Minggu,
8 April 2012
Bacaan
Alkitab: Lukas 24:1-11
“Tetapi
bagi mereka perkataan-perkataan itu seakan-akan omong kosong dan mereka tidak percaya
kepada perempuan-perempuan itu.” (Luk
24:11)
Belajar dari Para Wanita pada Saat Kebangkitan
Yesus
Di masa Tuhan Yesus hidup, kaum wanita tidak
memiliki akses untuk maju dan tampil di tengah-tengah masyarakat. Oleh karena
itu cukup unik jika Alkitab memberi ruang untuk menulis tentang para wanita
yang hidup di zaman itu. Lebih unik lagi ketika para wanita tersebut disebutkan
dalam kisah Paskah ini, mulai dari wanita yang mengurapi kaki Yesus,
wanita-wanita yang menyaksikan kematian Yesus di atas kayu salib, dan wanita
yang mendapat kesempatan pertama melihat kebangkitan Yesus seperti bacaan Alkitab kita pada hari ini. Ada
beberapa hal yang dapat kita pelajari dari kisah kebangkitan Yesus yaitu:
Pertama, kita harus bangun pagi untuk mencari
Tuhan (ay. 1). Memang Tuhan sendiri pernah berfirman bahwa Ia akan mati namun
akan bangkit pada hari yang ketiga, dan saya yakin bahwa para wanita itu juga
mendengar apa yang Yesus katakan tentang kematian dan kebangkitanNya. Sehingga
menurut saya, apa yang dilakukan oleh para wanita tersebut dengan membawa
rempah-rempah untuk merempah-rempahi tubuh Yesus adalah juga kurang tepat.
Namun kita dapat melihat bahwa para wanita tersebut pergi ke kubur pada
pagi-pagi benar. Tidak seperti murid-murid Yesus yang bersikap lebih pasif,
para wanita justru lebih aktif dan mau membayar harga bangun pagi-pagi benar
untuk merempahi tubuh Yesus. Hal ini pun patut kita contoh, yaitu bagaimana
kita harus bangun pagi untuk mencari Tuhan. Pemazmur mengatakan bahwa ia bangun
mendahului waktu jaga malam untuk merenungkan janjiMu (Mzm 119:148).
Kedua, kita harus memiliki sikap takut akan Tuhan
dan rendah hati (ay. 5). Ketika para wanita sampai di kubur Yesus, mereka
menemukan batu sudah terguling (ay. 2), dan tak mungkin para wanita itu sanggup
menggulingkan batu, apalagi kubur Yesus pun telah dimeterai dan dijaga oleh
sekumpulan orang (Mat 27:63-66). Sehingga mereka pun semakin terkejut karena
tidak menemukan mayat Tuhan Yesus (ay. 3), dan lebih terkejut lagi ketika
tiba-tiba ada dua orang berdiri dekat mereka memakai pakaian yang
berkilau-kilauan (ay. 4). Apa yang mereka lakukan, mereka takut dan menundukkan
kepala (ay. 5). Ini merupakan gambaran sikap yang Tuhan inginkan yaitu takut
dan rendah hati, walau saya yakin bahwa saat itu para wanita lebih cenderung ke
rasa takut yang berlebihan, tetapi hal ini dapat menjadi pelajaran bagi kita
untuk dapat bersikap takut yang benar kepada Tuhan.
Ketiga, kita harus percaya kepada Firman Tuhan,
dan lebih baik lagi jika kita dapat menyimpan Firman tersebut dalam hati dan
pikiran kita, serta tidak melupakannya (ay. 6-8). Saat itu, kedua orang
tersebut (kemungkinan adalah malaikat Tuhan) mengatakan kebenaran Firman Tuhan
bahwa Yesus akan mati dan bangkit pada hari yang ketiga. Saya cukup yakin saat
itu para wanita (dan juga murid-murid Yesus) sudah lupa akan apa yang pernah
diucapkan Tuhan Yesus tentang hal ini. Kita harus menyiapkan hati kita
sedemikian rupa sehingga ketika kita mendengar Firman Tuhan, maka Firman
tersebut dapat tumbuh subur dan berbuah hingga 100 kali lipat. Jangan sampai
masalah dan ketakutan dunia membuat kita menjadi lupa akan Firman Tuhan
tersebut.
Keempat, kita harus bersaksi dan menyampaikan
Firman kepada orang lain (ay. 9-11). Setelah para wanita menemukan bahwa Yesus
telah bangkit, mereka tidak tinggal diam, melainkan kembali ke kota dan
menceritakan hal tersebut kepada para murid dan juga semua saudara yang lain,
serta para rasul (ay. 9-10), walaupun orang yang mereka sampaikan itu justru
menganggap apa yang diucapkan para wanita adalah omong kosong belaka (ay. 11).
Demikian juga apa yang harus kita lakukan, yaitu bersaksi (terutama kepada
saudara seiman) dan menyampaikan Firman Tuhan kepada orang lain. Kita tidak
bisa menyimpan Firman tersebut untuk diri kita sendiri, tetapi kita juga
memiliki kewajiban untuk menyampaikan Firman tersebut kepada orang lain.
Mari di hari kebangkitan Tuhan Yesus ini, kita
memiliki sikap seperti para wanita. Bukan masalah perbedaan antara pria atau
wanita, tetapi bagaimana kita boleh mencontoh hal-hal baik yang dilakukan oleh
para wanita dalam bacaan Alkitab hari ini. Yesus sudah bangkit dari kematian
demi menyelamatkan kita. Masihkah kita berdiam diri terhadap kabar sukacita
ini? Bukankah sudah seharusnya kita menyampaikan kabar tersebut kepada orang
lain?
Bacaan
Alkitab: Lukas 24:1-11
24:1 tetapi pagi-pagi benar pada hari pertama
minggu itu mereka pergi ke kubur membawa rempah-rempah yang telah disediakan
mereka.
24:2 Mereka mendapati batu sudah terguling dari
kubur itu,
24:3 dan setelah masuk mereka tidak menemukan
mayat Tuhan Yesus.
24:4 Sementara mereka berdiri termangu-mangu
karena hal itu, tiba-tiba ada dua orang berdiri dekat mereka memakai pakaian
yang berkilau-kilauan.
24:5 Mereka sangat ketakutan dan menundukkan
kepala, tetapi kedua orang itu berkata kepada mereka: "Mengapa kamu
mencari Dia yang hidup, di antara orang mati?
24:6 Ia tidak ada di sini, Ia telah bangkit.
Ingatlah apa yang dikatakan-Nya kepada kamu, ketika Ia masih di Galilea,
24:7 yaitu bahwa Anak Manusia harus diserahkan ke
tangan orang-orang berdosa dan disalibkan, dan akan bangkit pada hari yang
ketiga."
24:8 Maka teringatlah mereka akan perkataan Yesus
itu.
24:9 Dan setelah mereka kembali dari kubur, mereka
menceriterakan semuanya itu kepada kesebelas murid dan kepada semua saudara
yang lain.
24:10 Perempuan-perempuan itu ialah Maria dari
Magdala, dan Yohana, dan Maria ibu Yakobus. Dan perempuan-perempuan lain juga
yang bersama-sama dengan mereka memberitahukannya kepada rasul-rasul.
24:11 Tetapi bagi mereka perkataan-perkataan itu
seakan-akan omong kosong dan mereka tidak percaya kepada perempuan-perempuan
itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.