Jumat, 06 April 2012

Belajar dari Para Wanita pada Saat Kebangkitan Yesus


Minggu, 8 April 2012
Bacaan Alkitab: Lukas 24:1-11
“Tetapi bagi mereka perkataan-perkataan itu seakan-akan omong kosong dan mereka tidak percaya kepada perempuan-perempuan itu.” (Luk 24:11)


Belajar dari Para Wanita pada Saat Kebangkitan Yesus


Di masa Tuhan Yesus hidup, kaum wanita tidak memiliki akses untuk maju dan tampil di tengah-tengah masyarakat. Oleh karena itu cukup unik jika Alkitab memberi ruang untuk menulis tentang para wanita yang hidup di zaman itu. Lebih unik lagi ketika para wanita tersebut disebutkan dalam kisah Paskah ini, mulai dari wanita yang mengurapi kaki Yesus, wanita-wanita yang menyaksikan kematian Yesus di atas kayu salib, dan wanita yang mendapat kesempatan pertama melihat kebangkitan Yesus seperti  bacaan Alkitab kita pada hari ini. Ada beberapa hal yang dapat kita pelajari dari kisah kebangkitan Yesus yaitu:

Pertama, kita harus bangun pagi untuk mencari Tuhan (ay. 1). Memang Tuhan sendiri pernah berfirman bahwa Ia akan mati namun akan bangkit pada hari yang ketiga, dan saya yakin bahwa para wanita itu juga mendengar apa yang Yesus katakan tentang kematian dan kebangkitanNya. Sehingga menurut saya, apa yang dilakukan oleh para wanita tersebut dengan membawa rempah-rempah untuk merempah-rempahi tubuh Yesus adalah juga kurang tepat. Namun kita dapat melihat bahwa para wanita tersebut pergi ke kubur pada pagi-pagi benar. Tidak seperti murid-murid Yesus yang bersikap lebih pasif, para wanita justru lebih aktif dan mau membayar harga bangun pagi-pagi benar untuk merempahi tubuh Yesus. Hal ini pun patut kita contoh, yaitu bagaimana kita harus bangun pagi untuk mencari Tuhan. Pemazmur mengatakan bahwa ia bangun mendahului waktu jaga malam untuk merenungkan janjiMu (Mzm 119:148).

Kedua, kita harus memiliki sikap takut akan Tuhan dan rendah hati (ay. 5). Ketika para wanita sampai di kubur Yesus, mereka menemukan batu sudah terguling (ay. 2), dan tak mungkin para wanita itu sanggup menggulingkan batu, apalagi kubur Yesus pun telah dimeterai dan dijaga oleh sekumpulan orang (Mat 27:63-66). Sehingga mereka pun semakin terkejut karena tidak menemukan mayat Tuhan Yesus (ay. 3), dan lebih terkejut lagi ketika tiba-tiba ada dua orang berdiri dekat mereka memakai pakaian yang berkilau-kilauan (ay. 4). Apa yang mereka lakukan, mereka takut dan menundukkan kepala (ay. 5). Ini merupakan gambaran sikap yang Tuhan inginkan yaitu takut dan rendah hati, walau saya yakin bahwa saat itu para wanita lebih cenderung ke rasa takut yang berlebihan, tetapi hal ini dapat menjadi pelajaran bagi kita untuk dapat bersikap takut yang benar kepada Tuhan.

Ketiga, kita harus percaya kepada Firman Tuhan, dan lebih baik lagi jika kita dapat menyimpan Firman tersebut dalam hati dan pikiran kita, serta tidak melupakannya (ay. 6-8). Saat itu, kedua orang tersebut (kemungkinan adalah malaikat Tuhan) mengatakan kebenaran Firman Tuhan bahwa Yesus akan mati dan bangkit pada hari yang ketiga. Saya cukup yakin saat itu para wanita (dan juga murid-murid Yesus) sudah lupa akan apa yang pernah diucapkan Tuhan Yesus tentang hal ini. Kita harus menyiapkan hati kita sedemikian rupa sehingga ketika kita mendengar Firman Tuhan, maka Firman tersebut dapat tumbuh subur dan berbuah hingga 100 kali lipat. Jangan sampai masalah dan ketakutan dunia membuat kita menjadi lupa akan Firman Tuhan tersebut.

Keempat, kita harus bersaksi dan menyampaikan Firman kepada orang lain (ay. 9-11). Setelah para wanita menemukan bahwa Yesus telah bangkit, mereka tidak tinggal diam, melainkan kembali ke kota dan menceritakan hal tersebut kepada para murid dan juga semua saudara yang lain, serta para rasul (ay. 9-10), walaupun orang yang mereka sampaikan itu justru menganggap apa yang diucapkan para wanita adalah omong kosong belaka (ay. 11). Demikian juga apa yang harus kita lakukan, yaitu bersaksi (terutama kepada saudara seiman) dan menyampaikan Firman Tuhan kepada orang lain. Kita tidak bisa menyimpan Firman tersebut untuk diri kita sendiri, tetapi kita juga memiliki kewajiban untuk menyampaikan Firman tersebut kepada orang lain.

Mari di hari kebangkitan Tuhan Yesus ini, kita memiliki sikap seperti para wanita. Bukan masalah perbedaan antara pria atau wanita, tetapi bagaimana kita boleh mencontoh hal-hal baik yang dilakukan oleh para wanita dalam bacaan Alkitab hari ini. Yesus sudah bangkit dari kematian demi menyelamatkan kita. Masihkah kita berdiam diri terhadap kabar sukacita ini? Bukankah sudah seharusnya kita menyampaikan kabar tersebut kepada orang lain?

Bacaan Alkitab: Lukas 24:1-11
24:1 tetapi pagi-pagi benar pada hari pertama minggu itu mereka pergi ke kubur membawa rempah-rempah yang telah disediakan mereka.
24:2 Mereka mendapati batu sudah terguling dari kubur itu,
24:3 dan setelah masuk mereka tidak menemukan mayat Tuhan Yesus.
24:4 Sementara mereka berdiri termangu-mangu karena hal itu, tiba-tiba ada dua orang berdiri dekat mereka memakai pakaian yang berkilau-kilauan.
24:5 Mereka sangat ketakutan dan menundukkan kepala, tetapi kedua orang itu berkata kepada mereka: "Mengapa kamu mencari Dia yang hidup, di antara orang mati?
24:6 Ia tidak ada di sini, Ia telah bangkit. Ingatlah apa yang dikatakan-Nya kepada kamu, ketika Ia masih di Galilea,
24:7 yaitu bahwa Anak Manusia harus diserahkan ke tangan orang-orang berdosa dan disalibkan, dan akan bangkit pada hari yang ketiga."
24:8 Maka teringatlah mereka akan perkataan Yesus itu.
24:9 Dan setelah mereka kembali dari kubur, mereka menceriterakan semuanya itu kepada kesebelas murid dan kepada semua saudara yang lain.
24:10 Perempuan-perempuan itu ialah Maria dari Magdala, dan Yohana, dan Maria ibu Yakobus. Dan perempuan-perempuan lain juga yang bersama-sama dengan mereka memberitahukannya kepada rasul-rasul.
24:11 Tetapi bagi mereka perkataan-perkataan itu seakan-akan omong kosong dan mereka tidak percaya kepada perempuan-perempuan itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.