Kamis, 18 Agustus 2016

Kita Setia, Tuhan Setia



Selasa, 23 Agustus 2016
Bacaan Alkitab: 2 Samuel 22:26-27
Terhadap orang yang suci Engkau berlaku suci, tetapi terhadap orang yang bengkok Engkau berlaku belat-belit. (2 Sam 22:27)


Kita Setia, Tuhan Setia


Saya teringat akan sebuah lirik lagu lama (yang terkait dengan agama lain) yang liriknya antara lain berbunyi “Aku jauh, Engkau jauh... Aku dekat, Engkau dekat”. Dahulu, saya pernah membaca tulisan yang berkata bahwa Tuhannya orang Kristen tidak seperti itu. Tuhannya orang Kristen tetap dekat walaupun kita sedang jauh (menjauhi Tuhan atau bahkan melupakan Tuhan sekalipun). Dahulu saya percaya saja dengan apa yang saya baca. Bahkan hal ini menjadi semcam “doktrin” bagi saya dimana saya pernah berprinsip “meskipun saya masih hidup di dalam dosa pun, Tuhan tetap dekat dan tetap mengampuni saya”.

Namun seiring dengan pertumbuhan iman saya, saya pun semakin menyadari bahwa hal tersebut tidaklah sepenuhnya benar. Saya tahu bahwa Tuhan senantiasa ingin dekat dengan umat-Nya. Namun sebenarnya ada suatu prinsip kebenaran yang sejati, bahwa Tuhan memperlakukan umat-Nya sesuai dengan sikap kita terhadap diri-Nya.

Bacaan Alkitab hari ini berbicara tentang natur atau karakter Tuhan, yaitu terhadap orang yang setia, Tuhan akan berlaku setia. Terhadap orang yang tidak bercela, Tuhan juga akan berlaku tidak bercela (ay. 26). Dan terhadap orang yang suci, maka Tuhan pun akan berlaku suci (ay 27a). Hal ini perlu dipahami dengan sungguh-sungguh, bahwa kita perlu memiliki sikap setia, tidak bercela, dan suci di hadapan Tuhan. Ini adalah kriteria orang-orang yang sungguh mengasihi Tuhan. Tidak mungkin orang bisa mengaku mengasihi Tuhan jika kehidupannya masih tidak setia, masih bercela, dan tidak suci.

Di sisi lain, terhadap orang yang bengkok, maka Tuhan pun berlaku belat-belit (ay 27b). Bengkok di sini berbicara tentang sikap hati yang tidak lurus di hadapan Tuhan. Mungkin di pandangan manusia, orang seperti ini adalah orang yang terhormat. Mungkin saja orang seperti ini adalah para pendeta atau hamba Tuhan yang dihormati jemaat-Nya, namun ternyata di dalamnya memiliki hati yang bengkok. Ingat Firman Tuhan, bahwa terhadap orang yang seperti ini, Tuhan pun akan bersikap belat-belit.

Kata belat-belit di sini berbicara juga bahwa Tuhan tidak akan menjawab orang tersebut dengan “lurus”. Tuhan akan membiarkan orang yang bengkok hatinya tersebut tersesat dalam kebengkokannya sendiri. Tuhan akan membiarkan orang yang bengkok hatinya mengalami kebingungan melihat jalan hidupnya yang berputar-putar tanpa tujuan yang benar yaitu tujuan untuk bersama-sama dengan Tuhan. Mungkin saja orang tersebut masih melayani Tuhan sebagai pendeta atau hamba Tuhan, tetapi sesungguhnya Tuhan sedang membiarkan orang tersebut tersesat dalam hidupnya, karena orang tersebut tidak pernah berusaha untuk hidup setia, tak bercela dan suci di hadapan Tuhan.

Betapa berbahayanya jika kita masuk kategori orang seperti ini. Persoalannya, Tuhan pun masih belum terus terang kepada kita saat ini, sehingga jika kita tidak pernah memperkarakan hidup kita di hadapan-Nya, atau kita tidak pernah meminta Tuhan untuk menguji kita, maka kita sangat mungkit tersesat dan menjadi orang yang bengkok hatinya di hadapan Tuhan. Betapa celakanya kita jika di dunia ini kita tidak pernah memperkarakan hal ini, dan ketika kita menghadap Tuhan di hari penghakiman, kita baru tahu bahwa ternyata hidup kita bengkok di hadapan Tuhan, dan ditolak oleh Tuhan untuk masuk ke dalam kerajaan-Nya (Mat 7:21-23). Ingat bahwa akan ada banyak orang yang seperti itu, dan saya yakin bahwa di antara mereka pun termasuk di dalamnya para pendeta, rohaniawan dan hamba Tuhan. Sebelum celaka, marilah kita menguji diri kita sebelum terlambat. Jadilah orang-orang yang setia dengan benar terhadap Tuhan, sehingga Tuhan pun juga akan mengasihi kita dan tidak akan membiarkan kita tersesat. Jika kita benar-benar mengasihi Tuhan, maka Tuhan akan rindu bertemu kita di dalam kekekalan di kerajaan-Nya. Mana yang kita pilih? Setia, tidak bercela, suci, dan lurus di hadapan Tuhan, atau tidak setia, bercela, tidak suci dan bengkok di hadapan Tuhan?



Bacaan Alkitab: 2 Samuel 22:27-28
22:26 Terhadap orang yang setia Engkau berlaku setia, terhadap orang yang tidak bercela Engkau berlaku tidak bercela,
22:27 terhadap orang yang suci Engkau berlaku suci, tetapi terhadap orang yang bengkok Engkau berlaku belat-belit.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.