Senin, 14 Agustus 2017

Persepuluhan di dalam Alkitab (4): Untuk Orang Lewi



Selasa, 15 Agustus 2017
Bacaan Alkitab: Bilangan 18:21-28
Mengenai bani Lewi, sesungguhnya Aku berikan kepada mereka segala persembahan persepuluhan di antara orang Israel sebagai milik pusakanya, untuk membalas pekerjaan yang dilakukan mereka, pekerjaan pada Kemah Pertemuan. (Bil 18:21)


Persepuluhan di dalam Alkitab (4): Untuk Orang Lewi


Jawaban mengenai pertanyaan tentang kemana tujuan pemberian persembahan persepuluhan bangsa Israel, sebagian akan terjawab di dalam renungan hari ini. Jika dalam kitab Imamat pasal 27 tidak disebutkan secara jelas bagaimana mekanisme penggunaan persembahan persepuluhan yang diberikan oleh bangsa Israel, maka dalam bacaan Alkitab kita hari ini, hal tersebut akan nampak semakin jelas.

Kita perlu mengerti bahwa bangsa Israel dibagi menjadi 13 suku (12 anak Israel, namun Yusuf dihitung 2 suku yaitu Efraim dan Manasye). Namun demikian, hanya 12 suku yang mendapatkan bagian tanah perjanjian karena suku Lewi tidak mendapatkan tanah. Ingat bahwa bangsa Israel pada waktu itu mayoritas hidup sebagai petani dan peternak sehingga pembagian tanah sangatlah penting bagi suku-suku Israel. Namun suku Lewi tidak mendapatkan tanah pusaka dan hanya mendapatkan sejumlah kota di antara suku-suku lainnya (Bil 35:1-8).

Sementara itu di padang gurun, suku Lewi mendapatkan tugas untuk melakukan pekerjaan di kemah pertemuan (Bil 8:19, Bil 18:6). Oleh karena mereka tidak memiliki tanah pusaka dan harus melakukan pekerjaan di kemah pertemuan (dimana selanjutnya mereka juga melakukan pekerjaan di Bait Suci), maka Tuhan memberikan suku Lewi hak untuk menerima segala persembahan persepuluhan di antara orang Israel untuk membalas pekerjaan yang dilakukan mereka di kemah pertemuan (ay. 21). Itulah milik pusaka suku lewi sebagai ganti dari tidak adanya hak tanah pusaka milik mereka. Mereka harus melakukan pekerjaan pelayanan di kemah pertemuan sehingga orang Israel dari suku lainnya tidak perlu mendekat kepada kemah pertemuan (ay. 22).

Di sini jika orang tidak belajar Alkitab secara mendalam, mereka dapat berpikir: “Enak sekali jadi orang Lewi ya, kerja di kemah pertemuan, dapat ‘gaji’ dari persembahan persepuluhan suku-suku lainnya”. Namun demikian kita perlu sadar bahwa suku Lewi juga dituntut untuk melayani dengan standar yang tinggi oleh Tuhan. Jika suku Lewi melakukan kesalahan dalam melakukan pekerjaan di kemah pertemuan, maka mereka harus menanggung akibat dari kesalahan mereka (ay. 23a). Mereka sendiri tidak akan mendapatkan milik pusaka (yaitu wilayah tanah) di tengah-tengah orang Israel (ay. 23b), karena persembahan persepuluhan orang Israel adalah milik pusaka mereka (ay. 24). Inilah tuntutan Tuhan kepada suku Lewi yaitu mereka harus menjalankan tugas dan kewajiban mereka di kemah pertemuan (yaitu terkait ibadah seluruh bangsa Israel) dengan sungguh-sungguh.

