Senin, 18 Februari 2013

Menjaga Perkataan Kita



Rabu, 13 Februari 2013
Bacaan Alkitab: 2 Raja-Raja 2:23-25
Elisa pergi dari sana ke Betel. Dan sedang ia mendaki, maka keluarlah anak-anak dari kota itu, lalu mencemoohkan dia serta berseru kepadanya: "Naiklah botak, naiklah botak!"” (2 Raj 2:23)


Menjaga Perkataan Kita


Seringkali kita kurang dapat menjaga perkataan kita. Maksud saya adalah kita seringkali mengucapkan kata-kata yang sebenarnya sia-sia, tetapi tanpa sadar hal tersebut keluar dari mulut kita. Kata-kata tersebut mungkin tidak sengaja terucap, hal ini karena kebiasaan kita sejak kecil atau karena pergaulan kita yang juga terbiasa mengucapkan kata-kata tersebut. Bahkan jika kita memperhatikan, saat ini anak-anak yang masih kecil pun sering mengucapkan perkataan yang kurang pantas, yang mungkin disebabkan karena pergaulan mereka yang kurang baik, atau karena terlalu banyak mendengar kata-kata semacam itu dari acara-acara di televisi.

Hal yang sama sudah pernah terjadi di masa Elisa hidup, sekitar 2.500 hingga 3.000 tahun yang lalu. Elisa adalah seorang nabi Tuhan yang luar biasa, yang meneruskan jejak nabi Elia yang telah terangkat ke surga. Nabi Elisa pun  memiliki kuasa yang luar biasa untuk melakukan mujizat-mujizat seperti yang dilakukan nabi Elia sebelumnnya.

Suatu saat, Elisa pergi ke Betel. Saat itulah keluar sejumlah anak-anak dari kota tersebut dan mencemoohkan dirinya dan mengejek Elisa dengan berkata, “Naiklah botak, naiklah botak” (ay. 23). Memang tidak dijelaskan lebih lanjut siapa anak-anak ini, siapa orang tua dari anak-anak ini. Alkitab hanya mengatakan bahwa ada 42 orang anak (ay. 24b). Kita tidak tahu mengapa anak-anak ini suka menghina. Tetapi besar kemungkinan mereka adalah sekelompok anak-anak yang suka berkumpul dan dari perkumpulan itulah mereka akhirnya terbentuk karakternya yang tidak baik.

Saya yakin Elisa adalah orang yang cukup sabar. Jadi sangat mungkin anak-anak tersebut sudah mencemooh Elisa cukup lama ketika ia akhirnya tidak tahan dan akhirnya mengutuk anak-anak tersebut (ay. 24a). Karena itulah akhirnya, entah dari mana, yang jelas muncul dua ekor beruang dari hutan dan mencabik-cabik anak-anak itu, seluruhnya ada empat puluh dua orrang anak (ay. 24b). Sesudah itu Elisa pun pergi ke gunung Karmel dan selanjutnya pergi ke Samaria (ay. 25).

Apa yang dapat kita pelajari dari bacaan Kitab Suci kita hari ini? Pertama kita harus menjaga perkataan kita. Jangan sampai ada perkataan sia-sia yang keluar dari mulut kita. Mulut kita harus kita gunakan untuk mengucapkan kata-kata berkat, jangan sampai justru ejekan dan cemoohan kepada orang lain, apalagi kepada hamba Tuhan yang diurapi oleh Tuhan.

Di sisi lain, kita pun perlu mendidik anak-anak kita, entah itu anak jasmani atau anak rohani kita untuk juga dapat berkata-kata dengan benar dan menjaga perkataan mereka, bahkan sejak mereka masih kecil atau masih kanak-kanak. Salah satu caranya adalah dengan memberi contoh dan teladan. Jangan biarkan mereka terpengaruh lingkungan yang buruk, atau bahkan terpengaruh dari percakapan-percakapan yang ada di televisi. Tugas kita adalah menjaga dan mendidik mereka dalam kebenaran Firman Tuhan, sehingga sejak kecil pun mereka sudah belajar untuk mengucapkan kata-kata yang memberkati.




Bacaan Alkitab: 2 Raja-Raja 2:23-25
2:23 Elisa pergi dari sana ke Betel. Dan sedang ia mendaki, maka keluarlah anak-anak dari kota itu, lalu mencemoohkan dia serta berseru kepadanya: "Naiklah botak, naiklah botak!"
2:24 Lalu berpalinglah ia ke belakang, dan ketika ia melihat mereka, dikutuknyalah mereka demi nama TUHAN. Maka keluarlah dua ekor beruang dari hutan, lalu mencabik-cabik dari mereka empat puluh dua orang anak.
2:25 Dari sana pergilah ia ke gunung Karmel dan dari sana pula kembalilah ia ke Samaria.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.