Minggu, 17 Februari 2013
Bacaan Alkitab: Nahum 1:7-8
“TUHAN itu baik; Ia adalah tempat pengungsian
pada waktu kesusahan; Ia mengenal orang-orang yang berlindung kepada-Nya” (Nah 1:7)
Tempat
Pengungsian
Ketika suatu daerah dilanda bencana alam,
misalkan saja Jakarta yang beberapa waktu lalu dilanda banjir besar, atau
daerah lereng Merapi yang terkena dampak dari letusan gunung Merapi, atau Aceh
yang dilanda tsunami hebat beberapa tahun yang lalu, kita akan melihat bahwa
orang-orang yang tinggal di daerah yang dilanda bencana akan pindah ke
tempat-tempat lain untuk mengungsi. Salah satu alasan mereka mengungsi adalah
karena tempat tinggal mereka yang sebelumnya mereka tempati terkena dampak
bencana tersebut atau tidak aman karena berpotensi terkena bencana.
Tidak ada alasan lain orang mengungsi selain
karena terpaksa. Jika tidak terpaksa (atau dipaksa) maka orang tersebut pasti
akan tetap menempati tempat tinggalnya saat ini. Oleh karena itu, pemilihan tempat
pengungsian juga harus tepat. Jangan sampai orang diungsikan ke tempat
pengungsian yang sama-sama tidak aman, karena jika demikian maka tidak akan ada
artinya orang tersebut mengungsi.
Firman Tuhan dalam bacaan Kitab Suci kita
hari ini berbicara tentang Tuhan yang baik (ay. 7a). Mengapa Tuhan dikatakan
sebagai Tuhan yang baik? Karena Tuhan itu diibaratkan sebagai tempat
pengungsian ketika kita dilanda kesusahan (ay. 7b). Tuhan selalu dapat
diandalkan sebagai tempat pengungsian, kapanpun kita mau datang, dan dalam
keadaan sesulit apapun yang kita alami, Tuhan selalu siap sedia. Tangannya
selalu terbuka menerima kita ketika kita mau datang kepadaNya. Oleh karena itu,
ketika masalah datang dan kita membutuhkan tempat pengungsian, kita seharusnya
datang kepada Tuhan. Kita harus menjadikan Tuhan sebagai tempat pengungsian dan
tempat perlindungan kita.
Salah satu keuntungan berlindung pada Tuhan
adalah bahwa Tuhan tidak hanya menyediakan tempat saja, tetapi juga Tuhan
mengenal kita yang datang kepadaNya (ay. 7c). Tuhan menyediakan “layanan ekstra”
bagi kita yang mau datang kepadaNya, yaitu “layanan pribadi”, yang artinya
adalah Tuhan mengenal kita secara pribadi. Tuhan tahu permasalahan pribadi kita
karena Tuhan adalah Tuhan yang menciptakan kita. Tuhan bahkan sudah mengenal
kita sebelum kita lahir (Yer 1:5).
Ketika kita mau datang kepada Tuhan dan
menjadikan Tuhan sebagai tempat pengungsian kita, maka Tuhan tidak hanya akan
membiarkan kita diam dan pasif di dalam tempat pengungsian kita. Tuhan akan
menyeberangkan kita di saat banjir meluap sekalipun (ay. 8a). Tuhan akan
melindungi kita dalam keadaan sesulit apapun, bahkan akan melakukan segala
sesuatu menurut caraNya agar kita tetap terlindungi. Bahkan jika ada
orang-orang yang menjadi musuh kita, sesungguhnya mereka tidak hanya menjadi
lawan kita, tetapi juga menjadi lawan dari Tuhan, dan Tuhan akan menghabisi
orang-orang yang jahat tersebut dan menghalau mereka ke dalam gelap (ay. 8b).
Pertanyaannya, sudahkah kita menjadikan Tuhan
sebagai tempat pengungsian kita? Atau justru kita masih mengandalkan hal-hal
lain untuk menyelamatkan kita ketika masalah dan persoalan datang? Tuhan tidak
melihat seberapa kecil atau besar masalah yang kita hadapi, tetapi setiap kali
kita mau datang kepadaNya, maka Ia tidak akan pernah menolak kita. Ia akan
selalu menyambut kita dengan tangan yang terbuka, dan memberikan jalan keluar
bagi kita. Tuhan adalah tempat pengungsian yang terbaik bagi kita melebihi
apapun yang ada di dunia ini.
Bacaan Alkitab: Nahum 1:7-8
1:7 TUHAN itu baik; Ia adalah tempat
pengungsian pada waktu kesusahan; Ia mengenal orang-orang yang berlindung
kepada-Nya
1:8 dan menyeberangkan mereka pada waktu
banjir. Ia menghabisi sama sekali orang-orang yang bangkit melawan Dia, dan
musuh-Nya dihalau-Nya ke dalam gelap.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.