Rabu, 24 Agustus 2016
Bacaan
Alkitab: 1 Samuel 15:1-6
Apabila seseorang datang mendekat untuk sujud menyembah kepadanya, maka
diulurkannyalah tangannya, dipegangnya orang itu dan diciumnya. Cara yang
demikianlah diperbuat Absalom kepada semua orang Israel yang mau masuk
menghadap untuk diadili perkaranya oleh raja, dan demikianlah Absalom mencuri
hati orang-orang Israel. (1 Sam 15:5-6)
Cara Mencuri Hati
Alkitab adalah buku yang jujur. Ia
memuat apa yang sebenarnya terjadi dan tidak menutup-nutupi hal yang jelek
sekalipun. Kita dapat belajar dari contoh-contoh dari orang benar dalam
Alkitab, dan sekaligus juga belajar dari contoh-contoh orang jahat di dalam
Alkitab. Kita dapat belajar dari tindakan-tindakan yang benar dan juga dari
tindakan-tindakan yang salah dari tokoh-tokoh Alkitab.
Salah satu yang akan kita pelajari hari
ini adalah tentang Absalom, anak Raja Daud. Jika melihat silsilah keluarga Raja
Daud, sebenarnya jika mengikuti kebiasaan keluarga kerajaan pada umumnya,
Absalom adalah anak Raja Daud yang paling berhak untuk meneruskan jejak Daud
sebagai raja Israel. Namun karena Raja Daud pada saat itu masih tutup mulut
mengenai penerusnya (walaupun sebenarnya Raja Daud menyiapkan Salomo sebagai
penerusnya), maka Absalom berusaha untuk meningkatkan popularitasnya dengan
cara mencuri hati bangsa Israel.
Absalom memulainya dengan menyediakan
sarana yang diperlukan (berupa kereta kuda serta orang-orang yang mendukungnya),
sehingga ia terlihat gagah dan menawan di pandangan orang (ay. 1). Dan
selanjutnya ia pun berdiri di tepi jalan yang menuju pintu gerbang (entah pintu
gerbang kota atau istana raja). Di pintu gerbang itu, Absalom menanyai rakyat
Israel yang datang, dan mencoba membangun pemahaman dari rakyatnya bahwa raja
terlalu sibuk untuk mengurusi permasalahan rakyatnya (ay. 2-3). Absalom lalu
berkata, “Sekiranya aku yang menjadi hakim (raja), maka aku akan membuka diriku
kepada seluruh rakyat, sehingga mereka boleh mendapatkan perhatian dan keadilan”
(ay. 4).
Tidak cukup hanya di situ, Absalom pun
berlaku sangat ramah kepada para rakyat yang datang, dengan cara menyambut
mereka dengan baik. Alkitab menulis bahwa jika ada orang yang datang menyembah
kepadanya (karena memang ia anak Raja Daud yang berhak dihormati oleh
rakyatnya), Absalom pun mengulurkan tangannya bahkan menciumnya sehingga rakyat
pun merasa diperhatikan dan dihargai oleh Absalom (ay. 5). Dengan cara itulah
Absalom mencoba untuk mencuri hati bangsa Israel (ay. 6).
Saya menulis renungan dengan tema ini
bukan ingin mengajarkan bagaimana cara mencuri hati orang lain. Akan tetapi
justru kita perlu waspada dengan bagaimana cara orang-orang dunia mencuri hati
orang percaya (termasuk kita semua) dimana sebenarnya mereka memiliki maksud
tersembunyi, entah ingin menguntungkan diri mereka sendiri atau merugikan kita.
Dalam hal ini kita perlu waspada akan sikap dari orang-orang seperti itu. Di
gereja saya, ada beberapa orang yang ketika bersalaman dengan pendeta (sehabis
ibadah/kebaktian), suka mencium tangan pendetanya. Namun ternyata, di balik itu
semua ia sedang mencuri hati pendeta tersebut dengan maksud licik untuk
kepentingan pribadinya. Ada juga orang yang memanggil pendeta dengan sebutan “pa”
dan isteri pendeta dengan sebutan “ma” (padahal orang lain tidak ada yang berani
memanggil seperti itu), tenyata pemudi tersebut sedang menjebak anak pendeta
dengan mengajaknya melakukan hubungan suami istri hingga hamil. Si pemudi
sedang berusaha agar pendeta dan isteri supaya menganggapnya sebagai anak (atau
menantunya).
Oleh karena itu, kita perlu benar-benar
memohon hikmat Tuhan agar kita tidak dengan mudah membiarkan orang lain mencuri
hati kita, terlebih orang yang memang memiliki niat jahat untuk merugikan kita.
Kita perlu waspada terhadap modus-modus yang umum dilakukan oleh orang jahat
tersebut dengan maksud membuat kita lengah dan kemudian memanfaatkan kelengahan
kita. Peganglah Firman Tuhan dan kebenaran-Nya sehingga kita mampu membedakan
roh, sehingga kita peka terhadap suara Roh Kudus untuk dapat menuntun kita ke
dalam seluruh kebenaran.
Bacaan
Alkitab: 1 Samuel 15:1-6
15:1 Sesudah itu Absalom menyediakan baginya sebuah kereta serta kuda dan
lima puluh orang yang berlari di depannya.
15:2 Maka setiap pagi berdirilah Absalom di tepi jalan yang menuju pintu
gerbang. Setiap orang yang mempunyai perkara dan yang mau masuk menghadap raja
untuk diadili perkaranya, orang itu dipanggil Absalom dan ditanyai: "Dari
kota manakah engkau?" Apabila ia menjawab: "Hambamu ini datang dari
suku Israel anu,"
15:3 maka berkatalah Absalom kepadanya: "Lihat, perkaramu itu baik dan
benar, tetapi dari pihak raja tidak ada seorang pun yang mau mendengarkan
engkau."
15:4 Lagi kata Absalom: "Sekiranya aku diangkat menjadi hakim di
negeri ini! Maka setiap orang yang mempunyai perkara atau pertikaian hukum
boleh datang kepadaku, dan aku akan menyelesaikan perkaranya dengan adil."
15:5 Apabila seseorang datang mendekat untuk sujud menyembah kepadanya,
maka diulurkannyalah tangannya, dipegangnya orang itu dan diciumnya.
15:6 Cara yang demikianlah diperbuat Absalom kepada semua orang Israel yang
mau masuk menghadap untuk diadili perkaranya oleh raja, dan demikianlah Absalom
mencuri hati orang-orang Israel.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.