Sabtu,
14 April 2012
Bacaan
Alkitab: Yohanes 16:16-24
“Seorang perempuan berdukacita pada saat ia
melahirkan, tetapi sesudah ia melahirkan anaknya, ia tidak ingat lagi akan
penderitaannya, karena kegembiraan bahwa seorang manusia telah dilahirkan ke
dunia.” (Yoh
16:21)
Dukacita menjadi Sukacita
Pernahkah kita melihat video tentang bagaimana
perjuangan seorang ibu dalam melahirkan anaknya, terutama ibu yang melahirkan
dengan cara normal (bukan dengan operasi caesar)? Ketika melihat perjuangan dan
rasa sakit yang dialami oleh ibu tersebut, saya saja sempat menitikkan air
mata, karena memang perjuangan yang dilakukan oleh ibu yang sedang melahirkan
itu adalah perjuangan antara hidup dan mati. Tapi, jika kita perhatikan,
sesakit apapun penderitaan yang dialami oleh seorang ibu pada saat ia sedang
melahirkan, ketika bayinya telah lahir maka segala rasa sakit tersebut
seakan-akan lenyap, karena digantikan oleh sukacita dan kegembiraan karena sang
anak telah lahir ke dunia ini dengan selamat.
Hal tersebut juga menjadi salah satu kiasan yang
disampaikan Yesus kepada murid-muridNya (ay. 21). Hal ini terkait dengan apa inti
dari pengajaran tentang apa yang hendak disampaikan Yesus, yaitu ketika Ia tinggal
sesaat saja berada bersama dengan murid-muridNya (ay. 16). Pada saat Yesus
menyampaikan hal ini, murid-muridNya pun menjadi bingung karena tidak mengerti
maksud dari perkataan Tuhan Yesus tersebut (ay. 17-18). Yesus pun tahu bahwa
murid-muridNya sedang bingung dengan perkataanNya tersebut, oleh karena itu
Tuhan Yesus menegaskan kembali, bahwa Tuhan Yesus akan segera berpisah dengan
murid-muridNya (ay. 19). Tuhan Yesus pun mengatakan bahwa mereka akan menangis
dan meratap, tetapi dunia akan bergembira (ay. 20a). Hal ini merujuk kepada
penderitaan dan kematian Yesus, dimana murid-muridNya akan menangis melihat
kematian Yesus, tetapi justru orang-orang dunia (Ahli Taurat, orang Farisi, dan
Imam-Imam Kepala) akan bergembira karena mereka merasa telah berhasil “menyingkirkan”
Yesus. Murid-murid Yesus akan berdukacita karena kematian Yesus, tetapi
selanjutnya dukacita mereka akan berubah menjadi sukacita dengan kebangkitanNya
dan kenaikanNya ke surga (ay. 20b).
Yesus mengatakan bahwa murid-muridNya akan
berdukacita beberapa saat lagi karena kematianNya, tetapi ketika Yesus bangkit
dan murid-muridNya dapat melihat Yesus yang telah bangkit tersebut, maka mereka
akan bersukacita dan bergembira, dan tidak ada lagi yang dapat merampas
kebahagiaan tersebut dari mereka (ay. 22). Mengapa Yesus berkata bahwa mereka
akan berbahagia? Salah satunya adalah karena Tuhan akan memberikan kepada
mereka apapun yang mereka minta kepadaNya di dalam nama Yesus (ay. 23). Hal ini
menjadi penting, karena kita sebagai anak-anak Allah tentu akan mendapatkan
fasilitas kelas satu, ketika kita meminta sesuatu kepada Allah Bapa maka tentu
saja permintaan kita akan dikabulkan, sepanjang hal tersebut kita minta di
dalam nama Yesus dan sesuai dengan kehendak Allah Bapa. Bahkan Tuhan Yesus
sendiri sampai “menantang” kita untuk meminta sesuatu dalam namaNya, dan
berkata bahwa ketika kita meminta dalam nama Yesus, maka kita akan menerimanya,
supaya sukacita kita menjadi penuh (ay. 24).
Demikian juga dengan kita pada saat ini, apakah
ada di antara kita yang sedang mengalami dukacita? Tentu dukacita yang dimaksud
di sini adalah dukacita karena kita mengiring Tuhan. Mungkin saja ada di antara
kita yang “dihambat” sehingga tidak mendapatkan promosi di pekerjaan kita
karena kita mengiring Tuhan. Mungkin saja ada di antara kita yang sedang
bergumul mendapatkan pasangan hidup yang seiman, atau sedang bergumul untuk
menjadi hamba Tuhan full time dan
melepaskan pekerjaan kita saat ini. Apapun itu, ingatlah perkataan Yesus bahwa
ia akan memberikan sukacita ganti dukacita kita. Memang Tuhan sendiri tidak
pernah mengatakan bahwa ketika kita mengiring Tuhan, maka tidak ada lagi
dukacita yang kita alami. Selama kita di dunia ini, pasti kita akan merasakan
dukacita, tetapi pada akhirnya nanti, ketika kita sudah berada di surga bersama
Yesus, maka tidak akan ada lagi dukacita di sana, karena surga adalah tempat
yang penuh dengan sukacita (Why 21:4). Apapun kondisi kita di dunia ini,
seberapa sulit pun hidup yang kita jalani, mari selalu memandang jauh ke depan,
percaya dengan iman bahwa ketika kita sudah berada di surga, maka kita tidak
akan lagi merasakan dukacita.
Bacaan Alkitab:
Yohanes 16:16-24
16:16 "Tinggal sesaat saja dan kamu tidak
melihat Aku lagi dan tinggal sesaat saja pula dan kamu akan melihat Aku."
16:17 Mendengar itu beberapa dari murid-Nya
berkata seorang kepada yang lain: "Apakah artinya Ia berkata kepada kita:
Tinggal sesaat saja dan kamu tidak melihat Aku dan tinggal sesaat saja pula dan
kamu akan melihat Aku? Dan: Aku pergi kepada Bapa?"
16:18 Maka kata mereka: "Apakah artinya Ia
berkata: Tinggal sesaat saja? Kita tidak tahu apa maksud-Nya."
16:19 Yesus tahu, bahwa mereka hendak menanyakan
sesuatu kepada-Nya, lalu Ia berkata kepada mereka: "Adakah kamu
membicarakan seorang dengan yang lain apa yang Kukatakan tadi, yaitu: Tinggal
sesaat saja dan kamu tidak melihat Aku dan tinggal sesaat saja pula dan kamu
akan melihat Aku?
16:20 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya kamu akan
menangis dan meratap, tetapi dunia akan bergembira; kamu akan berdukacita,
tetapi dukacitamu akan berubah menjadi sukacita.
16:21 Seorang perempuan berdukacita pada saat ia
melahirkan, tetapi sesudah ia melahirkan anaknya, ia tidak ingat lagi akan
penderitaannya, karena kegembiraan bahwa seorang manusia telah dilahirkan ke
dunia.
16:22 Demikian juga kamu sekarang diliputi
dukacita, tetapi Aku akan melihat kamu lagi dan hatimu akan bergembira dan
tidak ada seorang pun yang dapat merampas kegembiraanmu itu dari padamu.
16:23 Dan pada hari itu kamu tidak akan menanyakan
apa-apa kepada-Ku. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya segala sesuatu yang kamu
minta kepada Bapa, akan diberikan-Nya kepadamu dalam nama-Ku.
16:24 Sampai sekarang kamu belum meminta sesuatu
pun dalam nama-Ku. Mintalah maka kamu akan menerima, supaya penuhlah
sukacitamu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.