Senin, 22 Agustus 2016

Bisa Dipercaya Tuhan



Sabtu, 27 Agustus 2016
Bacaan Alkitab: Yohanes 2:23-25
Ahli-ahli Taurat dan imam-imam kepala mengamat-amati Yesus. Mereka menyuruh kepada-Nya mata-mata yang berlaku seolah-olah orang jujur, supaya mereka dapat menjerat-Nya dengan suatu pertanyaan dan menyerahkan-Nya kepada wewenang dan kuasa wali negeri. (Yoh 2:24)


Bisa Dipercaya Tuhan


Menjadi orang yang bisa dipercaya orang lain itu sulit, apalagi menjadi orang kepercayaan. Jika kita mau jujur, mungkin kita saja tidak terlalu percaya kepada pasangan hidup kita (suami/isteri kita), kepada anak-anak kita, kepada orang tua kita, apalagi kepada pendeta kita. Hal ini sebenarnya wajar karena dalam menjalin hubungan dengan kita, seringkali kita juga merasa dikecewakan oleh orang-orang tersebut. Bahkan sangat mungkin bahwa orang yang paling mengecewakan kita adalah orang yang terdekat dengan kita. 

Memang banyak orang yang tidak bisa dipercaya. Hal ini pun berlaku sejak zaman Tuhan Yesus, dimana banyak orang yang menjadi percaya kepada-Nya karena melihat tanda-tanda yang diadakan-Nya (ay. 23). Ini adalah level percaya yang paling dangkal, yaitu percaya karena melihat tanda. Memang tidak sepenuhnya salah, karena bagi orang yang dahulu belum pernah mengenal Tuhan, maka mujizat adalah tanda bagi mereka. Namun setelah mengenal Tuhan maka seseorang harus bertumbuh dalam kebenaran, sehingga mereka tidak lagi mencari tanda tetapi mencari Tuhan lebih dari segalanya.

Kepada orang-orang yang hanya bergantung pada tanda-tanda lahiriah semata, Tuhan Yesus tidak mempercayakan diri-Nya kepada mereka (ay. 24a). Tuhan Yesus tahu benar karakter orang-orang seperti ini yang tidak akan pernah mau membayar harga demi sebuah pengabdian kepada Tuhan (ay. 24b). Orang-orang seperti ini hanya akan menjadi “penggembira” sesaat yang hanya mau mengikut Tuhan jika doanya dijawab, atau jika kebutuhan jasmaninya dipenuhi. Mereka percaya kepada Tuhan hanya karena ada maunya, yaitu mau menerima tanda-tanda dan mujizat dalam hidupnya.

Dalam menghadapi orang-orang seperti ini, Tuhan Yesus tidak perlu memberi kesaksian kepada mereka (ay. 25). Tuhan Yesus hidup seperti apa adanya, tidak ada kepura-puraan dan tidak ada yang disembunyikan. Berbeda dengan manusia yang pada umumnya adalah orang munafik atau bermuka dua, Tuhan Yesus tetap konsisten dengan ajaran dan prinsipnya. Jika Tuhan Yesus hidup pada masa kini, maka saya yakin Ia akan tetap mengajar dan memberitakan Firman Tuhan yang sama seperti yang Ia ajarkan 2.000 tahun yang lalu.

Dalam hal ini, kita harus meneladani sikap Tuhan Yesus yang tidak mempercayakan dirinya kepada semua orang. Memang hidup kita harus menjadi seperti buku yang terbuka bagi orang lain, sehingga mereka bisa melihat seluruh kehidupan kita apa adanya. Tetapi soal mempercayakan hidup kita, maka kita harus ingat bahwa hidup kita adalah milik Tuhan, dan harus kita percayakan kepada Tuhan sepenuhnya. Kita tidak boleh mempercayakan hidup kita sepenuhnya kepada orang lain. Loyalitas kita yang tanpa batas haruslah hanya kepada Tuhan, bukan kepada manusia, bahkan ketika manusia itu mengaku sebagai hamba Tuhan atau wakil Tuhan. Manusia mengecewakan, tetapi Tuhan tidak pernah mengecewakan bagi orang-orang yang mau percaya kepada-Nya.


Bacaan Alkitab: Yohanes 2:23-25
2:23 Dan sementara Ia di Yerusalem selama hari raya Paskah, banyak orang percaya dalam nama-Nya, karena mereka telah melihat tanda-tanda yang diadakan-Nya.
2:24 Tetapi Yesus sendiri tidak mempercayakan diri-Nya kepada mereka, karena Ia mengenal mereka semua,
2:25 dan karena tidak perlu seorang pun memberi kesaksian kepada-Nya tentang manusia, sebab Ia tahu apa yang ada di dalam hati manusia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.