Selasa, 15 Agustus 2017
Bacaan
Alkitab: Bilangan 18:21-28
Mengenai bani Lewi, sesungguhnya Aku berikan kepada mereka segala
persembahan persepuluhan di antara orang Israel sebagai milik pusakanya, untuk
membalas pekerjaan yang dilakukan mereka, pekerjaan pada Kemah Pertemuan. (Bil
18:21)
Persepuluhan di dalam Alkitab (4): Untuk Orang Lewi
Jawaban mengenai pertanyaan tentang
kemana tujuan pemberian persembahan persepuluhan bangsa Israel, sebagian akan
terjawab di dalam renungan hari ini. Jika dalam kitab Imamat pasal 27 tidak
disebutkan secara jelas bagaimana mekanisme penggunaan persembahan persepuluhan
yang diberikan oleh bangsa Israel, maka dalam bacaan Alkitab kita hari ini, hal
tersebut akan nampak semakin jelas.
Kita perlu mengerti bahwa bangsa Israel
dibagi menjadi 13 suku (12 anak Israel, namun Yusuf dihitung 2 suku yaitu
Efraim dan Manasye). Namun demikian, hanya 12 suku yang mendapatkan bagian
tanah perjanjian karena suku Lewi tidak mendapatkan tanah. Ingat bahwa bangsa
Israel pada waktu itu mayoritas hidup sebagai petani dan peternak sehingga
pembagian tanah sangatlah penting bagi suku-suku Israel. Namun suku Lewi tidak
mendapatkan tanah pusaka dan hanya mendapatkan sejumlah kota di antara
suku-suku lainnya (Bil 35:1-8).
Sementara itu di padang gurun, suku
Lewi mendapatkan tugas untuk melakukan pekerjaan di kemah pertemuan (Bil 8:19,
Bil 18:6). Oleh karena mereka tidak memiliki tanah pusaka dan harus melakukan
pekerjaan di kemah pertemuan (dimana selanjutnya mereka juga melakukan
pekerjaan di Bait Suci), maka Tuhan memberikan suku Lewi hak untuk menerima
segala persembahan persepuluhan di antara orang Israel untuk membalas pekerjaan
yang dilakukan mereka di kemah pertemuan (ay. 21). Itulah milik pusaka suku
lewi sebagai ganti dari tidak adanya hak tanah pusaka milik mereka. Mereka harus
melakukan pekerjaan pelayanan di kemah pertemuan sehingga orang Israel dari
suku lainnya tidak perlu mendekat kepada kemah pertemuan (ay. 22).
Di sini jika orang tidak belajar
Alkitab secara mendalam, mereka dapat berpikir: “Enak sekali jadi orang Lewi ya,
kerja di kemah pertemuan, dapat ‘gaji’ dari persembahan persepuluhan suku-suku
lainnya”. Namun demikian kita perlu sadar bahwa suku Lewi juga dituntut untuk
melayani dengan standar yang tinggi oleh Tuhan. Jika suku Lewi melakukan
kesalahan dalam melakukan pekerjaan di kemah pertemuan, maka mereka harus
menanggung akibat dari kesalahan mereka (ay. 23a). Mereka sendiri tidak akan
mendapatkan milik pusaka (yaitu wilayah tanah) di tengah-tengah orang Israel
(ay. 23b), karena persembahan persepuluhan orang Israel adalah milik pusaka
mereka (ay. 24). Inilah tuntutan Tuhan kepada suku Lewi yaitu mereka harus
menjalankan tugas dan kewajiban mereka di kemah pertemuan (yaitu terkait ibadah
seluruh bangsa Israel) dengan sungguh-sungguh.
