Senin, 9
April 2012
Bacaan
Alkitab: 1 Korintus 15:12-19
“Tetapi
andaikata Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah pemberitaan kami dan
sia-sialah juga kepercayaan kamu.” (1
Kor 15:14)
Makna Kebangkitan Kristus
Kemarin kita merayakan hari Paskah, sebagai hari
ketika Yesus bangkit dari kematian. Dengan kebangkitan Tuhan Yesus, maka semua
penderitaan dan kematian Yesus menjadi sempurna, karena jika Yesus tidak
bangkit, maka kematian Yesus hanya menjadi kematian yang biasa saja, dan tidak
akan ada faedahnya bagi kita. Tanpa kebangkitanNya dari antara orang mati, maka
Yesus tidak ada bedanya dengan para nabi.
Pada saat surat ini ditulis oleh Paulus, ada banyak
ajaran-ajaran yang mencoba untuk mengaburkan kematian dan juga kebangkitan
Yesus sehingga menyesatkan para jemaat. Ada ajaran yang mengatakan bahwa pada
saat Yesus disalib, Allah tidak tega dan akhirnya menggantikan posisi Yesus
dengan Yudas Iskariot. Ada pula ajaran yang mengatakan bahwa sebenarnya Yesus
mati, namun murid-murid Yesus mencuri mayat Yesus sehingga seakan-akan Yesus
bangkit (Mat 28:11-15). Tetapi Paulus dengan tegas mengatakan bahwa Yesus telah
mati dan dibangkitkan sesuai dengan kitab suci (1 Kor 15:3-4).
Itulah inti dari pengajaran yang hendak Paulus
sampaikan dalam bacaan kita hari ini. Paulus di awal menekankan bahwa ada
kebangkitan orang mati (ay. 12). Hal ini penting karena jika seseorang tidak
percaya tentang kebangkitan orang mati, maka ia juga tidak akan percaya bahwa
Kristus juga bangkit dari antara orang mati (ay. 13 & 16). Itulah mengapa
salah satu poin dalam pengakuan iman rasuli adalah “kebangkitan orang mati”
atau di beberapa versi disebutkan sebagai “kebangkitan tubuh” atau “kebangkitan
daging”. Mengapa hal ini penting? Karena seluruh kehidupan Yesus, sejak
kelahiranNya, pelayananNya, penderitaanNya, kematianNya, kebangkitanNya,
kenaikanNya ke surga, serta nanti
kedatanganNya kembali ke dunia ini untuk kedua kali, merupakan satu alur yang tidak
dapat dipisahkan bagian per bagiannya. Kelahiran Yesus tanpa pelayananNya akan
menjadi sia-sia. PelayananNya tanpa penderitaanNya juga akan menjadi sia-sia.
PenderitaanNYa tanpa kematianNya juga akan menjadi sia-sia. KematianNya tanpa kebangkitanNya
juga akan menjadi sia-sia (ay. 14). KebangkitanNya tanpa kenaikanNya ke surga
juga akan sia-sia. Terakhir, kenaikanNya tanpa kedatanganNya kembali juga akan
menjadi sia-sia belaka.
Dalam Alkitab sudah cukup banyak dituliskan
tentang orang mati yang dibangkitkan. Nabi Elisa pernah membangkitkan anak yang
sudah mati (2 Raj 4:32-35). Petrus pernah membangkitkan Dorkas yang sudah mati
(Kis 9:37-41). Paulus pernah membangkitkan Euthikus yang mati karena jatuh dari
tingkat tiga (Kis 20:9-12). Yesus sendiri pernah tiga kali membangkitkan orang
mati, yaitu anak kepala rumah ibadat (Mat 9:18-26), anak muda di Nain (Luk
7:11-17), serta Lazarus (Yoh 11:39-44). Jika dalam Perjanjian Lama maupun Baru
juga tertulis tentang kisah kebangkitan orang mati, bagaimana mungkin kita juga
tidak percaya bahwa Yesus bangkit dari antara orang mati? Jika Yesus tidak
bangkit dari antara orang mati, maka Paulus dan juga semua penginjil dan semua
hamba Tuhan akan menjadi seorang pendusta (ay. 15), segala iman dan kepercayaan
kita adalah sia-sia (ay. 17), dan semua orang akan menjadi binasa (ay. 18).
