Selasa, 05 Februari 2013

Jangan Mengandalkan Kekayaan



Kamis, 7 Februari 2013
Bacaan Alkitab: 1 Timotius 6:17-19
Peringatkanlah kepada orang-orang kaya di dunia ini agar mereka jangan tinggi hati dan jangan berharap pada sesuatu yang tak tentu seperti kekayaan, melainkan pada Allah yang dalam kekayaan-Nya memberikan kepada kita segala sesuatu untuk dinikmati.” (1 Tim 6:17)


Jangan Mengandalkan Kekayaan


Ketika banjir melanda kota Jakarta beberapa waktu yang lalu, hampir semua orang merasakan dampaknya. Tidak hanya orang-orang miskin yang tinggal di bantaran sungai yang terkena dampak banjir tersebut, tetapi juga orang-orang kaya yang memiliki rumah mewah pun tidak luput dari dampak banjir tersebut. Saya bahkan sempat melihat foto dimana sebuah mobil mewah seharga miliaran rupiah pun terpaksa berhenti di tengah-tengah banjir tersebut. Melihat kondisi seperti itu, saya seperti diingatkan Tuhan tentang suatu kebenaran yang terkandung dalam Alkitab, yaitu uang tidak dapat membeli segala-galanya.

Alkitab memang tidak pernah melarang manusia untuk menjadi kaya. Itulah mengapa bagian Alkitab kita hari ini berbicara tentang peringatan kepada orang kaya yang ada di jemaat Tuhan. Itu berarti bahwa Tuhan tidak pernah melarang jemaat Tuhan untuk menjadi kaya. Akan tetapi, kita pun harus belajar bahwa bagi jemaat Tuhan yang kaya, mereka tidak boleh tinggi hati dan berharap kepada kekayaan (ay. 17a). Tidak salah menjadi kaya, akan tetapi jangan berharap dan mengandalkan kekayaan kita di atas segala-galanya. Kekayaan di dunia ini hanyalah kekayaan yang semu dan tidak menentu. Bisa saja suatu saat kita kaya, tetapi beberapa waktu kemudian kekayaan itu akan lenyap dengan cepat (ingat contoh Ayub). Itulah mengapa kita harus lebih mengandalkan Tuhan di atas segala-galanya, bahkan di atas kekayaan yang kita miliki, karena sesungguhnya Tuhan sendirilah yang memberikan kekayaan bagi kita untuk dapat kita nikmati (ay. 17b).

Dalam ayat selanjutnya, Paulus menekankan agar orang kaya memiliki sikap yang benar sesuai dengan Firman Tuhan, yaitu dengan berbuat baik, berbuat kebajikan, serta suka memberi dan berbagi (ay. 18). Ini adalah contoh-contoh praktis dari apa yang dapat dilakukan oleh orang kaya. Percuma seseorang menjadi kaya jika kekayaannya tidak digunakan untuk membangun jemaat Tuhan. Jika seseorang menjadi seorang yang kaya, semuanya itu harus digunakan untuk memuliakan nama Tuhan, bukan namanya sendiri.

Dengan melakukan demikian, sesungguhnya mereka tidak hanya menjadi kaya di bumi ini, tetapi juga menjadi kaya di surga, karena segala apa yang mereka lakukan bagi kerajaan Tuhan itu tidak akan sia-sia, tetapi akan menjadi harta di surga, yang akan membuat orang tersebut memiliki dasar yang benar untuk mengenal kebenaran Firman Tuhan. Ia tidak hanya kaya di bumi tetapi juga akan kaya di surga nanti.

Memang menjadi orang Kristen yang kaya itu tidak mudah, karena akan mudah bagi kita untuk terlalu berfokus kepada kekayaan tersebut sehingga melupakan sesuatu yang penting, yaitu tentang mengumpulkan harta di surga. Itulah mengapa Tuhan Yesus sendiri mengatakan bahwa lebih mudah bagi seekor unta masuk lubang jarum (Mat 19:24). Akan tetapi bukan berarti orang kaya tidak bisa masuk kerajaan surga, tetapi sebenarnya kekayaan tersebut yang menjadi penghalang bagi kebanyakan orang kaya untuk dapat mengerti kebenaran Firman Tuhan, karena mereka terlalu mengandalkan kekayaan sehingga lupa untuk mengandalkan Tuhan.

Ketika masalah datang, siapa yang pertama kali kita cari untuk menolong kita? Apakah kekayaan kita? Koneksi kita? Kekuasaan kita? Atau Tuhan kita? Sayangnya masih banyak orang yang  terperangkap dalam pola pikir yang salah, yaitu uang dapat membeli segala-galanya. Padahal seharusnya kita mengandalkan Tuhan yang empunya kekayaan kita dan juga empunya seluruh kehidupan kita. Kekayaan duniawi itu hanya bisa menolong kita di dunia ini, tetapi Tuhan selalu bisa menolong kita di dunia ini, dan bahkan memberikan pengharapan bagi kita di kerajaan Surga. Mana yang kita pilih?


Bacaan Alkitab: 1 Timotius 6:17-19
6:17 Peringatkanlah kepada orang-orang kaya di dunia ini agar mereka jangan tinggi hati dan jangan berharap pada sesuatu yang tak tentu seperti kekayaan, melainkan pada Allah yang dalam kekayaan-Nya memberikan kepada kita segala sesuatu untuk dinikmati.
6:18 Peringatkanlah agar mereka itu berbuat baik, menjadi kaya dalam kebajikan, suka memberi dan membagi
6:19 dan dengan demikian mengumpulkan suatu harta sebagai dasar yang baik bagi dirinya di waktu yang akan datang untuk mencapai hidup yang sebenarnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.