Selanjutnya, Tuhan tidak hanya mengatur mengenai hak suku Lewi yaitu persembahan persepuluhan yang berhak mereka terima. Tuhan juga mengatur mengenai kewajiban suku Lewi, termasuk yang terkait dengan persembahan persepuluhan tersebut. Jika mereka menerima persembahan persepuluhan dari orang Israel, maka mereka harus mempersembahkan persembahan khusus, yaitu sepersepuluh dari persembahan persepuluhan yang mereka terima (ay. 25-26). Persembahan persepuluhan yang diberikan oleh orang Lewi dihitung sebagai persembahan khusus, sama seperti persembahan gandum dari tempat pengirikan maupun hasil dari pemerasan anggur (ay. 27). Persembahan khusus tersebut sama halnya dengan persembahan khusus yang diberikan orang Israel kepada suku Lewi berupa hasil pertama gandum dan anggur (Bil 18:12).

Menjadi pertanyaan, kemudian diberikan kemana persembahan persepuluhan yang dipersembahkan oleh suku Lewi tersebut? Alkitab menjawab bahwa sepersepuluh dari persembahan persepuluhan yang diterima suku Lewi harus dipersembahkan kepada imam Harun (atau dalam konteks lebih luas adalah kepada mereka yang melayani sebagai imam) (ay. 28). Tentu pada waktu Tuhan berfirman kepada Musa di kitab Bilangan ini, mereka masih berada di padang gurun dimana mungkin pelayanan mereka belum terlalu kompleks. Artinya Harun sebagai imam besar masih dapat mengatur dan mengelola persembahan yang diberikan kepadanya. Namun seiring berjalannya waktu, ketika bangsa Israel sudah masuk ke tanah Kanaan, maka tentu ada imam-imam (yaitu mereka yang terpilih dari antara orang-orang Lewi) yang mengatur peribadatan bangsa Israel. Kepada para imamlah persembahan persepuluhan tersebut diberikan oleh suku Lewi (yaitu sepersepuluh dari persembahan persepuluhan yang diterima mereka).

Jadi jelaslah bahwa ada hirarki dalam kedudukan pelayan-pelayan pada bangsa Israel. Dari 12 suku, ada 1 suku yaitu suku Lewi yang bertugas melakukan pelayanan dan pekerjaan di kemah pertemuan (yang nantinya akan menjadi Bait Suci atau Bait Allah). Suku Lewi tersebut bertugas melakukan pelayanan dengan totalitas sehingga mereka tidak diberikan wilayah tanah pusaka, dan apa yang menjadi milik pusaka mereka adalah persembahan persepuluhan dari suku-suku yang lainnya. Artinya persembahan persepuluhan itulah jaminan mereka untuk dapat hidup dan melayani Tuhan. Diharapkan hidup mereka dapat disokong dari persembahan persepuluhan orang Israel sehingga mereka tidak perlu bekerja sambilan hanya sekedar untuk makan. Ingat bahwa persembahan persepuluhan orang Israel adalah dari hasil tanah dan hasil ternak. Jadi tujuan Tuhan mengatur bangsa Israel untuk memberikan persembahan persepuluhan kepada suku Lewi adalah supaya mereka dapat makan dan tidak kelaparan, bukan supaya suku Lewi bisa menjadi lebih kaya dari suku-suku lainnya meskipun mereka tidak bekerja. Semangat persembahan persepuluhan dalam bangsa Israel bukanlah semangat untuk menjadikan suku Lewi menjadi tidak perlu bekerja keras sementara suku-suku lainnya merasa terbebani. Tuhan ingin membagi beban kerja di antara suku-suku dengan lebih adil. Ada keseimbangan antara hak dan kewajiban di setiap suku, baik suku Lewi maupun suku non-Lewi.

