Minggu, 22 Oktober 2017
Bacaan
Alkitab: Keluaran 22:28-31
Haruslah kamu menjadi orang-orang kudus bagi-Ku: daging ternak yang
diterkam di padang oleh binatang buas, janganlah kamu makan, tetapi haruslah
kamu lemparkan kepada anjing. (Kel 22:31)
Anjing dan Babi dalam Alkitab (2): Memakan Apa yang Najis
Dalam bagian kedua dari serial renungan
mengenai anjing dan babi ini, kita akan melihat salah satu ayat yang membedakan
antara kekudusan bangsa Israel sebagai umat pilihan Tuhan dan bangsa-bangsa
lain yang tidak mengenal Tuhan. Bangsa Israel adalah umat pilihan Tuhan di
Perjanjian Lama yang dipilih Tuhan supaya bangsa-bangsa lain mengenal siapa
Allah yang benar dengan melihat kehidupan bangsa Israel. Oleh sebab itu Tuhan
memberikan hukum-hukum-Nya kepada bangsa Israel dimana sebagian hukum tersebut
sangat luar biasa berbeda dengan kebiasaan bangsa-bangsa lain di sekitar
Kanaan.
Sebagian dari hukum-hukum yang menjadi
tatanan hidup bangsa Israel akan kita bahas di renungan hari ini, dimana Tuhan
antara lain berfirman kepada mereka supaya mereka tidak mengutuki Allah dan
tidak menyumpahi seorang pemuka di tengah-tengah bangsanya (ay. 28). Ini
menunjukkan sikap hormat yang hendak diajarkan Tuhan kepada bangsa Israel, yang
dimulai dari perkataan mereka. Mereka tidak boleh berbicara dengan sembarangan
kepada pemimpin mereka (ingat bahwa konteks kitab Keluaran adalah dimana Musa
menjadi pemimpin bangsa Israel yang ditunjuk langsung oleh Tuhan. Berbeda
dengan pemimpin-pemimpin bangsa Israel selanjutnya dimana banyak di antara
mereka yang merupakan orang fasik, bahkan hingga para imam, ahli Taurat dan
orang Farisi di Perjanjian Baru).
Dari sikap hormat yang benar terhadap
Tuhan dan pemimpin mereka (yang ditunjuk/dipilih langsung oleh Tuhan), maka
bangsa Israel diajar juga untuk tidak lalai mempersembahkan hasil tanah mereka
yaitu gandum dan anggur (ay. 29a). Mereka juga diingatkan supaya mereka
mempersembahkan anak laki-laki yang sulung kepada Tuhan (berupa persembahan
untuk menebus anak-anak sulung mereka, karena setiap anak sulung adalah milik
Tuhan) (ay. 29b). Tidak hanya anak sulung manusia, tetapi juga anak sulung
lembu sapi dan kambing domba juga harus dipersembahkan kepada Tuhan sebagai
suatu ketetapan yang membedakan antara bangsa Israel dengan bangsa-bangsa lain.
Jika kita pelajari lebih lanjut, tentu hal Ini terkait dengan perlindungan
Tuhan pada saat tulah ke-10 di Mesir, dimana seluruh anak sulung (manusia dan
hewan) milik orang Mesir mati tetapi anak sulung milik orang Israel tetap
hidup.
Inti dari segala hukum Taurat yang
diberikan Tuhan kepada bangsa Israel sesungguhnya adalah untuk membuat bangsa
Israel menjadi bangsa yang kudus bagi Tuhan (ay. 31a). Kudus di sini adalah
dipisahkan atau berbeda dengan yang lain. Jika bangsa Israel menjadi bangsa
yang kudus, maka mereka harus memiliki pola pikir dan kehidupan yang berbeda
dengan bangsa-bangsa lain. Sebagai contoh, jika bangsa-bangsa lain boleh
membuat patung dan menyembah apapun yang mereka mau, maka bangsa Israel harus hanya menyembah Allah (Elohim Yahweh)
sebagai Allah mereka satu-satunya.
