Senin, 15 Agustus 2016

Waspada terhadap Mata-mata



Senin, 15 Agustus 2016
Bacaan Alkitab: 1 Samuel 22:9-23
Berkatalah Daud kepada Abyatar: "Memang pada hari itu juga ketika Doëg, orang Edom itu, ada di sana, aku telah tahu, bahwa pasti ia akan memberitahukannya kepada Saul. Akulah sebab utama dari pada kematian seluruh keluargamu." (1 Sam 22:22)


Waspada terhadap Mata-mata


Dalam kehidupan kita di dunia ini, tentu kita bertemu dengan berbagai orang. Ada orang yang baik, ada pula orang yang jahat. Tetapi dari segala jenis orang tersebut, ada satu tipe orang yang harus kita waspadai, yaitu orang yang bertindak sebagai mata-mata. Hal ini penting karena orang seperti itu adalah mereka yang tidak dapat dipercaya, mereka yang sering bersikap manis di depan kita, tetapi menusuk kita dari belakang. Tentu dalam hal ini kita sangat memerlukan hikmat Tuhan untuk dapat mengenali orang-orang seperti ini sehingga kita senantiasa waspada dan berjaga-jaga.

Alkitab menuliskan sebuah kisah tentang seseorang yang menjadi mata-mata, yaitu Doeg, seorang Edom. Doeg adalah seorang Edom yang melihat bagaimana Daud datang ke Nob, kepada Imam Ahimelekh, dan bagaimana Imam Ahimelekh memberikan roti dan juga pedang Goliat kepada Daud (ay. 9-10). Pada waktu itu, Daud sedang menjadi musuh Raja Saul yang ingin membunuh Daud karena iri hati. Raja Saul kemudian memanggil Ahimelekh beserta seluruh keluarganya, yaitu mereka yang melayani sebagai imam di Nob (ay. 11). Singkat cerita, Raja Saul menyatakan Ahimelekh dan seluruh keluarganya bersalah karena membantu musuh raja. Raja pun menjatuhkan hukuman mati kepada Ahimelekh dan seluruh keluarganya (ay. 12-16). Ketika Raja Saul memerintahkan tentaranya (yaitu yang berasal bangsa Israel) untuk membunuh Ahimelekh, tidak ada satu orang pun yang berani untuk membunuh para imam tersebut (ay. 17). Akan tetapi ketika Raja Saul memerintahkan Doeg, orang Edom itu, untuk membunuh para imam, maka Doeg pun segera membunuh mereka, hingga tewas 85 orang imam yang merupakan keluarga Ahimelekh (ay. 18). Tidak hanya para imam, tetapi seluruh penduduk kota Nob pun dibunuh karena dianggap membantu Daud  (ay. 19), dan hanya satu orang anak Ahimelekh yang luput dari pembunuhan tersebut yaitu Abyatar yang akhirnya datang kepada Daud (ay. 20-21).

Saat itu Daud sangat menyesal, karena ketika Daud datang kepada Ahimelekh, imam di Nob tersebut, dan melihat Doeg ada di sana, Daud sudah tahu bahwa Doeg akan menjadi pengkhianat (ay. 22). Daud menyadari bahwa kematian para imam dan juga para penduduk Nob adalah karena ketidakcermatan Daud dalam membaca situasi, dalam mengantisipasi adanya mata-mata dan pengkhianat yang ada di dekatnya. Tentu Daud sudah menyangka bahwa Doeg akan melaporkan dirinya kepada Saul, tetapi mungkin ia tidak menyangka bahwa Raja Saul akan bertindak begitu hebatnya melawan kebenaran dengan cara menumpahkan darah orang-orang yang tidak bersalah. Walaupun akhirnya Daud melindungi Abyatar (ay. 23), tetapi sudah terlanjur ada darah orang benar yang tertumpah.

Dalam kehidupan kita sehari-hari, kita pun perlu waspada terhadap orang-orang seperti ini. Di depan kita, mereka terlihat sebagai orang yang baik, namun ternyata mereka memiliki maksud lain di belakang. Orang-orang seperti ini tidak akan pernah memikirkan kepentingan bersama apalagi kepentingan Tuhan, melainkan hanyalah mementingkan kepentingan pribadi mereka saja. Terhadap orang-orang seperti ini kita harus berhati-hati. Tepat jika dikatakan bahwa kita harus bersikap cerdik seperti ular dan juga tulus seperti merpati (Mat 10:16). Sikap tulus saja pun tidak cukup. Orang yang hanya bersikap tulus akan cenderung menjadi orang yang lugu, yang kemudian akan dimanfaatkan oleh orang lain.