Jadi sebenarnya persembahan persepuluhan yang diperintahkan Tuhan kepada Musa dan segenap bangsa Israel tidak boleh digunakan sebagai sarana untuk memperkaya kaum Lewi atau para imam. Justru di situ terletak keadilan Tuhan mengenai hak dan kewajiban masing-masing suku. Jadi kalaupun prinsip persepuluhan mau digunakan kepada umat percaya di Perjanjian Baru (yang nanti kita akan bahas apakah umat Perjanjian Baru juga dituntut untuk memberikan persembahan persepuluhan), maka hal tersebut haruslah digunakan untuk kepentingan pelayanan pekerjaan Tuhan, dan bukan harus diberikan secara mutlak kepada oknum yang mengaku sebagai imam. Jika mau jujur, para imam hanya menerima 1% dari persembahan seluruh bangsa Israel (sepersepuluh dari persembahan persepuluhan atau 10% dari 10%). Sehingga adalah salah besar jika ada oknum pendeta yang berkata: “berikan persembahan persepuluhanmu kepada pendetamu, supaya kamu diberkati 30 kali lipat, 60 kali lipat, bahkan 100 kali lipat”. Kalaupun itu mengacu ke prinsip persepuluhan di zaman Musa, maka seharusnya 10% itu digunakan untuk mereka yang bekerja di kemah pertemuan (atau dalam konteks masa kini: bekerja di gereja dan bidang pelayanan lainnya). Bahkan jika kita mau jujur, itulah upah dari para pekerja tersebut sehingga mereka tidak perlu mencari “sambilan” untuk bertahan hidup. Semangat persembahan persepuluhan haruslah didasarkan pada keadilan dan keseimbangan hak dan kewajiban, dan bukanlah didasarkan pada kesempatan untuk mengumpulkan harta sebanyak-banyaknya dengan menggunakan dasar ayat Alkitab yang dipungut secara sepotong-sepotong tanpa memperhatikan konteks dan latar belakang secara proporsional.




Bacaan Alkitab: Bilangan 18:21-28
18:21 Mengenai bani Lewi, sesungguhnya Aku berikan kepada mereka segala persembahan persepuluhan di antara orang Israel sebagai milik pusakanya, untuk membalas pekerjaan yang dilakukan mereka, pekerjaan pada Kemah Pertemuan.
18:22 Maka janganlah lagi orang Israel mendekat kepada Kemah Pertemuan, sehingga mereka mendatangkan dosa kepada dirinya, lalu mati;
18:23 tetapi orang Lewi, merekalah yang harus melakukan pekerjaan pada Kemah Pertemuan dan mereka harus menanggung akibat kesalahan mereka; itulah suatu ketetapan untuk selama-lamanya bagimu turun-temurun. Mereka tidak akan mendapat milik pusaka di tengah-tengah orang Israel,
18:24 sebab persembahan persepuluhan yang dipersembahkan orang Israel kepada TUHAN sebagai persembahan khusus Kuberikan kepada orang Lewi sebagai milik pusakanya; itulah sebabnya Aku telah berfirman tentang mereka: Mereka tidak akan mendapat milik pusaka di tengah-tengah orang Israel."
18:25 TUHAN berfirman kepada Musa:
18:26 "Lagi haruslah engkau berbicara kepada orang Lewi dan berkata kepada mereka: Apabila kamu menerima dari pihak orang Israel persembahan persepuluhan yang Kuberikan kepadamu dari pihak mereka sebagai milik pusakamu, maka haruslah kamu mempersembahkan sebagian dari padanya sebagai persembahan khusus kepada TUHAN, yakni persembahan persepuluhanmu dari persembahan persepuluhan itu,
18:27 dan persembahan itu akan diperhitungkan sebagai persembahan khususmu, sama seperti gandum dari tempat pengirikan dan sama seperti hasil dari tempat pemerasan anggur.
18:28 Secara demikian kamu pun harus mempersembahkan sebagai persembahan khusus kepada TUHAN sebagian dari segala persembahan persepuluhan yang kamu terima dari pihak orang Israel. Dan yang dipersembahkan dari padanya sebagai persembahan khusus kepada TUHAN haruslah kamu serahkan kepada imam Harun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.