Selanjutnya, Tuhan tidak hanya mengatur
mengenai hak suku Lewi yaitu persembahan persepuluhan yang berhak mereka
terima. Tuhan juga mengatur mengenai kewajiban suku Lewi, termasuk yang terkait
dengan persembahan persepuluhan tersebut. Jika mereka menerima persembahan
persepuluhan dari orang Israel, maka mereka harus mempersembahkan persembahan
khusus, yaitu sepersepuluh dari persembahan persepuluhan yang mereka terima
(ay. 25-26). Persembahan persepuluhan yang diberikan oleh orang Lewi dihitung
sebagai persembahan khusus, sama seperti persembahan gandum dari tempat
pengirikan maupun hasil dari pemerasan anggur (ay. 27). Persembahan khusus
tersebut sama halnya dengan persembahan khusus yang diberikan orang Israel
kepada suku Lewi berupa hasil pertama gandum dan anggur (Bil 18:12).
Menjadi pertanyaan, kemudian diberikan kemana
persembahan persepuluhan yang dipersembahkan oleh suku Lewi tersebut? Alkitab
menjawab bahwa sepersepuluh dari persembahan persepuluhan yang diterima suku
Lewi harus dipersembahkan kepada imam Harun (atau dalam konteks lebih luas
adalah kepada mereka yang melayani sebagai imam) (ay. 28). Tentu pada waktu Tuhan
berfirman kepada Musa di kitab Bilangan ini, mereka masih berada di padang
gurun dimana mungkin pelayanan mereka belum terlalu kompleks. Artinya Harun
sebagai imam besar masih dapat mengatur dan mengelola persembahan yang
diberikan kepadanya. Namun seiring berjalannya waktu, ketika bangsa Israel
sudah masuk ke tanah Kanaan, maka tentu ada imam-imam (yaitu mereka yang
terpilih dari antara orang-orang Lewi) yang mengatur peribadatan bangsa Israel.
Kepada para imamlah persembahan persepuluhan tersebut diberikan oleh suku Lewi (yaitu
sepersepuluh dari persembahan persepuluhan yang diterima mereka).
Jadi jelaslah bahwa ada hirarki dalam
kedudukan pelayan-pelayan pada bangsa Israel. Dari 12 suku, ada 1 suku yaitu
suku Lewi yang bertugas melakukan pelayanan dan pekerjaan di kemah pertemuan
(yang nantinya akan menjadi Bait Suci atau Bait Allah). Suku Lewi tersebut
bertugas melakukan pelayanan dengan totalitas sehingga mereka tidak diberikan wilayah
tanah pusaka, dan apa yang menjadi milik pusaka mereka adalah persembahan
persepuluhan dari suku-suku yang lainnya. Artinya persembahan persepuluhan
itulah jaminan mereka untuk dapat hidup dan melayani Tuhan. Diharapkan hidup
mereka dapat disokong dari persembahan persepuluhan orang Israel sehingga
mereka tidak perlu bekerja sambilan hanya sekedar untuk makan. Ingat bahwa
persembahan persepuluhan orang Israel adalah dari hasil tanah dan hasil ternak.
Jadi tujuan Tuhan mengatur bangsa Israel untuk memberikan persembahan
persepuluhan kepada suku Lewi adalah supaya mereka dapat makan dan tidak
kelaparan, bukan supaya suku Lewi bisa menjadi lebih kaya dari suku-suku
lainnya meskipun mereka tidak bekerja. Semangat persembahan persepuluhan dalam bangsa
Israel bukanlah semangat untuk menjadikan suku Lewi menjadi tidak perlu bekerja
keras sementara suku-suku lainnya merasa terbebani. Tuhan ingin membagi beban
kerja di antara suku-suku dengan lebih adil. Ada keseimbangan antara hak dan kewajiban
di setiap suku, baik suku Lewi maupun suku non-Lewi.
Jadi sebenarnya persembahan
persepuluhan yang diperintahkan Tuhan kepada Musa dan segenap bangsa Israel
tidak boleh digunakan sebagai sarana untuk memperkaya kaum Lewi atau para imam.
