Senin, 22 Agustus 2016

Pertanyaan yang Licik



Jumat, 26 Agustus 2016
Bacaan Alkitab: Lukas 20:20-26
Ahli-ahli Taurat dan imam-imam kepala mengamat-amati Yesus. Mereka menyuruh kepada-Nya mata-mata yang berlaku seolah-olah orang jujur, supaya mereka dapat menjerat-Nya dengan suatu pertanyaan dan menyerahkan-Nya kepada wewenang dan kuasa wali negeri. (Luk 20:20)


Pertanyaan yang Licik


Suka atau tidak suka, di dunia ini kita akan menghadapi banyak orang yang bersikap tidak tulus kepada kita. Dalam bahasa yang lebih sederhana, mereka adalah orang-orang yang licik. Kita memang harus cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati (Mat 10:16). Tetapi jika kita hanya tulus tanpa memiliki kecerdikan, maka kita akan menjadi orang yang lugu, yang mudah diperdaya orang lain. Di sisi lain, jika kita hanya cerdik tanpa ketulusan, maka kita akan menjadi orang yang licik, yang penuh dengan tipu daya dan muslihat bagi keuntungan atau kepentingan diri kita sendiri.

Dalam Perjanjian Baru, kita melihat orang-orang yang licik, yaitu para ahli Taurat, orang Farisi dan para imam. Mereka adalah orang-orang yang tidak suka dengan keberadaan Tuhan Yesus Kristus, yang mereka anggap sebagai ancaman serius. Mereka pun mencoba menjebak atau menjerat Tuhan Yesus dengan mata-mata yang diutus untuk mengajukan pertanyaan yang licik (ay. 20). Dari pertanyaan yang diajukan kepada Tuhan Yesus, jelas bahwa prolog (kalimat pembuka) pertanyaan tersebut seakan-akan menyanjung Tuhan Yesus (ay. 21), tetapi justru inti pertanyaannya sangat menjebak yaitu “Apakah boleh membayar pajak kepada kaisar atau tidak?” (ay. 22). 

Ini adalah pertanyaan yang sangat menjebak. Tentu pertanyaan ini sudah dipertimbangkan dengan sangat matang oleh para imam, ahli Taurat, dan orang Farisi. Mereka berpikir bahwa sudah ada tidak ada jawaban yang dapat diutarakan oleh Tuhan Yesus. Akan tetapi, Tuhan Yesus mengetahui maksud mereka yang licik itu (ay. 23). Tuhan Yesus dapat membaca isi hati mereka, dan memberikan jawaban yang luar biasa, “berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah!" (ay. 24-25). Jawaban tersebut sangatlah luar biasa. Alih-alih menjawab “ya” atau “tidak”, Tuhan Yesus menyampaikan esensi dari memberi, yaitu memberi kepada yang berhak. Dalam hal ini memberi pajak kepada yang berhak (Kaisar) dan memberi segala sesuatunya (segenap hidup) kepada Allah.

Jawaban tersebut membuat para imam, ahli Taurat, dan orang Farisi terdiam. Mereka sadar bahwa kelicikan mereka tidak ada artinya di hadapan Tuhan Yesus (ay. 26). Dalam hal ini, Tuhan Yesus sudah memberi teladan, yaitu mungkin saja suatu saat nanti kita dihadapkan pada kondisi yang sama atau mirip. Akan tetapi, kita pun harus siap menghadapinya dengan meminta hikmat Tuhan. Kita harus lebih cerdik dari orang-orang licik tersebut, dengan menekankan pula pada sikap tulus yang harus kita miliki. Ingat bahwa Roh Kudus akan menuntun kita dalam kebenaran dan akan memampukan kita untuk menjawab pertanyaan yang diajukan kepada kita, bahkan pertanyaan yang licik sekalipun (Mrk 13:11). Jika kita mampu untuk bertahan, maka kita pun akan memperoleh hidup kita, yaitu hidup dalam kekekalan bersama-sama dengan Tuhan kita (Luk 21:19).


Bacaan Alkitab: Lukas 20:20-26
20:20 Ahli-ahli Taurat dan imam-imam kepala mengamat-amati Yesus. Mereka menyuruh kepada-Nya mata-mata yang berlaku seolah-olah orang jujur, supaya mereka dapat menjerat-Nya dengan suatu pertanyaan dan menyerahkan-Nya kepada wewenang dan kuasa wali negeri.
20:21 Orang-orang itu mengajukan pertanyaan ini kepada-Nya: "Guru, kami tahu, bahwa segala perkataan dan pengajaran-Mu benar dan Engkau tidak mencari muka, melainkan dengan jujur mengajar jalan Allah.
20:22 Apakah kami diperbolehkan membayar pajak kepada Kaisar atau tidak?"
20:23 Tetapi Yesus mengetahui maksud mereka yang licik itu, lalu berkata kepada mereka:
20:24 "Tunjukkanlah kepada-Ku suatu dinar; gambar dan tulisan siapakah ada padanya?" Jawab mereka: "Gambar dan tulisan Kaisar."
20:25 Lalu kata Yesus kepada mereka: "Kalau begitu berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah!"
20:26 Dan mereka tidak dapat menjerat Dia dalam perkataan-Nya di depan orang banyak. Mereka heran akan jawab-Nya itu dan mereka diam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.