Jumat, 18 Agustus 2017
Bacaan
Alkitab: Ulangan 14:22-29
Pada akhir tiga tahun engkau harus mengeluarkan segala persembahan
persepuluhan dari hasil tanahmu dalam tahun itu dan menaruhnya di dalam kotamu;
maka orang Lewi, karena ia tidak mendapat bagian milik pusaka bersama-sama
engkau, dan orang asing, anak yatim dan janda yang di dalam tempatmu, akan
datang makan dan menjadi kenyang, supaya TUHAN, Allahmu, memberkati engkau di
dalam segala usaha yang dikerjakan tanganmu. (Ul 14:28-29)
Persepuluhan di dalam Alkitab (7): Juga untuk Orang
Asing, Anak Yatim, dan Janda
Banyak dari kita yang mungkin mendengar
bahwa persembahan persepuluhan itu adalah hak pendeta secara penuh. Persembahan
persepuluhan adalah hak pendeta karena mereka harus disokong oleh jemaat lokal.
Pendeta berhak menerima persembahan persepuluhan karena posisinya sama seperti
para imam di zaman bangsa Israel yang menerima persembahan persepuluhan dari
bangsa Israel. Padahal sampai dengan hari ini kita belajar bahwa sesungguhnya
para imam hanya menerima 1% dari persembahan persepuluhan bangsa Israel, yaitu
menerima 10% dari persembahan persepuluhan yang diterima orang Lewi dari
suku-suku Israel lainnya (Bil 18:28).
Selanjutnya ternyata ada sejumlah
aturan lagi yang diberikan Tuhan kepada bangsa Israel terkait persembahan
persepuluhan. Bahkan aturan ini ada di kitab Ulangan, yang masih merupakan satu
bagian Alkitab yaitu Pentaukh (yang artinya lima kitab pertama yaitu Kejadian,
Keluaran, Imamat, Bilangan, dan Ulangan), yang sama-sama diberikan kepada Musa
ketika bangsa Israel keluar dari padang gurun dan dalam perjalanan menuju tanah
Kanaan. Jadi konteks Firman Tuhan di kitab Keluaran, Imamat, Bilangan dan
Ulangan adalah konteks yang sama. Bahkan kitab Ulangan sebenarnya sama dengan
namanya, yaitu “mengulang” Firman yang pernah disampaikan Tuhan kepada Musa
sebelumnya. Walaupun demikian, ada juga beberapa ayat yang membahas lebih dalam
dari sudut pandang tertentu, misalnya mengenai persembahan persepuluhan ini.
Firman Tuhan dimulai dengan perintah
supaya bangsa Israel benar-benar mempersembahkan sepersepuluh dari seluruh
hasil benih yang tumbuh di ladang mereka, setiap tahunnya (ay. 22). Ini bukan
berarti bahwa persembahan persepuluhan hanya dari hasil benih, tetapi
kemungkinan besar perintah di ayat 22 ini disingkat karena bangsa Israel sudah
mengerti mengenai prinsip persembahan persepuluhan yang berasal dari hasil
tanah dan hasil ternak (Im 27:30-34).
Hal ini nampak jelas di ayat berikutnya dimana Tuhan juga mengingatkan
kembali bangsa Israel untuk memakan persembahan persepuluhan dari hasil tanah
maupun dari hasil ternak (tidak hanya dari hasil benih saja), supaya mereka bisa belajar untuk
selalu takut akan Tuhan (ay. 23).
Tuhan juga mengulang kembali beberapa
prinsip persembahan persepuluhan ketika jarak antara tempat tinggal mereka dan
tempat yang dipilih Tuhan cukup jauh, maka
mereka harus menguangkannya (ay. 24-25). Tentu dalam hal ini mereka harus
menambah seperlima dari nilai persembahan mereka sesuai dengan Firman Tuhan (Im
27:31). Tuhan juga memerintahkan mereka untuk memakannya dengan sukacita
bersama-sama dengan orang Lewi yang berhak atas persembahan persepuluhan
tersebut (ay. 26-27).
Ayat-ayat di atas sesungguhnya
merupakan pengulangan dari apa yang sudah pernah disampaikan Tuhan sebelumnya.
Namun demikian, ada pengertian yang baru yang Tuhan tambahkan dalam perikop
ini, yaitu ada aturan bahwa pada akhir dari 3 tahun (yaitu setiap 3 tahun
sekali), maka bangsa Israel harus mengeluarkan persembahan persepuluhan di
tahun itu (yaitu di tahun ketiga) dan menaruhnya di kota mereka (ay. 28).
Sebenarnya prinsip ini sama seperti apa yang dilakukan jika tempat tinggal
bangsa Israel terlalu jauh dari tempat yang dipilih Tuhan untuk mempersembahkan
persembahan persepuluhan mereka, yaitu dibawa kepada orang-orang Lewi yang
tinggal di daerah mereka, yaitu di kota-kota yang ada di wilayah setiap suku
Israel.
Namun demikian, ada suatu prinsip yang
luar biasa, yaitu setiap 3 tahun sekali, ternyata persembahan persepuluhan
tersebut juga tidak hanya ditujukan kepada suku Lewi saja, tetapi juga kepada 3
kelompok lainnya yaitu: orang asing, anak yatim, dan janda yang ada di wilayah
mereka (ay. 29a). Kira-kira apa kesamaan ketiga kelompok tersebut dengan orang Lewi?
