Senin, 19 September 2011

Percaya dalam Lembah Kekelaman

Sabtu, 17 September 2011
Bacaan Alkitab: Mazmur 23:1-6
“Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku” (Mzm 23:4a)


Percaya dalam Lembah Kekelaman


Mazmur 23 adalah salah satu pasal dalam Alkitab yang sangat terkenal. Dari anak sekolah minggu sampai orang yang sudah tua pasti pernah membaca pasal ini. Bahkan sudah tak terhitung lagu yang digubah berdasarkan kata-kata dalam pasal ini.

Dalam pasal ini Tuhan digambarkan sebagai gembala dan kita adalah domba-dombanya. Kebanyakan orang Kristen hanya melihat sisi baik dari seorang gembala. Kebanyakan di antara kita, ketika menjadi domba-dombanya Tuhan, ingin selalu berbaring di padang rumput yang hijau, ingin minum air yang segar di sungai yang tenang, ingin selalu dituntun Tuhan di jalan yang benar. Kebanyakan orang Kristen ingin mengiring Tuhan dengan enak, dengan nyaman, dan dengan tenang. Ya, tentu saja, siapa yang tidak mau dibawa Tuhan ke padang rumput yang hijau dan air yang tenang? Siapa saja pasti mau, termasuk saya dan anda.

Tapi sesungguhnya Tuhan tidak selalu membawa kita sebagai domba-dombanya ke padang rumput yang hijau, air yang tenang, dan segala kenyamanan itu. Dalam beberapa kesempatan, Tuhan seperti “sengaja” membawa kita melalui lembah kekelaman. Dan dalam keadaan seperti itu, kita bertanya “Mengapa ya Tuhan, Engkau membawaku ke dalam lembah kekelaman ini?”, padahal ketika kita diajak Tuhan ke padang rumput hijau, kita tidak pernah bertanya “Mengapa ya Tuhan, Engkau mau memilihku untuk masuk ke padang rumput hijau ini?”. Seringkali kita hanya mau yang enak-enak saja dalam mengiring Tuhan, tapi tidak mau sedikit berkorban dalam mengiring Tuhan.

Tuhan sendiri tidak pernah menjanjikan bahwa ketika kita menjadi domba-dombanya, semua akan berjalan dengan mulus. Ketika kita memutuskan untuk mengiring Tuhan, tidak selalu jalan yang kita lalui akan mulus-mulus saja. Apa yang Tuhan janjikan kepada kita adalah bahwa dalam lembah kekelaman pun, di situ ada Tuhan yang selalu menyertai kita dan menghibur kita (ay. 4). Firman Tuhan berkata bahwa “Kemalangan orang benar banyak, tetapi TUHAN melepaskan dia dari semuanya itu.” (Mzm 34:20). Jadi dalam mengiring Tuhan, bisa saja kita mengalami kemalangan, kegagalan, dan kesulitan, namun Tuhan akan memampukan kita untuk melewati hal-hal tersebut.

Jadi bagaimana? Siapkah kita menjadi domba-domba Tuhan? Maukah kita menjadikan Tuhan sebagai gembala kita, walau kita harus melewati lembah kekelaman? Saya tidak tahu apa lembah kekelaman yang anda hadapi. Apakah itu lembah kekelaman di keluarga, di pekerjaan, atau bahkan di pelayanan, ketahuilah bahwa Tuhan adalah gembala agung kita, dan Ia akan tetap menyertai kita dalam lembah kekelaman kita. Dan pada akhirnya nanti, ketika kita tetap setia sebagai domba-dombanya Tuhan, kita akan mendapatkan hadiahnya, yaitu “diam di dalam rumah Tuhan sepanjang masa” (ay. 6)


Bacaan Alkitab: Mazmur 23:1-6
23:1 Mazmur Daud. TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku.
23:2 Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang;
23:3 Ia menyegarkan jiwaku. Ia menuntun aku di jalan yang benar oleh karena nama-Nya.
23:4 Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku.
23:5 Engkau menyediakan hidangan bagiku, di hadapan lawanku; Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak; pialaku penuh melimpah.
23:6 Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku, seumur hidupku; dan aku akan diam dalam rumah TUHAN sepanjang masa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.