Kamis,
12 April 2012
Bacaan
Alkitab: Amsal 8:32-36
“Dengarkanlah
didikan, maka kamu menjadi bijak; janganlah mengabaikannya.” (Ams 8:33)
Mendengarkan Didikan agar Mendapat Hikmat
Saya melihat bahwa di masa sekarang ini, sudah
jarang ada orang yang mau mendengarkan nasehat orang lain. Orang cenderung
menganggap diri mereka sendiri adalah orang yang benar. Contohnya adalah ketika
demo menentang kenaikan BBM. Banyak orang yang berdemo sebenarnya juga kurang
tepat. Mereka menentang kenaikan harga BBM yang diperkirakan sebesar Rp1.500,-
per liter, tetapi di satu sisi mereka sendiri juga tidak mempermasalahkan harga
rokok yang mencapai Rp12.000,- per bungkus. Padahal rokok tersebut adalah rokok
buatan luar negeri, yang dapat dikatakan bahwa uang tersebut dikeluarkan hanya
untuk hal-hal yang tidak berguna dan uang tersebut lari ke perusahaan di luar
negeri.
Seringkali kita bertindak tanpa mempertimbangkan
dan melihat diri kita sendiri, apakah kita sudah lebih baik dari orang yang
kita kritisi. Kita mengkritisi pemerintah, kita mengkritisi anggota DPR, kita
mengkritisi pendeta kita, bahkan mengkritisi orang tua kita, padahal kita
sendiri tidak mau dikritisi. Bacaan Alkitab kita hari ini berkata agar kita
mendengarkan didikan, maka kita akan menjadi bijak (ay. 33). Ada beberapa hal positif
yang dapat kita rasakan ketika kita mau mendengarkan didikan, yaitu:
Pertama, kita akan berbahagia (ay. 32). Berbahagia
di sini digambarkan seperti anak-anak yang sedang bermain dengan senang dan
bahagia (ay. 31). Kebahagiaan yang dimaksud di sini bukanlah kebahagiaan yang
semu, melainkan kebahagiaan yang sejati, ketika kita mau mendengarkan suara
Tuhan. Orang yang mendengarkan didikan Tuhan, yang setiap hari menunggu-nunggu,
akan berbahagia (ay. 34).
Kedua, kita juga akan menjadi bijak, selama kit
atidak mengabaikannya (ay. 33). Bijaksana berarti kita memiliki hikmat yang
dari Tuhan, untuk dapat membedakan mana yang baik dan tidak baik, mana yang
berkenan dan tidak berkenan kepada Tuhan, serta mana yang benar dan salah.
Bijaksana pun bukan berarti hanya membedakan mana yang baik dan tidak baik,
tetapi juga memampukan diri kita untuk bertindak sesuai dengan jalan yang
benar.
Ketiga, kita tidak akan dirugikan (ay. 36). Ketika
kita tidak mendengarkan didikan, maka kita tidak akan menjadi rugi. Ketika kita
justru membenci didikan, maka justru kita akan mencintai maut. Memang didikan
Tuhan itu kadang-kadang menyakitkan, tetapi justru didikan Tuhan itulah yang
membuat hidup kita menjadi lebih baik lagi (Ibr 12:5).
Bagaimanakah kita merespon tentang didikan Tuhan? Walau
kadang kala menyakitkan, bukankah didikan Tuhan itu adalah yang terbaik bagi
kita? Mari kita bersikap bijaksana ketika kita sedang dididik Tuhan. Kita akan
menjadi bijak jika kita mau mendengarkan dan instropeksi diri kita ketika kita
sedang merasakan didikan Tuhan.
Bacaan
Alkitab: Amsal 8:32-36
8:31 aku bermain-main di atas muka bumi-Nya dan
anak-anak manusia menjadi kesenanganku.
8:32 Oleh sebab itu, hai anak-anak, dengarkanlah
aku, karena berbahagialah mereka yang memelihara jalan-jalanku.
8:33 Dengarkanlah didikan, maka kamu menjadi
bijak; janganlah mengabaikannya.
8:34 Berbahagialah orang yang mendengarkan daku,
yang setiap hari menunggu pada pintuku, yang menjaga tiang pintu gerbangku.
8:35 Karena siapa mendapatkan aku, mendapatkan
hidup, dan TUHAN berkenan akan dia.
8:36 Tetapi siapa tidak mendapatkan aku, merugikan
dirinya; semua orang yang membenci aku, mencintai maut."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.