Selasa, 9 Januari 2018
Bacaan
Alkitab: Mazmur 73:16
Tetapi ketika aku bermaksud untuk mengetahuinya, hal itu menjadi kesulitan
di mataku. (Mzm 73:16)
Mazmur 73 (Ayat 16): Menjadi Kesulitan di Mataku
Dalam hal ini kita harus mengerti bahwa
Asaf bukanlah orang biasa atau orang yang tidak memiliki pengalaman dalam
hidupnya. Asaf adalah seseorang yang banyak makan asam garam dalam hal
pelayanan ibadah (dalam liturgi atau tata cara agama Yahudi), dan juga dalam
hal lainnya termasuk bergaul dengan orang-orang di luar kalangan orang Lewi.
Oleh karena itu, tentu bukan tanpa alasan Asaf menulis bahwa ia bermaksud untuk
mengetahui mengapa orang fasik seakan-akan mujur dan orang benar seakan-akan
menderita.
Kata “aku bermaksud” dalam bahasa
aslinya adalah וָֽ֭אֲחַשְּׁבָה (wā·’ă·ḥaš·šə·ḇāh)
dari akar kata חָשַׁב (chashab).
Kata chashab ini dapat berarti think upon, thing to do (memikirkan), consider
(memperhitungkan), be mindful of
(memperhatikan), devise (merancang), plan (merencanakan, bermaksud), count (menghitung), reckon (memperhitungkan). Jadi Asaf tidak hanya memiliki keinginan
atau maksud untuk mengetahui, tetapi ia juga memikirkan dan memperhitungkan
mengenai apa yang ia ingin ketahui. Memikirkan tentu lebih dalam daripada hanya
sekedar bermaksud mengetahui, karena ada proses merenungkan, proses berpikir,
dan mungkin melakukan penarikan kesimpulan.
Asaf bermaksud untuk mengetahuinya atau
mengetahui hal tersebut (ay. 16a). Hal tersebut yang dimaksud di sini tentulah
adalah kesenangan yang dihadapi orang fasik. Adapun kata “mengetahui” dalam
bahasa aslinya adalah לָדַ֣עַת (lā·ḏa·‘aṯ)
dari akar kata יָדַע (yada).
Kata yada sendiri memiliki banyak
makna, antara lain: to know, learn to
know, perceive, know by experience, discriminate, distinguish, recognize,
admit, acknowledge, confess, consider (mengetahui, belajar untuk tahu,
melihat untuk mengetahui, mengetahui dengan mengalami, dapat membedakan,
mengenal untuk membedakan, mengenali, mengenal untuk mengakui, mengakui untuk
membenarkan, mengakui, mempertimbangkan). Dengan demikian, kata yada begitu luas maknanya, namun dapat
diringkas bahwa kata yada menunjuk
pada sikap mengenal hingga tahu pasti, dengan pengalaman, bahkan hingga dapat
membedakan antara yang asli atau yang palsu (karena memang benar-benar
mengenal).
Oleh karena itu, terhadap kalimat “bermaksud
untuk mengetahuinya”, secara bebas dapat diterjemahkan bahwa Asaf berencana
untuk mengetahuinya dengan mendalam (tidak hanya sekedar tahu dari cerita orang
saja). Dalam hal ini, Asaf ingin lebih dalam lagi untuk mengetahui kehidupan orang
fasik dan jalan-jalannya. Namun, ternyata dalam hal itu pun menjadi kesulitan
di matanya (ay. 16b).
Ada 2 kata yang menarik dalam bagian
kedua ayat 16 ini, yaitu kata “kesulitan” dan kata “di mataku”. Kata “kesulitan”
dalam bahasa aslinya adalah עָמָל (amal)
yang dapat diartikan sebagai trouble
(kesulitan, kesukaran), labour (penderitaan,
persalinan), toil (kerja keras), sorrow (dukacita), mischief (kerusakan) Sementara itu kata “di mataku” dalam bahasa
aslinya adalah בְעֵינָֽי (ḇə·‘ê·nāy)
dari akar kata עַ֫יִן (ayin)
yang secara harafiah berarti an eye, eyes
(mata). Kata ayin dapat merujuk
kepada mata secara fisik (sebagai organ tubuh) namun juga berbicara mengenai
pandangan atau sudut pandang seseorang.
Jadi kalimat “kesulitan di mataku” pada
ayat 16 ini dapat berbicara mengenai sudut pandang Asaf terhadap kemujuran
orang fasik, yang kemudian menjadi suatu hal yang sulit, bahkan menyakitkan
bagi dirinya. Mengapa demikian? Tentu kita akan menjawabnya di ayat-ayat
selanjutnya. Akan tetapi patut direnungkan bahwa Asaf sendiri mengakui bahwa
dengan mencoba untuk memahami orang fasik, bahkan untuk sampai masuk supaya
dapat mengerti jalan kefasikan tersebut, hal itu menjadi sulit bagi mata atau
pandangan Asaf. Selama ia menggunakan sudut pandang manusia, Asaf tidak mampu
mengerti dan memahami mengapa seakan-akan terjadi ketidakadilan ini. Ia baru
menemukan kesimpulannya setelah ia mencoba memahaminya dari sudut pandang yang
lain.
Bacaan
Alkitab: Mazmur 73:16
73:16 Tetapi ketika aku bermaksud untuk mengetahuinya, hal itu menjadi
kesulitan di mataku,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.