Sabtu, 28 Oktober 2017
Bacaan
Alkitab: 2 Samuel 3:6-11
Lalu sangat marahlah Abner karena perkataan Isyboset itu, katanya:
"Kepala anjing dari Yehudakah aku? Sampai sekarang aku masih menunjukkan
kesetiaanku kepada keluarga Saul, ayahmu, kepada saudara-saudaranya dan kepada
sahabat-sahabatnya, dan aku tidak membiarkan engkau jatuh ke tangan Daud,
tetapi sekarang engkau menuduh aku berlaku salah dengan seorang
perempuan?" (2 Sam 3:8)
Anjing dan Babi dalam Alkitab (8): Kepala Anjing dari
Yehuda
Dalam waktu yang tidak terlalu lama
sejak ucapan peribahasa “anjing mati” oleh Daud kepada Saul, kemudian muncul
juga istilah yang menggunakan kata “anjing” yaitu “kepala anjing dari Yehuda”.
Istilah ini muncul dalam ucapan Abner kepada Isyboset. Isyboset adalah anak
dari keluarga Saul, dimana setelah kematian Saul, Isyboset menjadi pemimpin
atas 11 suku Israel (selain suku Yehuda) sementara Daud menjadi raja atas suku
Yehuda (karena Daud berasal dari suku Yehuda). Isyboset sendiri memiliki
panglima tentara yaitu Abner. Pada saat itu, terjadi peperangan antara keluarga
Saul dan keluarga Daud (ay. 6a). Sangat mungkin peperangan yang dimaksud ini
adalah konflik antara suku Yehuda melawan 11 suku Israel lainnya. Saat itu,
Alkitab mencatat Abner semakin mendapat pengaruh di antara keluarga Saul.
Artinya Abner sebagai panglima Israel menjadi begitu terkenal karena kiprahnya
yang gemilang selama memimpin tentara Saul.
Namun demikian, Isyboset mendengar
kabar bahwa Abner telah menghampiri gundik Saul yang bernama Rizpa. Kita tidak
tahu apakah berita itu adalah hoax atau
fakta yang benar terjadi. Namun demikian, dari reaksi Abner sepertinya Isyboset
termakan berita hoax dan terburu-buru
mengkritik Abner. Alkitab mencatat bahwa Abner sangat marah karena perkataan
Isyboset itu. Dalam kemarahannya muncul istilah “Kepala anjing dari Yehudakah
aku?” (ay. 8a). Abner meneruskan
perkataannya bahwa sampai dengan saat itu, ia tetap menunjukkan kesetiaannya
kepada Saul dan keluarga Saul (termasuk Isyboset sebagai anak Saul), ia tetap
menjaga Isyboset supaya jatuh ke tangan Daud, tetapi mengapa saat ini ia
dituduh berlaku salah dengan seorang perempuan yaitu gundik Saul (ay. 8b)?
Puncak dari kemarahan Abner tersebut
adalah ia berani berkata di depan Isyboset bahwa ia akan mengalihkan
keberpihakannya dari Isyboset (keluarga Saul) kepada Daud. Ia akan membantu
untuk mendirikan tahta Kerajaan Daud atas seluruh suku Israel (ay. 9-10). Mendengar
kemarahan Abner tersebut, Isyboset tidak dapat lagi menjawab sepatah kata pun
kepada Abner karena rasa takutnya kepada Abner (ay. 11). Rasa takut Isyboset
tersebut menunjukkan bahwa sangat mungkin bahwa Isyboset telah salah
mengucapkan perkataan kepada Abner sehingga membuat Abner tersinggung bahkan
sangat marah. Kesalahan ucapan Isyboset tersebut membuat dirinya kehilangan
loyalitas Abner padahal Abner sangat berjasa bagi keluarga Saul. Alkitab
kemudian mencatat bahwa memang pada akhirnya Isyboset kehilangan pengaruh Abner
dan akhirnya mati terbunuh sehingga Daud menjadi raja atas seluruh Israel.
