Sabtu, 12 Agustus 2017
Bacaan
Alkitab: Kejadian 14:17-20
Lalu ia (Melkisedek) memberkati Abram, katanya: "Diberkatilah kiranya
Abram oleh Allah Yang Mahatinggi, Pencipta langit dan bumi, dan terpujilah
Allah Yang Mahatinggi, yang telah menyerahkan musuhmu ke tanganmu." Lalu
Abram memberikan kepadanya sepersepuluh dari semuanya. (Kej 14:19-20)
Persepuluhan di dalam Alkitab (1): Persepuluhan Abram
Mulai hari ini kita akan belajar
mengenai persepuluhan/perpuluhan menurut Alkitab. Memang topik mengenai
persepuluhan ini agak sensitif, khususnya bagi sejumlah pejabat gereja,
khususnya di gereja-gereja aliran pentakosta/karismatik. Saya sendiri juga sejak
kecil berjemaat di gereja aliran pentakosta dan karismatik sehingga saya sangat
paham betul mengenai praktik persepuluhan di gereja sejak kecil. Saya sendiri
sejak kecil sudah terbiasa memberikan persembahan persepuluhan, bahkan sebelum
saya memiliki penghasilan. Ketika saya sekolah, saya sudah terbiasa memberikan
sepersepuluh dari uang jajan saya. Tulisan
ini (dan tulisan selanjutnya) tidak bermaksud menyerang siapapun, tetapi saya
akan mencoba untuk membahas apa kata Alkitab mengenai persepuluhan supaya kita
semua menjadi cerdas dan bertanggung jawab atas setiap uang dan harta milik
kita.
Ada sejumlah ayat mengenai persepuluhan
di dalam Alkitab baik di dalam Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru. Oleh
karena itu kita akan coba melihat satu per satu ayat tersebut di dalam konteks
dan latar belakangnya secara proporsional, supaya kita dapat memiliki pemahaman
yang benar mengenai praktik persepuluhan.
Praktik persepuluhan (memberikan
sepersepuluh) sudah terjadi sebelum zaman Taurat atau zaman Musa. Pertama kali
persepuluhan dicatat di Alkitab adalah ketika Abram (yang kemudian berganti
nama menjadi Abraham) melakukannya. Pada waktu itu, terjadi peperangan antara dua
pihak yang masing-masing terdiri dari sejumlah raja-raja, yaitu raja-raja di
bawah pimpinan Kedorlaomer (raja Elam) yang menyerang raja Sodom, Gomora, Adma,
Zeboim, dan Bela (ay. 1-9). Intinya, pasukan raja Sodom dan Gomora dikalahkan
(ay. 10-11), sehingga Lot, kemenakan Abram, ikut tertawan karena ia tinggal di
lembah Sodom dan Gomora (ay. 12).
Singkat cerita, Abram mengumpulkan
orang-orangnya dan menyerang raja Kedorlaomer (ay. 13-14). Karena pertolongan
Tuhan, Abram berhasil mengalahkan Kedorlaomer dan menyelamatkan Lot beserta
segala orang-orangnya dan segala harta bendanya (ay. 15-16). Di samping itu, adalah
suatu hal yang umum pada waktu itu ketika seseorang mengalahkan musuhnya, maka
ia akan merampas harta milik musuh yang dikalahkan tersebut. Praktik ini juga
kita jumpai ketika bangsa Israel dibawah pimpinan Musa dan Yosua mengalahkan
bangsa-bangsa di sekitar Kanaan.
Menariknya, setelah Abram kembali dari
mengalahkan Kedorlaomer dan sekutunya, maka keluarlah raja Sodom (yang awalnya
dikalahkan oleh Kedorlaomer) menyongsong Abram (ay. 17). Pada waktu itu,
muncullah juga Melkisedek, raja Salem, membawa roti dan anggur bagi Abram (ay.
