Selasa, 24 Oktober 2017

Anjing dan Babi dalam Alkitab (8): Kepala Anjing dari Yehuda



Sabtu, 28 Oktober 2017
Bacaan Alkitab: 2 Samuel 3:6-11
Lalu sangat marahlah Abner karena perkataan Isyboset itu, katanya: "Kepala anjing dari Yehudakah aku? Sampai sekarang aku masih menunjukkan kesetiaanku kepada keluarga Saul, ayahmu, kepada saudara-saudaranya dan kepada sahabat-sahabatnya, dan aku tidak membiarkan engkau jatuh ke tangan Daud, tetapi sekarang engkau menuduh aku berlaku salah dengan seorang perempuan?" (2 Sam 3:8)


Anjing dan Babi dalam Alkitab (8): Kepala Anjing dari Yehuda


Dalam waktu yang tidak terlalu lama sejak ucapan peribahasa “anjing mati” oleh Daud kepada Saul, kemudian muncul juga istilah yang menggunakan kata “anjing” yaitu “kepala anjing dari Yehuda”. Istilah ini muncul dalam ucapan Abner kepada Isyboset. Isyboset adalah anak dari keluarga Saul, dimana setelah kematian Saul, Isyboset menjadi pemimpin atas 11 suku Israel (selain suku Yehuda) sementara Daud menjadi raja atas suku Yehuda (karena Daud berasal dari suku Yehuda). Isyboset sendiri memiliki panglima tentara yaitu Abner. Pada saat itu, terjadi peperangan antara keluarga Saul dan keluarga Daud (ay. 6a). Sangat mungkin peperangan yang dimaksud ini adalah konflik antara suku Yehuda melawan 11 suku Israel lainnya. Saat itu, Alkitab mencatat Abner semakin mendapat pengaruh di antara keluarga Saul. Artinya Abner sebagai panglima Israel menjadi begitu terkenal karena kiprahnya yang gemilang selama memimpin tentara Saul.

Namun demikian, Isyboset mendengar kabar bahwa Abner telah menghampiri gundik Saul yang bernama Rizpa. Kita tidak tahu apakah berita itu adalah hoax atau fakta yang benar terjadi. Namun demikian, dari reaksi Abner sepertinya Isyboset termakan berita hoax dan terburu-buru mengkritik Abner. Alkitab mencatat bahwa Abner sangat marah karena perkataan Isyboset itu. Dalam kemarahannya muncul istilah “Kepala anjing dari Yehudakah aku?” (ay. 8a).  Abner meneruskan perkataannya bahwa sampai dengan saat itu, ia tetap menunjukkan kesetiaannya kepada Saul dan keluarga Saul (termasuk Isyboset sebagai anak Saul), ia tetap menjaga Isyboset supaya jatuh ke tangan Daud, tetapi mengapa saat ini ia dituduh berlaku salah dengan seorang perempuan yaitu gundik Saul (ay. 8b)?

Puncak dari kemarahan Abner tersebut adalah ia berani berkata di depan Isyboset bahwa ia akan mengalihkan keberpihakannya dari Isyboset (keluarga Saul) kepada Daud. Ia akan membantu untuk mendirikan tahta Kerajaan Daud atas seluruh suku Israel (ay. 9-10). Mendengar kemarahan Abner tersebut, Isyboset tidak dapat lagi menjawab sepatah kata pun kepada Abner karena rasa takutnya kepada Abner (ay. 11). Rasa takut Isyboset tersebut menunjukkan bahwa sangat mungkin bahwa Isyboset telah salah mengucapkan perkataan kepada Abner sehingga membuat Abner tersinggung bahkan sangat marah. Kesalahan ucapan Isyboset tersebut membuat dirinya kehilangan loyalitas Abner padahal Abner sangat berjasa bagi keluarga Saul. Alkitab kemudian mencatat bahwa memang pada akhirnya Isyboset kehilangan pengaruh Abner dan akhirnya mati terbunuh sehingga Daud menjadi raja atas seluruh Israel.

