Rabu, 20 Februari 2013
Bacaan Alkitab: Yesaya 40:18-20
“Jadi dengan siapa hendak kamu samakan Allah,
dan apa yang dapat kamu anggap serupa dengan Dia?” (Yes 40:18)
Tidak Ada yang
Dapat Menyamai Tuhan
Sejak zaman dahulu kala hingga saat ini,
banyak orang mencoba untuk menggambarkan Tuhan dengan hal-hal lain. Sejak masa
lalu, orang membuat patung-patung yang menggambarkan suatu kekuasaan yang
melebihi kekuasaan manusia. Mereka yang tidak mengenal Tuhan pun menggambarkan
kekuasaan tersebut sebagai kekuasaan dewa-dewa yang harus mereka sembah. Mereka
berpikir bahwa semakin banyak dewa yang disembah, maka hidup mereka pun akan
semakin baik. Demikian halnya hingga di masa modern seperti saat ini. Semakin
banyak orang yang menjadikan hal-hal di dunia ini sebagai “tuhan” mereka.
Apa yang salah dengan hal tersebut? Apa yang
salah dari manusia sehingga mereka berusaha mewujudkan “tuhan” yang kelihatan?
Hal tersebut sebenarnya dimulai dengan sikap dasar manusia, yang selalu ingin
menyamai Tuhan. Sejak di Taman Eden, manusia selalu ingin menjadi sama seperti
Tuhan, sehingga atas bujukan Iblis mereka pun memakan buah dari pohon
pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat, karena mereka ingin mata mereka
terbuka seperti Allah (Kej 3:5). Demikian juga beberapa waktu setelah manusia
dibuang dari Taman Eden, mereka pun berusaha membuat menara yang sangat tinggi
agar mereka bisa mencapai langit, tempat Tuhan berada menurut kepercayaan
manusia saat itu (Kej 11:4), dan demikian seterusnya hingga saat ini.
Sayangnya, manusia tidak mengerti bahwa Tuhan
itu tidak bisa disamai dengan apapun. Mengapa demikian? Karena Tuhan adalah
Tuhan yang menciptakan segala sesuatu termasuk menciptakan kita. Bagaimana kita
bisa menggambarkan Tuhan dalam bentuk sesuatu yang diciptakan oleh manusia?
Tidak akan ada sesuatu yang bisa menggambarkan Tuhan, karena Tuhan bukanlah
sesuatu yang bisa dibuat oleh manusia, melainkan manusialah yang diciptakan
oleh Tuhan.
Sejarah membuktikan banyak orang membuat “tuhan”
mereka seperti patung-patung yang terbuat dari besi, emas, atau perak (ay. 19),
atau bahkan patung atau arca dari kayu (ay. 20). Tetapi itu semua tidak akan
pernah bisa menyamai Tuhan yang Maha Kuasa (ay. 18). Bangsa Israel pun sangat
sering terjebak pada pola pikir yang salah, bahkan ketika mereka sedang berada
di gunung Tuhan, ketika Tuhan sedang memberikan hukum Tuhan kepada Musa yang
naik ke atas gunung tersebut, bangsa Israel dengan mudahnya berdosa dengan cara
membuat patung anak lembu emas (Kel 32:1-6).
Jadi, masihkah kita memposisikan Tuhan secara
salah? Tuhan itu tidak dapat dibandingkan dengan siapapun dan apapun yang ada
di dunia ini. Tuhan adalah Tuhan, tidak bisa digantikan dengan benda-benda
buatan manusia, bahkan tidak dapat digantikan dengan makhluk ciptaan Tuhan yang
lain, karena Tuhan adalah Sang Pencipta yang ada sejak awal. Dialah Alfa dan
Omega, yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang (Why 1:8). Jadi, bagaimana
mungkin kita bisa memahami Tuhan dengan benda-benda yang ada di sekitar kita?
Mungkin kita tidak dapat memahami Tuhan
dengan pemikiran kita sebagai manusia yang terbatas. Tetapi cukuplah kita
percaya dan beriman kepada Tuhan, karena kita dibenarkan dan diselamatkan oleh
iman (Ef 2:8). Ketika kita percaya dan mau taat kepada Tuhan, maka Tuhan akan
membenarkan kita dan akan menjadikan kita anak-anakNya, yaitu orang-orang yang
berhak masuk ke dalam tempat kediaman Tuhan di surga. Ingat, posisikan Tuhan
sebagai Tuhan, maka Ia pun akan mendudukkan kita dalam tempat di surga nanti.
Bacaan Alkitab: Yesaya 40:18-20
40:18 Jadi dengan siapa hendak kamu samakan
Allah, dan apa yang dapat kamu anggap serupa dengan Dia?
40:19 Patungkah? Tukang besi menuangnya, dan
pandai emas melapisinya dengan emas, membuat rantai-rantai perak untuknya.
40:20 Orang yang mendirikan arca, memilih
kayu yang tidak lekas busuk, mencari tukang yang ahli untuk menegakkan patung
yang tidak lekas goyang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.