18a). Kita tidak tahu mengapa kitab Kejadian tiba-tiba memunculkan Melkisedek,
raja Salem ini. Mengacu ke ayat-ayat sebelumnya, Salem sendiri bukanlah raja
yang ditaklukkan oleh Kedorlaomer. Penafsiran yang mungkin adalah bahwa Salem
merujuk kepada kota Yerusalem, dimana Melkisedek adalah rajanya. Alkitab juga
menulis bahwa Melkisedek adalah seorang
imam Allah yang Mahatinggi (ay. 18b).
Melkisedek kemudian memberkati Abram
dengan perkataan: “Diberkatilah kiranya Abram oleh Allah Yang Mahatinggi,
Pencipta langit dan bumi, dan terpujilah Allah Yang Mahatinggi, yang telah
menyerahkan musuhmu ke tanganmu” (ay. 19-20a). Pada waktu itu, Abram sebenarnya
sudah mengenal dan memanggil nama TUHAN (YHWH/Yahweh) (Kel 12:1-8). Namun
demikian, Melkisedek tidak menggunakan nama YHWH tetapi menggunakan nama lə·’êl ‘el·yō·wn (עֶלְי֔וֹן לְאֵ֣ל) yang berarti “Allah Yang Mahatinggi”.
Pada waktu itu bangsa-bangsa pada umumnya mempunyai dan menyembah banyak dewa.
Bangsa di sekitar Kanaan pada waktu itu menyebut dewa mereka dengan sebutan “el”.
Oleh karena itu ada banyak “el” yang mereka kenal, namun tentu hanya ada satu “Yang
Mahatinggi” yang tentu merujuk kepada YHWH. Sehingga dapat kita simpulkan bahwa
Melkisedek adalah imam dari Allah yang benar atau Allah yang Mahatinggi.
Abram pun tentu mengerti akan hal itu,
dan kemudian ia memberikan sepersepuluh dari semuanya kepada Melkisedek (ay.
20b). Pertanyaannya, Abram memberikan sepersepuluh dari apa? Alkitab Terjemahan
Baru terbitan Lembaga Alkitab Indonesia (LAI) menggunakan kata “dari semuanya”,
Alkitab Terjemahan Lama terbitan LAI menggunakan kata “dari pada segala harta
bendanya”, sedangkan Alkitab Terjemahan Bahasa Indonesia Sehari-hari terbitan
LAI menggunakan kata “dari segala barang rampasan yang telah dibawanya kembali”.
Ada perbedaan penerjemahan dalam setiap terjemahan yang dapat menimbulkan
perdebatan di sini. Namun saya sendiri lebih setuju memahami kata “dari semuanya”
di sini yaitu segala sesuatu yang ia sedang bawa/miliki pada saat bertemu
dengan Melkisedek.
Kita tahu bahwa Abram pada waktu itu
belum pulang ke kemahnya sehabis mengalahkan Kedorlaomer. Sangat mungkin Abram
dan orang-orangnya juga membawa persediaan, perlengkapan, persenjataan, dan
sejumlah uang ketika mereka maju berperang. Namun sekembalinya dari mengalahkan
Kedorlaomer, sangat mungkin pula mereka membawa harta rampasan yang cukup
banyak. Ingat bahwa Abram tidak mengambil apa yang bukan menjadi haknya. Segala
harta benda Lot dibawanya kembali dan diserahkan kepada Lot (ay. 16). Dalam
ayat-ayat selanjutnya Abram juga berkata kepada raja Sodom bahwa ia tidak akan
mengambil apa-apa dari kepunyaan raja Sodom, kecuali apa yang telah dimakan
oleh orang-orangnya (ay. 21-24). Oleh karena itu menurut pendapat saya, Abram
memberikan sepersepuluh kepada Melkisedek dari hasil rampasan perang (yang
dahulu dimiliki oleh Kedorlaomer dan sekutunya). Abram tidak memberikan
sepersepuluh dari harta milik Lot atau dari harta raja Sodom (atau raja-raja
lainnya), dan juga bukan dari hartanya sendiri. Alkitab juga tidak mencatat
bahwa Abram secara kontinyu memberikan sepersepuluh dari hartanya atau dari
penghasilannya kepada Melkisedek.
