Kamis, 19 Oktober 2017

Anjing dan Babi dalam Alkitab (2): Memakan Apa yang Najis



Minggu, 22 Oktober 2017
Bacaan Alkitab: Keluaran 22:28-31
Haruslah kamu menjadi orang-orang kudus bagi-Ku: daging ternak yang diterkam di padang oleh binatang buas, janganlah kamu makan, tetapi haruslah kamu lemparkan kepada anjing. (Kel 22:31)


Anjing dan Babi dalam Alkitab (2): Memakan Apa yang Najis


Dalam bagian kedua dari serial renungan mengenai anjing dan babi ini, kita akan melihat salah satu ayat yang membedakan antara kekudusan bangsa Israel sebagai umat pilihan Tuhan dan bangsa-bangsa lain yang tidak mengenal Tuhan. Bangsa Israel adalah umat pilihan Tuhan di Perjanjian Lama yang dipilih Tuhan supaya bangsa-bangsa lain mengenal siapa Allah yang benar dengan melihat kehidupan bangsa Israel. Oleh sebab itu Tuhan memberikan hukum-hukum-Nya kepada bangsa Israel dimana sebagian hukum tersebut sangat luar biasa berbeda dengan kebiasaan bangsa-bangsa lain di sekitar Kanaan.

Sebagian dari hukum-hukum yang menjadi tatanan hidup bangsa Israel akan kita bahas di renungan hari ini, dimana Tuhan antara lain berfirman kepada mereka supaya mereka tidak mengutuki Allah dan tidak menyumpahi seorang pemuka di tengah-tengah bangsanya (ay. 28). Ini menunjukkan sikap hormat yang hendak diajarkan Tuhan kepada bangsa Israel, yang dimulai dari perkataan mereka. Mereka tidak boleh berbicara dengan sembarangan kepada pemimpin mereka (ingat bahwa konteks kitab Keluaran adalah dimana Musa menjadi pemimpin bangsa Israel yang ditunjuk langsung oleh Tuhan. Berbeda dengan pemimpin-pemimpin bangsa Israel selanjutnya dimana banyak di antara mereka yang merupakan orang fasik, bahkan hingga para imam, ahli Taurat dan orang Farisi di Perjanjian Baru). 

Dari sikap hormat yang benar terhadap Tuhan dan pemimpin mereka (yang ditunjuk/dipilih langsung oleh Tuhan), maka bangsa Israel diajar juga untuk tidak lalai mempersembahkan hasil tanah mereka yaitu gandum dan anggur (ay. 29a). Mereka juga diingatkan supaya mereka mempersembahkan anak laki-laki yang sulung kepada Tuhan (berupa persembahan untuk menebus anak-anak sulung mereka, karena setiap anak sulung adalah milik Tuhan) (ay. 29b). Tidak hanya anak sulung manusia, tetapi juga anak sulung lembu sapi dan kambing domba juga harus dipersembahkan kepada Tuhan sebagai suatu ketetapan yang membedakan antara bangsa Israel dengan bangsa-bangsa lain. Jika kita pelajari lebih lanjut, tentu hal Ini terkait dengan perlindungan Tuhan pada saat tulah ke-10 di Mesir, dimana seluruh anak sulung (manusia dan hewan) milik orang Mesir mati tetapi anak sulung milik orang Israel tetap hidup.

Inti dari segala hukum Taurat yang diberikan Tuhan kepada bangsa Israel sesungguhnya adalah untuk membuat bangsa Israel menjadi bangsa yang kudus bagi Tuhan (ay. 31a). Kudus di sini adalah dipisahkan atau berbeda dengan yang lain. Jika bangsa Israel menjadi bangsa yang kudus, maka mereka harus memiliki pola pikir dan kehidupan yang berbeda dengan bangsa-bangsa lain. Sebagai contoh, jika bangsa-bangsa lain boleh membuat patung dan menyembah apapun yang mereka mau, maka bangsa Israel  harus hanya menyembah Allah (Elohim Yahweh) sebagai Allah mereka satu-satunya.