Kembali ke penggunaan kata “anjing” dalam ucapan Abner kepada Isyboset tersebut, maka kita dapat melihat bagaimana Abner merasa bahwa Isyboset benar-benar menghina dirinya dengan tuduhan yang tidak pantas bahwa ia telah menghampiri gundik Saul. Abner berkata kepada Isyboset dengan menggunakan istilah “Kepala anjing dari Yehudakah aku?”. Di satu sisi anjing adalah lambang binatang yang najis dan haram. Namun di sisi lain, anjing juga dipandang sebagai binatang yang setia dengan tuannya. Jadi dengan menggunakan istilah kepala anjing dari Yehuda, Abner ingin menekankan bahwa apakah Isyboset menganggap bahwa ia adalah seorang yang berpihak kepada Yehuda padahal selama ini ia sudah bekerja keras membela kepentingan keluarga Saul?

Dengan menuduh dirinya berbuat tidak senonoh seperti itu, Abner merasa bahwa ia sudah dipandang sangat hina seperti anjing. Lebih hina lagi, ia dipandang sebagai anjing dari Yehuda karena dipandang berkhianat padahal sebenarnya tidak. Oleh sebab itu sejak saat itu Abner berusaha untuk memihak Daud dengan menggunakan pengaruhnya atas suku-suku Israel supaya Daud menjadi raja atas seluruh Israel. Abner bahkan berusaha untuk membuat orang-orang dari suku Benyamin (suku Saul dan Isyboset) untuk juga mendukung Daud (2 Sam 3:17-19).

Hari ini kita belajar bahwa kita pun harus berhati-hati dalam ucapan kita, jangan sampai termakan hoax atau provokasi dari orang-orang yang tidak bertanggung jawab, sehingga orang yang sebelumnya setia kepada kita justru berbalik melawan kita. Ingat bahwa setiap orang memiliki “batasannya” masing-masing. Ada orang yang terlihat sabar bahkan sangat sabar walaupun dihina, dipojokkan, bahkan difitnah. Tetapi pada suatu titik tertentu, orang yang sangat sabar sekalipun akan dapat menjadi tersinggung bahkan marah sehingga berbalik dari yang awalnya mendukung menjadi menentang. Oleh karena itu mari kita berhati-hati dalam memperlakukan orang-orang di sekitar kita, supaya perkataan dan tindakan kita tidak menjadi batu sandungan bagi mereka sehingga karena telah melampaui batasan yang dapat mereka tanggung. Jangan sampai karena perkataan dan tindakan kita justru membuat orang lain menghujat nama Tuhan Yesus. Jangan sampai kita yang seharusnya menjadi agen-agen kebenaran justru membuat banyak orang lain tidak masuk surga karena perkataan dan kehidupan kita yang tidak memancarkan keagungan surgawi.



Bacaan Alkitab: 2 Samuel 3:6-11
3:6 Selama ada peperangan antara keluarga Saul dan keluarga Daud, maka Abner makin mendapat pengaruh di antara keluarga Saul.
3:7 Saul mempunyai gundik yang bernama Rizpa; dia anak perempuan Aya. Berkatalah Isyboset kepada Abner: "Mengapa kauhampiri gundik ayahku?"
3:8 Lalu sangat marahlah Abner karena perkataan Isyboset itu, katanya: "Kepala anjing dari Yehudakah aku? Sampai sekarang aku masih menunjukkan kesetiaanku kepada keluarga Saul, ayahmu, kepada saudara-saudaranya dan kepada sahabat-sahabatnya, dan aku tidak membiarkan engkau jatuh ke tangan Daud, tetapi sekarang engkau menuduh aku berlaku salah dengan seorang perempuan?
3:9 Kiranya Allah menghukum Abner, bahkan lebih lagi dari pada itu, jika tidak kulakukan kepada Daud seperti yang dijanjikan TUHAN dengan bersumpah kepadanya,
3:10 yakni memindahkan kerajaan dari keluarga Saul dan mendirikan takhta kerajaan Daud atas Israel dan atas Yehuda, dari Dan sampai Bersyeba."
3:11 Dan Isyboset tidak dapat lagi menjawab sepatah kata pun kepada Abner, karena takutnya kepadanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.