Rabu, 21 September 2011
Bacaan Alkitab: Filipi 3:1-14
“Saudara-saudara, aku sendiri tidak menganggap, bahwa aku telah menangkapnya, tetapi ini yang kulakukan: aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku” (Flp 3:13)
Melupakan yang Ada di Belakang
Pernahkan anda mengalami putus cinta? Bagaimana rasanya? Berapa lama yang dibutuhkan untuk dapat melupakan orang itu? Kalau anda tanyakan hal itu kepada saya, pasti saya jawab “Saya membutuhkan waktu yang sangat lama untuk melupakannya”. Ketika saya belum menikah dulu, saya pernah membutuhkan waktu lebih dari lima tahun untuk akhirnya melupakan seseorang yang dulu pernah saya cintai. Tapi saat ini, setelah saya menikah, ternyata sangat mudah untuk melupakan segala kenangan tentang sang mantan. Saya berpikir, “Apa sebabnya?” dan ternyata jawabannya adalah karena setelah menikah, saya sadar bahwa saya memiliki seorang isteri yang begitu mengasihi saya, dan saya sangat mengasihinya sehingga apa yang sudah berlalu itu bagi saya sudah tidak berarti pada saat ini.
Demikian juga dengan kehidupan orang percaya. Beberapa, bahkan kebanyakan di antara kita pernah memiliki masa lalu yang mungkin kurang baik. Kadang-kadang peristiwa di masa lalu itu terus menerus menghantui kita dan membuat kita tidak bisa melihat masa depan yang baik yang Tuhan telah siapkan bagi kita. Masa lalu kita seakan-akan menghambat kita untuk maju. Seringkali kita berkata, “Ah Tuhan, aku sudah punya masa lalu yang kurang baik, apakah Tuhan masih mau aku untuk maju?”
Sadarlah sahabat, bahwa dalam ayat ini Paulus mengatakan agar kita melupakan apa yang ada di belakang kita. Segala yang sudah terjadi sudah tidak ada artinya, selama kita paham bahwa apa yang di hadapan kita jauh lebih besar dari apapun juga, yaitu keselamatan kekal yang Tuhan telah berikan kepada setiap orang yang percaya kepada-Nya. Paulus mengatakan hal ini karena ia telah mengalaminya sendiri. Paulus (dahulu Saulus) adalah seorang pemuka Farisi, dan sebagaimana orang Farisi lainnya, ia sangat memahami dan melaksanakan hukum Taurat (ay. 4-6). Paulus bahkan hadir dalam peristiwa pelemparan batu kepada Stefanus (Kis 7:58) dan Paulus pun berniat untuk menangkap orang percaya di Damsyik dengan kekuasan penuh dari Imam Besar yang merupakan pemimpin rohani terbesar bangsa Yahudi saat itu (Kis 9:1-2). Dengan kata lain kehidupan Paulus dahulu sudah sangat bagus, karena ia bahkan bisa mendapatkan surat kuasa dari Imam Besar. Mungkin pada saat itu Saulus merupakan the rising star dalam organisasi orang Farisi yang bisa memiliki akses bahkan ke pemimpin tertinggi orang Farisi yaitu Imam Besar.
Tapi segala posisi tinggi, kekuasaan yang besar, status yang baik, dan lain sebagainya bagi Paulus itu sudah tidak ada artinya lagi, karena ia telah menemukan apa yang dianggapnya lebih mulia dari segalanya, yaitu keselamatan dalam Yesus Kristus. Paulus bahkan menganggap segala sesuatunya adalah sampah, karena ia telah menemukan Yesus Kristus (ay. 7-8). Paulus melupakan semua hal yang pernah ia lewati dalam kehidupannya, dan mengarahkan pandangannya kepada hal-hal surgawi (ay. 13-14). Sama seperti perumpamaan tentang seseorang yang menemukan mutiara yang sangat berharga, lalu orang itu menjualk segala miliknya untuk mendapatkan mutiara tersebut (Mat 13:44-46).
Saya tidak tahu bagaimana masa lalu anda, apakah anda memiliki masa lalu yang penuh dengan dosa, ataukah selama ini anda merasa menjalani hidup yang sia-sia, ataukah masa lalu anda terasa begitu berat untuk dilupakan… Apapun masa lalu anda, Tuhan ingin agar kita tidak terpaku pada masa lalu, tetapi harus fokus melihat apa yang menjadi tujuan hidup kita. Selama tujuan dan fokus hidup kita adalah Tuhan, pasti segala sesuatu di dunia ini menjadi tidak berarti. Seburuk apapun masa lalu anda, saya yakin anda pasti bisa melupakannya. Jangan seperti isteri Lot yang selalu mengingat masa lalunya sehingga ia menoleh ke belakang dan menjadi tiang garam (Kej 19:26), tetapi jadilah Paulus yang dengan tekun berlari untuk memperoleh hadiah yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus (ay. 14)
Bacaan Alkitab: Filipi 3:1-14
3:1a Akhirnya, saudara-saudaraku, bersukacitalah dalam Tuhan.
3:1b Menuliskan hal ini lagi kepadamu tidaklah berat bagiku dan memberi kepastian kepadamu.
3:2 Hati-hatilah terhadap anjing-anjing, hati-hatilah terhadap pekerja-pekerja yang jahat, hati-hatilah terhadap penyunat-penyunat yang palsu,
3:3 karena kitalah orang-orang bersunat, yang beribadah oleh Roh Allah, dan bermegah dalam Kristus Yesus dan tidak menaruh percaya pada hal-hal lahiriah.
3:4 Sekalipun aku juga ada alasan untuk menaruh percaya pada hal-hal lahiriah. Jika ada orang lain menyangka dapat menaruh percaya pada hal-hal lahiriah, aku lebih lagi:
3:5 disunat pada hari kedelapan, dari bangsa Israel, dari suku Benyamin, orang Ibrani asli, tentang pendirian terhadap hukum Taurat aku orang Farisi,
3:6 tentang kegiatan aku penganiaya jemaat, tentang kebenaran dalam mentaati hukum Taurat aku tidak bercacat.
3:7 Tetapi apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus.
3:8 Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus,
3:9 dan berada dalam Dia bukan dengan kebenaranku sendiri karena mentaati hukum Taurat, melainkan dengan kebenaran karena kepercayaan kepada Kristus, yaitu kebenaran yang Allah anugerahkan berdasarkan kepercayaan.
3:10 Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya,
3:11 supaya aku akhirnya beroleh kebangkitan dari antara orang mati.
3:12 Bukan seolah-olah aku telah memperoleh hal ini atau telah sempurna, melainkan aku mengejarnya, kalau-kalau aku dapat juga menangkapnya, karena aku pun telah ditangkap oleh Kristus Yesus.
3:13 Saudara-saudara, aku sendiri tidak menganggap, bahwa aku telah menangkapnya, tetapi ini yang kulakukan: aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku,
3:14 dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.