Sabtu, 27 Agustus 2016
Bacaan
Alkitab: Yohanes 2:23-25
Ahli-ahli Taurat dan imam-imam kepala mengamat-amati Yesus. Mereka menyuruh
kepada-Nya mata-mata yang berlaku seolah-olah orang jujur, supaya mereka dapat
menjerat-Nya dengan suatu pertanyaan dan menyerahkan-Nya kepada wewenang dan
kuasa wali negeri. (Yoh 2:24)
Bisa Dipercaya Tuhan
Menjadi orang yang bisa dipercaya orang
lain itu sulit, apalagi menjadi orang kepercayaan. Jika kita mau jujur, mungkin
kita saja tidak terlalu percaya kepada pasangan hidup kita (suami/isteri kita),
kepada anak-anak kita, kepada orang tua kita, apalagi kepada pendeta kita. Hal
ini sebenarnya wajar karena dalam menjalin hubungan dengan kita, seringkali
kita juga merasa dikecewakan oleh orang-orang tersebut. Bahkan sangat mungkin
bahwa orang yang paling mengecewakan kita adalah orang yang terdekat dengan
kita.
Memang banyak orang yang tidak bisa
dipercaya. Hal ini pun berlaku sejak zaman Tuhan Yesus, dimana banyak orang
yang menjadi percaya kepada-Nya karena melihat tanda-tanda yang diadakan-Nya
(ay. 23). Ini adalah level percaya yang paling dangkal, yaitu percaya karena
melihat tanda. Memang tidak sepenuhnya salah, karena bagi orang yang dahulu
belum pernah mengenal Tuhan, maka mujizat adalah tanda bagi mereka. Namun
setelah mengenal Tuhan maka seseorang harus bertumbuh dalam kebenaran, sehingga
mereka tidak lagi mencari tanda tetapi mencari Tuhan lebih dari segalanya.
Kepada orang-orang yang hanya
bergantung pada tanda-tanda lahiriah semata, Tuhan Yesus tidak mempercayakan
diri-Nya kepada mereka (ay. 24a). Tuhan Yesus tahu benar karakter orang-orang
seperti ini yang tidak akan pernah mau membayar harga demi sebuah pengabdian
kepada Tuhan (ay. 24b). Orang-orang seperti ini hanya akan menjadi “penggembira”
sesaat yang hanya mau mengikut Tuhan jika doanya dijawab, atau jika kebutuhan
jasmaninya dipenuhi. Mereka percaya kepada Tuhan hanya karena ada maunya, yaitu
mau menerima tanda-tanda dan mujizat dalam hidupnya.
Dalam menghadapi orang-orang seperti
ini, Tuhan Yesus tidak perlu memberi kesaksian kepada mereka (ay. 25). Tuhan
Yesus hidup seperti apa adanya, tidak ada kepura-puraan dan tidak ada yang
disembunyikan. Berbeda dengan manusia yang pada umumnya adalah orang munafik
atau bermuka dua, Tuhan Yesus tetap konsisten dengan ajaran dan prinsipnya. Jika
Tuhan Yesus hidup pada masa kini, maka saya yakin Ia akan tetap mengajar dan memberitakan
Firman Tuhan yang sama seperti yang Ia ajarkan 2.000 tahun yang lalu.
Dalam hal ini, kita harus meneladani
sikap Tuhan Yesus yang tidak mempercayakan dirinya kepada semua orang. Memang
hidup kita harus menjadi seperti buku yang terbuka bagi orang lain, sehingga
mereka bisa melihat seluruh kehidupan kita apa adanya. Tetapi soal
mempercayakan hidup kita, maka kita harus ingat bahwa hidup kita adalah milik
Tuhan, dan harus kita percayakan kepada Tuhan sepenuhnya. Kita tidak boleh
mempercayakan hidup kita sepenuhnya kepada orang lain. Loyalitas kita yang
tanpa batas haruslah hanya kepada Tuhan, bukan kepada manusia, bahkan ketika
manusia itu mengaku sebagai hamba Tuhan atau wakil Tuhan. Manusia mengecewakan,
tetapi Tuhan tidak pernah mengecewakan bagi orang-orang yang mau percaya
kepada-Nya.
Bacaan
Alkitab: Yohanes 2:23-25
2:23 Dan sementara Ia di Yerusalem selama hari raya Paskah, banyak orang
percaya dalam nama-Nya, karena mereka telah melihat tanda-tanda yang
diadakan-Nya.
2:24 Tetapi Yesus sendiri tidak mempercayakan diri-Nya kepada mereka,
karena Ia mengenal mereka semua,
2:25 dan karena tidak perlu seorang pun memberi kesaksian kepada-Nya
tentang manusia, sebab Ia tahu apa yang ada di dalam hati manusia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.