Justru di situ terletak keadilan Tuhan mengenai hak dan kewajiban masing-masing
suku. Jadi kalaupun prinsip persepuluhan mau digunakan kepada umat percaya di
Perjanjian Baru (yang nanti kita akan bahas apakah umat Perjanjian Baru juga
dituntut untuk memberikan persembahan persepuluhan), maka hal tersebut haruslah
digunakan untuk kepentingan pelayanan pekerjaan Tuhan, dan bukan harus
diberikan secara mutlak kepada oknum yang mengaku sebagai imam. Jika mau jujur,
para imam hanya menerima 1% dari persembahan seluruh bangsa Israel (sepersepuluh
dari persembahan persepuluhan atau 10% dari 10%). Sehingga adalah salah besar
jika ada oknum pendeta yang berkata: “berikan persembahan persepuluhanmu kepada
pendetamu, supaya kamu diberkati 30 kali lipat, 60 kali lipat, bahkan 100 kali
lipat”. Kalaupun itu mengacu ke prinsip persepuluhan di zaman Musa, maka seharusnya
10% itu digunakan untuk mereka yang bekerja di kemah pertemuan (atau dalam
konteks masa kini: bekerja di gereja dan bidang pelayanan lainnya). Bahkan jika
kita mau jujur, itulah upah dari para pekerja tersebut sehingga mereka tidak
perlu mencari “sambilan” untuk bertahan hidup. Semangat persembahan
persepuluhan haruslah didasarkan pada keadilan dan keseimbangan hak dan
kewajiban, dan bukanlah didasarkan pada kesempatan untuk mengumpulkan harta
sebanyak-banyaknya dengan menggunakan dasar ayat Alkitab yang dipungut secara
sepotong-sepotong tanpa memperhatikan konteks dan latar belakang secara
proporsional.
Bacaan
Alkitab: Bilangan 18:21-28
18:21 Mengenai bani Lewi, sesungguhnya Aku berikan kepada mereka segala
persembahan persepuluhan di antara orang Israel sebagai milik pusakanya, untuk
membalas pekerjaan yang dilakukan mereka, pekerjaan pada Kemah Pertemuan.
18:22 Maka janganlah lagi orang Israel mendekat kepada Kemah Pertemuan,
sehingga mereka mendatangkan dosa kepada dirinya, lalu mati;
18:23 tetapi orang Lewi, merekalah yang harus melakukan pekerjaan pada
Kemah Pertemuan dan mereka harus menanggung akibat kesalahan mereka; itulah
suatu ketetapan untuk selama-lamanya bagimu turun-temurun. Mereka tidak akan
mendapat milik pusaka di tengah-tengah orang Israel,
18:24 sebab persembahan persepuluhan yang dipersembahkan orang Israel
kepada TUHAN sebagai persembahan khusus Kuberikan kepada orang Lewi sebagai
milik pusakanya; itulah sebabnya Aku telah berfirman tentang mereka: Mereka
tidak akan mendapat milik pusaka di tengah-tengah orang Israel."
18:25 TUHAN berfirman kepada Musa:
18:26 "Lagi haruslah engkau berbicara kepada orang Lewi dan berkata
kepada mereka: Apabila kamu menerima dari pihak orang Israel persembahan
persepuluhan yang Kuberikan kepadamu dari pihak mereka sebagai milik pusakamu,
maka haruslah kamu mempersembahkan sebagian dari padanya sebagai persembahan
khusus kepada TUHAN, yakni persembahan persepuluhanmu dari persembahan
persepuluhan itu,
18:27 dan persembahan itu akan diperhitungkan sebagai persembahan khususmu,
sama seperti gandum dari tempat pengirikan dan sama seperti hasil dari tempat
pemerasan anggur.
18:28 Secara demikian kamu pun harus mempersembahkan sebagai persembahan
khusus kepada TUHAN sebagian dari segala persembahan persepuluhan yang kamu
terima dari pihak orang Israel. Dan yang dipersembahkan dari padanya sebagai
persembahan khusus kepada TUHAN haruslah kamu serahkan kepada imam Harun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.