Selasa, 24 Oktober 2017
Bacaan
Alkitab: Hakim-hakim 7:4-6
Lalu Gideon menyuruh rakyat itu turun minum air, dan berfirmanlah TUHAN
kepadanya: "Barangsiapa yang menghirup air dengan lidahnya seperti anjing
menjilat, haruslah kaukumpulkan tersendiri, demikian juga semua orang yang
berlutut untuk minum." (Hak 7:5)
Anjing dan Babi dalam Alkitab (4): Kebiasaan yang Tidak
Boleh Diikuti oleh Umat Pilihan
Dalam perkembangannya, ketika bangsa
Israel masuk ke tanah Kanaan, mereka tentu melihat gaya hidup bangsa-bangsa
lokal Kanaan yang diam di sana. Meskipun sebagian besar bangsa itu mereka
kalahkan, tetapi ada bangsa-bangsa yang tidak dapat mereka kalahkan (antara
lain karena kemalasan mereka) sehingga bangsa-bangsa tersebut menjadi
“gangguan” terhadap kenyamanan hidup bangsa Israel. Oleh karena itu, ketika
bangsa Israel berpaling dari Tuhan dengan menyembah dewa-dewa Kanaan, maka
Tuhan memakai bangsa-bangsa tersebut untuk menindas bangsa Israel, sehingga
bangsa Israel ingat kembali kepada Tuhan.
Ketika bangsa Israel berseru-seru
kepada Tuhan, maka Tuhan membangkitkan hakim-hakim yang ditugaskan untuk
membebaskan bangsa Israel dari penindasan bangsa-bangsa lain. Salah satunya
adalah Gideon, yang dipanggil untuk membebaskan bangsa Israel dari bangsa
Midian (Hak 6:14). Dalam proses mengalahkan bangsa Midian, orang-orang Israel
yang mau berperang di bawah pimpinan Gideon menghadapi “saringan” untuk menguji
kualitas orang-orang tersebut. Sebelum saringan yang kedua ini yang ada di
dalam bagian bacaan ayat Alkitab kita hari ini, sudah ada 10.000 orang Israel
yang siap berperang. Tetapi Tuhan
berfirman kepada Gideon supaya menyaring lebih lanjut rakyat tersebut (ay. 4a).
Saringan tersebut terlihat sepele,
yaitu menyuruh mereka minum air (kemungkinan di danau atau di sungai). Dari
cara mereka turun untuk minum air, maka Tuhan akan menyaring mereka di sana
(ay. 4b). Tuhan sendiri belum memberitahukan kepada Gideon apa kriteria orang
yang akan pergi bersama-sama dengan Gideon (lulus saringan Tuhan) dan mana yang
tidak ikut pergi berperang (tidak lulus saringan Tuhan) (ay. 4c). Tuhan baru
memberitahukannya belakangan setelah seluruh rakyat itu (10.000 orang tersebut)
turun minum air.
Ketika Gideon menyuruh rakyat itu untuk
turun dan minum air, maka berfirmanlah Tuhan kepada Gideon: “siapa yang
menghirup air dengan lidahnya seperti anjing menjilat, haruslah dikumpulkan
tersendiri dan yang berlutut untuk minum, juga harus dikumpulkan untuk minum”
(ay. 5). Jadi pemisahan ini dibagi menjadi mereka yang langsung menjulurkan
lidahnya ke air untuk minum (seperti anjing minum air) dan mereka yang berlutut
dan menggunakan tangan untuk minum. Perhatikan jumlah orang yang meminum dengan
membawa tangannya ke mulutnya yang hanya sedikit, yaitu 300 orang saja,
sementara yang meminum air seperti anjing ada 9.700 orang.
Jumlah orang yang meminum air dengan
membawa tangannya ke mulutnya hanya 3% dari rakyat yang mengikuti saringan ini.
Jika dibandingkan dengan jumlah rakyat pada saringan awal sebanyak 30.000
orang, maka jumlah 300 orang itu hanyalah 1% saja. Jika saya membayangkan diri saya
sebagai Gideon saat itu, saya akan merasa lebih aman membawa 30.000 orang
pasukan menghadapi bangsa Midian dibanding hanya membawa 300 orang saja. Namun
tidak demikian dengan Tuhan. Tuhan ingin agar Gideon tidak mengandalkan
kekuatan manusia tetapi sungguh-sungguh hanya mengandalkan Tuhan. Lalu menjadi
pertanyaan, mengapa saringan terakhir bagi pasukan Gideon dibuat seperti itu?
Apalagi Alkitab juga menulis bahwa mereka yang minum air seperti anjing tidak
dipandang tidak lulus saringan tersebut.
Seperti kita telah bahas beberapa hari
yang lalu, anjing adalah salah satu binatang yang dipandang najis (karena makan
makanan yang najis, dan juga tidak masuk ke dalam daftar binatang yang bisa
dimakan oleh bangsa Israel). Jadi makna dari hewan “anjing” tersebut
digambarkan sebagai sesuatu yang tidak hanya najis secara keberadaannya, tetapi
juga tidak boleh untuk ditiru oleh mereka yang menyebut diri umat pilihan
Allah. Umat pilihan Allah haruslah kudus dan tidak boleh hidup sama dengan
bangsa-bangsa lainnya, dari hal sekecil apapun.
Jika bangsa Israel selaku umat pilihan
di Perjanjian Lama saja standarnya sudah begitu tingginya, tentu apalagi bagi
kita yang hidup sebagai umat pilihan di Perjanjian Baru. Kita dituntut untuk
hidup benar dan kudus tanpa kecuali dalam segala hal. Kita tidak boleh meniru
kebiasaan orang-orang yang tidak mengenal Allah dan berkompromi dengan hal itu.
Sebagai contoh, jika ada orang lain yang mempraktikkan seks bebas atau
poligami, maka pandangan Kristen sudah jelas yaitu kekudusan hidup dan juga
monogami. Dalam hal ini kita tidak boleh melakukan percampuran ajaran agama
dengan alasan supaya “menyesuaikan diri dengan dunia”. Justru umat percaya di
Perjanjian Baru harus semakin jelas hidup kudus seperti Kristus. Semakin kita
hidup seperti Kristus, maka akan semakin berbeda kehidupan kita dengan
orang-orang dunia yang masih duniawi. Tetapi tidak ada jalan lain, kita harus
belajar untuk hidup seperti Kristus, bukan hidup seperti anjing dalam konteks
kehidupannya yang najis dan tidak kudus.
Bacaan
Alkitab: Hakim-hakim 7:4-6
7:4 Tetapi TUHAN berfirman kepada Gideon: "Masih terlalu banyak
rakyat; suruhlah mereka turun minum air, maka Aku akan menyaring mereka bagimu
di sana. Siapa yang Kufirmankan kepadamu: Inilah orang yang akan pergi
bersama-sama dengan engkau, dialah yang akan pergi bersama-sama dengan engkau,
tetapi barangsiapa yang Kufirmankan kepadamu: Inilah orang yang tidak akan
pergi bersama-sama dengan engkau, dialah yang tidak akan pergi."
7:5 Lalu Gideon menyuruh rakyat itu turun minum air, dan berfirmanlah TUHAN
kepadanya: "Barangsiapa yang menghirup air dengan lidahnya seperti anjing
menjilat, haruslah kaukumpulkan tersendiri, demikian juga semua orang yang
berlutut untuk minum."
7:6 Jumlah orang yang menghirup dengan membawa tangannya ke mulutnya, ada
tiga ratus orang, tetapi yang lain dari rakyat itu semuanya berlutut minum air.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.