Lebih lanjut lagi, Abram tidak
memberikan sepersepuluh kepada Melkisedek dengan harapan ia akan diberkati
kembali berlipat ganda. Melkisedek terlebih dahulu memberkati Abram, bahkan ia
membawa roti dan anggur sendiri kepada Abram, sebelum Abram memutuskan
memberikan sepersepuluh hasil rampasannya kepada Melkisedek. Roti dan anggur
ini juga sebenarnya masih jauh jika dihubungkan dengan perjamuan kudus, karena
roti (le·ḥem atau לֶ֣חֶם)
merujuk pada roti sebagai makanan pokok pada waktu itu (Kej 3:19 (di ayat ini diterjemahkan
sebagai makanan), Kej 18:5, Kej 21:14, dan lain sebagainya). Sementara itu anggur
(yā·yin atau יָ֫יִן) adalah
suatu minuman yang umum diminum orang Kanaan pada waktu itu, yang sudah diminum
sejak zaman Nuh (Kej 9:21). Oleh karena itu ketika Melkisedek membawa roti dan
anggur, ia sedang tidak melakukan suatu ritual peribadatan atau ritual agama
tertentu, melainkan hanya sedang membawa makanan dan minuman untuk dimakan dan
diminum oleh Abram dan orang-orangnya, supaya mereka menjadi kenyang dan segar
kembali.
Besar kemungkinan pemberian
sepersepuluh (perpuluhan) kepada Melkisedek tersebut hanya dilakukan Abram satu
kali saja, yaitu pada saat mengalahkan Kedorlaomer. Dan persepuluhan yang
diberikan Abram pun bukan didasarkan dari harta atau penghasilan Abram,
melainkan dari hasil rampasan perang yang diperolehnya. Oleh karena itu, jika
kita dapat simpulkan bahwa Abram memang memberikan teladan (bahkan teladan
pertama) memberikan sepersepuluh kepada Melkisedek, imam Allah yang Mahatinggi.
Namun perlu ditekankan juga bahwa praktik memberikan sepersepuluh tersebut bukanlah
sesuatu yang kontinyu, terlebih jika kita mempelajari bahwa Abram tidak
memberikan sepersepuluh dari hartanya di rumah atau dari penghasilannya. Jadi tidaklah
pantas jika ada pendeta atau gereja yang mengajarkan jemaat untuk memberi persepuluhan
dari hartanya atau dari penghasilannya dengan mengacu kepada kisah Abram ini.
Di ayat dan pasal berikutnya, kita tidak menemui adanya pemberian sepersepuluh
lagi yang dilakukan oleh Abram. Persepuluhan Abram ini hanya satu kali (insidentil,
tidak rutin), dan berasal dari hasil rampasan perang, bukan dari harta miliknya
atau dari penghasilannya.
Bacaan
Alkitab: Kejadian 14:1-24
14:1 Pada zaman Amrafel, raja Sinear, Ariokh, raja Elasar, Kedorlaomer,
raja Elam, dan Tideal, raja Goyim, terjadilah,
14:2 bahwa raja-raja ini berperang melawan Bera, raja Sodom, Birsya, raja
Gomora, Syinab, raja Adma, Syemeber, raja Zeboim dan raja negeri Bela, yakni
negeri Zoar.
14:3 Raja-raja yang disebut terakhir ini semuanya bersekutu dan datang ke
lembah Sidim, yakni Laut Asin.
14:4 Dua belas tahun lamanya mereka takluk kepada Kedorlaomer, tetapi dalam
tahun yang ketiga belas mereka memberontak.
14:5 Dalam tahun yang keempat belas datanglah Kedorlaomer serta raja-raja
yang bersama-sama dengan dia, lalu mereka mengalahkan orang Refaim di
Asyterot-Karnaim, orang Zuzim di Ham, orang Emim di Syawe-Kiryataim
14:6 dan orang Hori di pegunungan mereka yang bernama Seir, sampai ke
El-Paran di tepi padang gurun.