Kembali ke penggunaan kata “anjing”
dalam ucapan Abner kepada Isyboset tersebut, maka kita dapat melihat bagaimana
Abner merasa bahwa Isyboset benar-benar menghina dirinya dengan tuduhan yang
tidak pantas bahwa ia telah menghampiri gundik Saul. Abner berkata kepada
Isyboset dengan menggunakan istilah “Kepala anjing dari Yehudakah aku?”. Di
satu sisi anjing adalah lambang binatang yang najis dan haram. Namun di sisi
lain, anjing juga dipandang sebagai binatang yang setia dengan tuannya. Jadi
dengan menggunakan istilah kepala anjing dari Yehuda, Abner ingin menekankan
bahwa apakah Isyboset menganggap bahwa ia adalah seorang yang berpihak kepada
Yehuda padahal selama ini ia sudah bekerja keras membela kepentingan keluarga
Saul?
Dengan menuduh dirinya berbuat tidak
senonoh seperti itu, Abner merasa bahwa ia sudah dipandang sangat hina seperti
anjing. Lebih hina lagi, ia dipandang sebagai anjing dari Yehuda karena
dipandang berkhianat padahal sebenarnya tidak. Oleh sebab itu sejak saat itu
Abner berusaha untuk memihak Daud dengan menggunakan pengaruhnya atas suku-suku
Israel supaya Daud menjadi raja atas seluruh Israel. Abner bahkan berusaha
untuk membuat orang-orang dari suku Benyamin (suku Saul dan Isyboset) untuk
juga mendukung Daud (2 Sam 3:17-19).
Hari ini kita belajar bahwa kita pun
harus berhati-hati dalam ucapan kita, jangan sampai termakan hoax atau provokasi dari orang-orang
yang tidak bertanggung jawab, sehingga orang yang sebelumnya setia kepada kita
justru berbalik melawan kita. Ingat bahwa setiap orang memiliki “batasannya”
masing-masing. Ada orang yang terlihat sabar bahkan sangat sabar walaupun
dihina, dipojokkan, bahkan difitnah. Tetapi pada suatu titik tertentu, orang
yang sangat sabar sekalipun akan dapat menjadi tersinggung bahkan marah
sehingga berbalik dari yang awalnya mendukung menjadi menentang. Oleh karena
itu mari kita berhati-hati dalam memperlakukan orang-orang di sekitar kita,
supaya perkataan dan tindakan kita tidak menjadi batu sandungan bagi mereka
sehingga karena telah melampaui batasan yang dapat mereka tanggung. Jangan
sampai karena perkataan dan tindakan kita justru membuat orang lain menghujat
nama Tuhan Yesus. Jangan sampai kita yang seharusnya menjadi agen-agen
kebenaran justru membuat banyak orang lain tidak masuk surga karena perkataan
dan kehidupan kita yang tidak memancarkan keagungan surgawi.
Bacaan
Alkitab: 2 Samuel 3:6-11
3:6 Selama ada peperangan antara keluarga Saul dan keluarga Daud, maka
Abner makin mendapat pengaruh di antara keluarga Saul.
3:7 Saul mempunyai gundik yang bernama Rizpa; dia anak perempuan Aya.
Berkatalah Isyboset kepada Abner: "Mengapa kauhampiri gundik ayahku?"
3:8 Lalu sangat marahlah Abner karena perkataan Isyboset itu, katanya:
"Kepala anjing dari Yehudakah aku? Sampai sekarang aku masih menunjukkan
kesetiaanku kepada keluarga Saul, ayahmu, kepada saudara-saudaranya dan kepada
sahabat-sahabatnya, dan aku tidak membiarkan engkau jatuh ke tangan Daud,
tetapi sekarang engkau menuduh aku berlaku salah dengan seorang perempuan?
3:9 Kiranya Allah menghukum Abner, bahkan lebih lagi dari pada itu, jika
tidak kulakukan kepada Daud seperti yang dijanjikan TUHAN dengan bersumpah
kepadanya,
3:10 yakni memindahkan kerajaan dari keluarga Saul dan mendirikan takhta
kerajaan Daud atas Israel dan atas Yehuda, dari Dan sampai Bersyeba."
3:11 Dan Isyboset tidak dapat lagi menjawab sepatah kata pun kepada Abner,
karena takutnya kepadanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.