Jumat, 24 Mei
2013
Bacaan Alkitab: Yesaya 17:7-8
“Pada waktu itu manusia akan memandang kepada
Dia yang menjadikannya, dan matanya akan melihat kepada Yang Mahakudus, Allah
Israel.” (Yes 17:7)
Ketika Akhirnya
Manusia Memandang Tuhan
Jika mau jujur, kapan
terakhir kali kita berdoa dengan waktu minimal 1 jam lamanya? Atau kapan
terakhir kali kita melakukan doa puasa? Atau kapan terakhir kali kita berdoa
hingga meneteskan air mata? Jika kita mau jujur, sangat mungkin bahwa kita
justru lebih sering berdoa atau memiliki kualitas doa yang baik ketika kita
sedang mengalami masalah yang sangat berat dalam kehidupan kita. Jika hidup
kita lancar-lancar saja tanpa ada masalah, maka kita mungkin tidak akan pernah
berdoa kepada Tuhan. Boro-boro berdoa kepada Tuhan, ingat Tuhan saja mungkin
tidak pernah, yang selama ini diingat mungkin hanyalah uang, kekayaannya,
pacarnya, dan lain sebagainya.
Oleh karena itu
jangan salahkan jika Tuhan akhirnya “mencoba menarik perhatian kita” dengan
cara memberi kita masalah yang berat. Mungkin masalah tersebut adalah dampak
atau konsekuensi dari dosa yang pernah kita lakukan. Tetapi mungkin juga
masalah tersebut bisa terjadi karena Tuhan ingin agar kita kembali lagi mau
mencari Tuhan.
Bangsa Israel
sendiri pernah mengalami kondisi seperti tersebut. Setelah kematian Raja
Salomo, bangsa Israel terpecah menjadi 2 kerajaan: Kerajaan Israel (10 suku)
dan Kerajaan Yehuda (2 suku). Setelah pecah menjadi 2 kerajaan ini pun keadaan
tidak berubah menjadi lebih baik. Mereka jatuh ke dalam penyembahan berhala. Padahal
di masa itu, ada Bait Allah yang sangat megah sebagai tempat dimana mereka
seharusnya datang kepada Allah. Akan tetapi mereka justru lebih suka menyembah
dewa-dewa berpatung milik bangsa-bangsa di sekitarnya. Oleh karena itu Tuhan pun
marrah dan menghukum bangsa Israel hingga mereka pun ditawan oleh bangsa-bangsa
lain yang tidak mengenal Tuhan.
Apa kata Tuhan
setelah peristiwa itu terjadi? Tuhan berkata bahwa justru pada waktu itulah manusia
(merujuk kepada bangsa Israel keturunan Yakub) akan memandang kepada Dia yang
menjadikannya, dan matanya akan melihat kepada Yang Mahakudus, Allah Israel
(ay. 7). Bahkan ayat selanjutnya Tuhan mengatakan bahwa mereka (bangsa Israel)
tidak akan memandang kepada mezbah-mezbah kepada dewa-dewa yang dulu pernah
dibuat oleh tangan mereka. Mereka tidak akan membuat tiang-tiang berhala,
tetapi akan bertobat dan hanya akan beribadah kepada Allah saja (ay. 8). Sejarah
membuktikan bahwa bangsa Yehuda menjadi sungguh-sungguh setia kepada Tuhan
Allah sejak mereka dibuang ke Babel. Sekembalinya mereka dari Babel, mereka
benar-benar hidup menjalankan Hukum Taurat Tuhan, walaupun hal ini akhirnya
menimbulkan dampak negatif yaitu munculnya para ahli Taurat di masa Tuhan Yesus
yang tidak mau percaya kepada Tuhan karena mereka menganggap diri mereka yang
paling benar.
Bagaimana dengan
kita? Sudahkah kita memiliki jam doa yang baik dan berkenan di hadapan Tuhan?
Sudahkah kita sungguh-sungguh mencari Tuhan dengan sepenuh hati kita? Jika
belum, maka bisa Tuhan akan “mengirimkan” masalah kepada kita agar dalam
masalah tersebut kita mau mencari Tuhan. Ingat bahwa Tuhan pun dapat menggunakan
masalah dalam kehidupan kita untuk mendidik kita dan mendatangkan kebaikan bagi
kita. Mungkin ketika masalah tersebut datang, kita akan protes kepada Tuhan.
Tetapi percayalah, dalam keadaan seperti itu, mungkin kita akan lebih fokus
lagi memandang Tuhan, melihat kepada wajahNya dan berharap hanya kepadaNya.
Bacaan Alkitab: Yesaya 17:7-8
17:7 Pada waktu
itu manusia akan memandang kepada Dia yang menjadikannya, dan matanya akan
melihat kepada Yang Mahakudus, Allah Israel;
17:8 ia tidak
akan memandang kepada mezbah-mezbah buatan tangannya sendiri, dan tidak akan
melihat kepada yang dikerjakan oleh tangannya, yakni tiang-tiang berhala dan
pedupaan-pedupaan.