Kamis, 26 Oktober 2017
Bacaan
Alkitab: 1 Samuel 17:40-47
Orang Filistin itu berkata kepada Daud: "Anjingkah aku, maka engkau
mendatangi aku dengan tongkat?" Lalu demi para allahnya orang Filistin itu
mengutuki Daud. (1 Sam 17:44)
Anjing dan Babi dalam Alkitab (6): Ucapan Goliat terhadap
Daud
Di masa kini, ucapan “anjing” dan “babi”
sering kali dijadikan semacan cacian atau makian untuk menghina orang lain.
Namun sebenarnya hal ini bisa ditarik mundur hingga ke masa raja Daud,
khususnya pada saat menghadapi Goliat. Dalam peristiwa ini, Alkitab mencatat
bahwa inilah pertama kali penggunaan kata “anjing” untuk menghina orang lain,
yaitu dalam pertempuran antara Daud dengan Goliat.
Kita semua tentu sudah pernah mendengar
maupun membaca peristiwa ini yaitu bagaimana Daud mengalahkan Goliat. Kita juga
telah tahu bagaimana Daud mempersiapkan diri untuk menghadapi Goliat, tidak
dengan memakai baju zirah yang berat, tetapi hanya dengan tongkat, pengumban,
dan batu melawan Goliat yang bersenjatakan lengkap. Alkitab mencatat bagaimana
Daud memilih batu dari dasar sungai sebagai amunisi untuk senjata pengumbannya
(ay. 40).
Ketika Daud mendekati orang Filistin
itu, maka orang Filistin itu juga kian dekat menghampiri Daud. Saya
membayangkan peristiwa itu menjadi kian dramatis dimana Goliat dan pembawa
perisainya berjalan mendekati Daud (ay. 41). Di sekeliling mereka, pasukan
Israel dan pasukan Filistin menonton dengan riuh dan memberi semangat kepada
kedua jagoan mereka. Jika pada masa itu sudah ada bursa taruhan, tentu akan
banyak orang yang menjagokan Goliat yang bersenjatakan lengkap.
Untuk menambah bumbu pertempuran,
Goliat memandang Daud yang masih muda, lalu menghina dirinya: "Anjingkah
aku, maka engkau mendatangi aku dengan tongkat?" (ay. 42-43a). Tentu kita
tahu bahwa Goliat adalah pasukan khusus bangsa Filistin yang juga sudah belajar
bagaimana cara menjatuhkan mental lawannya. Ia pasti sudah sering bertempur
melawan musuh-musuhnya dan pastinya selalu menang karena badannya yang besar
dan senjatanya yang lengkap. Tidak cukup hanya dengan menghina Daud, Goliat
juga mengutuki Daud demi para allah (dewa-dewa) orang Filistin (ay. 43b), serta
menyombongkan diri bahwa ia akan membunuh Daud dan memberikan dagingnya kepada
burung di udara dan binatang di padang (ay. 44)
Sebenarnya penggunaan kata “anjing” di
sini tidak ditujukan langsung ke Daud. Tetapi Goliat ingin menjatuhkan mental
Daud dengan apakah Daud merasa sedang menghadapi seekor anjing karena ia hanya
membawa tongkat dan batu saja. Namun menarik melihat bagaimana Daud tidak
terpengaruh sedikitpun karena tahu bahwa Tuhan beserta dirinya. Ia tidak takut
walaupun Goliat mendatanginya dengan senjata lengkap (pedang, tombak dan
lembing). Daud sadar bahwa ia sedang mendatangi Goliat dengan nama Tuhan
semesta alam, karena orang Filistin itu telah menghina nama Tuhan (ay. 45).
Tentu dalam hal ini, Daud sedang merasa
membela Tuhannya, Allah Israel, yang dihina oleh bangsa Filistin. Daud pun
membalikkan kembali ucapan Goliat, yaitu dengan mengatakan bahwa justru
Goliatlah yang akan mati dengan kepala terpenggal, dan dagingnya diserahkan
kepada burung di udara dan binatang di padang (ay. 46a). Tujuannya adalah
supaya membuktikan bahwa Israel memiliki Allah yang maha kuasa (ay. 46b). Tidak
hanya itu, Daud juga memiliki misi khusus dari Tuhan untuk membuktikan bahwa mereka
yang berjalan dalam jalan Tuhan pasti disertai oleh-Nya. Tuhan tidak hanya bisa
memenangkan bangsa Israel dengan kekuatan pedang dan lembing semata, tetapi
dengan kuasa-Nya yang ajaib (ay. 47).
Kita semua tahu akhir dari peristiwa
ini dimana Daud akhirnya mengalahkan Goilat yang bersenjata lengkap hanya dengan
menggunakan umban batu. Namun menarik di sini bahwa kata “anjing” mulai
digunakan oleh bangsa Israel (dan bangsa-bangsa sekitarnya) untuk menghina dan merendahkan
orang lain. Kita harus belajar mengendalikan lidah kita juga supaya jangan ada
kata-kata yang keluar yang merendahkan orang lain. Biarlah perkataan kita
menjadi perkataan yang menggarami dan menerangi, sehingga sekitar kita diberkati
oleh perkataan kita. Biarlah kita juga mengontrol emosi kita sehingga dalam
kemarahan kita, tidak ada kata yang sia-sia yang terucap keluar dari mulut
kita. Ingat bahwa setiap kata sia-sia yang diucapkan seseorang harus
dipertanggungjawabkannya pada hari penghakiman kelak (Mat 12:36).
Bacaan
Alkitab: 1 Samuel 17:40-47
17:40 Lalu Daud mengambil tongkatnya di tangannya, dipilihnya dari dasar
sungai lima batu yang licin dan ditaruhnya dalam kantung gembala yang
dibawanya, yakni tempat batu-batu, sedang umbannya dipegangnya di tangannya.
Demikianlah ia mendekati orang Filistin itu.
17:41 Orang Filistin itu kian dekat menghampiri Daud dan di depannya orang
yang membawa perisainya.
17:42 Ketika orang Filistin itu menujukan pandangnya ke arah Daud serta
melihat dia, dihinanya Daud itu karena ia masih muda, kemerah-merahan dan elok
parasnya.
17:43 Orang Filistin itu berkata kepada Daud: "Anjingkah aku, maka
engkau mendatangi aku dengan tongkat?" Lalu demi para allahnya orang
Filistin itu mengutuki Daud.
17:44 Pula orang Filistin itu berkata kepada Daud: "Hadapilah aku,
maka aku akan memberikan dagingmu kepada burung-burung di udara dan kepada
binatang-binatang di padang."
17:45 Tetapi Daud berkata kepada orang Filistin itu: "Engkau
mendatangi aku dengan pedang dan tombak dan lembing, tetapi aku mendatangi
engkau dengan nama TUHAN semesta alam, Allah segala barisan Israel yang
kautantang itu.
17:46 Hari ini juga TUHAN akan menyerahkan engkau ke dalam tanganku dan aku
akan mengalahkan engkau dan memenggal kepalamu dari tubuhmu; hari ini juga aku
akan memberikan mayatmu dan mayat tentara orang Filistin kepada burung-burung
di udara dan kepada binatang-binatang liar, supaya seluruh bumi tahu, bahwa
Israel mempunyai Allah,
17:47 dan supaya segenap jemaah ini tahu, bahwa TUHAN menyelamatkan bukan
dengan pedang dan bukan dengan lembing. Sebab di tangan TUHANlah pertempuran
dan Ia pun menyerahkan kamu ke dalam tangan kami."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.