penyembahan berhala karena wanita-wanita asing yang dinikahinya. Ironis bukan?

Jika tokoh-tokoh Alkitab seperti raja Daud saja pernah jatuh ke dalam dosa karena wanita, bagaimana dengan kita? Apakah yang harus kita lakukan agar tidak jatuh? Bacaan Firman Tuhan pada hari ini akan membantu kita untuk memahami apa yang harus kita lakukan.

1. Perhatikan nasihat orang tua (ay. 20)

Orang tua di sini bukan hanya ayah atau ibu kita, tetapi juga dapat berarti orang yang secara rohani lebih dewasa dari kita, antara lain pendeta, pemimpin kelompok kecil/kelompok sel, dan siapapun yang memberikan nasihat kepada kita. Tentunya bukan karena mereka merasa superior sehingga mereka memberikan nasihat kepada kita, tetapi karena mereka tidak ingin kita jatuh ke dalam dosa, sehingga mereka mengingatkan kita. Karena itu, janganlah tinggi hati, tetapi rendahkanlah diri sehingga kita dapat menerima masukan dan nasihat dari orang lain.

2. Selalu mengingat Firman Tuhan (ay. 21-23)

Firman Tuhan adalah salah satu kunci bagaimana kita bisa menang terhadap godaan dunia ini. Yesus ketika dicobai iblis, menggunakan Firman Tuhan untuk melawan iblis (Mat 4:1-11). Jangan lupa membaca dan mengingat Firman Tuhan, bahkan renungkanlah Firman Tuhan itu siang dan malam agar kita dapat bertindak hati-hati sesuai dengan Firman Tuhan (Yos 1:8). Firman Tuhan dapat berupa perintah, yaitu hal yang harus kita lakukan atau harus kita hindari; juga dapat berupa ajaran, untuk membawa kita semakin menyenangkan hati Tuhan; dan juga dapat berupa teguran, agar kita bertobat ketika kita telah menyimpang dari jalan Tuhan.

3. Waspada terhadap yang “jahat” dan yang “asing” (ay. 24)

Dalam ayat ini memang dikatakan perempuan jahat dan perempuan asing, namun saya percaya bahwa bukan “perempuan”nya yang harus dihindari, tetapi yang “jahat” dan yang “asing” yang harus dihindari. “Jahat” berarti tidak memiliki maksud yang baik, sementara “asing” berarti yang bukan berasal dari Tuhan. Simson kalah bukan karena kalah kuat dengan orang Filistin, tetapi karena perempuan “asing” yang “jahat” yaitu Delila. Simson jatuh karena tidak berhati-hati terhadap perempuan Filistin yang “asing” dan “jahat”.

Bagi kita di zaman ini, kita harus berhati-hati khususnya dalam bergaul dan memilih pasangan hidup. Kita harus berhati-hati agar tidak jatuh kepada perempuan (atau laki-laki) yang jahat, yang memiliki maksud yang tidak baik terhadap kita, dan juga jangan memilih pasangan hidup yang merupakan perempuan (atau laki-laki) asing, dalam hal ini yaitu memilih pasangan yang tidak seiman (2 Kor 6:14).

4. Tidak mengingini dan tidak terpikat (ay. 25)

Raja Daud jatuh karena melihat kecantikan Batsyeba ketika ia sedang berjalan-jalan di atas istananya (2 Sam 11:2). Dengan mata kita (khususnya laki-laki) melihat kecantikan seorang perempuan, dan apabila tidak hati-hati maka melalui mata kita dapat jatuh ke dalam dosa. (Mat 6:22-23). Alkitab pun mengatakan bahwa keinginan mata, keinginan daging, dan keangkuhan hidup bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia (1 Yoh 2:16), sehingga kita pun harus belajar untuk melawan segala hawa nafsu kita, dan jangan mengingini apa yang bukan milik kita (Kel 20:17).

Tidak mudah memang untuk melawan jerat yang iblis telah pasang terhadap kita. Tapi satu hal yang harus kita lakukan adalah berusaha menghindari jerat tersebut. Adakah kita merasa kuat menghadapi jerat tersebut? Berhati-hatilah agar kita tidak sampai jatuh (1 Kor 10:12). Karena hanya Allah saja yang dapat memberikan kita kekuatan dan kemampuan untuk menghindari jerat-jerat yang dipasang iblis.

Bacaan Alkitab: Amsal 6:20-25

6:20 Hai anakku, peliharalah perintah ayahmu, dan janganlah menyia-nyiakan ajaran ibumu.

6:21 Tambatkanlah senantiasa semuanya itu pada hatimu, kalungkanlah pada lehermu.

6:22 Jikalau engkau berjalan, engkau akan dipimpinnya, jikalau engkau berbaring, engkau akan dijaganya, jikalau engkau bangun, engkau akan disapanya.

6:23 Karena perintah itu pelita, dan ajaran itu cahaya, dan teguran yang mendidik itu jalan kehidupan,

6:24 yang melindungi engkau terhadap perempuan jahat, terhadap kelicikan lidah perempuan asing.

6:25 Janganlah menginginkan kecantikannya dalam hatimu, janganlah terpikat oleh bulu matanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.