Selasa, 10 April 2012

Pentingnya Follow-Up


Rabu, 11 April 2012
Bacaan Alkitab: Matius 12:43-45
“Lalu ia keluar dan mengajak tujuh roh lain yang lebih jahat dari padanya dan mereka masuk dan berdiam di situ. Maka akhirnya keadaan orang itu lebih buruk dari pada keadaannya semula. Demikian juga akan berlaku atas angkatan yang jahat ini."” (Mat 12:45)


Pentingnya Follow-Up


Bacaan Alkitab kita pada hari ini rasa-rasanya cukup mudah dimengerti. Tuhan Yesus pun tidak menggunakan perumpamaan dengan kata-kata yang sulit dimengerti. Tuhan Yesus mengatakan bahwa ketika seorang manusia dibebaskan dari roh jahat, maka proses tersebut tidak berhenti sampai di situ saja. Roh jahat yang keluar itu mengembara ke tempat-tempat lain untuk mencari perhentian, atau mencari tujuan baru (ay. 43). Roh jahat selalu mencari manusia sebagai tempat perhentiannya.

Walaupun demikian, ada kalanya roh jahat tersebut tidak menemukan tempat yang baru sehingga memutuskan untuk kembali ke manusia yang dulunya telah ia tinggalkan. Ketika kembali, ternyata rumah (gambaran dari manusia itu sendiri) itu kosong, tidak ada yang menempati (ay. 44). Memang selama roh jahat menempati rumah tersebut, kondisi rumah pasti sangat berantakan. Tetapi ketika roh jahat tersebut diusir keluar, maka rumah tersebut pun dirapikan sehingga menjadi bersih dan teratur.

Apa yang kurang dari rumah yang bersih dan teratur tersebut? Satu-satunya kekurangannya adalah tidak ada yang menempati rumah tersebut. Rumah yang sudah bersih dan rapi itu tidak ada yang menempati, sehingga roh jahat tersebut kembali ke rumah itu, dan bahkan mengajak roh-roh jahat lain untuk datang dan tinggal di situ (ay. 45). Hal tersebut mengakibatkan keadaan orang tersebut lebih buruk dari keadaan sebelumnya.

Hal ini sebetulnya merupakan “sindiran” Tuhan Yesus kepada bangsa Israel, dimana awalnya Tuhan yang memilih bangsa Israel menjadi bangsa pilihan. Namun seiring berjalannya waktu, mereka pun berbalik dari Tuhan dan menyembah dewa-dewa lain, sehingga mereka dibuang ke Babel. Sekembalinya dari Babel, sebenarnya Tuhan juga sudah “memurnikan” bangsa Israel. Akan tetapi ternyata bangsa Israel sama seperti rumah yang kosong, yang kemudian justru menjadi lebih jahat dari sebelumnya, bahkan mereka pun meyalibkan Tuhan Yesus, sang Mesias yang diutus Allah Bapa kepada mereka.

Apa yang menyebabkan bangsa Israel menjadi seperti itu? Kuncinya adalah satu, tidak adanya follow up setelah “roh jahat diusir keluar”. Tidak ada yang mengisi rumah setelah rumah tersebut dibersihkan. Jika kita melihat sejarah bangsa Israel, banyak nabi muncul sebelum pembuangan ke Babel, tetapi setelah kembali ke pembuangan, sangat jarang nabi muncul hingga kelahiran Tuhan Yesus. Akibatnya berkembanglah ajaran-ajaran dari ahli Taurat dan orang Farisi, yang sebetulnya muncul dari penyelidikan yang mendalam tentang Taurat, tetapi melupakan esensi menjadi “pelaku Firman”.

Hal tersebut juga menjadi perhatian bagi orang percaya di masa saat ini. Sering kali kita juga melupakan prinsip ini. Kita hanya fokus kepada bagaimana menjaring jiwa-jiwa baru untuk percaya kepada Kristus, tetapi kita melupakan follow-up terhadap mereka. Mereka memang percaya kepada Yesus Kristus, tetapi hanya memiliki pemahaman dan pengertian yang dangkal tentang Firman Tuhan. Kita sibuk mengadakan KKR di sana-sini tetapi lupa untuk melakukan langkah selanjutnya yaitu memuridkan mereka. Di beberapa gereja pun, jemaat tidak didorong untuk menjadi jemaat yang melayani, tetapi gereja sepertinya cukup senang jika jemaat hanya menjadi jemaat yang pasif. Gereja tidak menyiapkan wadah bagi jemaat untuk mulai menjadi jemaat yang melayani, dan nantinya menjadi pemimpin gereja.

Kita harus ingat, bahwa jika selama ini kita menuju ke barat, padahal seharusnya kita menuju ke timur, cara  menyelesaikan masalah itu bukan hanya berbalik 180 derajat dan kemudian masalah tersebut selesai, tetapi kita harus berbalik 180 derajat dari awalnya menghadap barat sehingga kita menghadap timur, dan kemudian kembali melangkah di tujuan yang benar, yaitu ke timur. Demikian juga dengan perjalanan orang percaya, tidak hanya cukup sampai “mengusir roh jahat dan membuat rumah bersih”, tetapi juga bagaimana “mengisi rumah dan menjaga rumah tersebut” sehingga ketika ada roh jahat kembali, kita dapat “mempertahankan rumah tersebut”.


Bacaan Alkitab: Matius 12:43-45
12:43 "Apabila roh jahat keluar dari manusia, ia pun mengembara ke tempat-tempat yang tandus mencari perhentian. Tetapi ia tidak mendapatnya.
12:44 Lalu ia berkata: Aku akan kembali ke rumah yang telah kutinggalkan itu. Maka pergilah ia dan mendapati rumah itu kosong, bersih tersapu dan rapi teratur.
12:45 Lalu ia keluar dan mengajak tujuh roh lain yang lebih jahat dari padanya dan mereka masuk dan berdiam di situ. Maka akhirnya keadaan orang itu lebih buruk dari pada keadaannya semula. Demikian juga akan berlaku atas angkatan yang jahat ini."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.