Berhati-hatilah terhadap mata-mata yang akan menusuk kita dari belakang. Jangan sampai ada darah orang yang tertumpah karena kelalaian kita. Jangan sampai ada jiwa-jiwa yang terhilang karena kesalahan kita. Mari kita memohon hikmat dari Tuhan untuk bisa mengerti karakter manusia di sekitar kita, sehingga kita tidak salah melangkah dan juga kita tidak merugikan orang lain yang tidak bersalah. Ingat bahwa pada hari penghakiman, kita akan dihakimi menurut perbuatan kita, menurut bagaimana kita menjaga jiwa-jiwa yang Tuhan percayakan kepada kita. Jangan sampai ada jiwa yang hilang karena kesalahan kita, karena itulah yang akan dituntut Tuhan daripada kita.


Bacaan Alkitab: 1 Samuel 22:9-23
22:9 Lalu menjawablah Doëg, orang Edom itu, yang berdiri dekat para pegawai Saul, katanya: "Telah kulihat, bahwa anak Isai itu datang ke Nob, kepada Ahimelekh bin Ahitub.
22:10 Ia menanyakan TUHAN bagi Daud dan memberikan bekal kepadanya; juga pedang Goliat, orang Filistin itu, diberikannya kepadanya."
22:11 Lalu raja menyuruh memanggil Ahimelekh bin Ahitub, imam itu, bersama-sama dengan seluruh keluarganya, para imam yang di Nob; dan datanglah sekaliannya menghadap raja.
22:12 Kata Saul: "Cobalah dengar, ya anak Ahitub!" Jawabnya: "Ya, tuanku."
22:13 Kemudian bertanyalah Saul kepadanya: "Mengapa kamu mengadakan persepakatan melawan aku, engkau dengan anak Isai itu, dengan memberikan roti dan pedang kepadanya, menanyakan Allah baginya, sehingga ia bangkit melawan aku menjadi penghadang seperti sekarang ini?"
22:14 Lalu Ahimelekh menjawab raja: "Tetapi siapakah di antara segala pegawaimu yang dapat dipercaya seperti Daud, apalagi ia menantu raja dan kepala para pengawalmu, dan dihormati dalam rumahmu?
22:15 Bukan ini pertama kali aku menanyakan Allah bagi dia. Sekali-kali tidak! Janganlah kiranya raja melontarkan tuduhan kepada hambamu ini, bahkan kepada seluruh keluargaku, sebab hambamu ini tidak tahu apa-apa tentang semuanya itu, baik tentang perkara kecil maupun perkara besar."
22:16 Tetapi raja berkata: "Engkau mesti dibunuh, Ahimelekh, engkau dan seluruh keluargamu."
22:17 Lalu raja memerintahkan kepada bentara yang berdiri di dekatnya: "Majulah dan bunuhlah para imam TUHAN itu sebab mereka membantu Daud; sebab walaupun mereka tahu, bahwa ia melarikan diri, mereka tidak memberitahukan hal itu kepadaku." Tetapi para pegawai raja tidak mau mengangkat tangannya untuk memarang imam-imam TUHAN itu.
22:18 Lalu berkatalah raja kepada Doëg: "Majulah engkau dan paranglah para imam itu." Maka majulah Doëg, orang Edom itu, lalu memarang para imam itu. Ia membunuh pada hari itu delapan puluh lima orang, yang memakai baju efod dari kain lenan.
22:19 Juga penduduk Nob, kota imam itu, dibunuh raja dengan mata pedang; laki-laki maupun perempuan, kanak-kanak maupun anak yang menyusu, pula lembu, keledai dan domba dibunuhnya dengan mata pedang.
22:20 Tetapi seorang anak Ahimelekh bin Ahitub, namanya Abyatar luput; ia melarikan diri menjadi pengikut Daud.
22:21 Ketika Abyatar memberitahukan kepada Daud, bahwa Saul telah membunuh para imam TUHAN,
22:22 berkatalah Daud kepada Abyatar: "Memang pada hari itu juga ketika Doëg, orang Edom itu, ada di sana, aku telah tahu, bahwa pasti ia akan memberitahukannya kepada Saul. Akulah sebab utama dari pada kematian seluruh keluargamu.
22:23 Tinggallah padaku, janganlah takut; sebab siapa yang ingin mencabut nyawamu, ia juga ingin mencabut nyawaku; di dekatku engkau aman."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.