Minggu, 25 September 2011
Bacaan Alkitab: Mazmur 127:1-5
“Jikalau bukan TUHAN yang membangun rumah, sia-sialah usaha orang yang membangunnya; jikalau bukan TUHAN yang mengawal kota, sia-sialah pengawal berjaga-jaga.” (Mzm 127:1)
Mengandalkan Tuhan dalam Segala Hal
Coba kita hitung, berapa kali kita bangun tidur dan langsung melakukan aktivitas kita tanpa berdoa kepada Tuhan, meminta Tuhan menyertai kita dalam segala aktivitas kita? Berapa kali sebelum mengendarai mobil atau sepeda motor kita berdoa memohon Tuhan melindungi kita agar sampai di tempat tujuan dengan selamat? Berapa kali sebelum bekerja kita berdoa meminta Tuhan memberkati apa yang kita lakukan di kantor? Berapa kali sebelum mengambil bagian dalam pelayanan, kita bersikap biasa saja, karena kita sudah sering melakukan pelayanan itu?
Seringkali kita melupakan Tuhan dalam melakukan segala aktivitas kita, bahkan mungkin dalam pelayanan kita karena kita sudah sering menjadi worship leader, kita memilih lagu pun tanpa berdoa terlebih dahulu, melainkan hanya “asal pilih”. Mungkin kita menjadi pengkhotbah yang karena sudah sangat sering berkhotbah, akhirnya berkhotbah tanpa persiapan yang cukup. Bukankah itu adalah hal yang salah? Apa artinya pekerjaan kita dan pelayanan kita jika ternyata kita tidak mengikutsertakan Tuhan di dalamnya?
Firman Tuhan yang kita baca mengatakan bahwa segala usaha kita dalam membangun rumah maupun menjaga kota adalah sia-sia jika kita mengandalkan kekuatan kita sendiri (ay. 1). Hal ini berarti Tuhan harus menjadi dasar dalam segala aktivitas kita, bahkan dalam kegiatan kita yang terkecil sekalipun. Motivasi yang benar adalah untuk memuliakan nama Tuhan, karena segala kemuliaan adalah dari Dia, oleh Dia dan untuk Dia (Rm 11:36). Selain itu kita juga perlu melibatkan Tuhan dalam segala aktivitas kita. Jangan kita hanya mengandalkan kemampuan kita sendiri, melainkan juga harus mengandalkan Tuhan dalam segala hal.
Ayat 2 berkata bahwa tanpa Tuhan yang beserta dengan kita, segala pekerjaan kita yang kita lakukan sampai pagi pun menjadi sia-sia. Adalah sia-sia kita bekerja susah payah membanting tulang jika kita melakukannya tanpa Tuhan. Dengan mengandalkan Tuhan, di situ Tuhan akan memberikan berkatNya kepada kita bahkan di saat kita sedang tidur. Bukan kita yang bersusah payah mencari berkat, tetapi ketika kita hidup dekat dengan Tuhan, Tuhan sendiri yang akan menyuruh berkat untuk datang mencari kita.
Apakah selama ini kita merasa bahwa apa yang kita lakukan sering kali terasa sia-sia dan hampa? Cobalah periksa diri kita masing-masing, apakah selama ini kita telah menempatkan Tuhan dalam posisi yang seharusnya? Apakah ketika kita memulai hari kita, kita sudah mengawali dengan menyerahkan hari yang akan kita jalani? Apakah kita senantiasa minta perlindungan dari Tuhan dalam menjalani hari-hari kita? Apakah kita telah meminta Tuhan untuk memberikan berkat kepada kita? Apakah kita telah menjadi orang yang dicintai Tuhan sehingga berkat-berkat Tuhan terus mengalir kepada kita bahkan ketika kita sedang tidur? Mari kita instropeksi diri kita masing-masing, dan andalkanlah Tuhan dalam segala aspek kehidupan kita.
Bacaan Alkitab: Mazmur 127:1-5
127:1 Nyanyian ziarah Salomo. Jikalau bukan TUHAN yang membangun rumah, sia-sialah usaha orang yang membangunnya; jikalau bukan TUHAN yang mengawal kota, sia-sialah pengawal berjaga-jaga.
127:2 Sia-sialah kamu bangun pagi-pagi dan duduk-duduk sampai jauh malam, dan makan roti yang diperoleh dengan susah payah -- sebab Ia memberikannya kepada yang dicintai-Nya pada waktu tidur.
127:3 Sesungguhnya, anak-anak lelaki adalah milik pusaka dari pada TUHAN, dan buah kandungan adalah suatu upah.
127:4 Seperti anak-anak panah di tangan pahlawan, demikianlah anak-anak pada masa muda.
127:5 Berbahagialah orang yang telah membuat penuh tabung panahnya dengan semuanya itu. Ia tidak akan mendapat malu, apabila ia berbicara dengan musuh-musuh di pintu gerbang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.