Senin, 15 Agustus 2016

Memberikan Pertanggungjawaban kepada Orang Lain



Selasa, 16 Agustus 2016
Bacaan Alkitab: 1 Petrus 3:13-16
Tetapi kuduskanlah Kristus di dalam hatimu sebagai Tuhan! Dan siap sedialah pada segala waktu untuk memberi pertanggungan jawab kepada tiap-tiap orang yang meminta pertanggungan jawab dari kamu tentang pengharapan yang ada padamu, tetapi haruslah dengan lemah lembut dan hormat. (1 Ptr 3:15)


Memberikan Pertanggungjawaban kepada Orang Lain


Banyak orang Kristen tidak siap jika ada orang lain bertanya kepada kita mengenai iman kita. Sebetulnya hal itu adalah suatu kesempatan yang sangat baik untuk dapat menceritakan mengenai siapa Yesus Kristus kepada mereka. Namun demikian, banyak orang Kristen yang tidak siap dengan kenyataan bahwa hidup mereka haruslah menjadi suatu kesaksian yang terbuka bagi orang lain, sehingga adalah sesuatu hal yang wajar ketika ada orang yang bertanya bahkan meminta pertanggungjawaban dari kita.

Hal ini menjadi memalukan karena banyak orang Kristen yang hidupnya tidak lebih baik daripada orang non Kristen. Ketika mereka ditanya mengenai hidup mereka yang masih jauh dari standar Tuhan Yesus, maka mereka menjadi malu dan justru marah kepada orang yang bertanya tersebut. Sayangnya, hal ini juga dilakukan oleh para pendeta atau rohaniawan yang merasa diri mereka adalah orang yang paling benar dan perkataan mereka tidak boleh dibantah. Ketika jemaat bertanya mengenai sesuatu hal, maka para pendeta dan rohaniawan ini tidak akan mau mendengar kritik dan menganggap jemaat sedang menghakimi dirinya. Selanjutnya, tidak jarang pendeta atau rohaniawan tersebut justru mengucapkan kata-kata yang mengancam kepada orang-orang (termasuk jemaat) yang sebenarnya hanya meminta klarifikasi atau pertanggungjawaban dari hidup si rohaniawan tersebut.

Hal ini tentu adalah pelanggaran terhadap Firman Tuhan. Firman Tuhan jelas berkata bahwa kita harus hidup benar, dalam hal ini menjaga kehidupan kita supaya menjadi kehidupan yang baik. Alkitab mengatakan bahwa jika kita rajin berbuat baik, idealnya tidak akan ada orang yang berbuat jahat kepada kita (ay. 13). Bahkan jika kita harus menderita karena berbuat baik (karena kebenaran), itulah kebahagiaan yang benar (ay. 14). Di sinilah kita membuktikan apakah kehidupan kita adalah kehidupan yang memuliakan Tuhan kita atau tidak. Orang yang hidupnya mengutamakan Kristus tentu akan memiliki kehidupan yang baik pula (ay. 15a).

Tentu orang-orang seperti ini (yang memiliki kehidupan yang baik), tidak akan marah jika ada orang yang meminta pertanggungjawaban dari orang lain. Orang-orang Kristen yang benar akan memberikan pertanggungjawaban dengan sabar, dengan lemah lembut dan dengan hormat. Inilah kesempatan untuk dapat menyampaikan iman dan pengharapan yang benar kepada mereka yang datang untuk bertanya (ay. 15b). Bahkan jika ada orang yang datang untuk memfitnah kita karena kebenaran, mereka akan menjadi malu ketika mereka melihat betapa suci dan salehnya kehdiupan kita (ay. 16).

Menjadi pertanyaan besar jika ada orang Kristen (bahkan pendeta atau rohaniawan) yang marah besar ketika ada orang lain (entah jemaatnya sendiri atau non jemaat) yang datang bertanya mengenai kehidupan orang Kristen tersebut (entah perkataannya, perbuatannya ataupun keputusan yang diambilnya). Orang yang tidak mau menerima pertanyaan sebenarnya belum layak disebut sebagai orang Kristen, karena selaku orang Kristen, kita wajib memberikan pertanggungjawaban kepada semua orang yang memintanya. Justru hidup kita harus menjadi saksi, karena hidup seorang Kristen sudah harus menjadi seperti kota di atas bukit yang tidak mungkin tersembunyi. Sudah sepantasnya hidup kita memuliakan Tuhan, sampai pada level orang lain yang melihat kehidupan kita justru memuliakan Bapa di Surga, dan bukannya mencemooh Bapa di surga (Mat 5:14-16).

Jadi dapat disimpulkan bahwa orang yang tidak mau memberi pertanggungjawaban kepada orang lain yang menanyakannya, biasanya mereka yang tahu bahwa diri mereka bersalah, tetapi mereka bersembunyi di balik pembenaran (bukan kebenaran) Firman Tuhan, menggunakan ayat-ayat Firman Tuhan untuk membela diri mereka secara tidak proporsional, anti dikritik dan dikoreksi, bahkan balik menanyakan dasar orang tersebut meminta pertanggungjawaban (bisa jadi justru malah menghakimi bahkan mengutuk orang yang bertanya tersebut). Dalam hal ini, jika orang Kristen seperti ini tidak mau berubah dan bertobat (termasuk pendeta ataupun rohaniawan sekalipun), mereka bisa terhilang dan tak tertolong lagi.


Bacaan Alkitab: 1 Petrus 3:13-16
3:13 Dan siapakah yang akan berbuat jahat terhadap kamu, jika kamu rajin berbuat baik?
3:14 Tetapi sekalipun kamu harus menderita juga karena kebenaran, kamu akan berbahagia. Sebab itu janganlah kamu takuti apa yang mereka takuti dan janganlah gentar.
3:15 Tetapi kuduskanlah Kristus di dalam hatimu sebagai Tuhan! Dan siap sedialah pada segala waktu untuk memberi pertanggungan jawab kepada tiap-tiap orang yang meminta pertanggungan jawab dari kamu tentang pengharapan yang ada padamu, tetapi haruslah dengan lemah lembut dan hormat,
3:16 dan dengan hati nurani yang murni, supaya mereka, yang memfitnah kamu karena hidupmu yang saleh dalam Kristus, menjadi malu karena fitnahan mereka itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.