Minggu, 21 Agustus 2016
Bacaan
Alkitab: 2 Timotius 2:5-7
Seorang olahragawan hanya dapat memperoleh mahkota sebagai juara, apabila
ia bertanding menurut peraturan-peraturan olahraga. (2 Tim 2:5)
Rules of the Game
Ketika saya menulis renungan ini,
bangsa Indonesia baru saja memperoleh “hadiah” istimewa yaitu emas olimpiade
dari cabang bulu tangkis. Dari pemahaman saya terhadap olahraga, ternyata ada
satu hal yang mesti diingat oleh setiap atlet yang bertanding, yaitu adanya
aturan-aturan perlombaan/pertandingan, yang dalam bahasa Inggris lebih dikenal
sebagai “rules of the game”.
Rules of the game dalam setiap cabang
olahraga tentu berbeda-beda. Namun aturan yang paling umum adalah:
Pertama, bahwa setiap atlet yang bertanding, harus memenuhi
kualifikasi tertentu sebagai syarat untuk bisa ikut pertandingan (baru syarat untuk
masuk, bukan syarat untuk bertanding).
Kedua, bahwa setiap atlet yang bertanding harus mematuhi
aturan pertandingan. Pelanggaran terhadap aturan pertandingan dapat membuat
atlet tersebut terkena hukuman (misal: kartu kuning dan kartu merah dalam
sepakbola), bahkan didiskualifikasi.
Ketiga, bahwa setiap atlet yang berhasil menjadi juara, adalah
mereka yang sudah mengikuti aturan pertandingan dengan setia, dan mampu menang hingga
akhir (menang di partai akhir atau di pertandingan final).
Dari ketiga aturan tersebut, tentu
dapat ditarik ke makna rohani sesuai Firman Tuhan. Bacaan Alkitab kita hari ini
berbicara tentang seorang olahragawan (atlet) yang hanya dapat memperoleh
mahkota sebagai juara, jika ia bertanding menurut peraturan-peraturan olahraga
(ay. 5). Tentu atlet tersebut baru bisa juara jika mengikuti ketiga rules of the game sebagaimana telah saya
sebutkan di atas. Ayat selanjutnya juga berbicara tentang seorang petani yang
baru bisa menikmati hasil usahanya atau memanen hasilnya (ay. 6). Petani ini
secara tidak langsung juga harus mengikuti aturan-aturan yang ada, dan harus
bekerja keras jika ia mau menikmati hasil usahanya dengan semaksimal mungkin
(ay. 6a).
Dalam hal ini, semua kita sesungguhnya
juga sedang mengikuti suatu perlombaan yang diwajibkan bagi kita (Ibr 12:1b).
Oleh karena itu, kita perlu memperhatikan apa kata Firman Tuhan mengenai rules of the game bagi kita:
Pertama, sebagai syarat untuk masuk ke
dalam pertandingan atau perlombaan yang benar, harus ada syarat atau
kualifikasi yang harus dipenuhi. Syarat tersebut antara lain: meninggalkan
beban dan dosa (Ibr 12:1a), menyangkal diri dan memikul salib (Mat 16:24a), dan
lain sebagainya. Tentu dalam hal ini kita perlu
membaca lebih teliti ayat-ayat di atas, untuk mengerti bahwa
meninggalkan beban dan dosa, serta menyangkal diri dan memikul salib itu
bukanlah perlombaan, tetapi baru syarat untuk bisa ikut perlombaan yang
diwajibkan bagi kita.
Kedua, perlombaan sesungguhnya adalah
bagaimana kita mengikut Tuhan Yesus (Mat 16:24b). Artinya di sini adalah kita berjuang
untuk hidup seperti Dia hidup (1 Yoh 2:6), sehingga kita semua menjadi
murid-murid Kristus (Mat 28:19). Dalam hal ini, setiap orang percaya wajib
menjadi teladan melalui kehidupannya, sampai kita bisa berkata “ikutilah
teladanku, sama seperti aku telah meneladani Kristus dalam hidupku” (Yoh 13:15,
Flp 3:17, dan 1 Ptr 2:21).
Ketiga, kita harus berjuang sampai
menang. Menang atau tidaknya kita bergantung kepada usaha kita untuk
memenangkan pertandingan. Jika kita menyerah kalah di tengah jalan, maka kita
tidak akan dipandang sebagai pemenang. Namun jika kita setia sampai akhir,
seperti Tuhan Yesus juga telah setia hingga akhir (Flp 2:8), maka kita pun
harus mampu setia hingga akhir. Perhatikan kitab Wahyu dimana Tuhan menulis
surat kepada ketujuh jemaat, Tuhan mensyaratkan jemaat untuk menang, barulah
mereka memperoleh “hadiah” mereka. Ingat bahwa “tidak ada mahkota tanpa
perjuangan”.
Dari bahasan di atas, kita harus
mengakui bahwa mungkin ada di antara kita yang belum ikut perlombaan yang
sebenarnya. Mungkin saja kita belum sungguh-sungguh meninggalkan beban dan dosa
yang mengikat kita. Jika demikian, bagaimana kita bisa mengaku bahwa kita sudah
ikut perlombaan? Sesungguhnya sikap seperti itu adalah sikap menipu diri
sendiri dan juga orang lain. Tetapi ingat bahwa di hadapan Tuhan, tidak ada
yang tersembunyi. Mari kita sama-sama menguji diri kita apakah kita sudah ikut
dalam perlombaan dan sedang berjuang untuk menjadi pemenang dalam perlombaan
yang diwajibkan bagi kita tersebut? Ketika kita mau terbuka untuk dikoreksi
Tuhan, maka Tuhan pun akan memberi pengertian kepada kita (ay. 7). Tuhan akan
membantu kita untuk menjadi sempurna, jika kita juga mau memberi diri kita
dibentuk oleh Tuhan. Perhatikanlah rules
of the game yang berlaku, sehingga kita dapat menang sesuai dengan
peraturan-peraturan yang ada, dan bukannya justru melanggar peraturan dan
menjadi didiskualifikasi.
Bacaan
Alkitab: 2 Timotius 2:5-7
2:5 Seorang olahragawan hanya dapat memperoleh mahkota sebagai juara,
apabila ia bertanding menurut peraturan-peraturan olahraga.
2:6 Seorang petani yang bekerja keras haruslah yang pertama menikmati hasil
usahanya.
2:7 Perhatikanlah apa yang kukatakan; Tuhan akan memberi kepadamu
pengertian dalam segala sesuatu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.