Satu hal yang jelas adalah bahwa mereka sama sekali tidak memiliki tanah untuk
ditanami benih dan tanah untuk menggembalakan ternak. Orang Lewi memang
memiliki beberapa kota tetapi mereka harus fokus pada tugas mereka melakukan
pekerjaan peribadatan bagi Tuhan. Demikian juga orang asing yang tidak punya
hak atas tanah milik bangsa Israel, yang tentu tidak dapat memiliki ladang
untuk ditanami dan tanah untuk menggembalakan ternak. Untuk anak yatim dan para
janda tentu sudah jelas, mereka tidak memilki penghasilan tetap dan bergantung
pada kemurahan hati orang-orang lainnya. Kepada merekalah, persembahan
persepuluhan itu juga harus diberikan.
Memang Tuhan juga berfirman bahwa
persembahan persepuluhan bangsa Israel harus selalu diberikan kepada orang asing,
anak yatim dan para janda. Alkitab mengatur bahwa setiap 3 tahun sekali, mereka
juga mendapatkan hak atas persembahan persepuluhan. Di sini sebenarnya semangat
dari persembahan persepuluhan juga adalah semangat untuk menjadi berkat. Bangsa
Israel sudah diberkati dengan sangat limpah, melalui tanah-tanah yang subur
sehiingga cocok untuk ditanami dan juga untuk dijadikan tanah penggembalaan
bagi segala ternak. Oleh karena itu mereka juga harus siap untuk menjadi berkat
atau memberkati orang lain ketika Tuhan telah memberkati mereka dengan sangat
limpah melalui segala usaha yang dikerjakan oleh tangan mereka (ay. 29b). Tuhan
tidak ingin bangsa Israel hanya berpangku tangan saja, tetapi ketika mereka
rajin bekerja dan juga setia beribadah kepada Tuhan, maka berkat Tuhan akan
melimpah dalam hidup mereka.
Di sini kita menemukan satu mutiara
kebenaran yang luar biasa, yaitu prinsip persembahan persepuluhan juga bukan
hanya semata-mata bagi kaum Lewi saja, tetapi juga ada semangat sosial kepada
mereka yang tidak memiliki hak seperti orang asing, dan mereka yang mengalami
hidup sulit seperti anak yatim dan para janda. Persembahan persepuluhan tidak
boleh dipandang sebagai usaha Tuhan untuk memperkaya suku Lewi, tetapi juga
supaya persembahan itu menjadi berkat bagi orang lain, khususnya mereka yang
membutuhkan.
Pertanyaannya, sudahkah kita memberikan
persembahan kita (tidak hanya persembahan persepuluhan saja) dengan prinsip
yang benar seperti ini? Bukan berarti kita tidak boleh mempersembahkan
persembahan kita kepada gereja lokal kita atau kepada pendeta kita, tetapi kita
harus sungguh-sungguh menggumulkan dan memperkarakan bagaimana persembahan kita
bisa menjadi berkat bagi orang lain, khususnya mereka yang membutuhkan. Bisa
jadi Tuhan memerintahkan kita untuk memberikan seluruh persembahan kita ke
gereja lokal kita, karena gereja kita membutuhkannya. Tetapi mungkin di situasi
tertentu Tuhan memerintahkan kita untuk memberikan persembahan kita ke tempat
lain. Yang terpenting di sini adalah sikap hati kita, dan bukan pada besarnya
persembahan atau kemana kita memberikan persembahan. Jika sikap hati kita sudah
selaras dengan hati Tuhan, maka Tuhan akan semakin memberikan hikmat kepada
kita supaya harta kita bisa digunakan dengan efektif bagi pekerjaan-Nya. Di
situ Tuhan akan membukakan tempat-tempat dimana kita harus memberi, sesuai
dengan tuntunan Tuhan melalui Roh-Nya.
Bacaan
Alkitab: Ulangan 14:22-29
14:22 "Haruslah engkau benar-benar mempersembahkan sepersepuluh dari
seluruh hasil benih yang tumbuh di ladangmu, tahun demi tahun.
14:23 Di hadapan TUHAN, Allahmu, di tempat yang akan dipilih-Nya untuk
membuat nama-Nya diam di sana, haruslah engkau memakan persembahan persepuluhan
dari gandummu, dari anggurmu dan minyakmu, ataupun dari anak-anak sulung lembu
sapimu dan kambing dombamu, supaya engkau belajar untuk selalu takut akan
TUHAN, Allahmu.
14:24 Apabila, dalam hal engkau diberkati TUHAN, Allahmu, jalan itu terlalu
jauh bagimu, sehingga engkau tidak dapat mengangkutnya, karena tempat yang akan
dipilih TUHAN untuk menegakkan nama-Nya di sana terlalu jauh dari tempatmu,
14:25 maka haruslah engkau menguangkannya dan membawa uang itu dalam
bungkusan dan pergi ke tempat yang akan dipilih TUHAN, Allahmu,
14:26 dan haruslah engkau membelanjakan uang itu untuk segala yang disukai
hatimu, untuk lembu sapi atau kambing domba, untuk anggur atau minuman yang
memabukkan, atau apa pun yang diingini hatimu, dan haruslah engkau makan di
sana di hadapan TUHAN, Allahmu dan bersukaria, engkau dan seisi rumahmu.
14:27 Juga orang Lewi yang diam di dalam tempatmu janganlah kauabaikan,
sebab ia tidak mendapat bagian milik pusaka bersama-sama engkau.
14:28 Pada akhir tiga tahun engkau harus mengeluarkan segala persembahan
persepuluhan dari hasil tanahmu dalam tahun itu dan menaruhnya di dal`am
kotamu;
14:29 maka orang Lewi, karena ia tidak mendapat bagian milik pusaka
bersama-sama engkau, dan orang asing, anak yatim dan janda yang di dalam
tempatmu, akan datang makan dan menjadi kenyang, supaya TUHAN, Allahmu,
memberkati engkau di dalam segala usaha yang dikerjakan tanganmu."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.