Kamis, 7 Februari 2013
Bacaan Alkitab: 1 Timotius
6:17-19
“Peringatkanlah kepada orang-orang kaya di
dunia ini agar mereka jangan tinggi hati dan jangan berharap pada sesuatu yang
tak tentu seperti kekayaan, melainkan pada Allah yang dalam kekayaan-Nya
memberikan kepada kita segala sesuatu untuk dinikmati.” (1 Tim 6:17)
Jangan
Mengandalkan Kekayaan
Ketika banjir melanda kota Jakarta beberapa
waktu yang lalu, hampir semua orang merasakan dampaknya. Tidak hanya
orang-orang miskin yang tinggal di bantaran sungai yang terkena dampak banjir
tersebut, tetapi juga orang-orang kaya yang memiliki rumah mewah pun tidak
luput dari dampak banjir tersebut. Saya bahkan sempat melihat foto dimana
sebuah mobil mewah seharga miliaran rupiah pun terpaksa berhenti di
tengah-tengah banjir tersebut. Melihat kondisi seperti itu, saya seperti
diingatkan Tuhan tentang suatu kebenaran yang terkandung dalam Alkitab, yaitu
uang tidak dapat membeli segala-galanya.
Alkitab memang tidak pernah melarang manusia
untuk menjadi kaya. Itulah mengapa bagian Alkitab kita hari ini berbicara
tentang peringatan kepada orang kaya yang ada di jemaat Tuhan. Itu berarti
bahwa Tuhan tidak pernah melarang jemaat Tuhan untuk menjadi kaya. Akan tetapi,
kita pun harus belajar bahwa bagi jemaat Tuhan yang kaya, mereka tidak boleh
tinggi hati dan berharap kepada kekayaan (ay. 17a). Tidak salah menjadi kaya,
akan tetapi jangan berharap dan mengandalkan kekayaan kita di atas
segala-galanya. Kekayaan di dunia ini hanyalah kekayaan yang semu dan tidak
menentu. Bisa saja suatu saat kita kaya, tetapi beberapa waktu kemudian
kekayaan itu akan lenyap dengan cepat (ingat contoh Ayub). Itulah mengapa kita
harus lebih mengandalkan Tuhan di atas segala-galanya, bahkan di atas kekayaan
yang kita miliki, karena sesungguhnya Tuhan sendirilah yang memberikan kekayaan
bagi kita untuk dapat kita nikmati (ay. 17b).
Dalam ayat selanjutnya, Paulus menekankan
agar orang kaya memiliki sikap yang benar sesuai dengan Firman Tuhan, yaitu
dengan berbuat baik, berbuat kebajikan, serta suka memberi dan berbagi (ay.
18). Ini adalah contoh-contoh praktis dari apa yang dapat dilakukan oleh orang
kaya. Percuma seseorang menjadi kaya jika kekayaannya tidak digunakan untuk
membangun jemaat Tuhan. Jika seseorang menjadi seorang yang kaya, semuanya itu
harus digunakan untuk memuliakan nama Tuhan, bukan namanya sendiri.
Dengan melakukan demikian, sesungguhnya
mereka tidak hanya menjadi kaya di bumi ini, tetapi juga menjadi kaya di surga,
karena segala apa yang mereka lakukan bagi kerajaan Tuhan itu tidak akan
sia-sia, tetapi akan menjadi harta di surga, yang akan membuat orang tersebut
memiliki dasar yang benar untuk mengenal kebenaran Firman Tuhan. Ia tidak hanya
kaya di bumi tetapi juga akan kaya di surga nanti.
Memang menjadi orang Kristen yang kaya itu
tidak mudah, karena akan mudah bagi kita untuk terlalu berfokus kepada kekayaan
tersebut sehingga melupakan sesuatu yang penting, yaitu tentang mengumpulkan harta
di surga. Itulah mengapa Tuhan Yesus sendiri mengatakan bahwa lebih mudah bagi
seekor unta masuk lubang jarum (Mat 19:24). Akan tetapi bukan berarti orang
kaya tidak bisa masuk kerajaan surga, tetapi sebenarnya kekayaan tersebut yang
menjadi penghalang bagi kebanyakan orang kaya untuk dapat mengerti kebenaran
Firman Tuhan, karena mereka terlalu mengandalkan kekayaan sehingga lupa untuk
mengandalkan Tuhan.
Ketika masalah datang, siapa yang pertama
kali kita cari untuk menolong kita? Apakah kekayaan kita? Koneksi kita? Kekuasaan
kita? Atau Tuhan kita? Sayangnya masih banyak orang yang terperangkap dalam pola pikir yang salah,
yaitu uang dapat membeli segala-galanya. Padahal seharusnya kita mengandalkan
Tuhan yang empunya kekayaan kita dan juga empunya seluruh kehidupan kita. Kekayaan
duniawi itu hanya bisa menolong kita di dunia ini, tetapi Tuhan selalu bisa
menolong kita di dunia ini, dan bahkan memberikan pengharapan bagi kita di
kerajaan Surga. Mana yang kita pilih?
Bacaan Alkitab: 1 Timotius
6:17-19
6:17 Peringatkanlah kepada orang-orang kaya
di dunia ini agar mereka jangan tinggi hati dan jangan berharap pada sesuatu
yang tak tentu seperti kekayaan, melainkan pada Allah yang dalam kekayaan-Nya
memberikan kepada kita segala sesuatu untuk dinikmati.
6:18 Peringatkanlah agar mereka itu berbuat
baik, menjadi kaya dalam kebajikan, suka memberi dan membagi
6:19 dan dengan demikian mengumpulkan suatu
harta sebagai dasar yang baik bagi dirinya di waktu yang akan datang untuk
mencapai hidup yang sebenarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.