14:7 Sesudah itu baliklah mereka dan sampai ke En-Mispat, yakni Kadesh, dan
mengalahkan seluruh daerah orang Amalek, dan juga orang Amori, yang diam di
Hazezon-Tamar.
14:8 Lalu keluarlah raja negeri Sodom, raja negeri Gomora, raja negeri
Adma, raja negeri Zeboim dan raja negeri Bela, yakni negeri Zoar, dan mengatur
barisan perangnya melawan mereka di lembah Sidim,
14:9 melawan Kedorlaomer, raja Elam, Tideal, raja Goyim, Amrafel, raja
Sinear, dan Ariokh, raja Elasar, empat raja lawan lima.
14:10 Di lembah Sidim itu di mana-mana ada sumur aspal. Ketika raja Sodom
dan raja Gomora melarikan diri, jatuhlah mereka ke dalamnya, dan orang-orang
yang masih tinggal hidup melarikan diri ke pegunungan.
14:11 Segala harta benda Sodom dan Gomora beserta segala bahan makanan
dirampas musuh, lalu mereka pergi.
14:12 Juga Lot, anak saudara Abram, beserta harta bendanya, dibawa musuh,
lalu mereka pergi -- sebab Lot itu diam di Sodom.
14:13 Kemudian datanglah seorang pelarian dan menceritakan hal ini kepada
Abram, orang Ibrani itu, yang tinggal dekat pohon-pohon tarbantin kepunyaan
Mamre, orang Amori itu, saudara Eskol dan Aner, yakni teman-teman sekutu Abram.
14:14 Ketika Abram mendengar, bahwa anak saudaranya tertawan, maka
dikerahkannyalah orang-orangnya yang terlatih, yakni mereka yang lahir di
rumahnya, tiga ratus delapan belas orang banyaknya, lalu mengejar musuh sampai
ke Dan.
14:15 Dan pada waktu malam berbagilah mereka, ia dan hamba-hambanya itu,
untuk melawan musuh; mereka mengalahkan dan mengejar musuh sampai ke Hoba di
sebelah utara Damsyik.
14:16 Dibawanyalah kembali segala harta benda itu; juga Lot, anak
saudaranya itu, serta harta bendanya dibawanya kembali, demikian juga
perempuan-perempuan dan orang-orangnya.
14:17 Setelah Abram kembali dari mengalahkan Kedorlaomer dan para raja yang
bersama-sama dengan dia, maka keluarlah raja Sodom menyongsong dia ke lembah
Syawe, yakni Lembah Raja.
14:18 Melkisedek, raja Salem, membawa roti dan anggur; ia seorang imam
Allah Yang Mahatinggi.
14:19 Lalu ia memberkati Abram, katanya: "Diberkatilah kiranya Abram
oleh Allah Yang Mahatinggi, Pencipta langit dan bumi,
14:20 dan terpujilah Allah Yang Mahatinggi, yang telah menyerahkan musuhmu
ke tanganmu." Lalu Abram memberikan kepadanya sepersepuluh dari semuanya.
14:21 Berkatalah raja Sodom itu kepada Abram: "Berikanlah kepadaku
orang-orang itu, dan ambillah untukmu harta benda itu."
14:22 Tetapi kata Abram kepada raja negeri Sodom itu: "Aku bersumpah
demi TUHAN, Allah Yang Mahatinggi, Pencipta langit dan bumi:
14:23 Aku tidak akan mengambil apa-apa dari kepunyaanmu itu, sepotong
benang atau tali kasut pun tidak, supaya engkau jangan dapat berkata: Aku telah
membuat Abram menjadi kaya.
14:24 Kalau aku, jangan sekali-kali! Hanya apa yang telah dimakan oleh
bujang-bujang ini dan juga bagian orang-orang yang pergi bersama-sama dengan
aku, yakni Aner, Eskol dan Mamre, biarlah mereka itu mengambil bagiannya
masing-masing."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.