Senin, 22 Agustus 2016

Cara Mencuri Hati



Rabu, 24 Agustus 2016
Bacaan Alkitab: 1 Samuel 15:1-6
Apabila seseorang datang mendekat untuk sujud menyembah kepadanya, maka diulurkannyalah tangannya, dipegangnya orang itu dan diciumnya. Cara yang demikianlah diperbuat Absalom kepada semua orang Israel yang mau masuk menghadap untuk diadili perkaranya oleh raja, dan demikianlah Absalom mencuri hati orang-orang Israel. (1 Sam 15:5-6)


Cara Mencuri Hati


Alkitab adalah buku yang jujur. Ia memuat apa yang sebenarnya terjadi dan tidak menutup-nutupi hal yang jelek sekalipun. Kita dapat belajar dari contoh-contoh dari orang benar dalam Alkitab, dan sekaligus juga belajar dari contoh-contoh orang jahat di dalam Alkitab. Kita dapat belajar dari tindakan-tindakan yang benar dan juga dari tindakan-tindakan yang salah dari tokoh-tokoh Alkitab.

Salah satu yang akan kita pelajari hari ini adalah tentang Absalom, anak Raja Daud. Jika melihat silsilah keluarga Raja Daud, sebenarnya jika mengikuti kebiasaan keluarga kerajaan pada umumnya, Absalom adalah anak Raja Daud yang paling berhak untuk meneruskan jejak Daud sebagai raja Israel. Namun karena Raja Daud pada saat itu masih tutup mulut mengenai penerusnya (walaupun sebenarnya Raja Daud menyiapkan Salomo sebagai penerusnya), maka Absalom berusaha untuk meningkatkan popularitasnya dengan cara mencuri hati bangsa Israel.

Absalom memulainya dengan menyediakan sarana yang diperlukan (berupa kereta kuda serta orang-orang yang mendukungnya), sehingga ia terlihat gagah dan menawan di pandangan orang (ay. 1). Dan selanjutnya ia pun berdiri di tepi jalan yang menuju pintu gerbang (entah pintu gerbang kota atau istana raja). Di pintu gerbang itu, Absalom menanyai rakyat Israel yang datang, dan mencoba membangun pemahaman dari rakyatnya bahwa raja terlalu sibuk untuk mengurusi permasalahan rakyatnya (ay. 2-3). Absalom lalu berkata, “Sekiranya aku yang menjadi hakim (raja), maka aku akan membuka diriku kepada seluruh rakyat, sehingga mereka boleh mendapatkan perhatian dan keadilan” (ay. 4). 

Tidak cukup hanya di situ, Absalom pun berlaku sangat ramah kepada para rakyat yang datang, dengan cara menyambut mereka dengan baik. Alkitab menulis bahwa jika ada orang yang datang menyembah kepadanya (karena memang ia anak Raja Daud yang berhak dihormati oleh rakyatnya), Absalom pun mengulurkan tangannya bahkan menciumnya sehingga rakyat pun merasa diperhatikan dan dihargai oleh Absalom (ay. 5). Dengan cara itulah Absalom mencoba untuk mencuri hati bangsa Israel (ay. 6).

Saya menulis renungan dengan tema ini bukan ingin mengajarkan bagaimana cara mencuri hati orang lain. Akan tetapi justru kita perlu waspada dengan bagaimana cara orang-orang dunia mencuri hati orang percaya (termasuk kita semua) dimana sebenarnya mereka memiliki maksud tersembunyi, entah ingin menguntungkan diri mereka sendiri atau merugikan kita. Dalam hal ini kita perlu waspada akan sikap dari orang-orang seperti itu. Di gereja saya, ada beberapa orang yang ketika bersalaman dengan pendeta (sehabis ibadah/kebaktian), suka mencium tangan pendetanya. Namun ternyata, di balik itu semua ia sedang mencuri hati pendeta tersebut dengan maksud licik untuk kepentingan pribadinya. Ada juga orang yang memanggil pendeta dengan sebutan “pa” dan isteri pendeta dengan sebutan “ma” (padahal orang lain tidak ada yang berani memanggil seperti itu), tenyata pemudi tersebut sedang menjebak anak pendeta dengan mengajaknya melakukan hubungan suami istri hingga hamil. Si pemudi sedang berusaha agar pendeta dan isteri supaya menganggapnya sebagai anak (atau menantunya). 

Oleh karena itu, kita perlu benar-benar memohon hikmat Tuhan agar kita tidak dengan mudah membiarkan orang lain mencuri hati kita, terlebih orang yang memang memiliki niat jahat untuk merugikan kita. Kita perlu waspada terhadap modus-modus yang umum dilakukan oleh orang jahat tersebut dengan maksud membuat kita lengah dan kemudian memanfaatkan kelengahan kita. Peganglah Firman Tuhan dan kebenaran-Nya sehingga kita mampu membedakan roh, sehingga kita peka terhadap suara Roh Kudus untuk dapat menuntun kita ke dalam seluruh kebenaran.



Bacaan Alkitab: 1 Samuel 15:1-6
15:1 Sesudah itu Absalom menyediakan baginya sebuah kereta serta kuda dan lima puluh orang yang berlari di depannya.
15:2 Maka setiap pagi berdirilah Absalom di tepi jalan yang menuju pintu gerbang. Setiap orang yang mempunyai perkara dan yang mau masuk menghadap raja untuk diadili perkaranya, orang itu dipanggil Absalom dan ditanyai: "Dari kota manakah engkau?" Apabila ia menjawab: "Hambamu ini datang dari suku Israel anu,"
15:3 maka berkatalah Absalom kepadanya: "Lihat, perkaramu itu baik dan benar, tetapi dari pihak raja tidak ada seorang pun yang mau mendengarkan engkau."
15:4 Lagi kata Absalom: "Sekiranya aku diangkat menjadi hakim di negeri ini! Maka setiap orang yang mempunyai perkara atau pertikaian hukum boleh datang kepadaku, dan aku akan menyelesaikan perkaranya dengan adil."
15:5 Apabila seseorang datang mendekat untuk sujud menyembah kepadanya, maka diulurkannyalah tangannya, dipegangnya orang itu dan diciumnya.
15:6 Cara yang demikianlah diperbuat Absalom kepada semua orang Israel yang mau masuk menghadap untuk diadili perkaranya oleh raja, dan demikianlah Absalom mencuri hati orang-orang Israel.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.