Senin, 09 April 2012

Jabatan yang Diberikan Tuhan


Selasa, 10 April 2012
Bacaan Alkitab: 1 Samuel 3:19-21
“Maka tahulah seluruh Israel dari Dan sampai Bersyeba, bahwa kepada Samuel telah dipercayakan jabatan nabi TUHAN.” (1 Sam 3:20)


Jabatan yang Diberikan Tuhan


Saya sering mengamati, bahwa di Indonesia ini, semakin panjang gelar yang diperoleh seseorang, maka semakin terhormat kedudukan orang tersebut. Itulah mengapa banyak para pejabat di pemerintahan yang mati-matian mencari gelar S1, S2, hingga S3. Orang merasa sangat terhormat jika pada namanya tercantum gelar sarjana, master, hingga doktoral. Bahkan ada yang memiliki lebih dari satu gelar sarjana atau master. Dan ternyata fenomena tersebut juga terjadi dalam pelayanan. Bukannya mengkritik, tetapi saya pernah membaca suatu renungan harian dimana penulis renungan harian tersebut disebutkan lengkap dengan gelar-gelarnya, seperti Pdt. Dr. [nama orang], S.Th., S.PAK, M.Th, dan seterusnya.

Memang tidak ada yang salah dengan mencari banyak ilmu. Tetapi memang kadang-kadang batas antara ilmu yang dimiliki seseorang dengan kesombongan itu sangatlah tipis. Dalam kasus di atas, saya sendiri tidak menyalahkan hamba Tuhan yang menulis renungan tersebut. Justru saya bangga, karena renungan tersebut memang ditulis oleh hamba-hamba Tuhan yang kompeten. Tetapi ketika saya coba membandingkan dengan salah satu renungan terbitan luar negeri yang cukup terkenal bahkan hingga ke Indonesia, ternyata nama penulis renungan tersebut tidak mencantumkan gelar si penulis, cukup nama depan dan nama belakang.

Sekali lagi saya katakan bahwa Alkitab tidak pernah mengharamkan penulisan nama beserta gelar yang panjang. Akan tetapi dalam bacaan Alkitab kali ini, kita dapat melihat bagaimana Samuel mendapatkan jabatan nabi, bahkan salah satu nabi yang paling besar dalam sejarah bangsa Israel karena Samuel adalah nabi terakhir yang memimpin kedua belas suku Israel sebelum akhirnya mereka memiliki raja seperti bangsa-bangsa lain.

Ketika Samuel diserahkan ibunya kepada imam Eli sebagai bentuk nazar yang telah diucapkannya, Tuhan sendiri telah memanggil Samuel semenjak dia kecil. Dan ketika ia semakin besar, Alkitab mengatakan bahwa Tuhan senantiasa menyertai Samuel (ay. 19a). Apa bentuk penyertaan Tuhan kepada Samuel? Alkitab mengatakan bahwa dari seluruh Firman Tuhan yang disampaikan Tuhan kepada Samuel, tidak ada satupun dari FirmanNya tersebut yang dibiarkanNya gugur (ay. 19b). Hal ini berarti bahwa segala Firman yang disampaikan kepada Samuel, seluruhnya adalah suara Tuhan dan benar-benar dilakukan Tuhan. Samuel bukan hamba Tuhan yang menyampaikan khotbah atau nubuatan dengan tingkat keberhasilan 99%, melainkan benar-benar 100% karena tidak ada satu pun Firman yang dibiarkan Tuhan gugur.

Apapun Firman yang disampaikan Samuel memang benar-benar Firman yang berasal dari Tuhan. Hal tersebut terjadi karena sejak kecil, Samuel memang sudah peka terhadap suara Tuhan. Ketika di masa tersebut, sangat jarang Tuhan menyampaikan FirmanNya secara langsung, dan juga sangat jarang orang mendapatkan penglihatan, tetapi justru dari kecil Samuel memiliki hubungan pribadi yang sangat intim dengan Tuhan. Alkitab selanjutnya mengatakan bahwa ketika Tuhan menampakkan diri di Silo, Tuhan telah terlebih dulu menyatakannya kepada Samuel dengan perantaraan FirmanNya (ay. 21).

Apa konsekuensinya bagi Samuel? Samuel tidak perlu mengiklankan diri bahwa ia adalah nabi Tuhan. Samuel tidak perlu banyak berbicara bahwa Firman yang disampaikan Samuel adalah memang benar-benar suara Tuhan. Seluruh Israel dari Dan sampai Bersyeba tahu bahwa Samuel memang telah diberi jabatan nabi oleh Tuhan (ay. 20). Memang Samuel juga pernah mendapatkan didikan langsung dari Imam Eli. Tetapi terlepas dari pendidikan keimaman yang diterimanya, Samuel memiliki jabatan nabi karena memang ia memiliki karunia dan kompetensi dari Tuhan sendiri.

Adakah di antara kita yang saat ini sedang melayani Tuhan namun dengan motivasi yang kurang benar? Kita bisa saja mengambil kuliah S1 atau S2, atau bahkan S3 Teologi dengan maksud agar ketika kita melayani Tuhan, orang lain dapat lebih menghormati kita. Tetapi sebenarnya di mata Tuhan, kita semua adalah sama saja. Gelar bukan hal yang menentukan kita selamat atau tidak. Gelar juga bukan satu-satunya hal yang menentukan apakah pelayanan kita akan menjadi pelayanan yang hebat atau tidak, atau apakah jemaat akan menghargai kita atau tidak. Ketika kita memang benar-benar melayani karena perintah Tuhan, maka Tuhan akan memberikan jabatan pelayanan tersebut kepada kita, dan ketika kita telah dipercayakan jabatan tersebut, maka tanpa harus kita banyak “mengiklankan diri kita sendiri”, orang lain akan mengerti bahwa kita memang adalah pelayan yang dipilih Tuhan.


Bacaan Alkitab: 1 Samuel 3:19-21
3:19 Dan Samuel makin besar dan TUHAN menyertai dia dan tidak ada satu pun dari firman-Nya itu yang dibiarkan-Nya gugur.
3:20 Maka tahulah seluruh Israel dari Dan sampai Bersyeba, bahwa kepada Samuel telah dipercayakan jabatan nabi TUHAN.
3:21 Dan TUHAN selanjutnya menampakkan diri di Silo, sebab Ia menyatakan diri di Silo kepada Samuel dengan perantaraan firman-Nya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.