Sabtu, 16 Februari 2013
Bacaan Alkitab: Yakobus 1:18-21
“Sebab itu buanglah segala sesuatu yang kotor
dan kejahatan yang begitu banyak itu dan terimalah dengan lemah lembut firman
yang tertanam di dalam hatimu, yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.” (Yak 1:21)
Membuang yang
Kotor
Renungan hari ini masih ada hubungannya
dengan sakit “campak Jerman” atau Rubella
yang saya derita beberapa waktu yang lalu. Ketika sakit, dokter pun memberi
saya sejumlah obat. Saya berpikir bahwa itu hanyalah obat biasa, seperti
antibiotik dan obat penurun demam. Akan tetapi saat saya meminum obat itu, beberapa
waktu kemudian, saya merasa bahwa setiap kali saya makan, maka dalam waktu
sekitar tiga atau empat jam kemudian, saya pasti ingin pergi ke belakang dan
saat itulah makanan tersebut langsung keluar dalam bentuk kotoran. Rasanya
seperti orang diare yang harus sering ke belakang. Ini pun menjadi masalah
ketika saya ada di dalam perjalanan jauh dan saya harus bolak-balik ke toilet
sekitar tiga atau empat jam setiap saya memakan sesuatu. Saat itu saya pun
berpikir, apa mungkin dokter saya ini salah memberi obat, yang seharusnya obat
penurun panas menjadi obat pencahar ya?
Tetapi setelah saya sembuh, saya pikir memang
mungkin dokter sengaja memberikan obat yang membuat saya sering ke belakang,
tetapi di sisi lain hal tersebut berguna untuk membuang virus yang ada di dalam
tubuh saya sehingga saya cepat sembuh dan pulih seperti semula. Memang untuk
menjadi lebih baik, kita harus membuang hal-hal yang tidak baik bagi diri kita.
Firman Tuhan hari ini juga mengatakan bahwa
kita yang telah percaya kepada Tuhan, kita pun telah hidup di dalam kebenaran.
Kita sendiri diciptakan dalam Firman Tuhan yang adalah kebenaran, sehingga kita
pun berada di dalam posisi yang seharusnya di antara semua ciptaan Tuhan yang
lain (ay. 18), yaitu untuk berkuasa atas bumi (Kej 1:28). Akan tetapi dosa
membuat manusia menjadi rusak, dan tidak dapat memenuhi tujuan awal Tuhan menciptakan
kita.
Oleh karena itu, satu-satunya cara adalah
dengan cara menerima Tuhan sebagai Juruselamat kita, dan hidup di dalam Firman
Tuhan. Akan tetapi, sebagai manusia yang mungkin telah hidup menurut cara dunia
selama berpuluh-puluh tahun sebelum akhirnya kita mengenal Firman Tuhan, kita
pasti memiliki pola pikir dan karakter duniawi yang sudah berakar kuat dalam
diri kita. Hal itu akan menghambat kita untuk dapat menerima Firman Tuhan
seutuhnya. Kebiasaan kita di masa lalu akan menghambat kita untuk memiliki
karakter rohani yang diinginkan Tuhan dalam kehidupan kita.
Lalu bagaimana cara kita untuk bisa hidup
sesuai dengan karakter Tuhan? Tidak ada cara lain selain membuang kehidupan
lama kita dan menggantikannya dengan kehidupan sesuai dengan Firman Tuhan. Kita
harus membuang segala kejahatan dan hal yang kotor agar kita bisa menerima
Firman Tuhan dengan lemah lembut, yang berkuasa untuk menyelamatkan jiwa kita
(ay. 21). Apa yang kita buang? Salah satunya adalah membuang sikap kita yang
cepat untuk marah (ay. 19). Kita harus dapat menahan amarah kita sehingga kita
tidak mengucapkan kata-kata yang sia-sia, tetapi kita tetap dapat hidup benar
di hadapan Tuhan (ay. 20).
Memang tidak mudah meninggalkan kehidupan
lama kita dan menggantinya dengan kehidupan yang sesuai dengan Firman Tuhan.
Apalagi bagi kita yang baru mengenal Firman
Tuhan setelah sekian puluh tahun kita hidup di luar kebenaran Firman
Tuhan. Akan tetapi kita harus memiliki kerinduan untuk dapat hidup lebih baik
lagi dari sebelumnya. Kita harus rindu menyenangkan hati Tuhan. Sudahkah kita
melakukannya?
Bacaan Alkitab: Yakobus 1:18-21
1:18 Atas kehendak-Nya sendiri Ia telah
menjadikan kita oleh firman kebenaran, supaya kita pada tingkat yang tertentu
menjadi anak sulung di antara semua ciptaan-Nya.
1:19 Hai saudara-saudara yang kukasihi,
ingatlah hal ini: setiap orang hendaklah cepat untuk mendengar, tetapi lambat
untuk berkata-kata, dan juga lambat untuk marah;
1:20 sebab amarah manusia tidak mengerjakan
kebenaran di hadapan Allah.
1:21 Sebab itu buanglah segala sesuatu yang
kotor dan kejahatan yang begitu banyak itu dan terimalah dengan lemah lembut
firman yang tertanam di dalam hatimu, yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.