Oleh karena itu sikap bangsa Israel harus benar-benar kudus bahkan dari hal-hal yang terkecil. Dalam salah satu contoh di bagian Alkitab kita hari ini, Tuhan berfirman supaya jika mereka menemukan daging ternak yang diterkam di padang oleh binatang buas, mereka tidak boleh makan daging tersebut (ay. 31b). Mungkin hal ini terlihat sepele, tetapi bangsa-bangsa lain mungkin tidak pernah memiliki aturan seperti ini dari dewa-dewa mereka. Bangsa-bangsa lain bebas makan daging apapun, bahkan daging binatang yang mati dengan cara apapun. Tetapi tidak bagi bangsa Israel, mereka hanya boleh makan daging binatang tertentu, bahkan dengan cara mati yang benar (antara lain binatang yang mati bukan karena diterkam binatang buas). Bagi bangsa Israel, daging binatang ternak (yang halal) tetapi mati dengan cara yang tidak wajar, akan membuat daging tersebut menjadi najis. Oleh karena itu mereka tidak boleh memakannya.

Tuhan pun memberikan aturan yang sangat jelas mengenai daging binatang ternak yang mati dengan cara yang najis. Mereka tidak boleh memakannya, melainkan harus mereka lemparkan kepada anjing (ay. 31c). Dari penjelasan ini kita dapat melihat bahwa anjing sebenarnya adalah hewan yang ada di sekitar bangsa Israel. Namun demikian, ternyata anjing adalah binatang yang “diperbolehkan” memakan daging yang najis. Apa yang tidak boleh dimakan oleh bangsa Israel karena najis (tidak halal), ternyata boleh dilemparkan kepada anjing. Dengan demikian, sejak kitab Keluaran ini sudah ditetapkan perbedaan antara orang Israel yang harus hidup kudus dan anjing yang boleh hidup najis atau tidak kudus. Tidak heran bahwa ketika kita belajar mengenai topik ini di ayat-ayat selanjutnya, anjing sering digunakan untuk menggambarkan hal yang najis, karena memang makanan anjing adalah makanan yang najis.

Kebenaran hari ini sebenarnya sederhana. Apakah kita sering mengaku sebagai umat pilihan Tuhan? Jika ya, bagaimana kehidupan kita? Umat Tuhan yang benar akan makan makanan yang halal/kudus. Sementara mereka yang bukan umat Tuhan akan makan apa saja termasuk makanan yang najis. Makanan apa yang dimaksud? Tentu ini tidak hanya berbicara mengenai makanan jasmani saja, tetapi juga makanan rohani. Apa yang masuk ke tubuh kita melalui mulut adalah makanan jasmani. Apa yang masuk ke jiwa kita melalui mata dan telinga kita itulah makanan rohani kita. Tentu kita harus mengisi pikiran kita dengan makanan yang benar, yaitu Firman Tuhan dan kebenaran-Nya yang murni. Jika tidak, maka sesungguhnya kita sedang memberi makanan yang najis kepada diri kita.

Inilah perbedaan antara umat Tuhan yang benar dengan mereka yang pantas disebut anjing. Anjing adalah mereka yang memakan apa saja, tidak pernah mempermasalahkan apa yang najis dan yang kudus. Jika ada makanan kudus, mereka memakannya, tetapi jika ada makanan najis, mereka juga memakannya tanpa pikir panjang. Jadi bagaimana dengan hidup kita? Apakah selama ini kita bersikap seperti anjing yang tidak pernah mempersoalkan makanan (yaitu makanan rohani) yang masuk ke dalam diri kita? Ingat bahwa jika kita tidak berjuang untuk menjadi umat yang benar (yaitu yang menyeleksi makanan kita, khususnya makanan rohani), maka bisa jadi kita masuk dalam kelompok anjing.




Bacaan Alkitab: Keluaran 22:28-31
22:28 "Janganlah engkau mengutuki Allah dan janganlah engkau menyumpahi seorang pemuka di tengah-tengah bangsamu.
22:29 Janganlah lalai mempersembahkan hasil gandummu dan hasil anggurmu. Yang sulung dari anak-anakmu lelaki haruslah kaupersembahkan kepada-Ku.
22:30 Demikian juga harus kauperbuat dengan lembu sapimu dan dengan kambing dombamu: tujuh hari lamanya anak-anak binatang itu harus tinggal pada induknya, tetapi pada hari yang kedelapan haruslah kaupersembahkan binatang-binatang itu kepada-Ku.
22:31 Haruslah kamu menjadi orang-orang kudus bagi-Ku: daging ternak yang diterkam di padang oleh binatang buas, janganlah kamu makan, tetapi haruslah kamu lemparkan kepada anjing."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.