Minggu, 29 Oktober 2017
Bacaan
Alkitab: 2 Samuel 9:1-8
Lalu sujudlah Mefiboset dan berkata: "Apakah hambamu ini, sehingga
engkau menghiraukan anjing mati seperti aku?" (2 Sam 9:8)
Anjing dan Babi dalam Alkitab (9): Ibarat Seekor Anjing
Mati (2)
Istilah “anjing mati” selain muncul
pada saat Daud berdialog dengan raja Saul, ternyata kembali muncul kembali
kemudian dalam waktu yang tidak terlalu lama. Pada saat itu, Daud sudah menjadi
raja atas seluruh Israel, dan Daud teringat akan persahabatan dan kasihnya
kepada Yonatan, anak Saul. Daud dan Yonatan memang bersahabat sangat dekat,
bahkan mereka pun saling mengikat perjanjian karena saling mengasihi satu sama
lain (tentu kasih ini adalah kasih persaudaraan dan bukan kasih sayang seperti
antara laki-laki dan perempuan) (1 Sam 18:1-4, 1 Sam 20:16-17 & 42).
Oleh karena itu Daud bertanya kepada
para pegawainya, apakah masih ada orang yang tertinggal dari keluarga Saul,
karena ia teringat akan perjanjiannya dengan Yonatan dan ingin menunjukkan
kasihnya kepada Yonatan dan keturunannya (ay. 1). Dari hasil penelusuran para
pegawainya, ditemukan ternyata keluarga Saul memiliki seorang hamba yang
bernama Ziba. Ia pun dipanggil menghadap Daud, lalu Daud menanyakan kepada Ziba
apakah masih ada lagi orang yang tinggal (masih hidup) dari keluarga Saul. Ziba
pun menjawab bahwa masih ada seorang anak laki-laki Yonatan yang cacat kakinya,
ia ada di rumah Makhir bin Amiel di Lodebar (ay. 2-4). Kemungkinan besar karena
kakinya cacat, maka ia tidak ikut berperang sehingga justru ia menjadi
satu-satunya keluarga Saul yang selamat dari peperangan melawan orang Filistin.
Selanjutnya raja Daud menyuruh
mengambil anak laki-laki Yonatan tersebut yang bernama Mefiboset (ay. 6). Daud
pun berkata kepada Mefiboset bahwa raja Daud ingin menunjukkan kasihnya kepada
Mefiboset oleh karena Yonatan, ayahnya. Raja Daud bahkan akan mengembalikan segala
ladang milik keluarga Saul kepada Mefiboset, dan bahkan ia boleh makan semeja
bersama-sama dengan raja Daud (ay. 7). Mendengar perkataan tersebut, Mefiboset
sujud menyembah raja Daud dan berucap: “Apakah hambamu ini, sehingga engkau
menghiraukan anjing mati seperti aku?” (ay. 8).
Perhatikan bagaimana Mefiboset
menggunakan istilah “anjing mati” untuk menggambarkan dirinya di hadapan raja
Daud, sama seperti dahulu Daud menggunakan istilah “anjing mati” di hadapan
raja Saul. Kita bisa melihat bahwa sikap Daud yang merendahkan dirinya di depan
raja Saul kini “dibalas” juga dengan kerendahan hati Mefiboset. Mefiboset tentu
sadar bahwa ia bukan siapa-siapa. Bagi Mefiboset, dahulu ia termasuk keluarga
raja Saul dan mendapatkan banyak fasilitas. Tetapi ia masih beruntung tidak
kehilangan nyawanya karena tidak perlu berperang akibat kakinya cacat. Setelah
keluarga Saul tidak lagi menjadi raja, Mefiboset justru mendapatkan penghormatan
dari raja Daud dengan undangan untuk tetap makan semeja dengan raja. Di situ ia
merasa sebagai seekor anjing mati (yang menggambarkan binatang najis yang tidak
berharga, yang tidak layak menerima penghormatan tetapi justru menerima kasih
dari raja Daud).
Namun sayangnya, Alkitab mencatat bahwa
bertahun-tahun kemudian, Mefiboset justru memberontak terhadap raja Daud karena
ikut membela Absalom (2 Sam 16:1-4). Mefiboset yang sebenarnya bukan
siapa-siapa bahkan diibaratkan sebagai seekor anjing mati, kini mulai berubah
dan menjadi anjing yang berani menyalak kepada tuannya. Jadi ucapan “seperti
anjing mati” meskipun sama-sama diucapkan oleh Daud dan Mefiboset, tetapi pada
kenyataannya hanya Daud yang konsisten dengan ucapannya tersebut. Sejarah
mencatat bagaimana Daud tetap tidak mengangkat tangannya melawan Saul,
sementara Mefiboset justru sempat melawan (meskipun tidak secara langsung) raja
Daud. Dalam hal ini kekonsistenan seseorang diuji, apakah ucapannya yang dahulu
itu diucapkan dengan tulus dan penuh kesadaran, ataukah kekayaan, kekuasaan dan
kemewahan hidup dapat mengubah orang tersebut sehingga bertolak 180 derajat
dengan ucapannya di masa lalu.
Bacaan
Alkitab: 2 Samuel 9:1-8
9:1 Berkatalah Daud: "Masih adakah orang yang tinggal dari keluarga
Saul? Maka aku akan menunjukkan kasihku kepadanya oleh karena Yonatan."
9:2 Adapun keluarga Saul mempunyai seorang hamba, yang bernama Ziba. Ia
dipanggil menghadap Daud, lalu raja bertanya kepadanya: "Engkaukah
Ziba?" Jawabnya: "Hamba tuanku."
9:3 Kemudian berkatalah raja: "Tidak adakah lagi orang yang tinggal
dari keluarga Saul? Aku hendak menunjukkan kepadanya kasih yang dari
Allah." Lalu berkatalah Ziba kepada raja: "Masih ada seorang anak
laki-laki Yonatan, yang cacat kakinya."
9:4 Tanya raja kepadanya: "Di manakah ia?" Jawab Ziba kepada
raja: "Dia ada di rumah Makhir bin Amiel, di Lodebar."
9:5 Sesudah itu raja Daud menyuruh mengambil dia dari rumah Makhir bin
Amiel, dari Lodebar.
9:6 Dan Mefiboset bin Yonatan bin Saul masuk menghadap Daud, ia sujud dan
menyembah. Kata Daud: "Mefiboset!" Jawabnya: "Inilah hamba
tuanku."
9:7 Kemudian berkatalah Daud kepadanya: "Janganlah takut, sebab aku
pasti akan menunjukkan kasihku kepadamu oleh karena Yonatan, ayahmu; aku akan
mengembalikan kepadamu segala ladang Saul, nenekmu, dan engkau akan tetap makan
sehidangan dengan aku."
9:8 Lalu sujudlah Mefiboset dan berkata: "Apakah hambamu ini, sehingga
engkau menghiraukan anjing mati seperti aku?"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.