Oleh karena itu sikap bangsa Israel
harus benar-benar kudus bahkan dari hal-hal yang terkecil. Dalam salah satu
contoh di bagian Alkitab kita hari ini, Tuhan berfirman supaya jika mereka
menemukan daging ternak yang diterkam di padang oleh binatang buas, mereka
tidak boleh makan daging tersebut (ay. 31b). Mungkin hal ini terlihat sepele,
tetapi bangsa-bangsa lain mungkin tidak pernah memiliki aturan seperti ini dari
dewa-dewa mereka. Bangsa-bangsa lain bebas makan daging apapun, bahkan daging
binatang yang mati dengan cara apapun. Tetapi tidak bagi bangsa Israel, mereka
hanya boleh makan daging binatang tertentu, bahkan dengan cara mati yang benar
(antara lain binatang yang mati bukan karena diterkam binatang buas). Bagi
bangsa Israel, daging binatang ternak (yang halal) tetapi mati dengan cara yang
tidak wajar, akan membuat daging tersebut menjadi najis. Oleh karena itu mereka
tidak boleh memakannya.
Tuhan pun memberikan aturan yang sangat
jelas mengenai daging binatang ternak yang mati dengan cara yang najis. Mereka
tidak boleh memakannya, melainkan harus mereka lemparkan kepada anjing (ay.
31c). Dari penjelasan ini kita dapat melihat bahwa anjing sebenarnya adalah
hewan yang ada di sekitar bangsa Israel. Namun demikian, ternyata anjing adalah
binatang yang “diperbolehkan” memakan daging yang najis. Apa yang tidak boleh
dimakan oleh bangsa Israel karena najis (tidak halal), ternyata boleh
dilemparkan kepada anjing. Dengan demikian, sejak kitab Keluaran ini sudah ditetapkan
perbedaan antara orang Israel yang harus hidup kudus dan anjing yang boleh
hidup najis atau tidak kudus. Tidak heran bahwa ketika kita belajar mengenai topik
ini di ayat-ayat selanjutnya, anjing sering digunakan untuk menggambarkan hal
yang najis, karena memang makanan anjing adalah makanan yang najis.
Kebenaran hari ini sebenarnya
sederhana. Apakah kita sering mengaku sebagai umat pilihan Tuhan? Jika ya, bagaimana
kehidupan kita? Umat Tuhan yang benar akan makan makanan yang halal/kudus.
Sementara mereka yang bukan umat Tuhan akan makan apa saja termasuk makanan
yang najis. Makanan apa yang dimaksud? Tentu ini tidak hanya berbicara mengenai
makanan jasmani saja, tetapi juga makanan rohani. Apa yang masuk ke tubuh kita
melalui mulut adalah makanan jasmani. Apa yang masuk ke jiwa kita melalui mata
dan telinga kita itulah makanan rohani kita. Tentu kita harus mengisi pikiran
kita dengan makanan yang benar, yaitu Firman Tuhan dan kebenaran-Nya yang
murni. Jika tidak, maka sesungguhnya kita sedang memberi makanan yang najis
kepada diri kita.
Inilah perbedaan antara umat Tuhan yang
benar dengan mereka yang pantas disebut anjing. Anjing adalah mereka yang
memakan apa saja, tidak pernah mempermasalahkan apa yang najis dan yang kudus.
Jika ada makanan kudus, mereka memakannya, tetapi jika ada makanan najis,
mereka juga memakannya tanpa pikir panjang. Jadi bagaimana dengan hidup kita? Apakah
selama ini kita bersikap seperti anjing yang tidak pernah mempersoalkan makanan
(yaitu makanan rohani) yang masuk ke dalam diri kita? Ingat bahwa jika kita
tidak berjuang untuk menjadi umat yang benar (yaitu yang menyeleksi makanan
kita, khususnya makanan rohani), maka bisa jadi kita masuk dalam kelompok
anjing.
Bacaan
Alkitab: Keluaran 22:28-31
22:28
"Janganlah engkau mengutuki Allah dan janganlah engkau menyumpahi seorang
pemuka di tengah-tengah bangsamu.
22:29
Janganlah lalai mempersembahkan hasil gandummu dan hasil anggurmu. Yang sulung
dari anak-anakmu lelaki haruslah kaupersembahkan kepada-Ku.
22:30
Demikian juga harus kauperbuat dengan lembu sapimu dan dengan kambing dombamu:
tujuh hari lamanya anak-anak binatang itu harus tinggal pada induknya, tetapi
pada hari yang kedelapan haruslah kaupersembahkan binatang-binatang itu
kepada-Ku.
22:31
Haruslah kamu menjadi orang-orang kudus bagi-Ku: daging ternak yang diterkam di
padang oleh binatang buas, janganlah kamu makan, tetapi haruslah kamu lemparkan
kepada anjing."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.