Senin,
23 April 2012
Bacaan
Alkitab: Matius 7:13-14
“Karena sesaklah pintu dan sempitlah jalan yang
menuju kepada kehidupan, dan sedikit orang yang mendapatinya.” (Mat 7:14)
Memilih Jalan yang Sempit
Saya memperhatikan bahwa akhir-akhir ini manusia
cenderung memilih jalan yang mudah ketimbang jalan yang sulit. Contohnya saja,
untuk mendapatkan sebuah gelar akademis, seseorang seharusnya benar-benar belajar
dengan sungguh-sungguh sehingga gelar tersebut merupakan cerminan dari
kemampuan akademis yang dimilikinya. Akan tetapi, cukup banyak orang yang
menempuh jalan pintas dengan cara membeli ijazah, entah itu palsu atau asli
tetapi palsu (aspal).
Demikian juga dengan dokter-dokter di masa
sekarang ini, terutama dokter kandungan. Di kota-kota besar (bahkan saat ini
pun sudah merambah ke kota-kota kecil), cukup banyak dokter kandungan yang
tidak mau ambil risiko dengan cara meminta sang ibu untuk melakukan operasi
caesar, karena operasi tersebut membutuhkan waktu yang singkat, nyaris tanpa
risiko bagi si dokter, dan mendatangkan lebih banyak uang bagi dokter tersebut.
Di sisi lain, banyak orang tua yang juga mau jalan pintas, daripada bersusah
payah melahirkan secara normal, banyak orang tua yang memilih operasi caesar bagi
bayinya. Memang operasi caesar pun tidak salah jika dari sisi medis memang
terjadi masalah sehingga tidak mungkin melahirkan secara normal. Tetapi jika
kita tanya para orang tua atau dokter yang melakukan operasi caesar, saya yakin
lebih dari 50% pasti melakukan operasi caesar karena alasan lebih mudah, tanpa
risiko, hemat waktu, dan yang lebih parah lagi adalah karena ingin si bayi
lahir tepat pada hari tertentu sesuai keinginan mereka.
Hal ini sebenarnya merupakan sifat dasar manusia.
Tuhan Yesus sudah mengingatkan tentang hal tersebut sekitar 2.000 tahun yang
lalu. Banyak orang mau masuk ke dalam Kerajaan Surga, namun mereka ingin masuk secara
mudah, secara instan. Banyak orang mau menerima keselamatan tetapi dengan cara
yang mudah dan tidak sulit. Memang jika kita perhatikan ucapan Tuhan Yesus
dalam bacaan Alkitab kita kali ini, kita akan menemukan bagaimana Kerajaan
Surga diibaratkan sebagai suatu pintu yang sesak (ay. 13a). Di ayat lain, Tuhan
Yesus sendiri pun mengatakan bahwa Tuhan Yesus sendiri adalah pintu itu sendiri,
yaitu pintu yang membawa kepada keselamatan (Yoh 10:9). Mengapa Tuhan Yesus
menggambarkan Kerajaan Surga sebagai pintu yang sesak?
Pintu yang sesak tidak menunjukkan bahwa pintu itu
tidak cukup lebar untuk bisa menampung semua orang. Pintu yang sesak
menunjukkan usaha yang harus kita keluarkan agar bisa masuk melalui pintu
tersebut. Pintu yang sesak terbuka bagi siapa saja yang mau mengantri, namun
tidak seperti antrian tiket pada umumnya, pintu yang sesak tersebut tidak
memiliki batasan jumlah orang yang dapat masuk. Surga terbuka bagi siapa saja
yang mau percaya kepada Tuhan Yesus. Sayangnya, banyak orang tergoda untuk
tidak mau mengantri di pintu yang sesak karena melihat ada pintu lain yang
lebih lebar dan tidak sesak, yaitu pintu kepada kebinasaan (ay. 13b).
Jika ada dua pintu, yang satu sesak, dan yang satu
lagi lega atau luas, dan dua-duanya sama-sama menuju ke tujuan yang sama, maka
tidak salah jika kita memilih pintu yang lega. Akan tetapi jika pintu yang
sesak menuju kepada kehidupan kekal, sementara pintu yang luas menujuk kepada
kebinasaan kekal, masakan kita lebih memilih untuk masuk melalui pintu yang
sesak tersebut? Bukankah lebih baik kita sedikit berkorban dan berusaha untuk
melalui pintu yang sempit dan sesak tersebut, karena kita tahu bahwa pintu
tersebut akan membawa kita kepada kehidupan kekal dan kebahagiaan yang kekal?
Hanya di dalam Yesus saja maka kita akan mendapatkan keselamatan itu. Pertanyaannya,
sudahkah saat ini kita mengantri di pintu yang tepat? Lebih baik bersusah-susah
sekarang karena kita mengiring Yesus karena ada upah yang besar bagi kita di
surga kelak (Mat 5:12)
Bacaan
Alkitab: Matius 7:13-14
7:13 Masuklah melalui pintu yang sesak itu, karena
lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju kepada kebinasaan, dan banyak
orang yang masuk melaluinya;
7:14 karena sesaklah pintu dan sempitlah jalan
yang menuju kepada kehidupan, dan sedikit orang yang mendapatinya."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.