Kamis, 18 Agustus 2016

Rules of the Game



Minggu, 21 Agustus 2016
Bacaan Alkitab: 2 Timotius 2:5-7
Seorang olahragawan hanya dapat memperoleh mahkota sebagai juara, apabila ia bertanding menurut peraturan-peraturan olahraga. (2 Tim 2:5)


Rules of the Game


Ketika saya menulis renungan ini, bangsa Indonesia baru saja memperoleh “hadiah” istimewa yaitu emas olimpiade dari cabang bulu tangkis. Dari pemahaman saya terhadap olahraga, ternyata ada satu hal yang mesti diingat oleh setiap atlet yang bertanding, yaitu adanya aturan-aturan perlombaan/pertandingan, yang dalam bahasa Inggris lebih dikenal sebagai “rules of the game”.

Rules of the game dalam setiap cabang olahraga tentu berbeda-beda. Namun aturan yang paling umum adalah:

Pertama, bahwa setiap atlet yang bertanding, harus memenuhi kualifikasi tertentu sebagai syarat untuk bisa ikut pertandingan (baru syarat untuk masuk, bukan syarat untuk bertanding).

Kedua, bahwa setiap atlet yang bertanding harus mematuhi aturan pertandingan. Pelanggaran terhadap aturan pertandingan dapat membuat atlet tersebut terkena hukuman (misal: kartu kuning dan kartu merah dalam sepakbola), bahkan didiskualifikasi.

Ketiga, bahwa setiap atlet yang berhasil menjadi juara, adalah mereka yang sudah mengikuti aturan pertandingan dengan setia, dan mampu menang hingga akhir (menang di partai akhir atau di pertandingan final).

Dari ketiga aturan tersebut, tentu dapat ditarik ke makna rohani sesuai Firman Tuhan. Bacaan Alkitab kita hari ini berbicara tentang seorang olahragawan (atlet) yang hanya dapat memperoleh mahkota sebagai juara, jika ia bertanding menurut peraturan-peraturan olahraga (ay. 5). Tentu atlet tersebut baru bisa juara jika mengikuti ketiga rules of the game sebagaimana telah saya sebutkan di atas. Ayat selanjutnya juga berbicara tentang seorang petani yang baru bisa menikmati hasil usahanya atau memanen hasilnya (ay. 6). Petani ini secara tidak langsung juga harus mengikuti aturan-aturan yang ada, dan harus bekerja keras jika ia mau menikmati hasil usahanya dengan semaksimal mungkin (ay. 6a).

Dalam hal ini, semua kita sesungguhnya juga sedang mengikuti suatu perlombaan yang diwajibkan bagi kita (Ibr 12:1b). Oleh karena itu, kita perlu memperhatikan apa kata Firman Tuhan mengenai rules of the game bagi kita:

Pertama, sebagai syarat untuk masuk ke dalam pertandingan atau perlombaan yang benar, harus ada syarat atau kualifikasi yang harus dipenuhi. Syarat tersebut antara lain: meninggalkan beban dan dosa (Ibr 12:1a), menyangkal diri dan memikul salib (Mat 16:24a), dan lain sebagainya. Tentu dalam hal ini kita perlu  membaca lebih teliti ayat-ayat di atas, untuk mengerti bahwa meninggalkan beban dan dosa, serta menyangkal diri dan memikul salib itu bukanlah perlombaan, tetapi baru syarat untuk bisa ikut perlombaan yang diwajibkan bagi kita.

Kedua, perlombaan sesungguhnya adalah bagaimana kita mengikut Tuhan Yesus (Mat 16:24b). Artinya di sini adalah kita berjuang untuk hidup seperti Dia hidup (1 Yoh 2:6), sehingga kita semua menjadi murid-murid Kristus (Mat 28:19). Dalam hal ini, setiap orang percaya wajib menjadi teladan melalui kehidupannya, sampai kita bisa berkata “ikutilah teladanku, sama seperti aku telah meneladani Kristus dalam hidupku” (Yoh 13:15, Flp 3:17, dan 1 Ptr 2:21).

Ketiga, kita harus berjuang sampai menang. Menang atau tidaknya kita bergantung kepada usaha kita untuk memenangkan pertandingan. Jika kita menyerah kalah di tengah jalan, maka kita tidak akan dipandang sebagai pemenang. Namun jika kita setia sampai akhir, seperti Tuhan Yesus juga telah setia hingga akhir (Flp 2:8), maka kita pun harus mampu setia hingga akhir. Perhatikan kitab Wahyu dimana Tuhan menulis surat kepada ketujuh jemaat, Tuhan mensyaratkan jemaat untuk menang, barulah mereka memperoleh “hadiah” mereka. Ingat bahwa “tidak ada mahkota tanpa perjuangan”.

Dari bahasan di atas, kita harus mengakui bahwa mungkin ada di antara kita yang belum ikut perlombaan yang sebenarnya. Mungkin saja kita belum sungguh-sungguh meninggalkan beban dan dosa yang mengikat kita. Jika demikian, bagaimana kita bisa mengaku bahwa kita sudah ikut perlombaan? Sesungguhnya sikap seperti itu adalah sikap menipu diri sendiri dan juga orang lain. Tetapi ingat bahwa di hadapan Tuhan, tidak ada yang tersembunyi. Mari kita sama-sama menguji diri kita apakah kita sudah ikut dalam perlombaan dan sedang berjuang untuk menjadi pemenang dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita tersebut? Ketika kita mau terbuka untuk dikoreksi Tuhan, maka Tuhan pun akan memberi pengertian kepada kita (ay. 7). Tuhan akan membantu kita untuk menjadi sempurna, jika kita juga mau memberi diri kita dibentuk oleh Tuhan. Perhatikanlah rules of the game yang berlaku, sehingga kita dapat menang sesuai dengan peraturan-peraturan yang ada, dan bukannya justru melanggar peraturan dan menjadi didiskualifikasi.


Bacaan Alkitab: 2 Timotius 2:5-7
2:5 Seorang olahragawan hanya dapat memperoleh mahkota sebagai juara, apabila ia bertanding menurut peraturan-peraturan olahraga.
2:6 Seorang petani yang bekerja keras haruslah yang pertama menikmati hasil usahanya.
2:7 Perhatikanlah apa yang kukatakan; Tuhan akan memberi kepadamu pengertian dalam segala sesuatu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.