Selasa, 17 Oktober 2017
Bacaan Alkitab: 2 Timotius 4:3-4
Karena akan datang waktunya, orang tidak dapat lagi menerima ajaran sehat,
tetapi mereka akan mengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya untuk memuaskan
keinginan telinganya. (2 Tim 4:3)
Jalan Pintas Menjadi Terkenal dalam Jemaat
Beberapa waktu yang lalu, karena penugasan
dari kantor tempat saya bekerja, saya sempat menjalani suatu hubungan jarak
jauh (long distance relationship/LDR) dengan istri dan anak-anak saya. Saat itu
saya ditugaskan di ibukota Jakarta sementara istri masih ada di salah satu kota
di provinsi lain . Setelah sekian lama menjalani LDR tersebut, ada masa-masa
dimana istri saya kemudian ingin kembali dekat dengan saya, bertemu dengan saya
setiap hari dan berkumpul bersama sebagaimana layaknya keluarga pada umumnya.
Ketika mendengar permintaan istri saya
tersebut, saya berkata kepadanya: “Kalau kamu mau kita bersama setiap hari,
maka izinkan saya untuk datang dan menetap di kotamu, saya akan mengaku sebagai
‘hamba Tuhan’ dari ibukota, saya akan berkeliling gereja, menawarkan
khotbah-khotbah yang enak didengar, yang populer, pastilah saya akan ‘laku’
berkhotbah di kotamu. Saya akan menawarkan janji kesembuhan untuk mereka yang
sakit, janji kekayaan bagi mereka yang miskin, janji pemulihan, dan lain
sebagainya. Yang penting mereka percaya bahwa saya itu seakan-akan punya kuasa
yang besar dan menjanjikan berkat kelimpahan Tuhan kepada mereka. Pastilah
orang-orang di kotamu akan percaya dengan saya. Kita akan dapat berkumpul
setiap hari, bahkan kita akan dapat banyak uang persembahan dari gereja-gereja
yang mengundang saya. Saya jamin dalam waktu 2 tahun kita sudah punya rumah
yang lebih bagus bahkan mobil pribadi dari ‘hasil pekerjaan’ saya tersebut”.
Tetapi saya melanjutkan kalimat saya
kepada istri saya: “Tetapi ketahuilah bahwa jika saya melakukan hal itu, maka
kita mungkin bisa berkumpul sebagai keluarga, kita tidak akan kekurangan bahkan
berkelimpahan (ada rumah dan mobil), kita akan dipandang terhormat di mata
manusia, jemaat, dan gereja. Akan tetapi belum tentu kita bisa berkenan di
hadapan Allah. Dan yang paling saya takutkan, saya mungkin akan ditolak Tuhan
masuk ke dalam kerajaan surga karena saya tidak melakukan kehendak Bapa di
surga. Lebih parah lagi, kamu sebagai istri saya juga bisa ditolak Tuhan karena
kamu menikmati kemewahan dunia ini dengan cara salah yang saya lakukan”.
Mendengar perkataan saya itu, istri saya akhirnya mau menunggu dengan sabar
hingga kami dapat berkumpul kembali.
Apakah yang saya ucapkan itu benar?
Tentu saja karena Alkitab pun sudah menulis dengan jelas tentang fenomena ini
yang terjadi di masa-masa akhir zaman seperti sekarang ini. Dalam surat Paulus
kepada Timotius selaku penerus pelayanan Paulus sekaligus selaku pemimpin
jemaat Tuhans selanjutnya, Paulus dengan jelas menulis kepada Timotius bahwa
akan tiba waktunya dimana orang-orang tidak akan dapat lagi menerima ajaran
yang sehat (ay. 3a). Siapakah orang-orang ini? Bisa orang-orang di luar
gereja/jemaat namun bisa juga orang-orang ini merujuk kepada orang-orang
Kristen dalam jemaat (karena Timotius memang ditugaskan Paulus untuk memimpin
dan menggembalakan jemaat Tuhan. Kehidupan manusia akhir zaman begitu
menyimpang dari kebenaran, sehingga ajaran yang sehat tidak mendapat tempat
lagi di sebagian besar jemaat Tuhan. Mereka akan mengumpulkan guru-guru menurut
kehendak mereka untuk memuaskan keinginan telinga mereka (ay. 3b). Tentu guru-guru di sini merujuk kepada
guru-guru atau pengajar-pengajar di dalam jemaat, yaitu mereka yang berkhotbah
mennyampaikan firman kepada jemaat.
Hal ini menunjukkan bahwa akan ada
masanya dimana gereja atau jemaat, akan memiliki kecenderungan memilih
pengkhotbah yang berkhotbah dengan kata-kata yang menyenangkan telinga. Jemaat
tidak ingin mendengar khotbah yang keras, yang sesuai dengan isi Alkitab,
tetapi akan lebih senang dimanja dan dininabobokan dengan khotbah-khotbah
manis, yang penting mereka tetap bisa menikmati dunia bahkan menikmati dosa.
Mereka bahkan akan memalingkan telinganya dari kebenaran dan membukanya bagi
dongeng-dongeng (ay. 4). Sebagian orang Kristen tidak akan mampu lagi membuka
telinga dari kebenaran karena mereka sudah terlalu sering mendengar
dongeng-dongeng yaitu khotbah-khotbah yang ringan, yang tidak pernah membawa
jemaat memikirkan kekekalan dan kekudusan hidup, tetapi hanya memarkir jamaat
di dunia untuk menikmati hidup duniawi mereka.
Saya mengamati bahwa ayat ini sudah
digenapi di masa sekarang ini, sehingga saya bisa yakin berkata kepada istri
saya bahwa jika saya berani menyampaikan ‘firman’ yang menyenangkan telinga,
maka saya dapat dengan mudah menjadi suatu “pengkhotbah yang laku dan terkenal
di kalangan gereja”. Tetapi, saya mau katakan kepada kita semua: Itu adalah
cara yang salah! Walaupun renungan ini mungkin tidak populer karena ajarannya yang
tidak menyenangkan telinga, tetapi saya akan tetap berjuang untuk menulis
renungan dengan prinsip-prinsip kebenaran. Walaupun tidak ada orang yang mau
membaca renungan ini lagi, atau tidak ada orang yang mau mendengarkan khotbah
saya di gereja, tetapi saya akan tetap menyuarakan kebenaran, minimal melalui
kesaksian hidup saya. Lebih baik saya tidak dipandang manusia dan ditolak
manusia, daripada saya tidak dipandang Tuhan dan dtiolak oleh-Nya pada hari
penghakiman nanti. Saya tidak mau menggunakan jalan pintas untuk terkenal di
hadapan jemaat. Saya mau belajar kebenaran supaya saya bisa menghidupi
kebenaran tersebut dan membagikannya kepada orang lain yang mau belajar
kebenaran juga. Semoga Tuhan masih menyisakan orang-orang yang masih rindu
belajar kebenaran yang murni, yang rindu diubahkan sehingga semakin berkenan
dan sempurna di pandangan Tuhan.
Bacaan Alkitab: 2 Timotius
4:3-4
4:3 Karena akan datang waktunya,
orang tidak dapat lagi menerima ajaran sehat, tetapi mereka akan mengumpulkan
guru-guru menurut kehendaknya untuk memuaskan keinginan telinganya.
4:4 Mereka akan memalingkan
telinganya dari kebenaran dan membukanya bagi dongeng.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.