Minggu, 22 Oktober 2017

Anjing dan Babi dalam Alkitab (5): Untuk Mempermalukan Orang Filistin



Rabu, 25 Oktober 2017
Bacaan Alkitab: Hakim-hakim 15:1-8
Maka pergilah Simson, ditangkapnya tiga ratus anjing hutan, diambilnya obor, diikatnya ekor dengan ekor dan ditaruhnya sebuah obor di antara tiap-tiap dua ekor. Kemudian dinyalakannyalah obor itu dan dilepaskannya anjing-anjing hutan itu ke gandum yang belum dituai kepunyaan orang Filistin, sehingga terbakarlah tumpukan-tumpukan gandum dan gandum yang belum dituai dan kebun-kebun pohon zaitun. (Hak 15:4-5)


Anjing dan Babi dalam Alkitab (5): Untuk Mempermalukan Orang Filistin


Perikop kita hari ini sebetulnya tidak terlalu berbicara jelas mengenai makna anjing (khususnya anjing hutan) di dalam Alkitab. Namun karena ayat tersebut juga memuat kata anjing, maka saya masukkan ke dalam seri renungan ini. Anjing hutan adalah anjing yang tidak dipelihara (didomestikkan) tetapi adalah yang hidup liar di hutan-hutan sekitar Kanaan.

Konteks peristiwa ini adalah ketika Simson hendak menemui istrinya (orang Filistin), yang ia tinggalkan karena merasa dijebak pada hari pernikahannya. Ia datang mengunjungi istrinya dengan membawa seekor anak kambing bagi istrinya, tetapi ayah istrinya tidak membiarkan dia masuk (ay. 1). Ayah istrinya tersebut menyangka bahwa Simson telah benci sama sekali kepada istrinya, sehingga istrinya diberikannya kepada kawan Simson. Ayah istrinya tersebut mencoba menawarkan adiknya yang lebih cantik, tetapi Simson tidak mau (ay. 2).

Dalam kemarahannya tersebut, Simson berkata bahwa hal ini menjadi alasan untuk mencelakakan orang Filistin karena mereka yang lebih dahulu berbuat salah kepada Simson (ay. 3). Alkitab mencatat bahwa Simson pergi dan menangkap 300 ekor anjing hutan (ay. 4a). Tentu menangkap anjing hutan tidaklah mudah, karena merupakan anjing liar yang hidup di hutan. Tetapi ternyata Simson mampu menangkap 300 ekor dan mengikat obor pada setiap 2 ekor anjing hutan, lalu dinyalakannya obor itu dan dilepaskannya ke ladang gandung orang Filistin, termasuk ke kebun pohon zaitun milik mereka (ay. 4b-5). Pada waktu itu timbullah kerugian yang sangat besar di antara orang Filistin karena gandum tersebut belum dituai. Orang Filistin sangat marah sehingga mereka justru membakar perempuan tersebut (istri Simson) beserta ayahnya (ay. 6). Akibatnya Simson pun semakin murka dan ia mengalahkan mereka lalu kemudian bersembunyi di gua batu di Etam (ay. 7-8).

Menarik untuk membahas mengapa Simson tidak langsung membakar ladang-ladang milik orang Filistin dengan tangannya sendiri. Mengapa ia harus repot-repot menggunakan anjing hutan dengan mengikatkan obor pada ekor anjing-anjing tersebut. Salah satu kemungkinannya adalah Simson ingin mempermalukan bangsa Filistin yaitu menghancurkan ladang-ladang mereka dengan menggunakan hewan. Lagipula, hewan yang dipilih adalah anjing (anjing hutan) dan bukan hewan ternak. Ini merupakan penghinaan bagi orang Filistin sehingga dalam kemarahan orang Filistin, mereka membakar perempuan (istri Simson) beserta ayahnya, sesuatu yang membuat Simson menjadi marah dan turun tangan. Hal ini karena Simson tidak bermaksud untuk membunuh orang Filistin (hanya ingin membakar ladang gandum mereka), tetapi karena orang Filistin memulai pembunuhan terlebih dahulu, maka Simson pun membalasnya.

Penggunaan anjing di dalam peristiwa ini menggambarkan suatu tindakan yang mempermalukan orang Filistin oleh Simson walaupun tidak digunakan dalam ucapan secara langsung. Anjing hutan adalah jenis anjing yang liar, yang selain najis juga tidak dapat dikendalikan. Ini dapat membuat kerugian yang lebih besar bagi orang Filistin karena mereka tidak dapat menebak arah lari anjing-anjing itu. Jadi sangat tepat jika Simson menggunakan anjing untuk mempermalukan orang Filistin dan bahkan sejak itu konflik antara orang Filistin dan Simson menjadi memuncak hingga akhir hayat Simson.



Bacaan Alkitab: Hakim-hakim 15:1-8
15:1 Beberapa waktu kemudian, dalam musim menuai gandum, pergilah Simson mengunjungi isterinya, dengan membawa seekor anak kambing, serta berkata: "Aku mau ke kamar mendapatkan isteriku." Tetapi ayah perempuan itu tidak membiarkan dia masuk.
15:2 Kata ayah perempuan itu: "Aku telah menyangka, bahwa engkau benci sama sekali kepadanya, sebab itu aku memberikannya kepada kawanmu. Bukankah adiknya lebih cantik dari padanya? Baiklah kauambil itu bagimu sebagai gantinya."
15:3 Lalu kata Simson kepadanya: "Sekali ini aku tidak bersalah terhadap orang Filistin, apabila aku mendatangkan celaka kepada mereka."
15:4 Maka pergilah Simson, ditangkapnya tiga ratus anjing hutan, diambilnya obor, diikatnya ekor dengan ekor dan ditaruhnya sebuah obor di antara tiap-tiap dua ekor.
15:5 Kemudian dinyalakannyalah obor itu dan dilepaskannya anjing-anjing hutan itu ke gandum yang belum dituai kepunyaan orang Filistin, sehingga terbakarlah tumpukan-tumpukan gandum dan gandum yang belum dituai dan kebun-kebun pohon zaitun.
15:6 Berkatalah orang Filistin: "Siapakah yang melakukan ini?" Orang menjawab: "Simson, menantu orang Timna itu, sebab orang itu telah mengambil isteri Simson dan memberikannya kepada kawannya." Kemudian pergilah orang Filistin ke sana dan membakar perempuan itu beserta ayahnya.
15:7 Lalu berkatalah Simson kepada mereka: "Jika kamu berbuat demikian, sesungguhnya aku takkan berhenti sebelum aku membalaskannya kepada kamu."
15:8 Dan dengan pukulan yang hebat ia meremukkan tulang-tulang mereka. Lalu pergilah ia dan tinggal dalam gua di bukit batu Etam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.