Kebangkitan Yesus menunjukkan kemenanganNya atas
maut, sehingga kita bisa berkata “Hai maut di manakah kemenanganmu? Hai maut,
di manakah sengatmu?” (1 Kor 15:15). Kebangkitan Yesus membuat segala
penderitaan dan kematianNya menjadi sempurna. Memang Yesus telah mati dengan
menanggung seluruh dosa-dosa dan kutuk yang seharusnya kita terima, tetapi kebangkitanNya
menyempurnakan sehingga sama seperti kita yang percaya kepada Yesus menjadi
satu dalam kematianNya, kita juga menjadi satu dalam kebangkitanNya (Rm 6:5).
Dengan kita menjadi satu dalam kebangkitanNya, maka setiap orang yang percaya
kepada Yesus akan hidup, karena Yesus adalah kebangkitan dan hidup (Yoh 11:25),
dan maut tidak akan lagi berkuasa dalam hidup kita (Rm 6:9). Ketika kita
mengenal dia dan menjadi satu dalam kematian dan kebangkitanNya, maka kita pun
juga akan memperoleh kebangkitan dari antara orang mati (Flp 3:10-11). Oleh
karena itu, dalam kehidupan kita, kita tidak boleh hanya memikirkan
perkara-perkara duniawi saja. Iman dan pengharapan kita kepada Kristus tidak
boleh hanya terbatas pada berkat-berkat duniawi, harta benda dan rejeki di
dunia ini saja. Jika demikian, maka kita adalah orang-orang yang paling malang
dari segala manusia (ay. 19). Mengapa demikian? Karena Yesus adalah Tuhan yang
berkuasa di bumi dan di surga (Mat 28:18), dan karena kita hidup tidak hanya
untuk di bumi saja, tetapi juga kehidupan kekal setelah kita nanti mati, maka kita
pun perlu mempersiapkan diri kita untuk perkara-perkara surgawi. Kita harus
menaruh iman dan pengharapan kita kepada Kristus untuk hidup di dunia ini dan
hidup di surga nanti. Karena kebangkitan Kristus telah membuat kita juga memiliki
kebangkitan dan kehidupan kekal di surga kelak, maka sudah seharusnya kita menyenangkan
hati Tuhan dan mengumpulkan harta di surga (Mat 6:20).
Bacaan
Alkitab: 1 Korintus 15:12-19
15:12 Jadi, bilamana kami beritakan, bahwa Kristus
dibangkitkan dari antara orang mati, bagaimana mungkin ada di antara kamu yang
mengatakan, bahwa tidak ada kebangkitan orang mati?
15:13 Kalau tidak ada kebangkitan orang mati, maka
Kristus juga tidak dibangkitkan.
15:14 Tetapi andaikata Kristus tidak dibangkitkan,
maka sia-sialah pemberitaan kami dan sia-sialah juga kepercayaan kamu.
15:15 Lebih dari pada itu kami ternyata berdusta
terhadap Allah, karena tentang Dia kami katakan, bahwa Ia telah membangkitkan
Kristus -- padahal Ia tidak membangkitkan-Nya, kalau andaikata benar, bahwa
orang mati tidak dibangkitkan.
15:16 Sebab jika benar orang mati tidak
dibangkitkan, maka Kristus juga tidak dibangkitkan.
15:17 Dan jika Kristus tidak dibangkitkan, maka
sia-sialah kepercayaan kamu dan kamu masih hidup dalam dosamu.
15:18 Demikianlah binasa juga orang-orang yang
mati dalam Kristus.
15:19 Jikalau kita hanya dalam hidup ini saja
menaruh pengharapan pada Kristus, maka kita adalah orang-orang yang paling
malang dari segala manusia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.